Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

NSTEMI
dr.Alfreda Amelia Khotijah
Pembimbing : dr. Chamdhawati Wahyu Hidayah
Identitas Pasien

◦ Nama : Tn. P
◦ J enis Kelamin : Laki-Laki
◦ Usia : 71 tahun
◦ Agama : Islam
◦ Alamat : Sangkal Tarudan, Bangunharjo, Bantul
◦ Tanggal periksa : 26 November 2023
◦ dr.Penanggung Jawab dr. Furqon Satria Adi Pradana, Sp.JP
Survey Primer

AIRWAY CIRCULATION
01 Bebas, tidak ada 03 Nadi kuat angkat, frekuensi
sumbatan 60x/mnt, CRT < 2 detik,
TD 171/106 mmHg , Suhu 36,6C

BREATHING DISABILITY
02 Spontan adekuat,
RR 22 x/mnt,
04 kesadaran CM, GCS
E4V5M6, pupil isokor
SpO2 99% +/+
KELUHAN UTAMA

NYERI DADA KIRI


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis
(istri pasien) pada tanggal 26 November 2023
RPS

Pasien datang ke IGD RS DKT dengan keluhan nyeri dada kiri sejak
3 jam yang lalu hilang timbul, memberat 30 menit SMRS. Nyeri
dirasakan terus menerus menjalar hingga ke bahu dan lengan kiri
atas. Nyeri dada yang dirasakan seperti ditekan beban. Pasien tidak
dapat menunjuk secara spesifik lokasi nyeri. Keluhan lain yaitu
pusing dan badan lemas. Keluhan mual, muntah, dada terasa
berdebar, keringat dingin, sesak nafas, nyeri perut, demam
disangkal. BAB cair, susah BAB, BAK terganggu disangkal. Keluhan
belum diberikan pengobatan sebelumnya. Riwayat alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Obat

RPD
• Keluhan serupa : (-) disangkal
• Kolesterol tinggi : (-) disangkal
• Hipertensi : (+)
• DM : (+)
• Gastritis : (-) disangkal
• Asam urat : (-) disangkal
RPO
• Amlodipin 5 mg 1x1
• Candesartan 16 mg 1x1
• Novorapid 14-14-14 unit
Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluhan serupa : (-)/disangkal
• Penyakit jantung : (-)/disangkal
• Hipertensi : (-)/disangkal
• DM : (-)/disangkal

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


● Pasien tinggal bersama anak dan cucunya. Pasien sehari-hari melakukan aktivitas di
rumah, mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu lantai dan mencuci piring.
Pasien sudah tidak melakukan aktivitas yang berat. Pasien jarang olahraga dan
konsumsi rokok 1-2 batang/hari. Pasien mempunyai kebiasaan jarang makan
sayuran dan lebih banyak konsumsi makanan berlemak. Pasien lebih memilih
minum kopi dan jarang minum air putih.
Pemeriksaan Fisik

STATUS GIZI
STATUS GENERALIS VITAL SIGN
(Alloanamnesis)
• Keadaan Umum : • Tekanan Darah : 171/106 • BB : 69 Kg
lemah mmHg
• TB : 170 cm
• Kesadaran : CM • Frekuensi Nadi : 60x/menit
• IMT : 23,88 (normal)
GCS E4V5M6 • Frekuensi Napas : 22x/menit

• Suhu : 36,6°C
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA LEHER PULMO ABDOMEN
• A/i/c/d -/-/-/-
• Inspeksi: pengembangan • Inspeksi : distensi (-),
• dada simetris, retraksi sikatrik (-)
JVP 5+2cm H2O
dinding dada (-) • Auskultasi: bising usus (+)
• Palpasi : fremitus normal normal.
CARDIO • Perkusi: sonor di seluruh • Perkusi : timpani pada
lapang paru seluruh lapang perut.
• Auskultasi: Vesikuler +/+, • Palpasi : supel, nyeri tekan
• Inspeksi: normochest
Rhonki -/-, wheezing -/- (-), hepar dan lien tidak
• Palpasi: ictus cordis teraba di
teraba
SIC V linea midclavicularis EXTREMITAS
sinistra
• Perkusi: dalam batas normal
• Auskultasi: S1 S2 tunggal Akral hangat +/+, edema tugkai -/-
reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hemoglobin 11,7 (L) 12.0 – 16.0 g/dl
Hematokrit 38,4 (L) 40.0 – 54.0 %
Leukosit 5,63 4.00 – 10.00 rb/ul
Trombosit 239 150 – 450 ribu/uL
Eritrosit 5,48 400 – 5.50 juta/ul
MCV 70,1 (L) 80 – 100 fl
MCH 21,3 (L) 27.0 – 34.0 pg
LABORATORIUM MCHC 30,3 (L) 32.0 – 36.0 %
(26 Nov 2023) Neutrofil% 39,2 (L) 50.0 – 70.0 %
Limfosit% 48,1 (H) 20 – 40 %
Monosit% 5,7 3.0 – 12.0 %
Eosinofil% 5,9 (H) 0.5 – 5.0 %
Basofil% 1,1 (H) 0–1 %
NLR 0,82
Antigen Negatif Negatif
GDS 228 (H) 75 – 140 mg/dl
Troponin I 130 (H) <50 ng/L
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Ureum 46 (H) <40 mg/dl
LABORATORIUM Creatinin 1,63 (H) 0.5 – 1.3 mg/dl
(26 Nov 2023) Natrium 138 135 – 145 mmol/l
Kalium 3,3 (L) 3.5 – 5.1 mmol/l
Chlorida 110 95 – 115 mmol/l
Calsium 1,07 (L) 1.12 – 1.32 mmol/l
EKG (26-11-2023 IGD)

• Setting EKG: 25 mm/s, 10 mm/mV


• Irama sinus
• Ritme reguler
• Frekuensi 56 x/menit
• Normo axis
• Ruang Jantung normal
• Koroner :
• T inversi V1-V6
• ST depresi V3-V6
• VPC di lead V6
Rontgen Thorax

Hasil Pemeriksaan Thorax (AP) :


- apex dextra et sinistra tenang
- corakan bronchovascular normal
- sinus costofrenicus dextra et sinistra
lancip
- diafragma dekstra et sinistra licin
- cor, CTR >0,56
- sistema tulang yang tervisualisasi intact
Kesimpulan :
Pulmo dalam batas normal
cardiomegali
Diagnosis dan Terapi

1. Chest Pain dd NSTEMI Advis dr.Furqon, Sp.JP


2. HT Dx
- NSTEMI
3. DM
- VPC
- HT
Terapi di IGD MRS ICU  KONSUL DR HERI,SP.AN (ACC)
● O2 3 lpm ● Aspilet 1x80 mg
● CPG 1x75 mg
● Infus NaCl 20 tpm ● Concor 1x2,5 mg
● ISDN 5 mg SL ● Candesartan 1x16 mg
● Amlodipine 1x5mg
● Aspilet 1x80 tab ● Enoxaparin 2x1
● Konsul Sp.JP ● Diazepam 1x5mg
● Laxadyn 1xCIImg
● Pasang DC
FOLLOW UP
FOLLOW UP ICU (27-11-2023)

S : Pasien mengeluhkan nyeri dada P:


berkurang, nyeri ulu hati +, badan lemas - O2 3 lpm
+ - INFUS NACL 20 TPM
- DC (+) JERNIH
O : Suhu(C) : 36 Tensi : 128/81 - ASPILET 1X80MG
Nadi(/menit) : 58 - CPG 1X75MG
Respirasi(/menit) : 16 , SpO2(%) : 99 - CONCOR 1X2,5MG
GCS(E,V,M) : 15 - CANDESARTAN 1X16MH
Kesadaran : Compos Mentis, - AMLODIPINE 1X5MG
CEK HBA1C: 7,9 - ENOXAPARIN 2X1
A: - DIAZEPAM 1X5MG
- LAXADYN 1XC2
- NSTEMI - KONSUL INTERNA
- VPC TERAPI DR. HERGANI, SP.PD
- HT - INJ OMEPRAZOLE 2X1
- DM - SYR SUCRALFAT 3XC2
- INJ NOVORAPID 3X16UI
FOLLOW UP ICU (28-11-2023, 04.23 pagi)

S : Pasien mengeluhkan nyeri dada P:


berkurang, nyeri ulu hati + berkurang, - O2 3 lpm
badan lemas +, perut kembung +, BAB + - INFUS NACL 20 TPM
- DC (+) JERNIH
O : Suhu(C) : 36 Tensi : 121/62 - ASPILET 1X80MG
Nadi(/menit) : 55 - CPG 1X75MG
Respirasi(/menit) : 15 , SpO2(%) : 98 - CONCOR 1X2,5MG
GCS(E,V,M) : 15 - CANDESARTAN 1X16MH
Kesadaran : Compos Mentis, - AMLODIPINE 1X5MG
A: - ENOXAPARIN 2X1
- NSTEMI - DIAZEPAM 1X5MG
- LAXADYN 1XC2
- VPC
- HT TERAPI DR. HERGANI, SP.PD
- DM - INJ OMEPRAZOLE 2X1
- SYR SUCRALFAT 3XC2
- INJ NOVORAPID 3X16UI
FOLLOW UP ICU (28-11-2023, 15.52 sore)
S : Pasien mengeluhkan nyeri dada P:
berkurang, nyeri ulu hati + berkurang, - O2 3 lpm
badan lemas -, perut kembung - - INFUS NACL 20 TPM
- DC (+) JERNIH
O : Suhu(C) : 36 Tensi : 121/62 - ASPILET 1X80MG
Nadi(/menit) : 55 - CPG 1X75MG
Respirasi(/menit) : 15 , SpO2(%) : 98 - CONCOR 1X2,5MG
GCS(E,V,M) : 15 - CANDESARTAN 1X16MH
Kesadaran : Compos Mentis, - AMLODIPINE 1X5MG
A: - ENOXAPARIN 2X1  STOP
- NSTEMI - DIAZEPAM 1X5MG
- LAXADYN 1XC2
- VPC TERAPI DR. HERGANI, SP.PD
- HT - INJ OMEPRAZOLE 2X1
- DM - SYR SUCRALFAT 3XC2
- INJ NOVORAPID 3X16UI
PASIEN RAWAT BANGSAL
FOLLOW UP KSATRIA (29-11-2023)
S : Pasien mengeluhkan nyeri dada (-), P:
nyeri ulu hati + berkurang, badan lemas - - O2 3 lpm
perut kembung + - INFUS NACL 20 TPM
- ASPILET 1X80MG
O : Suhu(C) : 36.1 Tensi : 123/74 - CPG 1X75MG
Nadi(/menit) : 79 - CONCOR 1X2,5MG
Respirasi(/menit) : 17 , SpO2(%) : 97 - CANDESARTAN 1X16MH
GCS(E,V,M) : 15 - AMLODIPINE 1X5MG
Kesadaran : Compos Mentis - DIAZEPAM 1X5MG
CEK GDS: 153 mg/dl - LAXADYN 1XC2
A:
TERAPI DR. HERGANI, SP.PD
- NSTEMI - INJ OMEPRAZOLE 2X1
- VPC - SYR SUCRALFAT 3XC2
- HT - INJ NOVORAPID 3X14UI
- DM
FOLLOW UP KSATRIA (30-11-2023, 09.49 pagi)
S : Pasien mengeluhkan nyeri dada (-), P:
nyeri ulu hati + berkurang, badan lemas -, - O2 3 lpm
perut kembung - - ASPILET 1X80MG
- CPG 1X75MG
O : Suhu(C) : 36 Tensi : 118/59 - CONCOR 1X2,5MG
Nadi(/menit) : 52 - CANDESARTAN 1X16MH
Respirasi(/menit) : 17 , SpO2(%) : 97 - AMLODIPINE 1X5MG
GCS(E,V,M) : 15 - DIAZEPAM 1X5MG
Kesadaran : Compos Mentis - LAXADYN 1XC2
A:
- NSTEMI TERAPI DR. HERGANI, SP.PD
- INJ OMEPRAZOLE 2X1
- VPC - SYR SUCRALFAT 3XC2
- HT - INJ NOVORAPID 3X14UI
- DM
FOLLOW UP KSATRIA (30-11-2023, 19.01)
S : pasien mengeluhkan sesak nafas (-), P:
nyeri dada (-) BLPL
O : Suhu(C) : 36.3, Tensi : 114/77
Nadi(/menit) : 65
Respirasi(/menit) : 17, SpO2(%) : 97
GCS(E,V,M) : 15
Kesadaran : Compos Mentis
A:
- NSTEMI
- VPC
- HT
- DM
SINDROM
KORONER AKUT
Definisi
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu kumpulan
gejala yang disebabkan suplai darah dan oksigen yang tidak
adekuat di miokardium
NSTEMI Patofisiologi

Merupakan salah satu jenis dari kelompok


acute coronary syndrome, yaitu terjadinya
penumpukan plak yang menyebabkan
penyempitan sebagian lumen arteri koroner
yang memperdarahi otot jantung.

Etiologi

Disebabkan oleh penumpukan plak di arteri


koroner (Arterosklerosis), oleh faktor resiko:
- Rokok (Nikotin)
- Hipertensi
- Diabetes
- Jenis Kelamin Laki-laki
- Obesitas Familial
Anamnesis

ANGINA TIPIKAL ANGINA ATIPIKAL


 Rasa tertekan/berat daerah  Nyeri didaerah penjalaran
retrosternal tipikal
 Menjalar ke lengan kiri,  Gangguan pencernaan
leher, rahang, area  Sesak nafas yang tidak dapat
interskapular, bahu atau diterangkan
epigastrium  Rasa lemah mendadak yang
 Berlangsung >20 menit sulit diuraikan
 Keluhan penyerta:  FR: usia muda (25-40 thn),
diaphoresis, mual/muntah, usia lanjut (>75 thn), HT,
nyeri abdominal, sesak napas, diabetes, CKD
dan sinkop
GAMBARAN EKG
ST ELEVASI
● Penilaian ST elevasi dilakukan pada J point dan ditemukan pada 2 sadapan
yang bersebelahan. Nilai ambang elevasi segmen ST untuk diagnosis STEMI
untuk pria dan perempuan pada sebagian besar sadapan adalah 0,1 mV
ST DEPRESI
● Depresi segmen ST yang diagnostik adalah sebesar ≥0,05 mV di sadapan
V1-V3 dan ≥0,1 mV di sadapan lainnya.
T INVERSI
● Inversi gelombang T yang simetris ≥0,1 mV mempunyai spesifitas tinggi untuk
untuk iskemia akut.
Q PATOLOGIS
● Q patologis yang lebar > 1 mm atau > 0,4 detik dan dalamnya >2 mm (lebih
1/3 dari amplitudo QRS pada sandapan yang sama) menunjukkan adanya
miokard yang nekrosis.
Biomarker Jantung

Peningkatan marka jantung


hanya menunjukkan adanya
nekrosis miosit
Hasil normal dalam 4-6 jam
setelah awitan SKA 
diulang 8-12 jam setelah
awitan angina
Sensitivitas dan spesifisitas
Troponin I/T lebih tinggi
dari CKMB.
Echocardiography

● Echocardiografi transtorakal  saat istirahat 


gambaran fungsi ventrikel kiri secara umum dan
berguna untuk menentukan DD
● Gambaran iskemia: hipokinesia/akinesia dinding
ventrikel kiri
Angiografi Koroner

Tindakan katerisasi dengan


memberikan zat kontras ke dalam
arteri koroner untuk melihat
anatomi arteri koroner sehingga
dapat mendeteksi ada atau tidaknya
penyempitan (STENOSIS) yang
dimonitor melalui sinar X.

Tindakan GOLD STANDARD dalam


mendeteksi PJK oleh Sp.JP
• Tirah baring dan O2 2-4 LPM

• NTG 0,3-0,6-1,5 mg atau ISDN 2,5-15


TERAPI AWAL mg sublinguaL Jika nyeri belum
mereda dapat diulang setiap 5 menit
sampai maksimal 3 kali.

• Aspirin 160-320 mg PO tablet kunyah

• Clopidogrel 300 mg PO

• Morfin sulfat 1-5 mg IV, dapat diulang


setiap 10-30 menit (Jika nitrat tidak
berespon)

Monitoring jantung, Jika onset < 12jam: Fibrinolitik (di IGD) atau Primary PCI (di Cathlab) bila fasilitas dan SDM di
cathlab siap melakukan dalam 2 jam
REPERFUSI
STEMI
FIBRINOLITIK
VPC (Ventricular
Premature Contraction)
DEFINISI

● Kontraksi prematur adalah satu detak


jantung yang muncul lebih awal dari
siklus normal

● Kontraksi prematur ada dua macam,


yaitu Premature Atrial Contractions
(PACs) dan Premature Ventricle
Contractions (PVCs).
ETIOLOGI

● Iskemia miokard ● Anxiety


● Infark miokard akut ● Keracunan digitalis, digoxin
● Gagal jantung ● Miokarditis
● Prolaps katup ● dll
● Elektrolit imbalance (hipokalemia, hipoMg,
hiperCa)
BENTUK PVC
● Ventricular bigeminy
● Ventricular trigeminy
● Quadritrigeminy
● Unifocal/uniform
● Multifocal
● Couplet
● Triplet
● R on T
DIAGNOSIS

GEJALA PX PENUNJANG
● Palpitasi - EKG
● Kehilangan denyut (skipped - HOLTER EKG 24/48 jam 
beat) monitor PVC
● Nyeri dada - Lab : elektrolit
● Denyut yg tiba” keras - ECG
● Sesak nafas
● Dizziness

PX FISIK
● HR ireguler adanya pause
kompensatoar
TATALAKSANA

● Rarely require treatment


● Palpitasi  beta bloker, CCB
● PENGGUNAAN LIDOKAIN DAN ANTIARITMIA SECARA RUTIN
 NOT RECOMMENDED untuk INFARK MIOKARD AKUT
● Ektopik focus  radiofrequency ablation (to destroy the scar tissue)
HT-DM
DEFINISI
DIAGNOSIS

● Keluhan klasik : poliuria, polidipsia,


polifagia, dan penurunan berat
badan tanpa sebab yang jelas
● Keluhan lain : badan lemah,
kesemutan, gatal, pandangan kabut,
disfungsi ereksi pada pria, dan
pruritus vulva pada wanita
ACS-HT-DM

● Pasien dengan risiko kardiovaskular aterosklerotik 10 tahun ke depan 


target tekanan darah sistolik < 130 mmHg dan diastolic < 80 mmHg (lanjut
usia <140/80 mmHg)
● Pada pasien dengan tekanan darah ≥160/100 mmHg  kombinasi anti
hipertensi
● Pemilihan penggunaan obat antihipertensi  RAS blockers (ARB), Beta
Blockers, dengan atau tanpa CCB
● Terapi kombinasi antiplatelet (aspirin dan clopidogrel) dapat diberikan
sampai satu tahun setelah kejadian SKA

(PERKENI 2021, ISH 2020)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai