Anda di halaman 1dari 28

TUGAS ANALISA JURNAL EMULSI

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN


EMULSI MINYAK IKAN LEMURU (Sardinella lemuru)

Dosen Pengampu:
apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm

Kelompok/Kelas: Kelompok 3/4A


Nama Anggota Kelompok:
1. Cinta Najwa Maharani 2004015085
2. Devita Laraswati 2004015086
3. Hani Indriani 2004015219
4. Indah Mulyani 2004015094
5. Mutiara Aprilia A 2004015020
6. Rahmawati Dewi 2004015109
7. Risky Dea Novita 2004015207
8. Syifa Salwa S 2004015031
9. Yulita Nurfaujiah 2000415177

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2022
KELOMPO Nama Anggota
K
3 (Emulsi) • Cinta Najwa Maharani 2004015085
• Devita Laraswati 2004015086
• Hani Indriani 2004015219
• Indah Mulyani 2004015094
• Mutiara Aprilia A 2004015020
• Rahmawati Dewi 2004015109
• Risky Dea Novita 2004015207
• Syifa Salwa S 2004015031
• Yulita Nurfaujiah 2000415177
Nama zat Nama zat aktif : Minyak Ikan
Dosis : 15 g
aktif & dosis
Alasan
Ikan lemuru banyak mengandung omega-3 bermanfaat untuk mencegah
pemilihan
penyakit jantung koroner, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan
zat aktif
kesehatan untuk otak dan mata
Nama
Sifat Fisika Sifat Kimia Konsentrasi Fungsi
eksipien
a. Gliserolum Cairan bening, tidak Bersifat reaktif ≤ 50 % Stabilisator
berwarna, tidak apabila kontak (HOPE Ed. 5, hal & kosolven
berbau, dan kental. dengan senyawa 301)
Memiliki rasa yang oksidator, Larut
manis. Titik didih dalam air dan
290º C, titik leleh alkohol, sedikit
17,8º C. larut dalam eter
dan dioksan, dan
tidak larut dalam
hidrokarbon.
b. Gom Arab Berbentuk Keasaman pH = 10%– 20% Emulgator
(Acaciae serpihan tipis 4,5-5,0 (5% b/v (HOPE Ed. 6, hal
Gummi) berwarna putih larutan berair), 1)
atau putih nilai asam = 2,5,
kekuningan. Tidak kelembapan
berbau dan relative 25-65%.
memiliki rasa yang
hambar, viskositas
= 100 mPas, berat
jenis = 1.35-1.49.
c. Xanthan Gum Xanthan gum Xanthan gum 0,001 % - 0,15 % Kosolven
Berwarna cream adalah bahan yang (HOPE Ed. 5,
atau putih, tidak stabil. Larutan hal 822)
berbau, bebas berair stabil pada
mengalir, bubuk rentang pH yang
halus. (HOPE Ed. 6, luas (pH 3-12),
hal 782) meskipun larutan
tersebut
menunjukkan
stabilitas
maksimum pada
pH 4-10 dan suhu
10-60ºC dan tidak
beracun.
d. BHT Berbentuk kristal Memiliki titik 0.01%-1% Antioksidan
padat atau bubuk lebur pada 70ºC, (HOPE Ed. 6, hal.
berwarna putih tidak larut dalam 75)
atau kuning pucat. air, gliserin,
Memiliki bau propilenglikol,
fenolik yang khas. dan mudah larut
dalam aseton,
benzen, etanol
95, eter, metanol,
toluen, dan
minyak mineral.
e. Sakarin Kristal putih atau Keasaman pH = Pemanis
bubuk, tidak = 2.0 (0.35% b/v 0.02%-0.5%
berbau dan larutan berair) (HOPE Ed. 6, hal.
memiliki rasa 9)
sangat manis.
f. Essense Cairan, kuning Dapat larut dalam Aroma
(Ol. Citri) pucat atau kuning 12 bagian volume -
kehijauan, bau khas etanol (90%) P,
; rasa pedas dan larutan agak
agak pahit. beropalesensi;
dapat bercampur
dengan etanol
mutlak P.
(Farmakope
Indonesia edisi III
hal 455).
g. Na. Benzoat Natrium benzoat Keasaman pH = 0.02%–0.5% Pengawet
berbentuk butiran 4,5-5,0 (5% b/v (HOPE Ed. 6,
putih atau kristal, larutan berair), hal. 627)
bubuk sedikit nilai asam = 2,5,
higroskopis. Itu kelembapan
tidak berbau, atau relative 25-65%.
dengan bau (HOPE Ed. 6, hal
samar dari 1)
benzoin dan
memiliki rasa
manis dan asin
yang tidak
menyenangkan
h. Aquadest Cairan jernih; Memiliki pH 7, - Pelarut/
tidak berwarna; tidak mudah pembawa
tidak berbau; terbakar, tidak
tidak mempunyai beracun, tidak
rasa. Memiliki bersifat korosif,
titik didih 100°C, terbentuk dari 2
berat molekul atom hydrogen
18,02 g/mol. yang berikatan
kovalen dengan
1 atom oksigen.
1. Bahan-bahan ditimbang sesuai dengan berat masing-masing.
Cara 2. Gom arab sebagai emulgator ditambahkan dengan sejumlah
Pembuatan aquadest didalam beaker glass lalu diaduk menggunakan mixer
dengan selama 15 menit. Emulgator adalah fase air.
Sediaan
3. Minyak ikan lemuru didalam beaker glass ditambahkan BHT
dan dihomogenkan menggunakan homogenizer dengan
kecepatan 30 rpm selama 1 menit.
4. Selanjutnya minyak sedikit demi sedikit ditambahkan ke dalam
fase air dan diaduk menggunakan mixer selama 15 menit hingga
terbentuk korpus emulsi.
5. Xanthan gum dikembangkan menggunakan aquadest dan
gliserin sampai mengental lalu dimasukkan ke dalam korpus
emulsi dan dihomogenkan dengan kecepatan 50 rpm selama 5
menit.
6. Natrium benzoat ditambahkan kedalam emulsi dan diaduk
menggunakan mixer.
7. Pada akhirnya, ditambahkan sakarin dan essence secukupnya
sambil diaduk hingga didapatkan rasa dan warna yang sesuai.
8. Setarakan timbangan kemudian timbang bahan.

Evaluasi Prosedur Hasil


Uji Pengamatan sediaan emulsi dilakukan Rasa : manis
Organoleptis dengan mengamati dari segi penampilan, Bau : jeruk
rasa, aroma dan homogenitas dari sediaan Warna : putih
uji (F1, F2, dan F3). kekuningan
Bentuk :
Uji Tipe Uji tipe emulsi dilakukan dengan Terlihat warna biru
Emulsi menggunakan methylene blue yang dapat menyebar ke seluruh
memberi warna biru pada emulsi tipe bagian krim yang
O/W. dioleskan pada kaca
arloji sehingga dapat
disimpulkan bahwatipe
sediaan emulsi adalah
minyak dalam air.

Uji Pengukuran viskositas sediaan dilakukan Penyimpanan pada


Viskositas dengan menggunakan viskometer suhu 40 derajat celcius
Brookfield. Viskometer yang digunakan memiliki viskositas
adalah Viskometer Brookfiled DV-E yang lebih rendah
dengan spindle nomor 2. daripada suhu 25
derajat celcius
Uji pH Pengukuran pH dilakukan dengan Pada suhu 25 derajat
menggunakan pH meter. Elektroda celcius pH berkisar
sebelumnya telah dikalibrasi. Kemudian 4,83-4,94 . Pada suhu
elektroda dicelupkan ke dalam sediaan, pH 40 derajat celcius Ph
yang muncul diamati dan dicatat. Kriteria berkisar 4,83-4,94
nilai pH emulsi adalah pH oral (5,5-7,5).
Uji Ukuran Diameter globul emulsi diukur Ukuran globul yang
Globul menggunakan instrument Particle Size terbentuk di setiap
Analyzer. Kriteria ukuran globul sediaan formula 0,1-100 𝜇𝑚.
emulsi berada pada rentang 0,1-100 μm. Ukuran globul emulsi
paling kecil
ditunjukkan pada
emulsi F1 dan paling
besar ditunjukkan oleh
F3
Bukti Screenshot Pencarian Jurnal

Daftar Pustaka

Husni, P., Hisprastin, Y., & Januarti, M. (2019). FORMULASI DAN UJI STABILITAS
FISIK SEDIAAN EMULSI MINYAK IKAN LEMURU (Sardinella lemuru). Jurnal
Ilmiah As-Syifaa, 11(2), 137–146. https://doi.org/10.33096/jifa.v11i2.575
NAMA KELOMPOK
Cinta Najwa Maharani 2004015085
Devita Laraswati 2004015086
Hani Indriani 2004015219
Indah Mulyani 2004015094
Mutiara Aprillia A 2004015020
Rahmawati Dewi 2004015109
Risky Dea Novita 2004015207
Syifa Salwa S 2004015031
Yulita Nurfaujiah 2004015177

Teknologi Sediaan Farmasi 4A


Kelompok 3
EMULSI
ANSEL (1981)

Emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa


terdispersi terdiri dari bulatan bulatan FARMAKOPE INDONESIA ED VI
kecil yang terdistribusi keseluruh
pembawa yang tidak bercampur. Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah
satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
Remington (pharmaceutical practice) lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak
yang merupakan fase terdispersi dan larutan
Emulsi adalah sistem heterogen yang air merupakan fase pembawa, sistem ini
terdiri dari tetesan-tetesan cairan yang disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya,
terdispersi dalam cairan lain. jika air atau larutan air yang merupakan fase
terdispersi dan minyak atau bahan seperti
minyak merupakan fase pembawa, sistem ini
disebut emulsi air dalam minyak.
NAMA ZAT AKTIF DAN ALASAN PEMILIHAN
Nama Zat Aktif : MINYAK IKAN
Dosis : 15 g
Alasan Pemilihan Zat : Karena minyak ikan mengandung kadar
vitamin A dan vitamin D yang berkhasiat
menurunkan kolesterol dan asam lemak
omega3 (n-3) EPA dan DHA yang berkhasiat
untuk antilipemis, antitrombosit dan anti
hipertensi ringan , adapun sifat fisika dan
kimia yaitu kelarutan, Minyak Ikan yaitu,
Sukar larut dalam etanol; mudah larut dalam
eter, dalam kioroform, dalam karbon
disulfida dan dalam etil asetat .
(FI Edisi VI tahun 2020 hal.879)
Nama
Sifat Fisika Sifat Kimia Konsentrasi Fungsi
Eksipien
Gliserolum Cairan bening, tidak Bersifat reaktif apabila ≤ 50 % Stabilisator &
berwarna, tidak berbau, kontak dengan senyawa (HOPE Ed. 5, kosolven
dan kental. Memiliki oksidator, Larut dalam air hal 301)
rasa yang manis. Titik dan alkohol, sedikit larut
didih 290º C, titik leleh dalam eter dan dioksan,
17,8º C. dan tidak larut dalam
hidrokarbon.

Gom Arab Berbentuk serpihan Keasaman pH = 4,5-5,0 10%– 20% Emulgator


(Acaciae Gummi) tipis berwarna putih (5% b/v larutan berair), nilai (HOPE Ed. 6,
atau putih kekuningan. asam = 2,5, kelembapan hal 1)
Tidak berbau dan relative 25-65%.
memiliki rasa yang (HOPE Ed. 6, hal 1)
hambar, viskositas =
100 mPas, berat jenis =
1.35-1.49.
(HOPE Ed. 6, hal 1)
Nama
Sifat Fisika Sifat Kimia Konsentrasi Fungsi
Eksipien
Xanthan Gum Berwarna cream Xanthan gum adalah bahan 0,001 % - 0,15 Kosolven
atau putih, tidak yang stabil. Larutan berair %
berbau, bebas stabil pada rentang pH (HOPE Ed. 5,
mengalir, bubuk yang luas (pH 3-12), hal 822)
halus. (HOPE Ed. 6, meskipun larutan tersebut
hal 782) menunjukkan stabilitas
maksimum pada pH 4-10
dan suhu 10-60ºC dan tidak
beracun.

BHT Berbentuk kristal memiliki titik lebur pada 70 0.01%-1% Antioksidan


padat atau bubuk o C, tidak larut dalam air, (HOPE Ed. 6,
berwarna putih atau gliserin, propilen glikol, dan hal. 75)
kuning pucat. mudah larut dalam aseton,
Memiliki bau fenolik benzen, etanol 95 , eter,
yang khas. metanol, toluen, dan
minyak mineral.
Nama
Sifat Fisika Sifat Kimia Konsentrasi Fungsi
Eksipien
Sakarin Kristal putih atau bubuk, Keasaman pH = = 2.0 (0.35% b/v 0.02%-0.5% Pemanis
tidak berbau dan memiliki larutan berair) (HOPE Ed. 6, hal. 9)
rasa sangat manis.
(HOPE Ed. 6, hal. 9)

Essense Cairan, kuning pucat atau Dapat larut dalam 12 bagian volume - Aroma
(Ol. Citri) kuning kehijauan, etanol (90%) P, larutan agak
bau khas; rasa pedas dan beropalesensi; dapat bercampur
agak pahit. dengan etanol mutlak P.
(Farmakope
Indonesia edisi III
hal 455)

Na. Benzoat Kristal atau butiran Keasaman pH = 4,5-5,0 (5% b/v 0.02%–0.5% Pengawet
berwarna putih. Tidak larutan berair), nilai asam = 2,5, (HOPE Ed. 6, hal.
berbau. Memiliki rasa kelembapan relative 25-65%. 627)
manis dan asin. (HOPE Ed. 6, hal 1)

Aquadest Cairan jernih, tidak Memiliki pH 7, tidak mudah terbakar, - Pelarut


berwarna, tidak berbau. tidak bersifat korosif, terbentuk dari
Memiliki titik didih 100°C. 2 atom hydrogen yang berikatan
berat molekul = 18,02 kovalen dengan 1 atom oksigen.
g/mol.
1. Bahan-bahan ditimbang sesuai dengan berat masing-
masing.
2. Gom arab sebagai emulgator ditambahkan dengan
sejumlah aquadest didalam beaker glass lalu diaduk
menggunakan mixer dengan selama 15 menit.
Emulgator adalah fase air.
3. Minyak ikan lemuru didalam beaker glass ditambahkan
BHT dan dihomogenkan menggunakan homogenizer
dengan kecepatan 30 rpm selama 1 menit.
4. Selanjutnya minyak sedikit demi sedikit ditambahkan ke
dalam fase air dan diaduk menggunakan mixer selama
15 menit hingga terbentuk korpus emulsi.
5. Xanthan gum dikembangkan menggunakan aquadest
dan gliserin sampai mengental lalu dimasukkan ke
dalam korpus emulsi dan dihomogenkan dengan
kecepatan 50 rpm selama 5 menit.
6. Natrium benzoat ditambahkan kedalam emulsi dan
diaduk menggunakan mixer.
7. Pada akhirnya, ditambahkan sakarin dan essence
secukupnya sambil diaduk hingga didapatkan rasa dan
warna yang sesuai.
8. Setarakan timbangan kemudian timbang bahan.
❖ Uji Organoleptis, pengamatan sediaan emulsi dilakukan dengan mengamati dari segi
penampilan, rasa, aroma dan homogenitas dari sediaan uji.
Hasil pengamatan
Bau : Khas
Warna : Putih kekuningan
Rasa : Manis, sedikit rasa minyak
Homogenitas : Homogen

❖ Uji Tipe Emulsi, uji tipe emulsi dilakukan dengan menggunakan methylene blue yang dapat
memberi warna biru pada emulsi tipe O/W.
Hasil pengamatan
Tipe emulsi minyak dalam air (M/A)

❖ Uji Viskositas, pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer


Brookfield. Viskometer yang digunakan adalah Viskometer Brookfiled DV-E dengan spindle
nomor 2.
Hasil pengamatan
Memiliki viskositas yang tinggi dan kestabilan yang lama
❖ Uji pH, pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Elektroda sebelumnya
telah dikalibrasi. Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam sediaan, pH yang muncul diamati
dan dicatat. Kriteria nilai pH emulsi adalah pH oral (5,5-7,5).9
Hasil pengamatan
Pada suhu 25ºC, diperoleh pH yang berkisar 4,8-4,94 dan pada suhu 40ºC
diperoleh pH yang berkisar 4,83-4,94.

❖ Uji Ukuran Globul, diameter globul emulsi diukur menggunakan instrument Particle Size
Analyzer. Kriteria ukuran globul sediaan emulsi berada pada rentang 0,1-100 μm.
Hasil pengamatan
Diameter globul 1,55 μm

Anda mungkin juga menyukai