Anda di halaman 1dari 114

DK 2 IBD 2

Rifda Hanun Shalihah


FK - 1906296816

SISTEM KARDIOVASKULAR
dan
SISTEM RESPIRASI
Sistem Respirasi
1. Organ pada system respirasi dan
fungsinya
2. Klasifikasi saluran pernapasan secara
anatomi dan fisiologis
3. Otot-otot pernapasan
4. Mekanisme proses ventilasi

Presentation
5. Volume paru-paru yang dapat diukur dan
cara mengukurnya
6. Proses pertukaran gas

Outline 7. Transportasi oksigen dan karbondioksida


dalam pembuluh darah
Sistem Kardiovaskular
1. Struktur jantung secara anatomis dan
fisiologis
2. Pembuluh darah yang mendarahi jantung
3. Siklus listrik dan mekanis jantung serta
hubungannya
4. Pengaruh system saraf otonom terhadap
system kardiovaskular

Presentation
5. EKG, sadapannya dan gelombang
gelombang yang direkam
6. Jenis pembuluh darah dan ciri-cirinya
Outline 7. Hubungan system limfatik dengan sisitem
pembuluh darh dan fungsinya
8. Struktur sirkulasi paru dan sirkulasi
sitemik
SISTEM RESPIRASI
Organ-
Organ
Respirasi
dan
Fungsinya
Hidung
Hidung
Faring
Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Bronkus
Bronkus
Bronkus
Pulmo
Pulmo
Pulmo
Saluran
Napas
Atas

Saluran
Napas
Bawah

Anatomis Saluran
Pernapasan
Fisiologis Saluran
Pernapasan
OTOT-OTOT
PADA SISTEM RESPIRASI

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
Respiratory Muscles

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
OTOT-OTOT
YANG BERPERAN DALAM VENTILASI BIASA

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
OTOT-OTOT
YANG BERPERAN DALAM VENTILASI BIASA
OTOT DIAFRAGMA DAN
OTOT INTERKOSTAL EKSTERNAL
AKTIVITAS
OTOT
SELAMA PROSES
INSPIRASI
Respiratory Muscles

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
OTOT-OTOT
YANG BERPERAN DALAM VENTILASI BIASA
OTOT-OTOT
YANG BERPERAN DALAM VENTILASI MAKSIMUM
OTOT-OTOT
YANG BERPERAN DALAM VENTILASI MAKSIMUM
OTOT-OTOT
SELAMA PROSES EKSPIRASI AKTIF
MEKANISME
VENTILASI
MEKANISME
VENTILASI
MEKANISME
VENTILASI
MEKANISME
VENTILASI
MEKANISME
VENTILASI
MEKANISME
VENTILASI
PERUBAHAN
TEKANAN
PADA PROSES
VENTILASI
VOLUME PARU-PARU
VOLUME PARU-PARU
CARA
MENGUKUR
VOLUME PARU-
PARU
PROSES PERTUKARAN GAS
(KAPILER PULMONAR DAN
SISTEMIK)
PROSES PERTUKARAN GAS
FAKTOR PROSES
PERTUKARAN GAS
Transpor Oksigen
Hubungan Hb dan Tekanan Parsial Oksigen
Hubungan Hb dan
Tekanan Parsial Oksigen
4 faktor lain yang
mempengaruhi
afinitas Hb untuk O2
3 Bentuk Transpor
Karbondioksida
Pertukaran Gas dan
Transport di Paru-Paru
Pertukaran Gas dan
Transport di Jaringan
SISTEM KARDIOVASKULER
STRUKTUR JANTUNG
SECARA ANATOMI
JANTUNG
PERIKARDIUM
SEL OTOT JANTUNG
LAPISAN DINDING JANTUNG
RUANG DALAM JANTUNG
RUANG DALAM JANTUNG
RUANG DALAM JANTUNG
RUANG DALAM JANTUNG
KATUP
JANTUNG
KATUP JANTUNG
KATUP SEMILUNAR
STRUKTUR JANTUNG
SECARA FISIOLOGI
SEL OTORITMIK
M E N YU SU N 9 9 % O T O T J A N TU N G

B E R F UN G SI U N TU K K O N TRA KSI J A N TU N G
( M E M O M P A D A R A H)

SEL KONTRAKTIL
PEMBULUH DARAH
MENDARAHI JANTUNG
ARTERI KORONER
VENA KORONER
VENA KORONER
Tranaspor O2 dan
CO2 dalam Darah
Transpor Oksigen
SIKLUS LISTRIK
JANTUNG

Siklus Listrik Jantung


• Nodus sinoatrial mengalami depolarisasi
spontan dan mencapai ambang batas, lalu
terjadi potensial aksi.
• Stimulus tersebar di atrium melalui kontak
antarsel dan interatrial pathways.
• Stimulus terisolasi pada atrium karena adanya
rangka fibrosa.
• Stimulus sampai ke nodus atrioventrikular
melalui kontak antarsel dan internodal
A pathways.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
SIKLUS LISTRIK
JANTUNG

• Terjadi delay selama 100 msec karena:


• Sel nodal lebih kecil daripada sel
penghantarnya.
• Hubungan antarsel nodal lebih tidak efisien
dibanding sel penghantar.
• Impuls diteruskan ke berkas His dan cabang
kanan kirinya. Di kanan terdapat
moderator band untuk menghantar impuls ke
papillary muscles agar berkontraksi
lebih dulu sebelum ventrikel.
• Impuls mencapai serat Purkinje dan
A menyebabkan kontraksi ventrikel.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
SIKLUS MEKANIS
JANTUNG

Terdiri dari periode sistol (kontraksi) dan diastol


(relaksasi) yang bergantian.
• Atrial Sistol
• Atrium berkontraksi, tekanan di atrium
meningkat, darah masuk ke ventrikel melalui
• katup AV.
• Pada awal sistol, ventrikel sudah 70% terisi, dan
kontraksi atrium menambahkan
• volume darah di ventrikel menjadi maksimum
(disebut end diastolic volume sekitar
• 135 ml – diastol yang dimaksud adalah
A diastolnya ventrikel).

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
SIKLUS MEKANIS
JANTUNG

Terdiri dari periode sistol (kontraksi) dan diastol


(relaksasi) yang bergantian.
• Atrial Sistol
• Atrium berkontraksi, tekanan di atrium
meningkat, darah masuk ke ventrikel melalui
• katup AV.
• Pada awal sistol, ventrikel sudah 70% terisi, dan
kontraksi atrium menambahkan
• volume darah di ventrikel menjadi maksimum
(disebut end diastolic volume sekitar
• 135 ml – diastol yang dimaksud adalah
A diastolnya ventrikel).

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
SIKLUS MEKANIS
JANTUNG

• Ventrikular Sistol
• Pada awal kontraksi ventrikel, darah belum mengalir
karena tekanan yang diberikan belum cukup untuk
membuka katup semilunar. Periode ini menunjukkan
kontraksi isometrik yaitu periode di mana volume darah
dan panjang serat otot tetap konstan akibat katup AV
telah tertutup.
• Ketika tekanan ventrikel lebih besar daripada arteri, maka
terjadi ejeksi ventrikular. Kontraksi yang tejadi adalah
isotonik (di mana tegangan tetap, tetapi sel otot
memendek).
• Pada akhir sistol, tekanan ventrikel turun dan darah
mengalir kembali ke ventrikel, namun dicegah oleh katup
semilunar. Ketika sistol berakhir, 40% darah terpompa,
A sisanya disebut end systolic volume selotar 65 ml.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
SIKLUS MEKANIS
JANTUNG

• Ventrikular Diastol
• Semua katup tertutup, tekanan di ventrikel lebih
tinggi dari atrium. Saat ini disebut relaksasi
ventrikular isovolumetrik.
• Selama terjadi relaksasi isovolumetrik, tekanan
ventrikel menurun karena terjadi ekspansi ventrikel
• Ketika tekanan ventrikel di bawah atrium, katup AV
terbuka dan darah mengalir ke ventrikel.
• Atrium dan ventrikel dalam diastol, namun tekanan

A ventrikel terus menurun, sehingga terjadi pengisian


darah secara pasif.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
Hubungan
Siklus Listrik
dan Siklus
Mekanis
JANTUNG

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
REFLEKS SARAF OTONOM
PADA SISTEM KARADIOVASKULER

Salah satu pengaruh sistem saraf otonom pada sistem kardiovaskular adalah
homeostasis
dalam pengaturan tekanan darah, melalui refleks baroreseptor. Ketika terjadi
perubahan
dalam tekanan darah rata-rata, refleks tersebut akan bekerja untuk mengembalikan
tekanan
darah normal kembali.
Baroreseptor (merupakan mekanoreseptor) yang terlibat:
- Carotid sinus baroreceptor – pada common carotid artery
- Aortic arch baroreceptor – pada lengkung aorta
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016
REFLEKS SARAF
OTONOM
PADA SISTEM KARADIOVASKULER

1. Kenaikan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor,


reseptor potensial meningkat
2. Firing rate pada saraf aferen meningkat
3. Pusat kontrol kardiovaskuler (pada medulla oblongata)
akan menerima impulspressure back toward
normal. baroreceptor in relation to the magnitude of
mean arterial pressure. aferen yang lebih banyak dari
normal
4. Pusat kontrol meningkatkan aktivitas saraf
parasimpatik dan menurunkan aktivitas saraf simpatik
5.Akibat: menurunkan denyut jantung, menurunkan stroke
volume(isi sekuncup), dan vasodilatasi
A 6.Curah jantung(cardiac output)dan hambatan
pembuluh darah perifer menurun
7.Efek: tekanan darah turun kembali ke normal.
REFLEKS SARAF OTONOM
PADA SISTEM KARADIOVASKULER

1. Penurunan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor, reseptor potensial menurun.


2. Firing rate pada saraf aferen menurun
3. Pusat kontrol kardiovaskuler akan menerima impuls aferen yang lebih sedikit dari normal.
4.Pusat kontrol menurunkan aktivitas saraf parasimpatik dan meningkatkan aktivitas saraf simpatik
5. Akibat: meningkatkan denyut jantung, meningkatkan stroke volume (isi sekuncup), dan vasokonstriksi.

A 6. Curah jantung (cardiac output) dan hambatan pembuluh darah perifer meningkat.
7. Efek: tekanan darah naik kembali ke normal.
R E F L E K S B A R O R E S E P TO R
Elektrokardiogram
Langkah
Pengecekan
Fungsi
Sadapan
Gelombang
Gelombang EKG
Interval/Segmen
Interval/Segmen
EKG dan Hubungannya dengan Sistol
EKG dan Hubungannya dengan Sistol
Pembuluh Darah
Pembuluh Darah
Pembuluh Darah
Arteriol
Kapiler
Venula
Jenis Vena
Hubungan
antara Limfatik
dan Darah
Hubungan
antara Limfatik
dan Darah
Hubungan
antara Limfatik
dan Darah
STRUKTUR SIRKULASI PARU DAN
SIRKULASI SISTEMATIK
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai