DISCUSSION
Muhamad Danang Yuda Hermawan
30101800109
Pembimbing Klinik :
dr. Syamsul Hadi, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Sartini
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 68 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Pilangrejo 01/03 Wonosalam, Demak
No.RM : KLJG01200296xxx
Ruang : Ruang Lily
Tanggal masuk : 07 Juni 2023
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit
Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak dengan
keluhan lemas dan nyeri pinggang sejak 3 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh mual. BAB
dan BAK tidak ada keluhan.
Keluhan Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-),
Utama sesak (-), bengkak (-). kemerahan pada kulit (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri otot (-).
Lemas
RPD RPK
Keluhan serupa (-) Keluhan serupa (-)
Hipertensi (-) DM (-)
DM (-) Hipertensi (-)
Dislipidemia (-) Dislipidemia (-)
Alergi (-) Alergi (-)
RSOSEK
Pembiayaan pasien menggunakan BPJS.
PEMERIKSAAN
FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik di Ruang Lily pada tanggal 08 Juni 2023
PEMERIKSAAN FISIK
Defans muscular (-), nyeri tekan dan nyeri tekan epigastrium (-), massa (-),
Palpasi
Hepar dalam batas normal (tidak ada pembesaran), tepi rata, Lien dalam
batas normal.
Akral dingin
-/- -/-
Klinis : Febris
Tampak perselubungan homogen / air fluid level
pada hemithorax kanan
Kesan :
Tampak efusi pleura kanan
PEI : 7,6
ABNORMALITAS
DATA
ABNORMALITAS DATA
Lab
Anamnesis ❑ Darah lengkap :
❑ Nyeri pinggang
Limfosit menurun, Monosit meningkat,
Eritrosit menurun, Netrofil menurun.
Physical Examination
❑ Tampak Lemas
PROBLEM
LIST
PROBLEM LIST
Anemia
❑ Lemas
❑ Mual, muntah warna kemerahan
❑ Nyeri perut
❑ Nafsu makan dan minum menurun
❑ Tampak Lemas
❑ Nadi meningkat 103 x/menit
❑ Darah lengkap :
Leukosit menurun, Trombosit menurun,
Eritrosit meningkat.
❑ X Foto Thorax RLD :
Tampak efusi pleura kanan, PEI : 7,6
❑ Assessment
- Demam Dengue, Hemetemesis
- DD Demam Typhoid
❑ Initial plan of monitoring :
❑ Initial plan of diagnosis :
• KU dan TTV
- Cek darah lengkap, Widal
- X Foto Thorax RLD • Urin Rutin
• Klinis Pasien
❑ Initial plan of therapy :
Terapi Rawat Inap ❑ Initial plan of education :
• Infus 2 jalur • Menjelaskan penyakit kepada pasien
Jalur 1 loading 250 cc lanjut RL 30 tpm dan keluarga mengenai penyakit
Jalur 2 loading 250 cc lanjut RL 30 tpm pasien.
• Inj Ranitidin 2x1 • Menjelaskan kepada pasien dan
• Inj Ondansentron 3x1 k/p keluarganya untuk memenuhi
• Inj dexametason 3x1 kebutuhan cairan agar tercukupi.
• Inj Asam tranexamat 3x500 6 dosis
• Inj vitamin k 1x1 2 dosis
❑ Terapi oral
• Sucralfat 3x1
• Vitamin B complex 2x1
FOLLOW UP PASIEN
TGL S O A P
- Infus RL 28 tpm
- Inj Ondancentron 1 Amp
- Paracetamol 1 tablet
Demam (+), Mual (+), TD : 119/76 mmHg
- Vitamin B1 1 tablet
Muntah (+) warna N : 103x/menit
30 Mei Febris H-5 - Antasid 1 tablet
kemerahan, Nyeri Perut RR : 22x/m
2023 Trombositopenia - Terapi IGD :
(+), Makan Minum SpO2 : 96%
- Inf RL Loading 500 cc Inf RL 30
menurun (+) T : 36,8 derajat celcius
tpm
- Inj Ranitidin 1 Amp
- Inj Dexametason 1 Amp
• Manifestasi perdarahan
Perdarahan pada penderita DBD dapat terjadi pada semua organ tubuh dan umumnya
terjadi pada 2-3 hari setelah demam. Bentuk perdarahan yang terjadi dapat berupa :
1. ptechiae (bintik – bintik darah pada permukaan kulit)
2. purpura
3. ecchymosis (bintik – bintik darah di bawah kulit)
4. pendarahan konjungtiva
5. pendarahan dari hidung ( mimisan atau epitaksis )
6. perdarahan pada gusi
7. hematenesis (muntah darah)
8. meiena (buang air besar berdarah) 9. hematuna (buang air kecil berdarah)
• Hepatomegaly atau pembesaran hati
Sifat pembesaran hati yang dialami oleh para penderita DBD, yaitu dialami pada
permulaan penularan penyakit dan terasa nyeri saat ditekan.
Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue dengan fipe DEN. I, DEN-2,
DEN -3 dan DEN- 4. Keempat type virus tersebut telah ditemukan di berbagai
daerah di Indonesia. Virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus
dengue dengan tipe 1 dan fipe. 3.
PATOGENESIS
• Penjamu
Virus dengue dapat menginfeksi manusia dan beberapa spesies primata.
Manusia merupakan reservoir utama virus dengue di daerah perkotaan.
Beberapa variabel yang berkaitan dengan karakteristik pejamu adalah umur,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, imunitas, status gizi, ras dan perilaku.
• Vektor
Vektor penyakit adalah serangga penyebar penyakit atau Arthropoda yang
dapat memindahkan atau menularkan agen infeksi dari sumber infeksi
kepada pejamu yang rentan.
• Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan
dengan terjadinya infeksi dengue. Lingkungan pemukiman sangat besar
peranannya dalam penyebaran penyakit menular.
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
a. Suhu > 37,5 derajat celcius
b. Ptekie, ekimosis, purpura
c. Perdarahan mukosa
d. Rumple Leed (+)
Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
e. Suhu > 37,5 derajat celcius
f. Ptekie, ekimosis, purpura
g. Perdarahan mukosa
h. Rumple Leed (+)
i. Hepatomegali
j. Splenomegali
k. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda tanda efusi pleura dan
asites.
l. Hematemesis atau melena
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
1) Trombositopenia (≤ 100.000/µL).
2) Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
• Peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi
menurut umur
• Ditemukan adanya efusi pleura, asites
• Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
3) Leukopenia < 4000/µL.
Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat
terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
Tanda bahaya (warning signs) untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya syok pada penderita Demam Berdarah Dengue
DIAGNOSIS BANDING
1. Demam karena infeksi vius (influenza, Chikungunya dan lain-lain)
Demam infeksi adalah demam yang disebabkan oleh masukan patogen, misalnya kuman,
bakteri, viral atau virus, atau binatang kecil lainnya ke dalam tubuh. Bakteri, kuman atau
virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, misalnya melalui
makanan, udara, atau persentuhan tubuh.
3. Demam Tifoid
penyakit infeksi bakteri yang menyerang sistem pencernaan manusia yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran
Alur Penanganan Pasien
2) Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan
cupang), dan bakteri.
3) Kimiawi
Pengendalian nyamuk secara kimiawi dapat dilakukan dengan :
e. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
f. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti,
gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
KOMPLIKASI
Menurut (Sembel, 2009) penyakit DBD dapat mengakibatkan komplikasi pada
kesehatan, komplikasi tersebut dapat berupa kerusakan atau perubahan struktur
otak (enchepalopathy), kerusakan hati atau bahkan kematian.
Kriteria Rujukan
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam kondisi belum
membaik.
c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
TERIMAKASIH