Pembimbing :
dr. Dijah P. Sekarmeranti, Sp.An
IDENTITAS PASIEN
.
Nama : Sdr. R.G
Tanggal Lahir : 18-01-1994
Usia : 27 th
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Bedilan, Sleman
Pekerjaan : karyawan swasta
Rawat inap : Ruang D no.10a
Tanggal MRS : 28 – 05 - 2021
No. RM : 01-16-95-xx
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Nyeri kaki kiri
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RS Bethesda sekitar pukul 22.00 WIB dengan
keluhan kaki kiri terasa sakit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
KLL terjadi saat pasien mengendarai sepeda motor dengan kecepatan
sedang dan menabrak mobil pick-up yang sedang parkir di pinggir jalan.
Hal ini terjadi karena pasien mengaku mengantuk dan hilang kendali.
Pada saat kejadian pasien menggunakan helm, dan jatuh ke arah kiri
dari tubuh pasien. Kaki kiri pasien terbentur bagian mobil pick-up dan
juga tertindih motor pasien. Pasien kemudian dibawa ke RSB dalam
keadaan sadar. Tidak ada perdarahan yang tampak dari luar.
ANAMNESIS
1. 3.
Pasien saat ini seorang Kebiasaan merokok dan
karyawan swasta yang minum minuman beralkohol
bekerja 8 jam per hari disangkal
2. 4.
Pasien jarang berolahraga
Pola makan pasien
teratur 2-3 kali/hari
PEMERIKSAAN FISIK
● Keadaan umum : sedang
● Kesadaran : compos mentis
● GCS : E4V5M6
● Berat badan : 85 kg
● Tinggi badan : 175 cm
● BMI : 27,75 (OW)
● Skla nyeri :7
● Vital sign :
■ Tekanan darah : 130/80 mmHg
■ Nadi : 79x/menit
■ Respirasi : 22x/menit
■ Suhu : 36,4 C
■ spO2 : 97%
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX HEAD
Jejas (-), Simetris (-) Normocephali
Pulmo : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-) (-/-)
Cor: S1 – S2 Normal, murmur (-)
Rhinorrhea (-/-)
Sianosis (-)
EKSTREMITAS ATAS
Akral hangat, CRT < 2 ABDOMEN
detik Jejas (-), bising usus (-), nyeri tekan
abdomen (-) Hepatomegali (-)
EKSTREMITAS BAWAH
Dextra : dbn
Sinistra : tampak
bengkak, krepitasi (+),
deformitas (+), GENITAL
perdarahan (-) Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
29 - 05-2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.7 g/dL 11.7 – 15.5
Lekosit 25.03 Ribu/mk 4.5 – 11.5
Kesan :
tampak defek fraktur 1/3 tengah femur sinistra, kompleta
fragmented, kuminutif. Cum contraction, cum angulasi.
Juga defek fraktur patella dengan garis stellat inkompleta,
fragmented. Trabekulasi dalam batas normal.
Diagnosis Bedah :
Senin, 31 Mei 2021 dr. Dyah P Sekarmeranti, Sp. An dr. Yudha Matan Sakti, Sp.OT (K)
Pukul 13.30 WIIB
Alasan tindakan di IBS: Tindakan dengan pembiusan
Diagnosa Medis : closed fraktur 1/3 tengah femur sinistra &
fraktur patella sinistra
Tindakan : ORIF femur dan patella sinistra
Rencana Anastesi : General Anestesi dengan ET (7,5) ASSESMENT PRA-
ANESTESI
Diagnosis Anastesi : ASA 1
Persiapan Anastesi : sudah puasa 8 jam
ASSESMENT PRA-
ANESTESI DAN SEDASI
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6 C
Napas : 20 x/menit
Skala nyeri : VAS 4
Berat Badan : 85 kg
MALLAMPATI SCORE
KRITERIA SCORE LEMON SCORE
LOOK
• Facial trauma 0
• Large incisors 0
• Beard or moustache 0
• Large tongue 0
Obstruction to neck/Obese 0
Neck mobility 0
Total 0
ASSESMENT PRA - ANESTESI
ASSESSMENT P a st M e d i c a l H i s t o r y
3 P
PRA- Tidak ada
AN ESTESI
Last Meal
4 L 8 jam sebelum operasi, terakhir makan jam 05.00 WIB
• Post Anaesthetic
Discharge Scoring
Ekstubasi ET System
Pemasangan OPA Recovery • Aldrete score
Pemberian oksigenasi Room
dengan face mask
Hemodinamik Durante OP
SCORE = 9
RL 20tpm Ondansetron 2x4mg
Hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang meliputi sensasi sakit/ nyeri,
rabaan, suhu, posisi.
Anestesi Umum (General Anesthesia) mempunyai tujuan agar dapat menghilangkan nyeri,
membuat tidak sadar, menyebabkan amnesia yang reversible dan dapat diprediksi.
Peripheral
Nerve Block
GENERAL ANESTESI
GA
TIVA
Intubation ET
GA
GA Facemask
LMA
Endotracheal Tube
DEFINISI
Selama Setelah
Intubasi Ekstubasi
• Trauma gigi • Spasme laring
• Laserasi bibir • Aspirasi
• Spasme • Gangguan
bronkus fonasi
• Intubasi • Edema glottis-
esofagus subglotis
• Infeksi
laring,faring,
trakea
Endotracheal tube
Asesmen pra-anestesi
Tujuan
Pre-medikasi
Induksi
Pemeriliharaan/ Maintenance
Post Anesthesia
PRE-MEDIKASI
Memberi sedasi
● Opioid Agonis
memberikan efek
analgesik dengan cara
berikatan di reseptor
opioid yang berada di
otak dan spinal cord
regio kornu dorsalis
menghambat
proses transmisi dan
modulasi nyeri
Fentanyl
Dosis • 1-2 mcg/kgBB (dosis premedikasi)
Dosis Sedasi
• 0,07-0,1 mg/kgBB
Sediaan
• 5mg/5 ml
ANXIOLYTIC AND HYPNOTICS
ANXIOLYTIC AND HYPNOTICS
Midazolam
Indikasi
• Premedikasi, induksi anestesi, sedasi
Kontraindikasi
• Bayi prematur, myastenia gravis
Efek samping
• Mual, muntah, nyeri kepala, laringospasme, amnesia
Antidotum
• Flumazenil dosis 0,01 mg/kg/menit diulang 1-5 kali
INDUKSI
Indikasi • Induksi dan pemeliharaan anestesi umum, sedasi pada pasien yang
memakai ventilator dan mendapat perawatan intensif
Non depolarizing
ATRACURIUM BESILATE
Tujuan
• O2, N2O
• Gas lain: isoflurane/aeranne, sevoflurane
Vaporizer
Ondansetron
Sediaan 4 mg/2ml
Kontraind
Penyakit tromboembolik
ikasi
Kontraindikasi Epilepsi
Efek samping Mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, depresi pernapasan, konvulsi
Dosis 1 mg/kgBB
Golongan NSAID
Menghambat kerja enzim kolinesterase untuk menghidrolisis asetilkolin akumulasi asetilkolin pada ujung
Mekanisme saraf kolinergik asetilkolin berkompetisi dengan obat pelumpuh otot non depolarisasi hantaran impuls
dan tonus otot pulih kembali
Efek samping Mual, muntah, diare, hipersalivasi, kejang perut (terutama pada dosis tinggi)
Dosis 0,04-0,08 mg
Dosis 0,6-1,2 mg
O2
N20
N2O O2
70 30
60 40
50 50
● Morgan and Mikhail. (2013). Clinical Anesthesiology. 5th ed. San Fransisco:
McGraw-Hill
● Katzung, Bertram G. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. EGC, Jakarta.
Neal, M.J. 2007. At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta
TERIMA KASIH