Pembimbing Klinik:
dr. Dijah Sekar P. Sekarmeranti, Sp.An., M.Kes
Nama : Bp. S.M
IDENTITAS
Tanggal Lahir : 22 Januari 1960
PASIEN
Usia : 60 tahun
Nomor RM : 02033xxx
Alamat
Rawat Inap ::Gardenia
Kasihan 2 /-Utama
BantulSuperior
HMRS : 24 Juni 2020
ANAMNESIS
ALLO-Anamnesis (Istri)
Os datang ke IGD RS. Bethesda pada tanggal 24 Juni 2020 jam 22.11 dengan keluhan
terjatuh di kamar mandi dengan mata terus melirik ke arah atas dan tidak berespon saat ditanya
(diam saja). Kejadian tersebut < 5 menit. Setelah itu Os dapat kembali berespon. Sebelum
kejadian Os sempat mengeluhkan pusing hilang timbul sejak 3 hari. Os kemudian dibawa ke
RS. Bethesda. Tidak ditemukan keluhan berupa mual muntah (-), hilang ingatan
(-), demam (-)
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Kejang (-), Riwayat Stroke
hemorrhagic Feb 2016, Hipertensi (+), Dimentia (+), Rutin
kontrol 1
bulan sekali dengan dr. Pinzon, Sp. S.
GCS : E4 V5 M6
Tanda Vital
• Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening (-), jejas (-)
• Thorax :
Paru
Inspeksi : Gerakan simetris, retraksi interkosta (-), jejas (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus kanan kiri normal,
ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-) , wheezing (-/-)
• Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V LAA
Perkusi : Batas jantung kiri berada di SIC V linea axilaris
anterior kiri
Auskultasi : Suara jantung S1/S2 reguler, suara tambahan (-)
• Abdomen
Inspeksi : Distensi (-), jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik DBN (BU 12 x/menit)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-),
Spleenomegali (-)
• Ekstremitas
Akral teraba hangat, capillary refill time < 2 detik, edema (-/-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
24 – 06-2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 14.7 g/dL 11.7 – 15.5
Lekosit 7.33 Ribu/mk 4.5 – 11.5
HASIL PEMERIKSAAN
• Dimensi Aorta : 39mm
• Dimensi LA : 23 mm
• LA/Ao : 0.60
• EPSS : 8 mm
• Fungsi LV : 70 %
• IVSD 10 /IVSS 13/LVIDD 45/ LVIDS
27/LVPWD 27/LVPWS 16
• Fungsi RV : TAPSE 20.29 mm
• Wall Motion : Normokinetik Kesan :
Nadi : 84 x/menit
ASESMEN PRA
ANESTESI DAN
Suhu :36,6 C SEDASI
Napas : 20 x/menit
Skala nyeri :2
Riwayat penyakit : (+) Hipertensi, Riw.
CVA Hemorrhagic, Dimentia
Hematocrit 40,6 %
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Gula darah 136 mg/dL LAB DARAH
Ureum/creatinin
18.2 /1.14 mg/dL
• Pemeriksaan fisik :
• Status fisik : ASA 3 (pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang
menyebabkan keterbatasan fungsi)
• Tramus 15 mg
• Fentanyl 50 mg
• Asam tranexamat 500 mg Preoksigenasi dengan face
• Ondansetron 4 mg mask dan pemasangan
• Tramadol 100 mg Maintenance
Endotracheal Tube
• Ketorolac 30 mg
• Sulfas Atropin 0,25 mg +
Prostigmin 0,5 mg • O2 + N2O (2L:2L)
• Endotracheal Tube no 7,5
• Sevoflurane 2%
• Pemberian 02 5L + bagging
• Post Anaesthetic
Discharge Scoring
Ekstubasi ET System
Pemasangan OPA Recovery
Pemberian oksigenasi Room
dengan face mask
Hemodinamik Durante OP
Antibiotik : Ceftriakson 2 x 1 g
Oksigen : O2 3 lpm
Hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang meliputi sensasi sakit/ nyeri,
rabaan, suhu, posisi/ proprionosiptif,.
Anestesi Umum (General Anesthesia) mempunyai tujuan agar dapat menghilangkan nyeri,
membuat tidak sadar, menyebabkan amnesia yang reversible dan dapat diprediksi.
Umum Spinal
Anestesi
Regional Epidural
Peripheral
Nerve Block
GENERAL ANESTESI
GA Intubation
TIVA ET
GA
GA Facemask
LMA
Endotracheal Tube
DEFINISI
Cormack-Lehane
Cormack – Lehane classification is broadly used to
describe laryngeal view during direct laryngoscopy
technique
DIFFICULT AIRWAY
MNEMONIC
LEMON MOANS
(DIFFICULT DIRECT LARINGOSCOPY) (DIFFICULT MASK VENTILATION)
Ji, S., Moon, E., Kim, T. et al. Correlation between
modified LEMON score and intubation difficulty in
adult trauma patients undergoing emergency
surgery. World J Emerg Surg 13, 33 (2018).
https://doi.org/10.1186/s13017-018-0195-0
Langkah Pemberian Obat Anestesi
Pre-medikasi
Induksi
Pemeriliharaan/ Maintenance
Post Anesthesia
Pramedikasi Induksi Maintenance Obat Anestesi
Propofol Ondansetron
(Recofol 1%) Oksigen 4 mg
Fentanyl 100 100 mg 2,5 Lpm
mcg
Tramadol
Muscle 100 mg
N2O 2,5 Lpm
Relaxant
Ketorolac
Midazolam Tramus 30 mg
(Sedacum 25 mg Sevoflurane
0,1%) 3 mg 2%
Asam
Tranexamat
500 mg
PRE-MEDIKASI
“Tindakan permberian obat obatan pendahuluan dalam rangka
relaksanaan anestesia”
Menghilangkan kecemasan dan ketakutan
Memberi sedasi
● Opioid Agonis
memberikan efek
analgesik dengan cara
berikatan di reseptor
opioid yang berada di
otak dan spinal cord
regio kornu dorsalis
menghambat
proses transmisi dan
modulasi nyeri
Fentanyl
Dosis • 1-2 mcg/kgBB (dosis premedikasi)
Dosis Sedasi
• 0,07-0,1 mg/kgBB
Sediaan
• 5mg/5 ml
Midazolam
Indikasi
• Premedikasi, induksi anestesi, sedasi
Kontraindikasi
• Bayi prematur, myastenia gravis
Efek samping
• Mual, muntah, nyeri kepala, laringospasme, amnesia
Antidotum
• Flumazenil dosis 0,01 mg/kg/menit diulang 1-5 kali
INDUKSI
“ Suatu rangkaian proses transisi dari sadar
penuh sampai hilangnya kesadaran sehingga
memungkinkan untuk dimulainya operasi”
Propofol
• GABA: neurotransmitter utama
penghambat di SSP
• GABA: inhibitorik menghambat
reaksi-reaksi dan tanggapan
neurologis yang tidak menguntungkan
• Reseptor GABA A: membawa masuk
neurotransmitter GABA bersama CL-
• Aktivasi reseptor GABA A
hiperpolarisasi hantaran saraf tidak
terjadi
Propofol
Indikasi • Induksi dan pemeliharaan anestesi umum, sedasi pada pasien yang
memakai ventilator dan mendapat perawatan intensif
Non depolarizing
ATRACURIUM BESILATE
Tujuan
• O2, N2O
• Gas lain: isoflurane/aeranne, sevoflurane
Vaporizer
Ondansetron
Sediaan 4 mg/2ml
Kontraind
Penyakit tromboembolik
ikasi
Kontraindikasi Epilepsi
Efek samping Mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, depresi pernapasan, konvulsi
Dosis 1 mg/kgBB
Golongan NSAID
Menghambat kerja enzim kolinesterase untuk menghidrolisis asetilkolin akumulasi asetilkolin pada ujung
Mekanisme saraf kolinergik asetilkolin berkompetisi dengan obat pelumpuh otot non depolarisasi hantaran impuls
dan tonus otot pulih kembali
Efek samping Mual, muntah, diare, hipersalivasi, kejang perut (terutama pada dosis tinggi)
Dosis 0,04-0,08 mg
Dosis 0,6-1,2 mg
● Morgan and Mikhail. (2013). Clinical Anesthesiology. 5th ed. San Fransisco:
McGraw-Hill
● Katzung, Bertram G. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. EGC, Jakarta.
Neal, M.J. 2007. At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta
THANKYOU !