ABSTRACT
Aloe vera (Aloe vera) is a species of plant with thick fleshy leaves from genus Aloe.
aloe vera is a plant that is easy to find, aloe vera can be found in the highlands and
lowlands. Aloe vera can be used as medicine or processed food. The benefits of aloe
vera have been known for thousands of years. Historically, this plant, also known as
aloe vera, is considered to be able to cure various skin diseases and is effective as a
laxative. Examples of processed aloe vera as food are candied aloe vera, aloe vera
candy, and smoothies. The vitamins contained in aloe vera are Vitamin A, B1, B2, B3,
B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid. Minerals, namely Calcium, Magnesium,
Potassium, Sodium, Iron, Zinc, Chromium. Therefore, we can use aloe vera to make
aloe vera candy which is healthy, beneficial and has lots of vitamins.
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging
tebal dari genus Aloe. Menurut Hamman (2008) ciri fisik dari tanaman ini
adalah daunnya berdaging tebal, panjang, mengecil kebagian ujungnya,
berwarna hijau serta berlendir. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan
untuk pertanian, pengobatan, tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam pot.
Khasiat lidah buaya telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini dianggap
dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan efektif sebagai obat pencahar.
Seiring perkembangan zaman, lidah buaya makin dipercaya sebagai obat
tradisional yang bisa menangani sejumlah kondisi.
Lidah buaya banyak ditemukan dalam produk seperti minuman, olesan
untuk kulit, kosmetika, atau obat luar untuk luka bakar. Bagian-bagian lidah
buaya yang bisa dimanfaatkan yaitu gel dan lateks. Gel diperoleh dari sel-sel
yang berada di bagian tengah kulit lidah buaya, sementara lateks diperoleh dari
sel-sel yang tepat berada di bawah lapisan kulit lidah buaya. Menurut Hamman
(2008), komponen nutrisi yang terkandung dalam lidah buaya terutama bagian
gelnya adalah asam amino, enzim-enzim, vitamin, diantaranya vitamin C,
mineral, karbohidrat, dan komponen spesifik senyawa antrakinon berupa aloin,
barbaloin, asam aloetat, dan emodin dalam kadar yang sangat kecil.
Menurut Misawa et al (2008) tanaman lidah buaya ini telah lama dikenal
karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Pada masa ini,
pemanfaatan lidah buaya banyak digunakan pada produk kecantikan, baik itu
untuk perawatan wajah maupun perawatan pada rambut. Pemanfaatan tanaman
ini pada bidang makanan masih minim. Salah satu contoh pemanfaatan lidah
buaya pada makanan adalah pembuatan nata de coco dari lidah buaya. Masih
jarang ditemukan pemanfaatan tanaman ini dalam bentuk camilan manis.
Camilan manis adalah sejenis makanan yang banyak mengandung gula.
Pada masa modern, peran gula sebagai pemanis alami pada makanan manis
sering diganti oleh pemanis buatan. Camilan manis memiliki nutrisi yang
rendah, namun memiliki kalori yang tinggi.
Permasalahan ini berhasil menarik perhatian peneliti untuk mencari solusi
camilan manis bernutrisi dan tidak menggunakan pemanis buatan. Camilan
manis yang mengandung nutrisi dari lidah buaya dan tidak menggunakan
pemanis buatan.
II.3. Pemanis
Pemanis merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan dan minuman
untuk membarikan rasa manis atau dapat membantu mempertajam penerimaan
terhadap rasa manis pada makanan dan minuman. Fungsi dari bahan pemanis
antara lain meningkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik,
sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia, sekaligus sebagai sumber
kalori bagi tubuh. Pemanis ada 2 jenis yaitu pemanis alami dan pemanis
buatan/sintetis. Pemanis alami merupakan pemanis yang terbuat dari tumbuh dan
hasil hewan. Contoh dari pemanis alami antara lain sukrosa, glukosa, dan
fruktosa, sedangkan glukosa dan sukrosa dapat diperoleh baik dalam bentuk gula
pasir, gula jawa atau gula kelapa (Ika kurniawati, 2009:11). Dan pada fruktosa
dapat ditemukan di tanaman, terutama pada madu, pohon buah, bunga, beri dan
sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Fit (editor). 1983. Aloe vera : The Miracle Plant. Anderson Worlds Books Inc.,
Mountain View, p. 63.
Hamman JH. 2008. Compotition and Application of Aloevera Leaf Gel. Molecules
13:1599-1616.
Ika Kurniawati Y. 2009. Mengenal Zat Adiktif Makanan. Jakarta : Sinar Cemerlang
Marhaeni, Luluk Sutji. POTENSI LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn) SEBAGAI OBAT
DAN SUMBER PANGAN. Jakarta
Marshall, J. M. 1990. Aloe vera Gel : What is the Evidence?. The Pharmaceutical
Journal 244. New York. p. 360 -362.
Misawaa E, Tanakaa M, Nomaguchia K, Yamadaa M, Toidaa T, Takaseb M, Iwatsukia
K and Kawadac T. 2008. Administration of phytosterols isolated from Aloe vera
gel reduce visceral fat mass and improve hyperglycemia in Zucker diabetic fatty
(ZDF) rats. Obesity Research & Clinical Practice 2: 239—245.
Wijayakusumah, H.M.H. 1990. Lidah Buava Tanaman Obat. Murah dan Mudah
Didapat. Jakarta: Sinar Tani.
LAMPIRAN