PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana deskripsi dan distribusi tanaman lidah buaya?
3. Apa saja kandungan pada tanaman lidah buaya ?
4. Apa saja manfaat tanaman lidah buaya serta penelitian terkaitnya?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan klasifikasi dari tanaman lidah buaya
2. Menjelaskan deskripsi serta distribusi tanaman lidah buaya
3. Menyebutkan kandungan pada tanaman lidah buaya
4. Menyebutkan manfaat beserta penelitian yang terkait dengan tanaman lidah
buaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Lidah buaya atau Aloe vera berasal dari bahasa latin Aloe barbadensis
Milleer dalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan
digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan perawatan kulit. Aloe
vera termasuk suku Liliaceae yang biasanya hidup di daerah kering seperti Afrika,
Amerika dan Asia. Tanaman ini termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang
bersifat sukulen dan menyukai hidup ditempat kering. Batang tanamannya pendek
(Campbell, 2000). Daunnya bersap-sap meligkar (roset) dan berdaging tebal tidak
bertulang dengan tepi yang memilki duri seperti gerigi. Daunnya berwarna hijau
keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaanya. Bagian atas daunnya
rata dan bagian bawahmya cembung Batangnya sangat pendek dan hampir tidak
terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah.
Tanaman ini memiliki perakaran serabut yang pendek (Campbell, 2000).
3
Daun-daun tanaman Aloe Vera berupa pita dengan helaian yang
memanjang. Daunnya berdaging tidak tipis, tak bertulang, berwarna hijau keabu-
abuan, bersifaat sukulen ( banyak memiliki kandungan air ) dan banyak memiliki
kandungan getah atau lendir ( gel ) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya
tahan pada kekeringan di karenakan didalam daun banyak tersimpan cadangan air
yang bisa digunakan pada saat kekurangan air. Wujud daunnya mirip pedang
dengan ujungnya meruncing, permukaan daunnya dilapisi oleh lilin, dengan duri
lemas dipinggirnya. Panjang daun bisa meraih 50 – 75 cm, dengan berat 0, 5 kg –
1 kg, daun melingkar rapat di sekitar batang bersaf-saf.
Bunga-bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa
yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga memiliki ukuran kecil, tersusun
dalam rencanaian berupa tandan, dan panjangnya dapat meraih 1 m. Bunga
umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan. Di akar-akar tanaman Aloe
Vera berbentuk akar serabut yang pendek dan ada di permukaan tanah. Panjang
akar berkisar pada 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menginginkan
tanah yang subur dan gembur dibagian atasnya.
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi tumbuhan Lidah Buaya menurut usda adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plants
Subkingdom : Tracheobinta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Liliidae
Order : Liliales
Family : Aloaceae
Genus : Aloe L.
Species : Aloe vera (L.) Burm. f.
2.3 Distribusi
4
Kira – kira 330 spesies lidah buaya berasal dari Afrika, Madagaskar, dan
Arab. Pusat dari keanekaragamannya adalah Afrika Selatan (Transvaal), wilayah
Eritrea, Etiophia dan Somalia bagian utara. Aloe telah diperkenalkan diawal abad–
16 dan populer sebagai tanaman taman. Sedangkan persebarab aloe vera di
Indonesia dimulai pada abad ke-17 yang dibawa oleh orang China. Pada awalnya
lidah buaya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan
obat pencuci rambut. Sejak tahun 1990, tanaman ini mulai dikembangkan secara
bersa-besaran unutk bahan baku kosmetik, farmasi, minuman dan makanan. Namun
kini, Aloe vera dibudidayakan secara luas diseluruh dunia karena banyaknya
peminat aloe sebagai produk kecantikan, seperti gel aloe vera yang banyak
dijadikan masker ataupun pelembab (UPTD Agribisnis Dinas Pertanian Perikanan
Dan Kehutanan Kota Pontianak, 2016).
2.4 Kandungan
Vitamin, yaitu A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid
Mineral, yaitu Calsium, Magnesium, Potasium, Sodium, Iron, Seng,
Chromium
Enzim, yaitu Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypepilase,
Carboxyhelulose, Bradykinase
Asam Amino, yaitu Arginin, Aspargin, Aspartat Acid, Analine, Serine,
Glutamat, Threonine, Glycine, Phenil alanine, Histidine, Isoliucine
5
Menurut Morsy (1991) komposisi kimia gel lidah buaya adalah sebagai berikut :
1.Mineral
Unsur: -Kalsium (Ca), fosfor (P), Besi (Fe)
Kegunaan : Memberi ketahanan terhadap penyakit, menjaga kesehatan dan
memberikan vitalitas. -Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Kalium
(K),Natrium(Na), Tembaga(Cu). Kegunaan : Berinteraksi dengan vitamin untuk
mendukung fungsi tubuh
2.Asam Amino
-Asam aspartat, asam glutamate, alanin, isoleusin, fenilalanin, thereonin, prolin,
valin, leusin, histidin, serin, glisin, methionin, lysine, arginin, tyrosin,
tryptophan.
Kegunaan: Untuk pertumbuhan dan perbaikan ,sintesis bahan lain, sumber
energi
3. Protein
Senyawa nutrisi yang terkandung dalam tanaman lidah buaya dapat
berperan dalam penyembuhan berbagai penyakit diantaranya, Sakit perut,
kerontokan rambut, ketombe, masalah datang bulan,anemia, infeksi ginjal,
gigitan ular, beri-beri, sembelit, disentri, influenza,TBC,kanker, dll.
6
2.5 Manfaat
Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan
vitaminya (kecuali vitamin D). Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa di
manfaatkan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk Obat
Cacing, Obat Antiseptik & Penyembuh Luka bakar, Obat Bisul, Luka
Bernanah, Amandel, Sakit Mata, Keseleo, Kosmetik, Jerawat, Mengurangi
Gula dalam Darah, Obat Pencahar, serta Regenerasi Kulit. Dibawah ini
beberapa penjelasan menurut Soedibyo (1998) :
1. Mengurangi gula dalam darah
Lidah buaya mengandung aloe emodin, yaitu sebuah senyawa
organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin
seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan
meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase
kinase 3beta yang bermanfaat untuk mengurangi rasio gula darah. Di dalam
pengobatan tradisional India, daun lidah buaya sering digunakan untuk
mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada seseorang yang
menderita diabetes.
2. Obat antiseptik & obat luka bakar
Bagian daun dan akar dari lidah buaya mengandung saponin dan
flavonoid, sedangkan bagian daun lidah buaya mengandung tanin dan
polifenol. Saponin berfungsi sebagai pembersih yang sangat berguna untuk
menyembuhkan luka terbuka, sedangkan tanin bisa digunakan sebagai
pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan
obat luka bakar. Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai
antiseptic.
3. Obat pencahar
Lidah buaya lateks mengandung molekul dengan efek pencahar
yang kuat (anthranoids), yang sangat efektif untuk mengatasi sembelit.
4. Regenerasi kulit
Karena lidah buaya tinggi akan antioksidan (flavonoid, vitamin C,
beta-karoten), maka dari itu lidah buaya juga memiliki efek anti-penuaan
7
atau membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu lidah buaya juga bisa
memudarkan bekas luka dan garis-garis putih atau merah pada masa
kehamilan atau strecth mark, merawat luka kecil akibat teriris pisau dan
tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada kulit.
5. Membantu pencernaan
Gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan
bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda
asing yang menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan
akumulasi limbah sehingga dapat memblokir saluran usus dan mengurangi
kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
2.6 Penelitian Terkait
Lidah buaya yang memiliki kandungan senyawa antara lain senyawa
mannose-6-phosphate dan polisakarida. Senyawa ini dapat bekerja
mempromosikan proliferasi fibroblas, produksi asam hialuronat dan hidroksiprolin
pada fibroblas, yang memainkan peran penting dalam proses penyembuhan luka.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya aktivitas penyembuhan luka pada hewan
percobaan yang diberi ekstrak lidah buaya.
Pada penelitian Takzare et al. dilakukan uji efek gel lidah buaya terhadapa
penyembuhan luka pada kulit tikus. penelitian dilakukan dengan cara 63 tikus
jantan dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (diberi 30 g gel
lidah buaya pada bagian luka). Penyembuhan luka dinilai dengan berbagai
parameter seperti evaluasi permukaan luka, persentase penyembuhan luka dan lama
penyembuhan. Hasil yang diperoleh yaitu jumlah sel neutrofil, makrofag, fibroblas
dan ketebalan luka pada kelompok kontrol secara statistik berbeda dari kelompok
eksperimen. Ditemukan bahwa ketebalan diameter luka pada kelompok eksperimen
sangat rendah karena pemberian dua kali gel dan kekuatan penyembuhan luka lebih
banyak daripada kelompok lainnya
Pada penelitian Moghbel et al. dilakukan uji efek krim lidah buaya terhadap
penyembuhan luka pasien rawat jalan dengan luka bakar derajat dua. penelitian
dilakukan dengan cara 30 pasien luka bakar derajat dua dibagi dua kelompok yaitu
kelompok kontrol (diberi krim silver sulfadiazine 1%) dan kelompok uji (diberi
krim lidah buaya). Hasil yang diperoleh yaitu persentase penyembuhan rata-rata
8
dengan pemberian krim lidah buaya pada hari ke 10 adalah 90,6% dibandingkan
dengan pemberian sulfadiazine perak yang hanya 29,8% (p <0,001).
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lidah Buaya (Aloe vera) termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang
bersifat sukulen dan menyukai hidup ditempat kering. Daunnya bersap-sap
meligkar (roset) dan berdaging tebal tidak bertulang dengan tepi yang memilki duri
seperti gerigi. 330 spesies lidah buaya berasal dari Afrika, Madagaskar, dan Arab.
Pusat dari keanekaragamannya adalah Afrika Selatan (Transvaal), wilayah Eritrea,
Etiophia dan Somalia bagian utara. Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang
kaya akan kandungan vitaminya (kecuali vitamin D). Berdasarkan hal tersebut lidah
buaya bisa di manfaatkan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk obat
cacing, obat antiseptik & penyembuhlLuka bakar, obat bisul, luka bernanah,
amandel, sakit mata, kosmetik, jerawat, mengurangi gula dalam darah, obat
pencahar, serta regenerasikKulit.
10
DAFTAR PUSTAKA
Morsy, E.M. 1991. The Final Technical Report on Aloe Vera Stabilization and
Pricessing For the Cosmetic, Beverage and Food Industries. Fifth Edition. A
subsidiary of CITA Internasional
11