Anda di halaman 1dari 33

Demam Tifoid

Pembimbing :
Dr.dr. Ika Fikriah, M.Kes
Anggota :
1. Muhammad Diponegoro 1810029047
2. Adinda Risky 1810029049
3. Sesilia Manalu 1810029061
4. Fajar Dwi Primantoro Pasoso 1810029055
TIFOID
• Demam Tifoid = etiologi Salmonella typhi
- Gram negatif
- Ukuran antara (2-4) x 0,6 μm
EPIDEMIOLOGI

1. INSIDENSI >100 PER 100.000 POPULASI PER TAHUN,


TERMASUK INDONESIA.
2. PALING BANYAK USIA 3-19 TAHUN DI INDONESIA.
3. HIEGENE INDIVIDU BURUK.
Patogenesis
Berkembang
Salmonella Lamina
Sel epitel biak di
thyphi propria
makrofag

Plak peyeri
ileum distal

Sirkulasi
Sirkulasi darah melalu
Ke KGB
darah duktus
torasikus
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
• PEMERIKSAAN FISIK
• PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. PEMERIKSAAN RUTIN
2. UJI WIDAL
3. UJI THYPIDOT
4. UJI IGM DIPSTICK
5. KULTUR DARAH
PENATALAKSANAAN

1. ISTIRAHAT TIRAH BARING


2. DIET DAN HIEGENE
3. TERAPI ANTIMIKROBA
Terapi ANTIMIKROBA
• Kloramfenikol, 4 x 500 mg per hari oral (dewasa) dan
4 x 50-100 mg/Kg BB/hari (anak) selama 10-14 hari.
• Seftriakson, 2-4 gr/hari selama 3-5 hari (dewasa) dan
80 mg/Kg BB/hari (anak) selama 5 hari.
• Ampisilin dan Amoksisilin, 3-4 gr/hari selama 1-4
hari (dewasa) dan 100 mg/Kg BB/hari (anak) selama
10 hari.
• Kotrimoksasol, 2 x 160-800 mg selama 2 minggu
(dewasa) dan 6-10 mg/Kg BB/hari
Terapi ANTIMIKROBA
• Floroquinolon,
– Siprofloksasin 2 x 500 mg selama 1 minggu
– Ofloksasin 2 x 200-400 mg selama 1 minggu
– Pefloksasin 1 x 400 mg selama 1 minggu
– Fleroksasin 1 x 400 mg selama 1 minggu
– Levofloksasin 1 x 500 mg/hari selama 5 hari.
• Cefixime, 2 x15-20 mg/Kg BB/hari selama 10 hari
• Tiamfenikol, 4 x 500 mg (Dewasa) dan 50 mg/Kg
BB/hari (anak)selama 5-7 hari bebas panas.
• Azithromisin 2 x 500 mg, jika siprofloksasin mengalami
resistensi.
KOMPLIKASI

1. INTESTINAL (PERDARAHAN INTESTINAL DAN


PERFORASI USUS)
2. EKSTRA INTESTINAL (KOMPLIKASI HEMATOLOGI,
PANKREATITIS TIFOID, MIOKARDITIS, TOKSIK
TIFOID.
KASUS
DINO, 25 TAHUN MENGELUH DEMAM 10 HARI, MULA-MULA TIDAK
TINGGI LALU MAKIN LAMA MAKIN TINGGI TERUTAMA DI SORE DAN
MALAM HARI. 3 HARI PERTAMA PANAS DAN MENCRET, TAMPAK
APATIS. KELUHAN DISERTAI DENGAN NYERI PERUT, SAKIT KEPALA,
ANOREKSIA, MUAL, MUNTAH. 3 HARI MENDAPAT PARASETAMOL
DAN AMPISILIN TIDAK MEMBAIK. DUA MINGGU SEBELUMNYA DIA
MEMAKAN MAKANAN YANG DIBELI DARI PEDAGANG KAKI LIMA.
TANDA-TANDA VITAL DIDAPATKAN SUHU 40,5ºC, DENYUT NADI
68X/MENIT, TEKANAN DARAH 110/70 MMHG, PERNAPASAN
18X/MENIT. PADA PEMERIKSAAN FISIK, DOKTER MENEMUKAN
LIDAH KOTOR DAN ABDOMINAL TENDERNESS.
Nama Usia Keluhan Tindakan Pemeriksaan
seblumnya
Ny. Dina 25 thn Demam 10 hari dan PCT selama 3 Tanda Vital :
meningkat, diare, hari suhu 40,5ºC, nadi
sakit kepala, Ampicilin 68x/menit, TD
anoreksia, muntah, selama 3 hari :110/70 mmHg,
pernapasan
18x/menit.
Lidah kotor dan
abdominal
tenderness
1. PROBLEM PASIEN
a. PROBLEM UTAMA : DEMAM TURUN NAIK TERUTAMA SORE DAN
MALAM HARI DENGAN POLA INTERMITTEN DAN KENAIKAN SUHU
STEP-LADDER.
b. PROBLEM TAMBAHAN :GANGGUAN GASTROINTESTINAL (MENCRET,
NYERI PERUT, MUAL, MUNTAH), SAKIT KEPALA, ANOREKSIA, DAN
PENURUNAN KESADARAN (APATIS).
c. DIAGNOSIS : ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK DIDAPATKAN
GEJALA DEMAM, GANGGUAN SALURAN CERNA, DAN PETANDA
GANGGUAN KESADARAN (APATIS)SUSPECT CASE
2. TUJUAN TERAPI

a. MENCEGAH KOMPLIKASI DAN MEMPERCEPAT


PENYEMBUHAN
b. MENGEMBALIKAN RASA NYAMAN DAN
KESEHATAN PASIEN SECARA OPTIMAL
c. MENGHENTIKAN DAN MENCEGAH PENYEBARAN
KUMAN
3. PEMILIHAN TERAPI

a. TERAPI NON FARMAKOLOGI


• ISTIRAHAT DAN PERAWATAN
• DIET DAN TERAPI PENUNJANG
b. TERAPI FARMAKOLOGI
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost
+++ + ++ ++
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Kapsul 500
Menghambat sintesis protein Kelainan darah yang Neonatus, pasien mg (Rp.
kuman pada ribosom subunit 50s reversibel dan
gangguan faal hati
dan menghambat enzim peptidil irreversibel seperti 1.350,-
dan pasien yang
transferase sehingga ikatan anemia aplastik /kapsul)
peptida tidak terbentuk. Bersifat hipersensitif
(dapat berlanjut
bakteriostatik. Pada konsentrasi menjadi leukemia), terhadap
tinggi, bersifat bakterisid. neuritis perifer, chloramphenicol,
Farmakokinetik :
Chloramphenicol neuritis optik, wanita hamil,
Diserap cepat, kadar puncak
eritema multiforme, menyusui, dan
dalam darah tercapai dalam 2
gangguan saluran
pasien porfiria.
jam, masa paruh 3 jam. 50%
cerna (mual, muntah,
terikat albumin. Mengalami
diare, stomatitis,
konjugasi di hati dengan asam
glositis),
glukuronat oleh enzim
hemoglobinuria
glukuronil transferase. Ekskresi
nokturnal, grey baby
80-90% kloramfenikol oral
syndrome.
melalui ginjal (5-10% bentuk
aktif).
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost
+++ ++ ++ ++
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Kapsul 500
Sama dengan Diskrasia darah (anemia Hipersensitif mg Rp.
chloramphenicol. aplastik, anemia terhadap 1.800,-
Farmakokinetik : hipoplastik, thiamphenicol, /kapsul
Diserap dengan baik trombositopenia dan gangguan fungsi
pada pemberian per granulositopenia), hati dan ginjal yang
oral dan penetrasinya gangguan saluran berat; tindakan
Thiamphenicol baik ke cairan pencernaan (mual, muntah, pencegahan infeksi

serebrospinal, tulang glositis, stomatitis, dan bakteri, dan


dan sputum. Sebagian diare), reaksi hipersensitif pengobatan infeksi
besar diekskresi utuh (demam, ruam trivial, infeksi
dalam urin. angioedema, dan tenggorokan dan
urtikaria), sakit kepala, influenza.
depresi mental, neuritis
optik, dan sindrom grey.
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost
++ + + +++
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Tablet 480
Gangguan gastrointestinal mg Rp.
Sulfametoksazol menghambat masuknya Hipersensitif, bayi
(mual, muntah, diare), 302,-/tablet
molekul PABA ke dalam molekul asam
reaksi alergi (ruam, < 2 bulan,
folat. Trimetoprim menghambat
sindrom Stevens-Johnson, gangguan fungsi
terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat nekrolisis epidermal
hati dan ginjal
menjadi tetrahidrofolat. toksik), fotosensitivitas,

Farmakokinetik : stomatitis, glositis, berat, anemia


anoreksia, artralgia, megaloblastik atau
Trimetoprim cepat didistribusi ke dalam
TMP-SMX mialgia, gangguan darah,
jaringan dan kira-kira 40% terikat pada anemia defisiensi
(Cotrimoxazole) gangguan hati, pankreatitis,
protein plasma dengan adanya folat, pasien hamil
kolitis terkait antibiotik.
sulfametoksazol. Ditemukan dalam kadar Gangguan SSP (sakit dan menyusui
tinggi di dalam empedu. 65% kepala, depresi, konvulsi),
(sulfonamide
sulfametoksazol terikat pada protein ataksia, tinitus. Anemia
megaloblastik karena dapat menembus
plasma. 60% TMP dan 25-50% SMX
trimetoprim, gangguan sawar darah
diekskresi melalui urin dalam 24 jam
elektrolit, kristaluria, dan
setelah pemberian. plasenta sehingga
gangguan ginjal.
menyebabkan
kern icterus).
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost
++ +++ ++ +++
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Tablet
Menghambat sintesis Mual, muntah, Hipersensitivitas 500 mg
dinding sel. Aktif terhadap diare, ruam terhadap Rp.
organisme gram positif dan (hentikan penicillin dan 709,-
negatif tertentu, tetapi penggunaan), infeksi /tablet)
diinaktivasi oleh jarang terjadi kolitis mononukleosis.

Ampicillin penicilinase. karena antibiotik,


Farmakokinetik : reaksi alergi
Absorpsi oral dipengaruhi (urtikaria,
oleh besarnya dosis dan ada anafilaksis).
tidaknya makanan dalam
saluran cerna.
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

+++ +++ ++ +++


Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Tablet
Merupakan turunan ampicillin Sama dengan Sama dengan 500 mg
dan memiliki spektrum ampicillin. ampicillin. Rp.
antibakteri yang sama. 512,-
Farmakokinetik : /tablet
Diabsorpsi lebih baik daripada

Amoxicillin ampicillin bila diberikan peroral


dan menghasilkan kadar yang
lebih tinggi dalam plasma dan
jaringan. Absorpsinya tidak
terganggu dengan adanya
makanan dalam lambung.
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

+++ + +++ +
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : 1 g x 1 vial
Menghambat Reaksi hematologi, gangguan Hipersensitif Rp.
sintesisdinding sel. saluran cerna (mual, muntah, tinja 140.000,-
terhadap
Aktif terhadap lunak, stomatitis, glositis), reaksi
Cephalosporin.
kuman gram positif. kulit (urtikaria, edema, dermatitis
Farmakokinetik : alergi, eritema multiforme,
Waktu paruh 8 jam. pruritus, eksantema). Jarang : sakit
Ceftriaxone 83-96% terikat pada kepala, pusing, demam, gejala
protein plasma. pengendapan garam kalsium
ceftriaxonepada kandung empedu
meningkatkan enzim hati,
oligouria, peningkatan kreatinin
serum. Dapat menimbulkan reaksi
flebitis setelah pemberian i.v
sehingga harus disuntikkan
perlahan selama 2-4 menit.
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

+ + +++ +
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Tablet 100 mg

Kurang aktif terhadap kokus Gangguan saluran cerna (diare, Hipersensitivitas Rp. 3.314,-
gram positif dibandingkan nyeri abdomen, mual, muntah, terhadap
/tablet
dengan generasi pertama, tapi dispepsia, kembung, cephalosporin.

jauh lebih aktif terhadap kokus pseudomembranosa kolitis,

gram negatif. anoreksia, rasa terbakar, sembelit),

Farmakokinetik : reaksi hipersensitivitas (ruam kulit,


urtikaria, pruritus), gangguan
Absorpsi melalui oral berjalan
Cefixime fungsi hati (peningkatan sementara
lambat dan tidak lengkap.
nilai SGPT, SGOT, ALP),
Bioavailabilitas absolut 40-
gangguan SSP (pusing, sakit
50%, bentuk suspensi diserap
kepala), lain-lain (syok, pruritus
lebih baik daripada bentuk
genital, kandidiasis, nekrolisis
tablet. Kadar tinggi terdapat
epidermal toksik, superinfeksi,
pada empedu dan urin. Ekskresi
nefropati toksik, disfungsi
melalui empedu 10% dosis.
ginjal/hati, kolitis), gangguan
Waktu paruh eliminasi dalam
hematologi (trombositopenia,
serum 3-4 jam.
leukopenia, eosinofilia).
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

+++ ++ +++ +++


Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Ofloxacin tablet

Menghambat topoisomerase II (DNA Mual, muntah, diare (kolitis Hipersensitif 400 mg Rp.
akibat antibiotik), sakit terhadap 1.208,-/tablet
girase) dan IV pada kuman. Enzim
perut, sakit kepala, pusing, fluoroquinolone, Ciproflo-xacin
topoisomerase II berfungsi menimbulkan
gangguan tidur, ruam, wanita hamil dan tablet 500 mg
relaksasi pada DNA yang mengalami
pruritus, anafilaksis, menyusui, anak Rp. 508,-/tablet
positive supercoiling pada waktu fotosensitivitas, peningkatan <18 tahun. Levofloxacintab
transkripsi dalam proses replikasi DNA. ureum dan kreatinin serum, let 500 mg Rp.

Topoisomerase IV berfungsi dalam gangguan fungsi hati 1.597,-/tablet


sementara, artralgia,
pemisahan DNA baru yang terbentuk
Fluoroquinolone mialgia, gangguan darah
setelah proses replikasi DNA kuman
(eosinofilia, leukopenia,
selesai.
trombositopenia, dan
Farmakokinetik :
gangguan kadar
Hanya sedikit terikat dengan protein, protrombin). Jarang :
didistribusi dengan baik pada berbagai anoreksia, depresi, gelisah,

organ tubuh. Dalam urin mencapai kadar halusinasi, bingung,


gangguan penglihatan,
hambat minimal selama 12 jam. Masa
pengecapan, pendengaran,
paruh eliminasi panjang (obat diberikan
peningkatan TIK, kerusakan
2x sehari) dimetabolisme di hari dan
tendon.
diekskresi melalui ginjal.
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost

+++ + +++ +
Farmakodinamik : Efek Samping : Kontraindikasi : Kapsul 500
Menghambat sintesis protrein Mual, muntah, Hipersensitif mg Rp.
kuman dengan cara berikatan rasa tidak enak terhadap 15.221,-
secara reversibel dengan pada perut,
azithromycin atau /kapsul
ribosom subunit 50s dan besifat kembung, diare,
antibiotik
bakteriostatik. Aktivitas gangguan
makrolid lain.
terhadap bakteri gram positif pendengaran,
Azithromycin sedikit lebih lemah dibanding nefritis interstisial,
erythromycin dan lebih aktif gagal ginjal akut,
pada bakteri gram negatif fungsi hati
Farmakokinetik : abnormal,

Kadar plasma sangat rendah, pusing/vertigo,

tapi kadar dalam jaringan jauh kebingungan

lebih tinggi. Waktu paruh mental, sakit

panjang dalam jaringan (1x kepala, dan

sehari). somolen.
4. PEMBERIAN TERAPI
A. TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. ISTIRAHAT DAN PERAWATAN
2. DIET DAN TERAPI PENUNJANG
B. TERAPI FARMAKOLOGI
DIBERIKAN CIPROFLOXACIN DENGAN ALASAN MURAH DAN
EFFICACY, SAFETY, SUITABILITY YANG BAIK. CIPROFLOXACIN
TABLET 2 X 500 MG/HARI SELAMA 6 HARI.
RESEP
APOTEK MELATI
dr. Sesilia Anita
SIP No: 123/DU/2019
Jl. Anggrek No. 50 Samarinda Telp: (0541) 777999

Samarinda, 10 Maret 2019

/ Ciprofloxacin 500 mgtab No.XII


S 2 d.d tab I

Pro : Tn. Dino


Umur : 25 thn
Alamat : Jl. Mentari No.12
5. KOMUNIKASI TERAPI
a. Informasi Penyakit
Demam tifoid dapat sembuh, tidak hanya dengan obat tetapi juga harus disertai dengan istirahat,
menjaga kebersihan tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yang dipakai, serta diet bubur saring,
kemudian ditingkatkan menjadi bubur kasar, dan akhirnya diberikan nasi. Pemberian makanan padat
dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (menghidari sementara sayuran yang berserat).
Diet harus mengandung kalori dan protein yang cukup. Pada pasien dengan keadaan yang buruk
seperti kasus diatas dengan kesadaran menurun, diet diberi secara enteral melalui pipa lambung. Jika
ada komplikasi perdarahan atau perforasi, maka diet diganti melalui parenteral.

b. Informasi Terapi
Terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk mencegah komplikasi (perdarahan usus, perforasi
usus, ileus paralitik, pankreatitis), mempercepat penyembuhan, dan mengembalikan rasa nyaman
dan kesehatan pasien secara optimal, seta menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.
5. KOMUNIKASI TERAPI

c. Informasi Obat
Ciprofloxacin tablet 2 x 500 mg/hari selama 6 hari per oral. Efek samping : mual,
muntah, diare (kolitis akibat antibiotik), sakit perut, sakit kepala, pusing, gangguan
tidur, ruam, pruritus, anafilaksis, fotosensitivitas, peningkatan ureum dan kreatinin
serum, gangguan fungsi hati sementara, artralgia, mialgia, gangguan darah
(eosinofilia, leukopenia, trombositopenia, dan gangguan kadar protrombin). Jarang :
anoreksia, depresi, gelisah, halusinasi, bingung, gangguan penglihatan, pengecapan,
pendengaran, peningkatan TIK, kerusakan tendon. Kontraindikasi : hipersensitif
terhadap fluoroquinolone, wanita hamil dan menyusui, anak <18 tahun.
6. MONITORING DAN EVALUASI
a. EVALUASI KEPATUHAN PASIEN DALAM MINUM OBAT.
b. KONTROL KETAT PENGOBATAN DAN EVALUASI
KEMAJUAN PENGOBATAN DAN EFEK SAMPING YANG
TIMBUL.
c. EVALUASI INTERAKSI OBAT DENGAN ANTASIDA,
PREPARAT BESI (FE), TEOFILIN, ANTI-ARITMIA KELAS IA
(KUINIDIN, PROKAINAMID) DAN GOLONGAN III
(AMIODARON, SOTALOL), TERFENADIN, DAN SISAPRID.
KESIMPULAN
KESIMPULAN DARI KASUS PASIEN DI ATAS ANTARA LAIN :
1. PASIEN MENDERITA DEMAM TIFOID
2. TERAPI FARMAKOLOGIS YANG DIBERIKAN ADALAH
GOLONGAN FLUOROQUINOLONE, YAITU CIPROFLOXACIN
TABLET 2 X 500 MG/HARI SELAMA 6 HARI PER ORAL.
3. OBAT YANG DIBERIKAN HARUS DIHABISKAN UNTUK
MENGHINDARI TERJADINYA RESISTENSI KUMAN
TERHADAP OBAT TERSEBUT (ANTIBIOTIK).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai