Anda di halaman 1dari 5

Minuman Lidah Buaya Minuman Ratu dan Raja

Sejak dahulu, masyarakat luas mengenal Aloe Vera (lidah buaya) berkhasiat menyuburkan
rambut. Sebetulnya, manfaat lidah buaya tak hanya untuk kesuburan rambut. Menurut Dra
Erlin Nurtiyani MSi, peneliti dan dosen dari FMIPA Universitas Indonesia, di dalam daging
Aloe Vera terdapat 200 kandungan berbeda yang sangat berguna bagi manusia. Sebagian
mempunyai efek laksatif yang kuat dan ada pula yang bereaksi terhadap alergi.

Erlin menyebutkan, manfaat lidah buaya sudah dibuktikan sejak empat ribu tahun lampau.
Konon, Ratu Cleopatra dan Raja Aleksander Agung pun sering mengonsumsi minuman lidah
buaya. "Minuman lidah buaya merupakan minuman eksklusif ratu dan raja," katanya. Begitu
hebatnya khasiat lidah buaya, sehingga tumbuhan yang tepian daunnya berduri serta
berdaging lembut itu sering disebut 'Tanaman Ajaib yang Serba Guna'.

Erlin, bersama dengan Departemen Biologi FMIPA-UI, telah menghabiskan waktu tak kurang
dari tiga tahun untuk meneliti khasiat lidah buaya. Ia berhasil menemukan minuman
kesehatan terbuat dari lidah buaya, yang diberi merek dagang Kavera. Produk ini telah
mendapatkan paten nomor ID 0 000 429 S dari Ditjen HAKI. Hasil penelitian ini kemudian
diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat oleh PT Kavera Biotech, Jakarta. "Kavera
adalah minuman kesehatan yang mengandung antara lain vitamin, asam amino, mineral,
polisakarida, dan MPS (Muco Poli Sakarida) yang sangat bermanfaat bagi tubuh," kata Erlin
saat dijumpai di pabrik Kavera, Laboratorium Parangtopo, Kampus Baru UI, Depok, Jawa
Barat.

Proses pembuatan dari daging lidah buaya sampai jadi minuman lidah buaya memerlukan
waktu sepuluh hari. "Dari satu ton daging lidah buaya bisa dibuat 300 kg minuman lidah
buaya. Jadi, 70 persen lainnya merupakan limbah yang sebetulnya bisa diolah menjadi
berbagai macam produk makanan maupun kesehatan dan kecantikan," ujar Erlin yang
dipercaya sebagai kepala cabang PT Kavera Biotech.

Erlin menambahkan, hasil penelitian menunjukkan, setiap 50 gram daging lidah buaya yang
terdapat di dalam kemasan Kavera mengandung 150 mg MPS. MPS memiliki aneka
kegunaan bagi manusia, antara lain menghaluskan kulit, mencegah kerontokan rambut,
mengatasi susah buang air besar, melancarkan saluran pencernaan, meringankan wasir,
mencegah panas dalam, dan meredakan batuk rejan. "Kavera juga bermanfaat untuk
membantu kelancaran haid, membantu penyembuhan kanker, mengurangi gejala penyakit
jantung, dan mencegah komplikasi pada penderita diabetes dan kolesterol," paparnya.

Direktur Pemasaran PT Kavera Biotech, Ir Orba MBA mengatakan Kavera sudah dipasarkan
melalui berbagai jaringan toko modern, seperti Giant, Hari-hari, Tip Top, Yogya, dan Sabar
Subur. Produk Kavera juga dijual melalui jaringan MLM, antara lain MQNet.

Saat ini, Kavera sudah didistribusikan ke Jabotabek, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, Batam,
Palembang, hingga Kalimantan. "Untuk pemasaran ke luar negeri, kami menggandeng
jaringan hipermarket halal, Foodland, dan menggunakan merek dagang Foodland Caravan.
Pasar yang kami incar terutama Amerika Serikat, Kanada, dan Timur Tengah," kata Orba.
Sumber : Republika (25 April 2005)

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan
yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut,
penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan
mudah di kawasan kering di Afrika.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman


Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta
sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku
industri.

Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim,
asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), Lidah Buaya berkhasiat
sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di
samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol
tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker,
serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita
HIV/AIDS.

Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini Lidah Buaya juga telah
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan

BOTANI TANAMAN

Pokok: Herba saka sukulen (berair) yang tumbuh sehinggga 45-50 cm tinggi.

Daun: Daun berisi (fleshy), berwarna hijau muda, teratur secara rosette dan
dipenuhi dengan bintik-bintik bulat. Daun berbentuk lanceolate, hujungnya
tajam, pangkalnya bersarung dan tepinya berduri.
Batang: Tiada batang tulen. Sarung daun yang berbentuk tubular
berperanan sebagai batang palsu.

Bunga: Batang bunga boleh menjangkau 1m panjang yang berakhir dengan


segugus bunga memanjang berwarna kuning oren kemerah-merahan yang
melentur kebawah.

Akar/rizom: Rhizomenya tegap, berwarna puteh kehijauan dan


mengeluarkan ubi. Setengah dari ubi mengeluarkan sulur yang akan
membesar menjadi anak pokok.

BAHAGIAN POKOK YANG DIGUNAKAN: Daun

Lidah Buaya
Bukan Sekedar Tanaman Hias Biasa
Penulis: Budi Sutomo

Tanaman lidah buaya mempunyai bentuk fisik yang elok, tak


salah jika banyak orang menanamnya sebagai tanaman hias
penyemarak taman. Kini lidah buaya semakin populer, tak
hanya manfaat untuk kesehatan maupun kecantikan yang
terus diteliti. Gel atau daging dari pelepah daun ternyata
juga lezat untuk dikonsumsi.
Sejarah Lidah Buaya
Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali
ditemukan pada tahun 1500 SM. Lebih dari 200 species tersebar
diseluruh belahan bumi, mulai dari benua Afrika yang kering dan
tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis. Tanaman ini
memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur
pasir, cukup sinar matahari dan drainase baik, lidah buaya dapat
tumbuh subur.
Tanaman dari suku Liliaceae ini memang sudah di manfaatkan
manusia sejak dulu. Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa
Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina telah menggunakan sebagai
bahan baku obat aneka penyakit. Konon Cleopatra sudah
memanfaatkan tanaman ini untuk merawat kecantikanya.
Penyembuh Aneka Penyakit
Di dalam pengobatan moderen, lidah buaya mulai terangkat ketika
seorang warga Amerika di tahun 1940 menemukan manfaat dari gel
lidah buaya. Menurutnya gel dari lidah buaya dapat melindungi kulit
tubuh dari sengatan sinar matahari. Kini penelitian masih terus
berlanjut dan berikut beberapa hasil penelitian terakhir:
* Memperlambat Kerja Virus HIV
Para peneliti dari luar menemukan manfaat gel lidah buaya dapat
berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Diperkirakan zat ini
bisa menghambat kerja virus HIV atau menstimulasi sistem kerja
kekebalan tubuh penderita AIDS.
* Memperbaiki Sistem Pencernaan
Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah
buaya dapat membantu memperlancar sistem pencernaan, ini
disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin dan Aloebarbadiod,
senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.
* Antiseptik dan Antibiotik Alami
Kandungan Saponin dalam lidah buaya mempunyai kemampuan
membunuh kuman dan senyawa antrakuinon dapat menghilangkan
rasa sakit dan antibiotik. Zat ini juga mampu merangsang
terbentuknya sel baru pada kulit.
* Melindungi Kulit dari Dehidrasi
Kandungan Lignin di dalam gel mampu melindungi kulit dari
dehidrasi dan menjaga kelembabannya. Zat inilah yang
dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka produk
perawatan kulit dan kecantikan.
Makanan Lezat Menyehatkan
Banyaknya manfaat dari lidah buaya menjadikan para produsen
makanan tertarik untuk mengolah sebagai bahan baku makanan.
Terbukti dengan beragamnya produk makanan dari lidah buaya di
pasaran. Mulai dari yang dijual segar, dibuat manisan, juice, serbuk
sampai aloe vera gel.
Kita sebenarnya agak ketinggalan, di negara tetangga seperti
Hongkong, Taiwan dan Cina, mengkonsumsi lidah buaya sudah
membudaya. Mereka mengkonsumsi dalam bentuk juice, manisan
bahkan di campur dengan teh. Jika kita mau berkreasi, daging lidah
buaya sebenarnya lezat untuk dijadikan beragam masakan.
Teksturnya kenyal dengan rasanya menyegarkan, sangat cocok
untuk campuran salad, tumisan, juice maupun manisan.
Jika Anda akan mengolah lidah buaya, berikut tips untuk
mengurangi bau langu, rasa pahit dan lendirnya:
Pilih lidah buaya berdaging tebal. Kupas kulit sedikit tebal
sehingga tersisa daging buah yang berwarna putih transparan.
Potong menjadi bentuk yang lebih kecil. Rendam di dalam air
matang yang telah ditambah dengan 0,025 % garam dan 0,025 %
asam sitrat. Biarkan selama 2 jam, cuci bersih dan tiriskan.
Cara lain: Setelah dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging
lidah buaya di dalam air garam. setelah lendirnya hilang, rendam
dalam air kapur sirih atau tawas agar diperoleh tekstur gel yang
lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan. Budi
Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 10:37 PM

Anda mungkin juga menyukai