Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN FITOTERAPI 2

Pemanfaatan Bahan Alam dalam Bidang Kesehatan, Kosmetik dan Makanan

Dosen Pengampu : Dr. apt. Sherley, M.Si

Oleh :
RISKY DEA NOVITA
2004015207

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Herbal, pengobatan herbal, dikenal pula sebagai pengobatan Timur,atau Fitoterapi
yaitupenggunaan tumbuhan atau herbal utk menanggulangi suatu kondisi
kesehatan.Pemanfaatan zat aktif suatu tumbuhan atau herbalmerupakan upaya manusia
berabad-abad karena disamping sebagian besar berhasil tetapi ada pula kegagalan. Istilah
herbal adalah tumbuhan obat atau herbal adalah suatu obat kompelementer (obat pelengkap)
karena kandungan zat kimia dalam suatu herbal justru mempecepat penyembuhan dan orang
yg menggunakan herbal justru semakin sehat dan segar bugar, Bagi masyarakat tertentu
justru terapi ini diberikan sebagai obat tradisional pengobatan Baratkarena pada awalnya
diperoleh secara empiris turun temurun, termasuknenek moyang Indonesia dengan bukti-
bukti yang dapat ditemukan pada relief dinding candi Borobudur, batu-batu dan buku
lama.Banyaknya penelitian herbal saat ini karena adanya motivator baik dari kelompok
masyarakat sendiri, maupun dorongan dari pemerintah. Masyarakat pencinta alam dari
berbagai negara terus mencari dan menggali berbagai tumbuhan yang ditanam seperti kebun
TOGA (Tanaman Obat Keluarga), yang ditanami berbagai tumbuhan obat disamping rumah,
halaman sekolahan, dalam pot tampak sebagai kebun herbal mini sebagai koleksi beberapa
tumbuhan obat yang popular dalam masyarakat, bahkan sempat dikenal masyarakat sebagai
“apotik hidup” yaitu menanam beberapa jenis herbal seperti kunyit jahe kencur kemangi
dalam jumlah kecil guna keperluan keluarga. Disamping itu pemerintah dari beberapa negara
sangat mendukung upaya pengembangan dan pelestarian herbal tercatat data pada tahun 2017
2848 spesies tumbuhan obat yang kemudian dikembangkan menjadi 32.014 ramuan obat
herbal
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pemanfaatan bahan alam dalam bidang kesehatan?
2. Bagaimana pemanfaatan bahan alam dalam bidang makanan?
3. Bagaimana pemanfaatan bahan alam dalam bidang kosmetik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan alam dalam bidang kesehatan
2. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan alam dalam bidang makanan
3. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan alam dalam bidang kosmetik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemanfaatan Bahan Alam (Madu) Dalam Bidang Kesehatan
Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah
pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel - sel sarang lebah. Berbagai kelebihan madu
sebagai makanan bernutrient tinggi sudah diketahui sejak zaman dahulu.Madu memang
merupakan bahan konsumsi yang sangat baik untuk mempertahankan kesehatan dan stamina
jasmani. Mineralnya diperlukan tubuh agar tetap segar, vitaminnya berperan dalam
metabolisme protein dan mencegah penyakit kulit seperti eksim dan herpes. Kandungan
fruktosa madu berperan dalam mempercepat proses oksidasi alkohol pad a hati, sehingga
dapat membantu menanggulangi kerusakan hati pada peminum minuman beralkohol.
Madu merupakan produk alamyang dihasilkan oleh lebah karena mengandung nutrisi
yang baik. Beberapa kandungan gizi dalam madu antara lain asam amino, karbohidrat,
protein, dan beberapa jenis vitamin serta mineral (Suriawiria, 2000). Kandungan nutrisi
dalam madu yang berfungsi sebagai antioksidan adalah vitamin C, asam organik, enzim,
asam fenolik,dan beta karoten. Vitamin A dan vitamin E juga merupakan salah satu vi tamin
antioksidan esensial yang utama. Dengan demikian pada madu te r dapat banyak nutrisi yang
berfungsi sebagai antioksidan dan semua senyawa tersebut bekerjasama dalam melindungi
sel normal dan menetralisir r adikal bebas. Madu berasal dari nektar yang diolah lebah untuk
dijadikan sebagai pakan yang disimpan dalam sarang.Nektar adalah suatu senyawa
kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar “necterifier” tanaman dalam bentuk larutan gula
yang bervariasi. Komponen u tama dari nektar adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa serta
zat – zat gula lainnya seperti maltosa, melibiosa, rafinosa, dan turunan ka rbohidrat lainnya.
Hasil penelitian pada madu floral Australia , menunjukkan semakin gelap warna madu
maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya . Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan, di mana aktivitas antiradikal bebas yang lebih besar ditunjukkan oleh
madu kelengkeng yang berwa rna lebih gelap . Nilai aktivitas antiradikal bebas yang tinggi
pada madu, merupakan hasil kerjasama oleh beberapa senyawa antioksidan (flavonoid,
vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam fenolik dan lain sebagainya). Hal ini didukung
oleh penelitian yang telah dilakukan pada madu floral Austalia, dimana senyawa antioksidan
yang lebih berperan dalam menyumbangkan nilai aktivitas antiradikal bebas pada madu
Australia adalah senyawa flavonoid dan asam fenolik.
Menurut Suriawiria (2000) bahwa Kandungan nutrisi dalam madu yang berfungsi
sebagai antioksidan adalah vitamin C, asam organik, enzim, asam fenolik,dan beta karoten.
Vitamin A dan vitamin E juga merupakan salah satu vitamin antioksidan esensial yang
utama. Dengan demikian pada madu tedapat banyak nutrisi yang berfungsi sebagai
antioksidan dan semua senyawa tersebut bekerjasama dalam melindungi sel normal dan
menetralisir radikal bebas.
Faktor kualitas maupun kuantitas madu sangat dipengaruhi oleh jenis bunga dan jenis
lebahnya. Rasa dan jenis madu ditentukan oleh jenis bunga sebagai makanan lebah tersebut.
Hasil madu sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim dimana bunga yang dihisap oleh lebah
tersebut berada . Dari hasil penelitian terbaru ternyata zat - zat atau senyawa yang ada di
dalam madu sangat kompleks yai u mencapai 181 jenis. Khasiat madu telah dikenal sejak
jaman Mesir Kuno. Bangsa Mesir kuno memanfaatkan madu untuk mengobati luka bakar
dan luka akibat tusukan benda tajam. Studi mengenai khasiat madu sebagai obat tidak pernah
berhenti dilakukan ilmuwan di seluruh penjuru dunia. Semakin lama semakin banyak fakta
yang mengungkap peran penting madu sebagai obat, sebagai antibakteri, atau sebagai
pengobatan alami.
Kadar pH madu biasanya bersar 3,2 sampai 4,5 tingkat pH yang relatif asam ini
mencegah pertumbuha n antibakteri. Hal ini disebabkan pH madu berbeda pada kisaran 3,2
- 4,5 keasaman madu adalah faktor signifikan madu bersifat antibakteri. Sifat antibakteri
madu membantu mengatasi infeksi pada luka. Madu juga merangsang tumbuhnya jaringan
baru, mempercepa t penyembuhan dan mengurangi timbulnya perut atau bekas luka pada
kulit. Antioksidan yang terkandung dalam madu dapat mengurangi kerusakan usus pada
peradangan usus besar. Lebih jauh lagi sejumlah studi mengungkapkan madu berperan
efektif dalam meningkatkan populasi bakteri probiotik didalam usus sehingga meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, memperbaiki pencernaan, berkadar kolesterol rendah dan
mencegah kanker usus. Khasiat setiap jenis madu bisa saja berbeda tetapi semua jenis madu
pasti mengandung antiok sidan, seperti vitamin E dan Vitamin C yang kadarnya sama .
2. Pemanfaatan Bahan Alam (Klorofil) Dalam Bidang Makanan
Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang banyak terdapat pada daun. Banyak
sekali tanaman yang mengandung klorofil diantaranya daun pandan, daun suji, daun
singkong, daun cincau dan daun kale. Kandungan klorofil yang banyak dari beberapa tanaman
di Indonesia tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Ketidakstabilan
warna dari bahan alam yang pengaruhi pH, oksidasi serta pemanasan dapat menjadi kendala
dalam pembuatan pewarna alami klorofil karena dengan kondisi tersebut dapat merubah
warna hijau menjadi lebih cokelat atau intensitas warna menjadi berkurang. Sehingga tidak
banyak juga produsen yang membuat pewarna alami. Penggunaan pewarna sintesis lebih
banyak digunakan di masyarakat karena lebih menguntungkan karena dengan pemakaian
sedikit dapat memberikan warnanya lebih menarik. Penggunaan pewarna sintetik yang tidak
sesuai takaran dapat menyebabkan efek yang merugikan bagi tubuh.
Beberapa tanaman Indonesia yang mengandung klorofil diantaranya adalah daun pandan,
daun suji, daun singkong, daun cincau dan daun kale. Dari keempat tanaman tersebut akan
dilakukan analisis kandungan klorofil (klorofil a dan b) serta membuat produk pewarna
makanan yang stabil dengan cara membuat serbuk logam Zn turunan klorofil. Kemudian
dilakukan pembuatan sediaan dengan penambahan maltodekstrin sebagai pengisi. Produk
yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat
digunakan sebagai alternatif pewarna makanan alami.
3. Pemanfaatan Bahan Alam (Rumput Laut) Dalam Bidang Kosmetik
Rumput laut menempati posisi paling penting dalam produksi perikanan indonesia,
khususnya usaha perikanan non ikan.Selain iturumput laut juga menjadi salah satu komoditas
unggulan pada sektor perikanan karena permintaan yang terus meningkatbaik dalam negeri
maupun luar negeri . Rumput laut memiliki banyak manfaat salah satunyasebagai sumber
seratelain itu rumput laut juga merupakan salah satu hasil perairan yang banyak mengandung
senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan di bidang kosmetika yang berfungsi sebagai
antioksidan dan antibakteri. Contoh rumput laut yang mengandung banyak manfaat salah
satunya adalah jenis Eucheuma cottonii. Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan jenis
rumputlaut merah penghasil karaginan. Eucheuma cottonii banyak digunakan pada berbagai
macam produk nonpangan seperti dalam formulasi kosmetik dan sebagai bahan bakukrim
pencerah kulit . Hal ini didukung dengan pernyataan (Nurjanah et al, 2017) memaparkan
bahwa senyawa fenol hidrokuinon, flavonoid dan triterpenoid yang terkandung pada rumput
laut Eucheuma cottoniii berpotensi sebagai bahan baku krim di wajah.
Dalam industri kosmetik, penggunaan rumput laut memiliki fungsi yakni sebagai
antioksidan. Antioksidan dalam rumput laut bisa mencegah kerusakan akibat radikal bebas
pada kulit dan melindungi kulit terhadap penuaan. Manfaat dari rumput laut yaitu untuk
proses penyembuhan masalah kulit seperti jerawat, rosacea, psoriasis atau kondisi kulit
lainnya. Penggunaan rumput laut dalam masker wajah, bisa menjaga kulit tetap bersih dan
membantu mengatasi masalah lebih lanjut dengan kulit. Rumput laut yang kaya akan vitamin
B dan anti inflamasi dapat menghidrasi kulit, yakni dengan memberikan kelembapan yang
alami, campuran vitamin, mineral, asam lemak serta antioksidan bermanfaat bagi tubuh dan
kulit.
Produk masker wajah merupakan kosmetik yang digunakan untuk merawat kondisi wajah
seseorang agar tetap sehat serta penggunaannyadapat mengatasi masalah-masalah kulit wajah
seperti jerawat . Penggunaan masker wajah pada umumnya membutuhkan waktu yang lama
sehingga dibutuhkan jenis masker yang praktis dalam penggunaannya.Masker yang bahan
dasarnya rumput laut sangat efektif dalam mengangkat sel kulit mati, komedo, minyak
berlebih, dan penyumbatan pori-pori
Dalam proses pengolahan bahan ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu, menentukan
berat dari bahan dasar rumput laut dengan menggunakan timbangan digital, yang dibutuhkan
untuk pengolahan seberat 30gr. Rumput laut diblender selama 5 menit untuk dihaluskan
setelah dihaluskan rumput laut dipindahkan kedalam panci untuk dimasak dengan
menggunakan api kecil, rumput laut tetap diaduk supaya tidak menggumpal dan gosong.
Tahap ini dilakukan selama 35 menit sampai rumput laut berubah menjadi halus dan
berbentuk pasta. Setelah rumput laut berbentuk pasta, maka diamkan selama 10 menit supaya
dingin. Tahap selanjutnya masker di masukkan kedalam plastic cetik berukuran 6x10 dengan
ditimbang seberat 1,5gr/ responden untuk tahap 1x pakai.
BAB III
KESIMPULAN

1. Salah satu pemanfaatan bahan alam dalam bidang Kesehatan ialah madu. Studi
mengungkapkan madu berperan efektif dalam meningkatkan populasi bakteri probiotik
didalam usus sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki pencernaan,
berkadar kolesterol rendah dan mencegah kanker usus.
2. Produk yang dihasilkan dari rumput laut dikarakterisasi untuk memastikan bahwa produk
tersebut dapat digunakan sebagai alternatif pewarna makanan alami.
3. Produk masker wajah merupakan kosmetik yang digunakan untuk merawat kondisi wajah
seseorang agar tetap sehat serta penggunaannyadapat mengatasi masalah-masalah kulit
wajah seperti jerawat .Masker yang bahan dasarnya rumput laut sangat efektif dalam
mengangkat sel kulit mati, komedo, minyak berlebih, dan penyumbatan pori-pori
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningrum, P. L. (2019). Aktivitas Antioksidan Maduternakan Dan Madu


Kelengkeng Sebagai Pengobatan Alami. Widya Kesehatan, 1(1), 23-28.

Kamaluddin, M. T. (2022, December). PERAN HERBAL DALAM


FARMAKOLOGI TERAPI. In Conferences of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of
Medicine Universitas Sriwijaya (Vol. 4, No. 1, pp. 12-19).

Rachmawati, W., & Ramdanawati, L. (2020). Pengembangan klorofil dari daun


singkong sebagai pewarna makanan alami. Pharmacoscript, 3(1), 87-97.

Sari, N., Bakhtiar, B., & Azmin, N. (2022). Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) Sebagai Bahan Dasar Masker Wajah Alami. JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan,
1(1), 28-35.

Anda mungkin juga menyukai