Nama : Tn. A
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Pelem Golek Rt 06/II, Semarang
No CM : 25XXXXX
Tanggal masuk: 16-06-2017
Ruang/kelas : Amarilis I
3
ANAMNESIS
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 17 Juli 2017 pukul 14.10 WIB
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 15
Tanda vital
o Tekanan darah :125/80 mmHg
o Nadi : 88 x/menit, reguler (isi dan tegangan cukup)
o Respiratory rate : 20 x/menit, irama reguler
o Suhu : 36,7o C (aksiler) 6
STATUS INTERNUS
Kepala :Mesosefal,
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor, reflek pupil (+)
Hidung :Nafas cuping hidung (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-
/-), sekret (-), septum deviasi (-)
Telinga :Sekret (-/-), serumen (-/-), laserasi (-/-)
Mulut : bibir sianosis (-)
Thorax : Jantung (dbn), Pulmo (dbn)
Abdomen: dbn 7
STATUS LOKALIS
SEROLOGI
HbsAg Non reaktif
PT + BT
Kesan :
Fraktur plateau tibia sinistra
11
INITIAL PLAN
13
Post orif plateau tibia
dengan screw dan plat
penopang
14
PROGNOSIS
15
TINJAUAN PUSTAKA
16
ANATOMI REGIO GENU (KNEE JOINT)
Schatzker
20
OTA
21
Three column
22
DIAGNOSIS
Foto X-ray
Non-Operative
Fraktur yang non-displaced dan stabil baik untuk
diterapi non-operative.
Pemakaian hinged cast-brace.
Latihan isometric untuk quadriceps, pasif, aktif,dan
pergerakan aktif dari lutut sebagai stabilitas dapat
dilakukan.
Dibolehkan untuk memikul beban tubuh secara partial
selama 8-12 minggu, dan progressif hingga memikul
beban tubuh secara keseluruhan.
28
Terapi dengan long leg cast juga dapat digunakan
Terapi non-operative. (a) tampaknya
tidak mungkin bahwa fraktur
bikondilus yang kompleks ini dapat
direduksi dengan sempurna dan
difiksasi secara memuaskan dengan
operasi, maka (b,c) pen traksi bawah
dimasukkan dan gerakan dilatih
dengan tekun (d) sepuluh hari
kemudian sinar X memperlihatkan
reduksi yang sangat baik dan hasil
akhir sangat bagus.
29
Operative
Indikasi operasi pada fraktur tibial plateau adalah7 :
Fraktur terbuka
Floating Knee
Depressi pada articular yang dapat ditoleransi adalah <2mm
sampai 1 cm.
Sindrom kompartemen
Adanya kerusakan vascular.
30
Polytrauma
Terapi pembedahan berdasarkan tipe fraktur nya (Schatzker classification) yaitu :
Schatzker tipe 1. Fraktur yang bergeser. Fragmen kondilus yang besar harus benar-benar
direduksi dan difiksasi pada posisinya. Ini terbaik dilakukan dengan operasi terbuka.
Schatzker tipe 2. Fraktur komunitif. Pada dasarnya ini adalah fraktur kompresi, mirip dengan
fraktur kompresi vertebra. Kalau depresi ringan (kurang dari 5 mm) dan lutut stabil atau jika
pasien telah tua dan lemah serta mengalami osteoporosis, fraktur diterapi secara tertutup
dengan tujuan memperoleh kembali mobilitas dan fungsi bukannya restitusi anatomis.
Schatzker tipe 3. Kominusi dengan fragmen lateral yang utuh. Prinsip terapinya mirip dengan
prinsip yang berlaku untuk fraktur tipe 2
31
Schatzker tipe 4. Fraktur pada kondilus medial. Fraktur yang sedikit bergeser dapat
diterapi dalam gips penyangga. Kalau fragmen nyata sekali bergeser atau miring,
reduksi terbuka dan fiksasi diindikasikan. Kalau ligament lateral juga robek, ini harus
diperbaiki sekaligus
Schatzker tipe 5 dan 6. Merupakan cedera berat yang menambah resiko sindrom
kompartemen. Fraktur bikondilus sering dapat direduksi dengan traksi dan pasien
kemudian diterapi seperti pada cedera tipe 2
32
Raft-screw. (a-c) ukuran kortikal screw sebesar 3,5 mm dimasukkan dibawah
subkondral dan dari raft diatas fragmen plateau. Pada kasus tipe 2,5, atau 6, diperlukan
juga buttress plat
33
Fraktur tibial plateau- fiksasi. (a) sekrup tunggal mungkin sudah mencukupi untuk retakan
sederhana, meskipun (b) plat penopang dan sekrup lebih aman. (c) depresi yang lebih dari 1 cm
dapat diterapi dengan peninggian dari bawah dan (d) disokong dengan pencangkokan tulang. (e)
fraktur compels dapat diterapi dengan operasi tetapi, kecuali kalau reduksi dapat dijamin
sempurna, terapi dengan traksi dan gerakan saja mungkin lebih bijaksana ; mengikat fragmen yang
menonjol ke atas permukaan sendi akan mengundang osteoarthritis dini
34
KOMPLIKASI
Early Late
Sindroma kompartemen. Pada fraktur Kekakuan sendi
bikondilus tertutup terdapat banyak
perdarahan dan resiko munculnya Malunion atau non-union
sindrom kompartemen. Kehilangan fiksasi
Kerusakan dari nervus peroneal. Hal ini
umum terjadi pada trauma di aspek
lateral dimana nervus peroneal berjalan
dari proksimal ke bagian atas dari fibula
dan lateral dari tibial plateau
Laserasi arteri popliteal 35
PROGNOSIS
36
1. Appley, A. Graham, Louis Solomon, 1995; Terjemahan Ortopedi, dan Fraktur Sistem Appley; Edisi Ketujuh, Widya Medika, Jakarta.
2. Basmajian, John, 1978; Therapeutic Exercise.; Third edition, The William and Wilkins, London.
3. Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makassar: Bintang Lamumpatue.
4. Sjamsuhidajat R, Jong W. 2012. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi III. Jakarta: EGC.
5. Chusid, JG, 1993; Neuro Anatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Edisi empat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
6. Kisner, Carolyn and Lynn Callby, 1996; Therapeutic Exercise Fundation and Techniques: Third edition , FA. Davis Company, Philadelphia.
7. Norkin, C. C, Joice and White, 2005; Measurement of Joint Motion a Guide to Goniometry; Second edition, F. A Davis Company, Philadelpia.
8. Norkin and White, 1995; Measurement of Joint Motion a Guide to Goniometry; Second Edition, F.A Davis Company , Philadelpia.
9. Skinner, Harry B. 2006. Current Diagnosis & Treatment In Orthopedics. USA: The McGraw-Hill Companies.
10. Snell, Richard. S, 2013. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 2. Edisi 5. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
11. Russe, OA ,& John JG , 1975; International SFTR Method Of Measuring and Receding Joint Motion: First Edition, Hans Hubber Publishers
Bern Stuttgart Vienna, Switzerland. 37
TERIMA KASIH
38