Anda di halaman 1dari 37

TRAUMA THORAX

Pembimbing: dr. Yan Efrata Sembiring, SpB, SpBTKV(K)


Oleh:
S. Billy Riyanto. 011211132034
Rosalia Adriani M. 011211132035
Andriana Kirana P 011211133047
Chynthea P. Dewi 011211133050
Mazaya Azyati 011211133090
Dimas Gilang S.K 011111183
Nur Shahida Ramli 011211133135
FRAKTUR KOSTA
Anatomi Dinding Toraks
Fisiologi
◦ Kontraksi otot pernafasan (m. Intercostalis dan diafragma)  rongga dada
membesar, paru mengembang  Inspirasi
◦ M. Intercostalis melemas, diafragma naik  rongga dada mengecil  Ekspirasi

de Jong, Wim. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2


Fraktur Costa
◦ Jenis fraktur dapat berupa
◦ Hairline fractures
◦ Multiple fractures
◦ Flail chest  satu costa patah menjadi >1 segmen
◦ Fraktur paling sering terjadi pada costa 7 – 10
◦ Fraktur pada costa 1 dan 2 berhubungan dengan kerusakan serius pada plexus
brachialis, aorta thorakalis dan a.v subklavia
◦ Fraktur pada costa bagian bawah akan melukai diafragma, liver atau limpa
◦ Trauma tajam dapat melukai paru  Pneumothorax dan atau Hematothorax
Flail Chest
◦ Satu costa patah pada dua atau lebih tempat
◦ Inspirasisegmen yang terlepas tidak mengembang  tertarik ke dalam 
adanya tekanan negatif rongga pleura mediastinum bergeser ke sisi sehat
◦ Ekspirasi  segmen yang terlepas menonjol keluar  mediastinum bergerak ke
sisi sakit
◦ Segmen yang terlepas menunjukkan “paradoxical motion”
Kegawat daruratan
Primary Survey Anamnesis

◦ Airway : Adakah suara nafas ◦ Mode of Injury


tambahan? ◦ Waktu kejadian
◦ Breathing : RR, Gerak paru ◦ Trauma tajam/tumpul
simetris/tertinggal, Jejas, Retraksi,
Nyeri tekan, Saturasi ◦ Trauma tembus/tidak tembus
◦ Circulation : Akral, Nadi, tekanan ◦ Adakah penurunan kesadaran setelah
darah, Tanda – tanda syok mengalami trauma
◦ Disability : Kesadaran ◦ Jika pasien sadar, tanyakan adakah
◦ Exposure : Jejas pada dada dan organ nyeri saat nafas atau batuk
tubuh lain
◦ Trauma di tempat lain
Penegakan Diagnosis
◦ Chest X – Ray : adanya diskontunitas pada costa (patah/retak), “floating
segments” pada flail chest
◦ CT Scan : untuk mengetahui adanya kontusio paru atau adanya hubungan antara
rongga dada dan dunia luar/pneumotoraks
Tata laksana
◦ Oksigenasi
◦ I.V Line kristaloid
◦ Pemberian analgesik/anestetik dengan tujuan:
◦ Menjamin pernafasan yang baik
◦ Mencegah pneumonia
◦ Tindakan sesuai dengan timbulnya penyulit seperti pneumotoraks dan
hematotoraks
HEMATOTORAKS
Definisi

◦ Pengumpulan darah dalam ruang potensial antara pleura parietalis dan


visceralis (kavum pleura)
Etiologi

◦ Trauma: tumpul/tajam
◦ Non-trauma: neoplasma (primer/metastasis), komplikasi penggunaan obat
antikoagulan, emboli paru dengan infark
Diagnosis (Gejala Klinis)

◦ Tergantung dengan jumlah perdarahan, darah dapat terkumpul tanpa


gejala yang menonjol
◦ Nyeri (akibat luka di dinding dada)
◦ Sesak napas
◦ Anemia jika jumlah perdarahan banyak
◦ Jika ada keluhan progresif, curiga tension pneumothorax
Diagnosis (pemeriksaan fisik)

Vital sign Nadi↑, RR↑, TD↓ (tanda syok hipovolemik)


Inspeksi Wajah pucat karena perdarahan, konjungtiva anemis
Gerak napas tertinggal
Jejas (+)
Palpasi Nyeri tekan (+) di daerah luka, krepitasi (+)
Fremitus raba sisi terkena lebih keras
Perkusi Redup
Auskultasi Suara napas paru menurun/menghilang
Diagnosis (penunjang)

◦ Pungsi percobaan: keluar darah


◦ X-Ray thorax: bayangan radioopak pada lapang paru. Kesuraman pada 1
ruang kosta sekitar 200 – 250 cc darah. Pada posisi supine, X-ray
hematothorax sering menunjukkan kesuraman yang sulit dinilai
◦ CT-scan thorax: tumpukan cairan dalam kavum thorax
Komplikasi
◦ Syok hipovolemik
◦ Distres napas
◦ Dekompresi jantung
◦ Gagal ginjal akut
Tatalaksana

Besarnya Penanganan
Ukuran Rontgen Pemeriksaan fisik
Kecil 0 – 15% Perkusi redup Gerakan aktif
sampai iga IX (fisioterapi)
Sedang 15 – 35% Perkusi redup Aspirasi dan
sampai iga VI transfusi
Besar >35% Perkusi pekak WSD antar iga,
sampai kranial, iga transfusi
IV

Sjamsuhidajat & De Jong, 2011


Tatalaksana

◦ Jika hematothorax massif dan mengancam jiwa -> Thorakotomi


◦ Jika datang dengan syok: pasang infus, transfusi dengan cairan kristaloid
dan darah menggunakan jarum infus besar. Bila perlu double iv line
KASUS
ANAMNESIS
IDENTITAS
◦ Nama : Tn. H
◦ Umur : 36 tahun
◦ Jenis kelamin : Laki-laki
◦ Alamat : Surabaya
◦ Pendidikan : SMA
◦ Agama : Islam
◦ Status pernikahan : Menikah
◦ Tanggal MRS : 30 Januari 2018
◦ Tanggal pemeriksaan : 31 Januari 2018
◦ Nomor RM : 12.64.75.70
PRIMARY SURVEY
◦ Pasien rujukan dari RSI jemursari dengan CF multiple costae
sinistra + Susp. Hematotoraks kiri + Susp. Internal bleeding
◦ Pasien merupakaan korban KLL pengendara sepeda motor
ditabrak dari belakang oleh mobil.
◦ Pasien jatuh ke depan dengan dada sebelah kiri membentur
aspal.
◦ Mual (-), muntah (-), pingsan (-), kejang (-)
30/01/18
30/01/18 30/01/18
12.30 30/01/18
11.00 17.00
Tiba di RSI 15.00
Post KLL motor Jemursari dibawa Tiba di RSDS
Dirujuk ke RSDS
vs mobil oleh warga
setempat
PEMERIKSAAN FISIK
30/01/2018
Primary Survey
◦ Airway : bebas C spine stabil
◦ Breathing : nafas spontan , O2 masker 6 lpm, RR 25x/min, SpO2 99%, jejas (+)
hemitoraks S.
◦ Circulation : TD 130/80 ; N : 80x/min tanpa support , reguler , kuat angkat
◦ Dissability : GCS 456 PBI 3mm/3mm
◦ Explorasi : udem (-) ; deformitas extrimitas (-)
Gambaran Klinis
PENUNJANG
◦ CXR (30/01/18)
PENUNJANG
CT Scan Abdomen (30/01/2018)
PENUNJANG
Problem
◦ Trauma multiple costa S
◦ Susp. Hematotoraks S
Action
◦ Pasang IV line ( sudah terpasang )
◦ Pasang foley kateter ( sudah terpasang )
◦ Drip tramadol 100mg dlm pz 100cc
◦ Inj ranitidin 50 mg
◦ Pdx :
◦ CxR evaluasi
◦ Lab evaluasi DL ; BGA ; SE ; HbSAg
Secondary Survey
◦ B1 : Airway clear; nafas spontan ; O2 masker 6lpm 26x/min SpO2 99%; jejas
hemitorax D ; suara nafas ves +/-; Rh -/-; wez -/-
◦ B2 : Akral hangat kering merah ; Td : 130 / 80 ; N 82x/min tanpa support ;
external bleeding (-)
◦ B3 : GCS 456; PBI 3mm/3mm; Rc +/+
◦ B4 : Urin (+) jernih
◦ B5 : Bu + normal
◦ B6 : Oedema (-) deformitas extrimitas (-)
Diagnosis
◦ CF costae 3,4,5,6,7 lateral S
◦ Contusio pulmonum S
◦ Trauma tumpul abdomen
◦ Laserasi hepar, liver injury grade 2
Planning
◦ Drip Tramadol 3x100mg/100cc pz
◦ Inj ranitidin 2x50 mg
◦ Urgent clipping costae
◦ Koreksi Kalium
Laporan Operasi
◦ Didapatkan : Fraktur costa 4 lateral, 5 segmental, 6 segmental, 7 segmental (S)
: Hematotoraks (S) produksi 50 cc
◦ Dilakukan : Clipping costa 4 lateral, 5 segmental, 6 segmental, dan 7 segmental (S)
: Insersi chest tube no 28
Instruksi Pasca Operasi
◦ Inf NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam
◦ Inj Cefazolin 3 x 1 g (1 hari)
◦ Inj Tramadol 3 x 100 mg dalam PZ 100 cc
◦ Inj Ranitidin 2 x 50 mg
◦ CXR evaluasi
◦ BGA evaluasi
Kondisi Terakhir (31/01/2018, 17.20)
Saat ini pasien di ROI, terintubasi, GCS 4x6
Tanda vital TD : 176/104, N : 80x/menit,
K/L : a-/i-/c-/d-
Tho : I : simetris, retraksi (-), terpasang chest tube sisi kiri
P : gerakan simetris, fremitus tidak dapat dievaluasi
P : sonor sisi kanan, sisi kiri sulit dievaluasi
A : vesikuler/vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abd : flat, soepel
Ext : AHKM, CRT < 2 detik, edema -/-
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai