Anda di halaman 1dari 33

Case Report

Dengue Hemorrhagic
Fever
Oleh :
dr. Adinda Rizkia Nurdi

Pembimbing : Pendamping :
dr. Made Tirta Yasa, Sp.A dr. Endang Sulastri

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RS ISLAM BONTANG
2022
TABLE OF
CONTENTS

1 Pendahuluan
3 Laporan Kasus

2 Tinjauan Pustaka
4 Pembahasan
1
Pendahuluan
Pendahuluan

 Dengue Fever/DF dan Dengue haemorrhagic fever/DHF adalah penyakit


infeksi yang disebabkan oleh virus dengue atau yang sering dikenal dengan
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD).

 Kementerian Kesehatan mencatat di tahun 2022, jumlah kumulatif kasus


Dengue di Indonesia sampai dengan Minggu ke-22 dilaporkan 45.387 kasus.
Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus
Pendahuluan

 Berbagai faktor kependudukan berpengaruh pada peningkatan dan


penyebaran kasus DHF, Upaya pengendalian terhadap faktor kependudukan
tersebut (terutama kontrol vektor nyamuk) harus terus diupayakan

 Sampai saat ini, belum ada terapi yang spesifik untuk DHF, prinsip utama
dalam terapi DHF adalah terapi suportif.. Dengan memahami patogenesis,
perjalanan penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium,
diharapkan penatalaksanaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien
2
Tinjauan Pustaka
 Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.
 Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah
dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.
Virus dengue
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
Manifestasi Klinik
Diagnosis

Kriteria Klinis Kriteria Laboratorium

• Demam.
1. Trombositopenia (trombosit < 100.000 /ul)
• Manifestasi perdarahan:
2. Hemokonsentrasi (Peningkatan Ht 20% atau penurunan Ht
• Hepatomegali
20% setelah mendapat terapi cairan).
• Kegagalan sirkulasi (tanda-tanda syok):

Penegakan diagnosis Demam Berdarah Dengue berdasarkan atas 2 kriteria klinis ditambah
trombositopenia dan hemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit.
• Pemeriksaan laboratorium
Darah Lengkap: Trombositopenia, hemokonsentrasi, leukopenia
• Pencitraan
• Pemeriksaan Rumple leed test
• Pemeriksaan lainnya: cont: IgG/IgM Dengue, NS-1,
Tatalaksana pasien demam berdarah dengue

Pengobatan DBD bersifat suportif simptomatik dengan tujuan memperbaiki sirkulasi dan mencegah
timbulnya renjatan dan timbulnya Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID)
3.
Laporan
Kasus
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SA
Usia : 8 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Polo Air 2, RT 38, Bontang
Tanggal Masuk RS : 22 Februari 2022.
No. Rekam Medik : 02.88.74
A. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Penyakit :
Pasien masuk dengan keluhan utama demam yang dialami ± 3 hari sejak Sabtu siang, demam terus-
menerus, nyeri ulu hati(+), mual (+) muntah 1 kali berisi makanan, batuk pilek (-) mimisan (-) gusi
berdarah (-). Nafsu makan menurun. BAB dan BAK dalam batas normal.

Riwayat Penyakit Sebelumnya : Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal
Riwayat Pengobatan Sebelumnya : Tidak ada
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
Sakit sedang / gizi cukup / compos mentis ( E 4M6V5 )
BB: 28kg
Tanda vital
 Tekanan darah : 102/67 mmHg
 Nadi : 94x/menit regular kuat angkat
 Frekuensi Pernapasan : 20x/menit
 Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan Thoraks
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Paru
 Mata : anemis ( -/- ) ikterus ( - /- )
 Inspeksi : simetris kiri dan kanan
 Bibir : sianosis ( - ) mukosa bibir lembab,
 Palpasi : vocal premitus simetris kesan normal
stomatitis (-)
 Perkusi : paru kiri : sonor:
 Tonsil : dalam batas normal
paru kanan : sonor
 Faring : dalam batas normal
 Auskultasi : Ronkhi ( -/- ), wheezing ( -/-)
Jantung
 Inspeksi : apeks jantung tidak tampak
 Palpasi : apeks jantung tidak teraba
 Perkusi :Batas jantung : dbn

 Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 tunggal regular,


murmur ( - )
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan ekstremitas
 Inspeksi : kesan datar, distensi (-)
 Akral hangat : +/+ +/+
 Auskultasi : peristaltic (+) kesan normal  Edema : -/- -/-
 Palpasi : Soefl, Bu (+) kesan normal, nyeri  CRT <2”
tekan epigastrium, tidak teraba massa tumor. Hepar
Rumple leed (+)
dan lien tidak teraba.
 Perkusi : timpani (-), ascites (-)
•PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Jenis Pemerikaan Hasil Nilai Rujukan

Hb 13,9 gr% 12-14


Leukosit 1.700/mm3 5.000-10.000
Hct 40% 37-43
Trombosit 119.000/mm3 200.000-400.000

MCV 75 fL 80-94
MCH 26 pg 28-32
Darah Lengkap
MCHC 35% 32-36
Eos 7 1-3
Bas 1 2-6
Stab 0 2-6
Seg 56 50-70
Limfosit 33 20-40
Monosit 3 2-8
Antigen NS 1 dengue Positif
DIAGNOSA KERJA
Dengue Hemoragic Fever gr I H-3

PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 20 tpm makro
 Paracetamol 4x300mg IV
 Psidii Syr 3x1cth
 Ispirinol 3x1cth
 Cek darah lengkap setiap hari, awasi tanda tanda perdarahan spontan
 KIE jika perlu donor
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT PENATALAKSANAAN

23/02/2022 S : Demam (-), perdarahan spontan (-), badan masih P :


lemas  IVFD RL 20 tpm makro
O : Ku: sedang, Kes: CM  Paracetamol 4x300mg IV
TD : 100/60 mmHg  Psidii Syr 3x1cth
N : 94x/menit  Ispirinol 3x1cth
P : 24x/menit
S : 36,2oC
- Cek darah per hari
K/L: CA (-/-), SI (-/-)
- KIE pendonor
Tho : Rh -/- , wh-/- S1S2 tungga;l regular, BT (-)
Abd : Soefl, BU (+) kesan normal, Nyeri tekan
epigastrium (+).
Eks : Akral hangat, CRT <2”
Lab : Hb: 13,2 gr%
L: 1.500/mm3
Hct: 38%
Tr: 89.000
IgG Dengue: (-)
IgM Dengue (+)
Golda: O rhesus (+)

A : DHF gr 1 H4 siang
24/02/2022 S : Demam (-), perdarahan spontan (-), P :
muncul bintik kemerahan di perut, dada,  IVFD RL 20 tpm makro
kedua tangan dan kaki, gatal (+)  Paracetamol 4x300mg IV
O : Ku: sedang, Kes: CM  Psidii Syr 3x1cth
TD : 97/68 mmHg
 Ispirinol 3x1cth
N : 89x/menit
RR : 22x/menit  Interhistine 3x1cth
S : 36,7oC
 Caladine lotion sue
K/L: CA (-/-), SI (-/-)
Tho : Rh -/- , wh-/- S1S2 tunggal
regular, BT (-)
Abd : Soefl, BU (+) kesan normal, Nyeri - Cek darah per hari
tekan epigastrium (+). - KIE pendonor
Eks : Akral hangat, CRT <2” -Awasi tanda tanda perdarahan
Rash maculopapular (+) ptekie (-)
Lab : Hb: 13,2 gr%
L: 2.500/mm3
Hct: 38%
Tr: 70.000

A : DHF gr 1 H5 siang
25/02/2022 S : Demam (-), perdarahan spontan (-), gatal P :
gatal di badan berkurang, nafsu makan sudah  IVFD RL 20 tpm makro
membaik.  Paracetamol 4x300mg IV
O : Ku: sedang, Kes: CM  Psidii Syr 3x1cth
TD :96/63 mmHg  Ispirinol 3x1cth
N : 84x/menit, kuat angkat  Interhistine 3x1cth
P : 21x/menit  Caladine lotion sue
S : 36,4 C
o

K/L: CA (-/-), SI (-/-)


Tho : Rh -/- , wh-/- S1S2 tunggal regular, - Cek darah per hari -- stop
BT (-) - Infus habis stop, observasi tanpa
Abd : Soefl, BU (+) kesan normal, infus
Eks : Akral hangat, CRT <2”
Rash maculopapular (+) ptekie (-)
Lab : Hb: 13,2 gr%
L: 4.100/mm3
Hct: 37%
Tr: 98.000

A : DHF gr 1 H6 siang
26/02/2022 S : Demam (-) perdarahan spontan (-), P:
makan minum sudah membaik  Sanmol forte 4x1 cth
O : Ku: sedang, Kes: CM  Psidii Syr 3x1cth
TD :106/73 mmHg  Ispirinol 3x1cth
 Interhistine 3x1cth
N : 89x/menit, kuat angkat
P : 20x/menit  Caladine lotion sue
S : 36,4oC

K/L: CA (-/-), SI (-/-) Pasien boleh pulang


Tho : Rh -/- , wh-/- S1S2 tunggal
regular, BT (-)
Abd : Soefl, BU (+) kesan normal,
Eks : Akral hangat, CRT <2”

Lab : 25/02/2022
Hb: 13,2 gr%
L: 4.100/mm3
Hct: 37%
Tr: 98.000

A : DHF gr 1 H7 siang
4
Pembahasan
You could enter a subtitle here if you need it
• Dari anamnesis diketahui bahwa pasien mengalami demam ± 3 hari,sebelum masuk rumah
sakit. Hal ini sesuai dengan teori pada demam berdarah dengue (DHF) dimana pada fase
febris terjadi demam mendadak selama 2-7 hari, dapat disertai mual dan muntah.

• Penurunan nafsu makan merupakan akibat dari kerjasama IL-1 danTNF-α. Keduanya akan
meningkatkan ekspresi leptin oleh sel adiposa. Peningkatan leptin dalam sirkulasi
menyebabkan negatif feedback ke hipotalamus ventromedial yang berakibat pada
penurunan intake makanan.
• Dari pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan didapatkan penurunan kadar trombosit (trombositopenia),
yaitu 119.000. Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme: 1) supresi sumsum tulang, 2)
destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit. Ditemukan juga leukopenia dan NS-1 positif.

• Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini yang paling utama adalah terapi suportif. Pemberian Ringer Laktat
20 tpm untuk pemeliharaan dan pencegahan hypovolemia, Paracetamol sebagai antipiterik untuk menurunkan
demam, Psidii 3x 1 cth untuk meningkatkan jumlah trombosit dengan mekanisme menghambat replikasi virus
dengue dan meningkatkan jumlah GM-CSF yang menstimulasi pembentukan megakariosit sebagai bahan awal
trombosit, Ispirinol 3x1cth untuk menstimulasi system imun dalam melawan virus. Interhistine 3x1cth
sebagain anti histamine untuk mengurangi gatal yang timbul pada bitnik kemerahan yang muncul, dan
caladine lotion untuk meredakan gatal.

Anda mungkin juga menyukai