Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman lidah buaya diduga berasal dari Kepulauan Canary di sebelah
barat Afrika yang telah dikenal sebagai obat dan kosmetik. Dalam Egyptian Book
of Remedies, dicatat bahwa pada zaman Cleopatra, lidah buaya telah dimanfaatkan
sebagai bahan kosmetik untuk kecantikan, yakni sebagai pelembab kulit. Orang-
orang Samaria menggunakannya dalam bidang farmasi pertama kali sekitar tahun
1750 SM.
Dalam hal ini, lidah buaya adalah salah satu jenis tanaman alami yang
mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan. Dengan mengonsumsi
makanan yang alami, kesehatan tubuh akan lebih terjamin. Namun pada
kenyataannya, sekarang ini masyarakat lebih suka mengonsumsi produk-produk
yang menggunakan bahan kimia karena kepraktisannya. Padahal bahan kimia
tidak baik bagi kesehatan. Semakin banyak kita mengonsumsi produk tersebut,
semakin banyak pula bahan kimia yang masuk dalam tubuh kita, yang pada
akhirnya menimbulkan banyak penyakit.
Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut adalah dengan tren gaya
hidup kembali pada alam. Kini tren gaya hidup kembali pada alam atau back to
nature membuktikan bahwa bahan alami bukanlah hal yang kampungan atau
ketinggalan zaman. Hal tersebut terbukti pada khasiat dari zat-zat yang
terkandung oleh tanaman.
Dari latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk membuat minuman
alternatif alami dari lidah buaya yang berkhasiat bagi kesehatan. Dengan harapan
agar masyarakat dapat mengolah lidah buaya sebagai minuman alternatif dan
mengembangkan lidah buaya menjadi produk lain.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dari lidah buaya?
2. Adakah keunggulan produk yang berasal dari lidah buaya?
3. Mengapa lidah buaya dapat menjadi alternatif yang baik untuk
kesehatan?
4. Apa saja yang terkandung dalam lidah buaya sehingga lidah buaya
baik untuk kesehatan?
5. Bagaimana cara mengonsumsi lidah buaya?

C. Tujuan
1. menemukan minuman alternatif berbahan alami yang berkhasiat
untuk kesehatan.
2. menganalisis secara terperinci kandungan pada lidah buaya.
3. mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup kembali pada
alam.
4. memanfaatkan tanaman lidah buaya secara optimal.
5. menghadirkan produk baru dari tanaman lidah buaya.

D. Manfaat
1. menambah pengetahuan masyarakat tentang kegunaan lidah buaya.
2. memberi rangsangan kepada masyarakat yang tidak suka
mengonsumsi buah dan sayuran.
3. lidah buaya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk
membuka lapangan kerja.

2
BAB II
ISI

A. Landasan Teori
Lidah buaya diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17, dibawa
oleh petani keturunan Cina. Pemanfaatannya baru digunakan sebagai tanaman
hias. Tumbuhan ini mulai dimanfaatkan sebagai bahan minuman pada tahun 1990
oleh petani di Kalimantan Barat.
Berdasarkan hasil penelitian, tanaman lidah buaya diketahui mempunyai
banyak manfaat dan khasiat, seperti anti-inflamasi, anti jamur, anti bakteri,
regenerasi sel, menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes, mengontrol
tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker, dan
sebagai nutrisi pendukung bagi penderita HIV.
Pada tahun 1977 dilaporkan dalam Drugs and Cosmetic Journal bahwa
keampuhan Aloe vera terletak pada senyawa yang dikandungnya terutama
glukomanan, asam amino esensial dan non esensial, enzim oksidase, katalase,
lipase, dan protease.
Enzim protease membantu memecahkan jaringan kulit yang sakit karena
rusak dan membantu memecah bakteri, sehingga gel lidah buaya bersifat
antibiotik dan dapat meredam rasa sakit. Asam amino berfungsi menyusun protein
pengganti sel yang rusak. Zat aloin berfungsi sebagai obat pencahar, sudah
digunakan oleh orang Yunani sejak abad ke-4 SM. Hal ini dikemukakan oleh
Celsus dan ditegaskan oleh Dioscordes bahwa lidah buaya berguna untuk
mengobati sakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokan rambut, perawatan kulit dan
luka bakar.
Gel lidah buaya berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh,
menghilangkan keletihan, menghilangkan stress, bahan pembersih, dan membantu
menstabilkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu lidah buaya dapat
menguatkan sel dan jaringan, memperlambat penuaan dini, meningkatkan
metabolisme tubuh, menguatkan fungsi tubuh, mengeluarkan zat kimia beracun,
bahan pengawet, pewarna, dan pengharum buatan

3
Di Amerika Serikat, lidah buaya populer pada dekade 1930-an dengan
pernyataan bahwa ekstrak gel lidah buaya dapat digunakan untuk mengatasi luka
akibat sinar X dan luka bakar akibat radiasi sinar radium. Gel lidah buaya
mengandung glukomannan (bagian kelompok polisakarida dan bradikinase, yaitu
inhibitator protease, magnesium laktat, senyawa anti prostaglandin dan anti
inflamatori). Penggunaanya sebagai salep (ointment) berpengaruh sebagai
antimikroba untuk penyembuhan luka lebih cepat dari pada salep perak
sulfadazina. Selain itu ekstraknya terdiri dari berbagai aktivitas antibakteri
Staphylococcus Aureus, Klebsilla Pneumonia, Pseudomonas Aeruginosa, dan
Mycrobacterium Tuburculosis.
Pada tahun 1994, FDA (Food and Drugs Administration) Amerika Serikat
menyetujui penggunaan ekstrak gel lidah buaya dengan bahan aktif acemannan
untuk mengubah aphthour stomatitis. Sampai saat ini masih berlangsung
penelitian terhadap antiviral dan imunomodulator untuk membantu pengobatan
pasien yang terinfeksi HIV. Sementara itu, penelitian di laboraturium
membuktikan bahwa acemannan adalah suatu immunoenhancer yang dapat
meningkatkan respon monotif terhadap alloantigen, menstimulasi sitotoksik
limposit T (membunuh al T) dan bekerja secara sinergis dengan terapi antiviral
lainnya seperti Zidovudine (retrovir) dan acyclovir yang akan menghambat
replikasi viral.
Dengan demikian jelaslah bahwa lidah buaya sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Hampir seluruh bagian tanaman lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan maupun bahan baku industri. Oleh karena itu, tanaman lidah buaya
mendapat julukan the miracle plant atau tanaman ajaib.
Tanaman lidah buaya memiliki daun berwarna hijau berlapis lilin putih.
Berbentuk runcing seperti taji, tebal, getas, tepi daun bergerigi atau berduri kecil.
Permukaan daun berbintil-bintil putih saat masih muda atau kecil dan akan hilang
saat tanaman dewasa.
Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya dalam suku Liliaceae. Menurut
Dowling (1985), ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersial
di dunia, yakni curacao aloe atau Aloe barbadensis Miller, cape aloe atau Aloe
ferox Miller dan socotrine aloe yang salah satunya adalah Aloe Perryi Baker. Dari

4
ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
Miller yang ditemukan pada tahun 1768 oleh Philip Miller, seorang pakar botani
asal Inggris. Aloe barbadensis Miller mempunyai beberapa keunggulan, di
antaranya tahan lama; ukurannya lebih panjang, yakni mencapai 121 cm; berat per
batangnya bisa mencapai 4 kg; dan mengandung 75 nutrisi.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami digunakan adalah metode percobaan
(eksperimen), kajian pustaka dan deskripsi. Percobaan dilakukan pada tanggal 10
September 2008, yaitu percobaan pembuatan teh sebagai minuman alternatif dari
lidah buaya. Percobaan ini dilakukan selama 4 hari dengan rincian sebagai
berikut.
Bahan : kulit lidah buaya yang berwarna hijau.
Cara pembuatan :
1. lidah buaya diambil kulitnya saja (duri dihilangkan).
2. kulit dibersihkan dan dicuci hingga bersih, lalu tiriskan.
3. kulit dipotong-potong atau dirajang kecil-kecil seperti daun teh,
lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering.
4. setelah kering, teh yang sudah kering dapat dikemas dengan
kantung kertas seperti teh celup, atau dapat langsung diseduh
dengan air panas.
5. teh siap dikonsumsi.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Lidah buaya merupakan tanaman hias yang memiliki banyak manfaat
sehingga banyak orang mengolah lidah buaya menjadi berbagai macam produk
yang berkhasiat bagi kesehatan.
Pada data di bawah ini akan disajikan tentang khasiat dan manfaat yang
terkandung dalam lidah buaya berdasarkan riset yaitu, sebagai berikut.
a. Khasiat lidah buaya
1) Menghambat infeksi HIV

5
Penelitian in vitro di Amerika Serikat (1991) menemukan mannose
(sejenis gula) di dalam gel lidah buaya yang mampu menghambat
pertumbunhan virus HIV 1 - 30% dan meningkatkan viabilitas
(kemungkinan hidup) sel terinfeksi.
2) Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV
Lidah buaya dapat menstimulasi system kekebalan tubuh, terutama
sel T4 helper, yakni sel darah putih yang mengaktifkan system
kekebalan tubuh terhadap suatu infeksi.
3) Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.
4) Mencegah pembengkakan sendi
Lidah buaya membantu mencegah encok (rematik) dan
mengurangi peradangan sendi, serta menghambat reaksi
autoimmune yang diakbatkan penyakit encok (rematik).
5) Menghambat sel kanker
Kandungan senyawa lectin mencegah pertumbuhan sel kanker
paru-paru, meningkatkan pertahanan tubuh dengan mengaktifkan
makropage yang berperan melepas substansi pengaktif kekebalan
dan antikanker seperti interferon, interleukins, dan factor nekrosis
tumor.
6) Membantu penyembuhan luka akibat sengatan matahari.
7) Menyembuhkan ambeien dan radang tenggorokan.
8) Antibakteri.
9) Mengatasi gangguan pencernaan.
Jus lidah buaya mampu mengatur keasaman lambung,
menghilangkan luka dinding usus, dan mengatasi sembelit.
10) Membantu penyembuhan luka bekas operasi.

6
b. Senyawa nutrisi yang berperan dalam penyembuhan
No Kegunaan Senyawa yang berperan
.
1. Luka lecet, luka bakar, Mukopolisakarida, enzim, hormon, Zn,
luka tersayat, sengatan vitamin A, B, C, E, asam folat, dan Ca.
matahari.
2. Bisul bernanah Mukopolisakarida, enzim, hormon, Zn,
vitamin A, B, C, E, asam folat, dan Ca.
3. Jerawat Riboflavin, vitamin A, C, E, polisakarida,
enzim, Zn, hormon penyembuh luka.
4. Memperlambat penuaan Semua vitamin dan mineral, asam amino,
dini. hormon, Zn, Ca.
5. Anemia. Fe, asam folat, Cu, vitaminC.
6. Antibiotik, fungisida, anti Semua zat yang berperan secara sinergis.
bakteri.
7. Penyegar (astringent) Polisakarida, tanin.
8. Mengurangi kebotakan Vr, Cu, asam amino, vitamin A, E.
rambut.
9. Beri-beri. Thiamine, vitamin B1.
10. Kanker. Hormon, polisakarida, mucopolisakarida.
11. Sembelit. Thiamine, asam folat.
12. Ketombe. Vitamin A, B, dan asam amino.
13. Kerontokan rambut. Inositol, vitamin C, A, asam amino, enzim,
mineral.
14. Desentri. Vitamin, mineral, asam amino, air,
polisakarida.
15. Diabetes. Cr, Inasitol, vitamin A.
16. Influenza. Vitamin A, B, C, E, asam amino, san enzim.
17. Bau kaki. Kandungan anti jamur.
18. Sakit kepala. Vitamin B, asam amino.
19. Luka dalam. Polisakarida, asam amino.
20. Gigitan serangga. Polisakarida, vitamin C, enzim, dan mineral.
21. Sampo. Asam amino, mineral, vitamin, enzim.
22. Sakit perut. Polisakarida, mineral.
23. Radiasi sinar X. Polisakarida, enzim, mineral, asam amino.
24. TBC. Vitamin C, kalsium, Fe, asam amino.

Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami berhasil membuat teh alami
dari kulit daun lidah buaya sebagai minuman alternatif yang baik untuk kesehatan.
Teh yang berhasil kami buat berwarna hijau kecoklatan dan rasanya pahit seperti

7
teh pada umumnya. Jadi, kita harus menambahkan gula jika kita tidak ingin
merasakan pahit tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan
maupun minuman.

8
2. lidah buaya mengandung banyak zat yang berkhasiat untuk
kesehatan yaitu mengatasi berbagai macam penyakit.
3. teh lidah buaya yang dihasilkan berwarna hijau dan rasanya
pahit seperti teh pada umumnya.

B. Saran
Saat ini pembudidayaan tanaman lidah buaya masih sekedar sebagai
tanaman hias saja. Oleh karena itu kami mengharapkan agar:
1. masyarakat lebih kreatif dalam membudidayakan lidah buaya.
2. dengan ditemukannya obat tradisional (teh lidah buaya)
diharapkan masyarakat dapat mengembangkan lidah buaya
menjadi produk lainnya, sehingga kebutuhan masyarakat akan
obat-obatan dapat tercukupi dan dapat membantu
perekonomian masyarakat.
3. apabila ingin membuat teh lidah buaya sebaiknya kita harus
memperhatikan kondisi cuaca karena hal ini dapat
mempengaruhi cepat lambatnya proses pengeringan.

DAFTAR PUSTAKA

Furnawanthi, Irni. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta: Agro Media
Pustaka.

9
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah buaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/lidah-buaya.
Mursito, Bambang dan Heru Prihmantoro. 2002. Tanaman Hias Berkhasiat Obat.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Wahyono,Edi dan Koesnandar. 2002. Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif.
Jakarta: Agro Media Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai