Antelmintik
Oleh : Kelompok 2
Putri Indah Julianti 2004015134
Here is where your presentation begins
Risky Dea Novita 2004015207
Wahyu Adji Prasetya 2004015084
Antelmintik adalah obat cacing (Yunani anti = lawan, helmintes
= cacing) adalah obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia
dan hewan.
Antelmintik adalah obat yang bekerja secara lokal untuk mengeluarkan cacing
dari saluran gastrointestinal ataupun secara sistemik untuk membasmi cacing
dewasa atau bentuk berkembangnya yang menyerang organ dan jaringan.
Epidemiologi
Cacing masuk ketubuh dalam fase larva merupakan penyakit endemis dan
kronis yang bisa meningkatkan tajam pada waktu musim hujan dan banjir.
Larva cacing biasanya menyebar keberbagai tubuh melalui dua jalan yakni
mulut saat makan makanan yang tidak dicuci bersih dan dimasak setelah
terkontaminasi lalat yang membawa larva cacing, serta lewat pori – pori saat
anak tak memakai alas kaki ketika berjalan ditanah. Pada keadaan ini obat
cacing tidak lagi membantu secara optimal. Cacing penyebab penyakit ini
antara lain cacing gelang banyak ditemukan di daerah tropis berkelembapan
tinggi.
...Epidemiologi
Cacing ini hidup diusus halus dan hanya hidup didalam tubuh manusia.
Selain cacing gelang ada juga cacing cambuk yang banyak di temukan
didaerah tropis. Jenis lainnya cacing tambang sebagai jenis terbanyak
ditemukan penyebarannya di seluruh duinia, biasannya masuk melalui pori –
pori lewat tanah dan dipinjak, kemudian cacing kremi sering menimbulkan
gatal pada daerah anus serta cacing pita yang siklus hidupnya sedikit
berbeda karena hidup ditubuh hewan seperti sapi, babi dan menyebar lewat
konsumsi daging yang tidak dimasak secara benar.
Cacing Patogen
1. Nematoda :
• Nematoda usus (Ascariasis, Cacing tambang, Trichuriasis, Enterobiasis, Trichinosis,
Strongyloidiasis)
• Nematoda darah dan jaringan (Filariasis: W. bancrofti, B. malayi, O. volvulus,)
2. Trematoda :
• Cacing darah (Schistosomes: S. mansoni, S. japonicum, S.haematobium, S. mekongi)
• Cacing paru-paru dan hati (Paragonimus spp, Clonorchis sinensis, Opisthorchis spp,
Fasciola hepatica)
3. Cestoda :
• Taeniasis (Taenia solium neurocysticercosis, T. saginata)
• Diphyllobothriasis (Diphyllobothrium latum)
• Hymenolepiasis (Hymenolepis nana)
• Echinococcosis (Echinococcus granulosus)
Albendazol
Mekanisme Kerja :
• menghambat sintesis mikrotubul nematoda
• larvicidal : hydated disease, cysticercosis, ascariasis,
hookworm
• Ovicidal: ascariasis, ancylostomiasis, trichuriasis
Penggunaan Klinis Albendazol
Dewasa dan Anak >2th: SD 400mg
Ascariasis , trikuriasis, cacing Ulang 2-3 h(asc)
tambang, cacing kremi inf. 2w (pin)
+kortikosteroid
neurosistiserkosis Kista parenkim atau intraventikular
bergejala
Mebendazol
Antelmintic berspektrum Luas.
Indikasi :
- Caing Tambang
- Cacing Cambuk
- Cacing Kremi
- Cacing Gelang
- Cacng Strongyloides Strercoralis
- Cacing Pita
Mekanisme Kerja Mebendazole :
blok uptake glukosa penurunan cadangan glikogen
Bekerja pada protein “ß tubulin” microtubular parasit
menghambat polimerisasi penurunan pembentukan
mikrotubul.
Mikrotubul penting untuk perkembangan larva, transport
karbohidrat, dan fungsi enzim, maintain the parasite tegument
and digestive apparatus
Farmakokinetik :
Absorpsi di GIT minimal (2-10%) sangat efektif utk parasit di
usus
75-90% oral dose feses
t1/2 plasma : 1 h
Efek Samping :
Keluar askaris lewat mulut dan hidung parasit lapar dan mati
perlahan
Reaksi alergi, rambut rontok, granulocytopenia pada dosis tinggi
Diare dan sakit perut ringan yang bersifat sementara
Kontra Indikasi :
Hamil
Anak-anak
2 tahun (hati-hati)
Penggunaan Klinis :
1. Enterobiasis:
100mg dosis tunggal, diulang setelah 2-3 minggu untuk membunuh sel telur yang
telah berkembang kemudian.
Tindakan higienis yang ketat dan perawatan simultan untuk semua anak
dalam keluarga atau kelas dianjurkan untuk mengurangi autoinfeksi dan infeksi
orang ke orang
2. Cacing pita:
• 200 mg BD selama 4 hari berturut-turut (kurang efektif)
3. Trichinella spiralis:
• 200 mg BD selama 4 hari; kurang efektif daripada albendazole
4. Penyakit hidatidosa
• 200-400 mg BD atau TDS selama 3-4 minggu; kurang efektif daripada
albendazole
• tab kunyah 100mg., susp 100mg/5mL.
Pirantel Pamoat
Penggunaan Klinis :
• Ascariasis, Ancylostomiasis dan Enterobiasis:
• Dosis tunggal 10-15 mg/kg (maks 1 g)
• Kursus 3 hari untuk Necatoriasis dan Strongyloidiasis
Dosis :
200, 250 mg/tab.; 25, 50 mg/mL susp. (8, 10 mL botol)
Efek Samping :
Jarang efek samping
Sakit Kepala (jarang)
Nonirrtitant
Kontra Indikasi :
Wanita hamil & anak < 2 tahun
Hati-hati pada penyakit Hati
Tidak boleh diberikan bersama Piperazin
Tiabendazol
Indikasi:
Menganggu agregasi mikrotubular
Mekanisme kerja
• Blok uptake glukosa penurunan cadangan glikogen
• Bekerja pada protein “ß tubulin” microtubular parasit menghambat
polimerisasi penurunan pembentukan mikrotubul.
• Mikrotubul penting untuk perkembangan larva, transport karbohidrat, dan
fungsi enzim, maintain the parasite tegument and digestive apparatus
Farmakokinetik :
Cepat diabsorbsi, dimetabolisme melalui hidroksilasi dan konjugasi menjadi
metabolit inaktif dan di ekskresi melalui urin
Dosis :
25 mg/kg/hari dalam dua dosis terbagi yang diminum setelah makan.
Tablet harus dikunyah
0,5 g/tab; 0,5g/5mL suspensi. (30 ml botol) 0.5 g/tab.;
digunakan sebagai alternatif untuk albendazole untuk:
- Strongyloidiosis
- Larva migrans kulit Berikan kursus 2 hari.
- Trichinosis – infestasi usus dan larva di otot Jika tidak memadai, ulangi setelah
jeda 2 hari
Efek Samping :
Mual, muntah, hilang nafsu makan, sakit kepala
Hindari mengendarai kendaraan
Gatal, sakit perut, diare
KI hamil, sakit hati dan ginjal
Ivermectin
• Obat pilihan untuk Strongyloidiasis, onchocerciasis (mikorfilaria)
• Obat alternatif utk W. bancrofti, B. malayi, Ascariasis, Enterobiasis, and trichuriasis.
(SD)
Mekanisme Kerja :
Nematodes tonic paralysis potensisasi transmisi
GABAergic pada cacing melalui Cl- channel
- Tidak dapat mempengaruhi cestodes and trematodes
- afinitas rendah terhadap reseptor GABA mamalia dan tidak dapat melewati blood-
brain barrier (BBB)
Penggunaan Klinis : Kontra Indikasi
1. Onchocerciasis Pasien yang hipersensitif terhadap
• SD 150µg/kg pada perut kosong ivermectin
• Dosis berulang (setiap 6-12bln) Ibu hamil
• terapi 1 + kortikosteroid mikrofilaria kornea
2. Strongyloidiasis
• BD 200µg/kg
• Immunocompromised dosis berulang/bulan
3. Lain - lain
• B.malayi
• Mansonella ozzardi
Efek Samping :
• Gatal, bengkak pada muka dan kaki
• The Mazzoti reaction respon imun terhadap antigen dari mikrofilaria mati: gatal,
sakit kepala, tachycardia
Dietilcarbamazin
Sitrat
• Obat pilihan untuk filariasis, loiasis, tropical eosinophilia
Dosis :
Untuk pengobatan filariasis pada dewasa dan anak, dosis
diethylcarbamazine adalah 2-3 mg/kgBB/dosis, 3 kali sehari.
Efek Samping :
Mual dan muntah
Sakit kepala atau pusing
Demam atau menggigil
Kantuk
Kontra Indikasi :
Pasien yang hipersensitif terhadap dietilcarbamazin sitrat
Ibu hamil
Pasien dengan gangguan ginjal seperti penyakit ginjal kronis, gangguan jantung
seperti gagal jantung, dan yang sedang sakit berat
Piperazine
Mekanisme Kerja :
Piperazine bekerja dengan melumpuhkan cacing, kemudian dibuang dalam tinja
Farmakokinetik :
Oral > absorbsi > sebagian di metabolisme di hati dan di ekskresikan dalam urine. Metabolitnya
berbentuk mononitroso bersifat karsinogenik
Penggunaan Klinis :
Cacing gelang ; 4,5g sehari sekali
Anak – anak 0,75g/tahun (maks 4,5g) dapat digunakan selama kehamilan
Enterobiasis ; 50mg/kg (maks 2,5g) sehari sekali selama 7 hari atau 75 mg/kg (maks 4,5g)
dosis tunggal, diulang setelah 3 minggu
Efek Samping :
Mual muntah , tidak nyaman perut, gatal
Dosis toksik : kejang, kematian
Kontra Indikasi :
Pada gagal ginjal dan epilepsi, aman pada ibu hamil
Praziquantel
• Obat pilihan untuk pengobatan semua bentuk skistosomiasis dan infeksi cestoda
seperti sistisercosis
Mekanisme Kerja :
Permeabilitas membrane sel terhadap kalsium meningkat menyebabkan parasite
mengalami kontraktur dan paralisis. Prazikuantel mudah diabsorbsi pada pemberian oral
dan tersebar sampai ke cairan serebrospinal
Farmakokinetik :
80% cepat diabsorpsi, mencapai konsentrasi puncak 1-3 jam, dimetabolisme di hepar,
dan sebagian besar dieliminasi melalui ginjal. Prazikuantel diekskresikan ke dalam ASI.
Metabolit di ekskresi melalui urine
Efek Samping :
Mengantuk
Mual
Rasa tidak enak pada abdomen
Lesu
Tidak mau makan
Gangguan pencernaan
Kontra Indikasi :
Obat ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau
menyusui
Prazikuantel tidak boleh diberikan untuk mengobati
sistiserkosis mata karena penghancuran organisme
dalam mata dapat merusak mata
ThankYou!