Anda di halaman 1dari 108

HOMEOSTATIS

1. Jelaskan organisasi tubuh manusia dari molekul terkecil hingga menjadi


organisme manusia yang utuh. Pertanyaan
2. Bagaimana hubungan antar sel pada jaringan dalam suatu organ dan Pemicu DK
pengaruhnya terhadap fungsi jaringan tersebut? 3
3. Jelaskan komponen penyusun matriks ekstraseluler?
4. Jelaskan pengertian dan jenis jaringan penyusun tubuh manusia?
5. Apakah yang dimaksud dengan posisi anatomi
6. Jelaskan orientasi, penampang tubuh dan berbagai istilah yang terrkait
dengannnya?
7. Sebutkan sistem-sistem tubuh yang ada pada manusia dan fungsinya secara
singkat.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan homeostasis, dan apa hubungannya dengan
sistem tubuh dan sel-sel pada manusia?
9. Jelaskan klasifikasi komunikasi antar sel dan mekanismenya, bagaimana
komunikasi tersebut membantu dalam mempertahankan homeostasis.
10. Jelaskan komponen-komponen lengkung refleks, baik refleks saraf, endokrin,
dan neuroendokrin, dan berikan contohnya.
11. Jelaskan tiga macam lengkung umpan balik, dan bagaimana ketiga hal tersebut
berfungsi dalam mempertahankan homeostasis.
Jelaskan organisasi tubuh manusia dari
molekul terkecil hingga menjadi
organisme manusia yang utuh.
1. The chemical level : various
atoms and molecules make up
the body
● Atom : Atom adalah unit elemen terkecil,
seperti karbon, hidrogen, dan oksigen.
● Molekul : Molekul adalah struktur kimia
yang terdiri dari dua atau lebih unit yang
disebut atom terbentuk ketika atom
bergabung melalui ikatan kimia untuk
membentuk satuan seperti air, gula, dan asam (Tortora, 2013)
amino.

Molecules of life ;
Protein, karbohidrat, lemak,
dan asam nukleat
Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems.
Cengage Learning
2. The cellular level: cells are the
basic units of life
● Sel adalah unit fundamental terdiri dari
struktur dan fungsi yang ada di makhluk
hidup, yang merupakan unit terkecil yang
bertanggung jawab melakukan aktivitas
kehidupan, seperti nukleus yang
mengendalikan semua aktivitas sel.

(Tortora, 2013)

Rizzo, D.C. (2015). Fundamentals of Anatomy and Physiology. Cengage Learning.


Fungsi sel terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Basic cell function/fungsi dasar sel: fungsi dasar yang berperan
dalam kelangsungan hidup sel sendiri. Contoh: mencari makan
(nutrisi, melakukan reaksi kimia, menghasilkan energi,
mensintesis protein, dll.
b. Specialized cell function/fungsi khusus sel: fungsi yang biasanya
merupakan kombinasi atauelaborasi dari fungsi-fungsi dasar sel.
Contoh: sel-sel ginjal tertentu yang dapat menyeleksi substansi
yang tidak dibutuhkan dalam urin

Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning


3. The Tissue level: tissues are
group of cells of similar
specialization
● Jaringan adalah sekelompok banyak sel
yang serupa (meskipun kadang-kadang
terdiri dari beberapa jenis terkait) yang
bekerja bersama untuk melakukan fungsi
tertentu, seperti jaringan otot yang
menyebabkan kontraksi dan pergerakan.

(Tortora, 2013)

Rizzo, D.C. (2015). Fundamentals of Anatomy and Physiology. Cengage Learning.


● Jaringan terdiri atas 4 macam, yaitu:
● a. Epithelial tissue/jaringan epitel
● b. Connective tissue/jaringan ikat
● c. Muscle tissue/jaringan otot
● d. Nervous tissue/jaringan saraf
● Lambung sebagai organ yang mempunyai 4
macam jenis jaringan.

Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning


4. The Organ level: an organ is
a unit made up of several
tissue types

● Organ adalah struktur yang terdiri dari dua


atau lebih jenis jaringan yang berbeda;
mereka memiliki fungsi spesifik dan biasanya
memiliki bentuk yang dapat dikenali. Contoh
organ adalah perut, kulit, tulang, jantung,
hati, paru-paru, dan otak.

Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
5. The body system level: a body
system is a collection of related
organs

Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ


terkait dengan fungsi yang sama. Contoh tingkat
sistem organ adalah sistem pencernaan, yang
memecah dan menyerap makanan. Organ-organ
yang meliputinya: mulut, kelenjar ludah, faring
(tenggorokan), kerongkongan (tabung makanan),
lambung, usus kecil, usus besar, hati, kantong
empedu, dan pankreas.

Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
Sistem tubuh manusia terbagi
menjadi 11 macam

Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning


Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems. Cengage Learning
6. The Organism level: the body
system are packaged together into
a functional whole body

● Organisme adalah sekumpulan sistem tubuh


yang dikemas bersama-sama menjadi
keseluruhan tubuh yang fungsional. Dalam
organisme multi-seluler, termasuk manusia,
semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ
tubuh bekerja bersama untuk menjaga
kehidupan dan kesehatan organisme.

Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New
jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
Bagaimana hubungan antar sel pada
jaringan dalam suatu organ dan
pengaruhnya terhadap fungsi jaringan
tersebut?
● Sel adalah kumpulan substansi kompleks yang menjadi “tuan rumah”
dari reaksi biokima dalam keberlangsungan hidup. Sel dalam
menjalankan fungsinya tidak dapat berdiri sendiri. Antarsel dalam
tubuh harus bekerja sama dengan membentuk kelompok yang
dinamakan jaringan.
● Jaringan adalah sekumpulan sel yang yang bekerja sama menjalankan
fungsi tertentu. Struktur dan penyusun dari jaringan di pengaruhi
banyak faktor seperti matriks ekstraselular yang mengelilingi sel
jaringan dan ikatan antarsel penyusun jaringan.
Cell Junctions
Cell juntions terdiri dari:
Cell junctions
adalah kontak
atau pertautan 4. Gap
1. 2. Tight 3.
Junctions
antar membran Plasmodesma Desmosom
junctions
sel pada jaringan. ta (pada sel es
tumbuhan)
Sumber: Campbell, 2017
Tight Junctions
● Tight Junctions terdiri dari untaian protein
transmembran yang menyatukan permukaan
membran plasma untuk menutup celah antara
sel-sel yang berdekatan.
● Tight Junctions banyak ditemukan di sel-sel
jaringan epitel yang melapisi perut, usus, dan
kandung kemih.
● Tight Junctions menghambat lalu lintas zat
antar sel dan mencegah kebocoran komponen
penyusun organ ke dalam darah atau jaringan di
sekitarnya.

Sumber: OpenStax Biology, n.d


Desmosomes
● Desmosomes berfungsi menyatukan sel-sel
yang berdekatan, memastikan sel-sel dalam
organ dan jaringan yang meregang, seperti
kulit dan otot jantung, tetap terhubung.
● Dalam desmosomes terdapat cadherin,
protein adhesi terspesialisasi. Di dalam sel,
cadherin menempel pada struktur yang
disebut plak sitoplasma, yang terhubung ke
filamen tengah dan membantu mengikat sel-
sel dalam jaringan.

Sumber: OpenStax Biology, n.d


● Dinding sel dilubangi untuk memungkinkan
pertukaran sitoplasma langsung antara dua Plasmodesmata
sel.
● Sitosol masuk melalui plasmodesma dan
bergabung dengan lingkungan kimia internal
sel yang berdekatan.
● Membran plasma dari sel-sel yang berdekatan
melapisi saluran setiap plasmodesma dan
terus berlanjut demikian.
● Air dan zat terlarut kecil bisa lewat dengan
bebas dari sel satu menuju sel yang lainnya.
Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa
dalam kondisi tertentu, protein dan molekul
RNA juga dapat melewati plasmodesma.
Sumber: OpenStax Biology, n.d
Gap Junctions
● Pada gap junctions terdapat protein membran
yang disebut connexon yang berfungsi
menghubungkan sel-sel yang berdekatan.
● Ketika pori-pori (lubang bagian tengah)
connexon yang berdekatan berjajar, akan
terbentuk saluran di antara sel-sel.
● Gap junctions memungkinkan sel-sel dalam
jaringan saling berkomunikasi.
● Gap junctions juga memungkinkan impuls
saraf atau otot bekerja dengan cepat di antara
Sumber: OpenStax Biology, n.d
sel.
Jelaskan komponen
penyusun matriks
ekstraseluler
Matriks Ekstraselular
Matriks Ekstraselular

ECM merupakan pelekat antar sel dalam suatu jaringan dan terbentuk
dari protein berserat yang terdapat pada suatu zat yaitu cairan interstitial
yang terdiri dari karbohidrat kompleks. 1
ECM dapat diklasifikasikan menjadi dua lapisan, yaitu matriks interstitial
dan membran basal. Matriks interstitial terdapat pada ruang antar sel,
sedangkan membran basal merupakan tempat beristirahatnya sel yang
berbentuk struktur statis. 2
Matriks interstitial diisi oleh protein berserat dan fibroblas yang
bertanggung jawab untuk memproduksi kolagen, fibronektin,
proteoglikan (PG) dan glikosidase, serta matriks metalloproteinase
(MMPs) , sedangkan membran basal terdiri dari lamina basal dan lamina
reticular fibrilar. 2
Matriks ekstraseluler terdiri atas protein struktural, protein
khusus, dan proteoglikan.3
Protein struktural
a. Kolagen
Kolagen diproduksi oleh fibroblas. Kolagen membentuk
lembaran atau serat yang fleksibel tetapi tidak elastis.
Kolagen dapat menahan tekanan ataupun regangan pada
tulang, tendon, dan tulang rawan. Kolagen terdapat dibanyak
tempat, yaitu di kulit, gigi, tulang, pembuluh darah tendon,
tulang rawan dan jaringan ikat. Kolagen memiliki
kompposisi yaitu asam amino glisin sebesar 30%, prolin
(10%), hidroksi proli (10%), hidroksilisin (1%) dan asam
amino lainnya seperti tirosin, triptofan, sistin. 3 Sumber: Karmana O. 2006
● Protein struktural
b. Elastin
Elastin merupakan serat elastis yang kenyal yang dapat
diregangkan dan dapat kembali ke bentuk semula ketika regangan
tersebut dihilangkan. Elastin merupakan serat protein yang paling
banyak terdapat pada jaringan tubuh. Contohnya di paru-paru,
jaringan tersebut meregang kemudian mengendur ketika udara
mergerak masuk dan keluar. 1 Elastin terdapat di jaringan kuning
ligamentum, aorta, kulit, paru-paru. Elastin bersifat skleroprotein,
tidak dapat larut dan dicerna, serta tidak membentuk gelatin. Elastin
memiliki komposisi 90% asam amino leusin, glisin, isoleusin, valin
prolin, dan 10% asam amino lainnya. 3
c. Fibrilin
Fibrilin merupakan glikoprotein penutup serat elastin. Fibrilin juga
merupakan komponen utama dari 12 nm mikrofibrin. Fibrilin telah
dikloning dan sebagian gennya telah dikarakterisasi. Fibrilin ini
sekarang lebih dikenal sebagai fibrilin I. 2
Sumber: 123RF.com
● Protein Khusus
a. Fibronektin
Fibronektin berfungsi untuk menahan sel pada posisinya dan meningkatkan adhesi sel. Pada
beberapa jenis jaringan kanker, ditemukan pengurangan protein ini. Hal ini memungkinkan sel
kanker tidak dapat menempel dengan baik. Sebaliknya, sel kanker tersebut akan cenderung lepas
dan bermetastasis atau menyebar di tempat lain di dalam tubuh. 1 Fibronektin terikat pada protein
reseptor yang disebut integrin.4
b. Laminin
Laminin meningkatkan proliferasi, migrasi, dan penyelarasan myoblast sebelum fusi dalam
proses miogenesis. Laminin dapat mempromosikan adhesi myoblast, proliferasi, dan
pembentukan myotube dengan mengatur aktivitas myostatin. Disamping itu, laminin juga
mengatur aktivitas faktor pertumbuhan.2
Proteoglikan
Proteoglikan berfungsi membentuk
glikosaminoglikan yaitu rantai panjang
disakarida berulang yang teikat secara non
kovalen.2 Proteoglikan mengandung hingga
95% karbohidrat.4

Sumber: Travascio F. 2016


pengertian dan jenis jaringan
penyusun tubuh manusia
Pengertian jaringan

● Jaringan adalah kumpulan sel- sel sejenis dan terintegrasi dengan


fungsi khusus dan struktur yang sama, dan bergabung membentuk
suatu jaringan. Terdapat 4 jenis jaringan, yaitu jaringan otot,
jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan ikat.
• Jaringan otot terdiri dari sel- sel yang Jaringan Otot
khusus untuk berkontraksi, yang akan
menghasilkan gerakan dan ketegangan.
Jaringan otot memiliki tiga jenis, yaitu
otot rangka yang menggerakkan
kerangka, otot jantung yang memompa
darah keluar dari jantung, dan otot polos
yang mengontrol perbuatan isi melalui
suatu organ, seperti pergerakkan
makanan melalui saluran pencernaan.
Jaringan syaraf

• Jaringan saraf terdiri dari sel- sel khusus


untuk mengirimkan impuls listrik jarak dekat
maupun jauh. Impuls listrik ini yang akan
menyampaikan informasi dari satu bagian
tubuh ke bagian tubuh lainnya (bertindak
sebagai sinyal). Sinyal tersebut sangat penting
dalam komunikasi, koordinasi, dan control
dalam tubuh. Jaringan saraf dapat ditemukan
pada otak, sumsum tulang belakang, saraf,
dan organ indera khusus.
• Jaringan epitel tersusun atas sel- sel khusus untuk
bertukar bahan antara sel dengan lingkungannya. Jaringan epitel
Zat apapun yang masuk ataupun meninggalkan sel
tubuh harus melewati penghalang epitel. Jaringan
epitel memiliki dua jenis struktur umum, yaitu:
• Lembaran epitel
• Lapisan sel yang rapat menutupi dan melapisi
berbagai bagian tubuh. Contoh: lapisan terluar
kulit dan lapisan saluran pencernaan.
• Kelenjar sekretori
• Produk sekretori adalah hormon. Salah satunya
adalah hormone insulin yang berfungsi sebagai
pengambil glukosa.
Jaringan ikat
● Jaringan ikat berfungsi sebagai penunjang, proteksi, dan pengikat bentuk berbagai
jenis jaringan dan organ. Jaringan ikat terbagi menjadi 2, yaitu jaringan ikat
embrionik dan jaringan ikat dewasa. Jaringan ikat embrionik yaitu terdapat semasa
embrio. Sedangkan jaringan ikat dewasa terbagi menjadi enam, yaitu
• Jaringan ikat longgar, jaringan intraselulernya setengah cair dengan serabut yang
jarang.
• Jaringan ikat padat,memiliki serabut kolagen yang jumlahnya lebih banyak
• Jaringan ikat elastis, jaringan yang mengandung serabut elastin yang tebal dan
sejajar.
• Jaringan ikat retikulin, yaitu jaringan yang mengandung banyak serabut retikulin
• Jaringan lemak, jaringan yang berfungsi sebagai cadangan energi dan mengurangi
pengeluaran panas tubuh melalui kulit.
• Jaringan ikat cair, jaringan ini berupa darah, zat antar selnya berupa plasma darah
dan bagian selnya terdiri dari leukosit, trombosit, dan eutrosit.
•  
Apa yang dimaksud dengan
posisi anatomi
● Posisi anatomi adalah Posisi dimana tubuh pasien berdiri tegak atau tidur
telentang dengan mata melihat ke depan, kaki dirapatkan, lengan di sisi
tubuh, telapak tangan dibuka ke depan dengan ibu jari mengarah ke luar
tubuh dan jari kelingking mengarah ke tubuh.
● Posisi anatomi tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan
seluruh bagian tubuh dapat dijelaskan.

Kuntoadi, Gama B. 2019. Buku Ajar Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa APIKES – Semester 1. Pantera Publishing
Jelaskan orientasi,
penampang tubuh dan
berbagai istilah yang terkait
dengannnya
Orientasi Tubuh Manusia :
● Frontal : Membagi tubuh antara bagian
depan dan bagian belakang.
● Median / Sagittal : Membagi tubuh antara
bagian kanan dengan bagian kiri.
● Transverse : Membagi tubuh antara bagian
atas dengan bagian bawah.
Penampang Tubuh Manusia :
Nama Maksud Contoh

Anterior / Ventral Bagian depan tubuh atau Tulang dada anterior terhadap tulang punggung.
menuju ke bagian tubuh Tulang punggung -> Tulang dada.
depan

Posterior / Dorsal Bagian belakang atau menuju Jantung posterior terhadap tulang rusuk. Tulang
ke bagian tubuh belakang rusuk -> Jantung

Superior Bagian tubuh atas atau Kepala superior terhadap abdomen. Abdomen ->
menuju ujung kepala Kepala

Inferior Bagian tubuh bawah atau Mulut inferior terhadap hidung. Hidung -> Mulut.
menuju bagian tubuh bawah

Medial Menuju bagian / garis tengah Jantung medial terhadap lengan. Lengan -> Jantung.
tubuh

https://www.slideshare.net/anyelirnielya/a20-ppt-individu-topik-1anyelir-niely
a-mutiara-putri
Nama Maksud Contoh

Lateral Menuju keluar dari garis Lengan lateral terhadap tulang dada. Tulang dada
tengah tubuh -> Lengan

Proksimal Mendekati pangkal tubuh Lutut proksimal terhadap pergelangan kaki.


Pergelangan kaki -> Lutut

Distal Menjauhi pangkal tubuh Pergelangan tangan distal terhadap siku. Siku ->
Pergelangan tangan.

Superfisial / Eksternal Menuju ke permukaan tubuh Kulit superfisial terhadap tulang. Tulang -> Kulit.

Deep / Internal Menjauh dari permukaan Ginjal deep terhadap otot. Otot -> Ginjal.
tubuh
Sebutkan sistem -sistem
tubuh yang ada pada
manusia dan fungsinya
secara singkat
Sistem - sistem pada tubuh manusia

Sistem
Sistem Sistem
Pencerna
Sirkulasi Respirasi
an
Sistem
Sistem Sistem
Otot &
Eksresi Saraf
Rangka
Sistem
Sistem
Reproduk Sistem
Endokrin Imun
si
Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)

Sumber: Sherwood 7th edition p: 304


Organ- Organ penyusun Sistem Sirkulasi

● Jantung
Jantung merupakan salah satu organ penting di tubuh manusia yang berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh.
● Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah komponen sistem peredaran darah yang berbentuk
tabung otot elastis atau pipa, berfungsi membawa darah dari jantung ke bagian
tubuh lain, ataupun sebaliknya. Terdiri dari :

a. Arteri ( jantung menuju seluruh tubuh)

b. Vena ( seluruh tubuh & paru-paru menuju Jantung)


● Darah
Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah. Darah
memiliki fungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta
berbagai zat lainnya, dari dan ke seluruh tubuh.
Fungsi Sistem Sirkulasi
● Berfungsi mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke
seluruh bagian tubuh kita.
● Berguna untuk menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan
paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Dan selain itu juga
mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
● Mempunyai fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya
menuju ke beberapa bagian tubuh yang membutuhkan.
● Beerperan dalam mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel
menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
● Berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar tetap
berada disuhu antara 36-37 derajat celcius.
● Disamping itu darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk
ke dalam tubuh kita.
Sistem Respirasi(Sistem Pernapasan)

Sumber: Sherwood 7th edition p: 463


1. Hidung Organ- Organ Penyusun Sistem Respirasi

2. Faring(tenggorokan)

3. Laring(kotak suara)

4. Trakea(batang tenggorokan)

5. Bronkus(cabang trakea)

6. Paru-paru

7. Bronkiolus(percabangan bronkus)

8. Alveoli ( kumpulan kantung tempat pertukaran gas)

9. Alveolus( bentuk tunggal alveoli)


Fungsi Sistem Respirasi
● Pertukaran Gas

Setiap organ pada sistem pernapasan terlibat aktif dalam pertukaran gas O2
dan CO2 terutama paru-paru
● Metabolisme

Sistem pernapasan dalam tubuh bertanggung jawab mengekstrasi energi dari


makanan dalam bentuk ATP.
● Vokalisasi

Berbicara merupakan salah satu produk penting dari pernapasan,terjadi ketika


udara melewati pita suara dan menetapkan pita suara menjadi getaran.
● Kontrol suhu tubuh

Pada sistem pernapasan terutama di bagian hidung dapat mengatur


kelembaban udara serta dapat menghangatkan udara yang dihirup sehingga
suhu tubuh dapat terjaga
Sistem Pencernaan

Sumber: Sherwood 7th edition pages;592


Organ-organ Penyusun
Sistem Pencernaan

1) Rongga Mulut
2) Kerongkongan(esofagus)
3) Lambung
4) Pankreas
5) Hati
6) Usus Halus
7) Usus Besar
8) Anus
Fungsi Sistem
Pencernaan
● Mendapatkan nutrisi dan energi untuk kebutuhan tubuh.
● Memproses makanan yang dimasukkan melalui mulut.
● Menghancurkan makanan sehingga bisa dicerna oleh tubuh.
● Memecah makanan secara mekanik dan kimiawi.
● Mencegah racun dan bakteri dalam makanan masuk dalam tubuh.
● Menyerap nutrisi dan sari-sari dalam makanan.
● Membuang sisa-sisa makanan yang menjadi kotoran.
Sistem Eksresi

Sumber: Sherwood 7th edition pages;513


Organ-organ Penyusun
Sistem Eksresi

● Kulit
● Ginjal
● Paru – Paru
● Hati

Sumber:
https://www.gurupendidikan.co.id/tips-ampuh-menj
aga-organ-ekskresi-agar-tetap-sehat

/
Fungsi Sistem Eksresi

● Untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara membuang bahan-


bahan sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh sel.
● Menghilangkan zat-zat yang tidak lagi berguna pada sistem
pencernaan.
● Menyaring dan menghilangkan zat-zat yang berbahaya sehingga tubuh
dapat mempertahankan keadaan homeostasis. 
● Memproduksi urea dan mendetoksifikasi tubuh dengan menghilangkan
kolesterol dan racun berbahaya.
● Menjaga keseimbangan internal yang sehat dengan menghilangkan
garam dan kontaminan larut air lainnya melalui keringat.
Sistem Otot dan Rangka
(Muskuloskeletal)

Sumber: Tortora 13th edition pages;373-374


Sistem Otot dan Rangka
(Muskuloskeletal)

Sumber:
https://blog.ruangguru.com/tulang-penyusun-rangka-tubuh
-manusia
Organ yang Terlibat dalam Sistem
Muskuloskeletal

1. Osteon(tulang keras)
2. Kartilago( tulang rawan)
3. Ligamen
4. Tendon
5. Fascia(jaringan pembungkus tebal)
6. Bursae(bagian dari j. Ikat yg letaknya pd kantong kecil)
7. Jaringan ikat/penyambung
8. Otot
Fungsi sistem
Muskuloskeletal

● Memberikan bentuk tubuh


● Penyangga Berat Badan
● Tempat penyimpan mineral kalsium dan fosfor
● Melindungi organ penting
● Sebagai alat gerak pasif
● Sebagai alat gerak aktif
● Memproduksi sel darah
Sistem Saraf

Sumber: Sherwood 7th edition pages;134


Organ Penyusun Sistem Saraf

● Otak, terdiri dari:

1. Otak besar

2. Otak kecil

3. Batang otak
● Sumsum tulang belakang
● Saraf Somatis
● Saraf Otonom, terdiri dari:

1. Saraf simpatik

2. Saraf parasimpatik
● Organ indera khusus; kulit, mata, telinga, lidah, hidung
Fungsi Sistem Saraf

1. Menerima informasi dan menghasilkan respons terhadap stimulus


yang diberikan.
2. Mengatur/ mengkoordinasi pergerakan bagian tubuh
3. Sebagai pusat penerimaan, pemprosesan, dan penyimpanan
segala informasi
4. Mempersepsi dan menanggapi perasaan
5. Sebagai pusat pengendali tanggapan dan respon terhadap
perubahan keadaan sekitar
6. Berfungsi mengendalikan kerja organ tubuh agar dapat bekerja
dengan baik dan sesuai fungsinya masing-masing
Sistem endokrin

Sumber: Sherwood 7th edition pages;662


Organ-organ Penyusun Sistem Endokrin
● Jaringan penghasil Hormon
● Hipotalamus
● Hipofisis
● Kelenjar tiroid, adrenal, paratiroid
● Pankreas
● Gonad
● Ginjal
● Pineal
● Timus
● Usus
● Jantung
● Kulit
● Jaringan lemak
Fungsi Sistem Endokrin

1. Meregulasi aktivitas tubuh yang bertahan dalam jangka waktu yang


panjang
2. Pengendalian konsentrasi nutrisi dalam dara, sekaligus mengatur
komposisi cairan ekstraseluler
3. Menghasilkan hormon untuk kemudian disalurkan pada jaringan
tubuh tertentu
4. Mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh
5. Merangsang kerja kelenjar tubuh yang kemudian disampaikan ke
sistem saraf
6. Berperan dalam pertumbuhan jaringan
7. Mengatur kerja metabolisme zat-zat tertentu(lemak, vitamin,
protein,dll)
Sistem Reproduksi

Sumber: Sherwood 7th edition pages;662


Sistem Reproduksi

Sumber: Sherwood 7th edition pages; 744


Organ Penyusun Sistem Reproduksi

●Organ reproduksi Pria, terdiri atas :


Testis, penis,kelenjar prostat,vesikula seminalis,
kelenjar bulbouretra(kelenjar cowper),vas
deferens, dan saluran-saluran terkait.
●Organ reproduksi wanita, terdiri atas:
Ovarium, tuba falopi(oviduk), uterus,vagina
Fungsi Sistem Reproduksi

 Produksi sel telur (oogenesis)


 Penerimaan sperma
 Transportasi sperma dan sel telur ke situs umum untuk
serikat (pembuahan, atau konsepsi)
 Pemeliharaan janin yang sedang berkembang sampai dapat bertahan hidup di
dunia luar (kehamilan, atau kehamilan), termasuk pembentukan plasenta,
organ pertukaran antara ibu dan janin
 Melahirkan bayi (nifas)
 Memelihara bayi setelah lahir melalui produksi ASI
(laktasi)
Sistem Imunitas

Sumber :https://slideplayer.info/slide/12072358/
Organ-organ Penyusun Sistem Imunitas

● Node limfa
● Timus
● Sumsum tulang
● Amandel
● Adenoid
● Apendiks
● Limfosit
● Jaringan limfoid terkait usus
● Jaringan limfoid terkait kulit
Fungsi Sistem Imun

● Memberikan perlindungan terhadap penyerang seperti bakteri,virus,


dan sel kanker.
● Mempersiapkan tubuh untuk memperbaiki sel yang rusak
● Mengedarkan protein tak larut air(hidrofobik),protein besar, dan
serum(plasma)
● Mencegah infeksi dan melakukan eradikasi terhadap infeksi yang
sudah ada
● Mempertahankan keseimbangan kondisi tubuh dengan cara
memusnahkan sel-sel yang sudah tidak berguna
Homeostasis dan
Hubungannya dengan Sistem
Tubuh dan Sel-Sel
Konsep
Homeostasis
● Organisme multisel dapat hidup di lingkungan yang
berubah-ubah karena mempunyai kemampuan untuk
mempertahankan keadaan lingkungan di dalamnya agar
tetap stabil. Kemampuan untuk mempertahankan
keadaan lingkungan ini disebut dengan Homeostasis.

Sumber: Human Physiology From Cells to Systems 8th ed.


Faktor yang Diatur Secara Homeostasis

1. Konsentrasi molekul-molekul nutrien.


2. Konsentrasi O₂ dan CO₂.
3. Konsentrasi zat sisa.
4. pH.
5. Konsentrasi garam, air, dan elektrolit lain.
6. Volume dan tekanan.
7. Suhu.

Sumber: Human Physiology From Cells to Systems 8th ed.


Kontribusi Sistem Tubuh
terhadap Homeostasis

1. Sistem sirkulasi merupakan sistem yang mengangkut berbagai bahan


seperti nutrien, O₂, CO₂, zat sisa, dan yang lainnya.
2. Sistem pencernaan adalah sistem yang mencerna makanan menjadi
molekul nutrien. Sistem ini juga mengeluarkan makanan yang tidak dapat
dicerna melalui feses.
3. Sistem pernapasan bertugas untuk menyerap O₂ dan mengeluarkan CO₂.
Sistem pernapasan berperan penting untuk mempertahankan pH internal.
4. Sistem urin yang mengeluarkan air berlebih, garam, asam, dan elektrolit
lain bersama dengan zat sisa selain CO₂.
5. Sistem tulang merupakan tempat penyimpanan kalsium dan suatu
elektrolit yang konsentrasinya harus dipertahankan.

Sumber: Human Physiology From Cells to Systems 8th ed.


6. Sistem otot merupakan tempat menghasilkan panas dari kontraksi otot yang penting dalam mengatur
suhu.
7. Sistem intergumen merupakan sistem yang penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang
dikeluarkan dari permukaan tubuh dapat disesuaikan dengan mengontrol produksi keringat dan
dengan mengatur aliran darah.
8. Sistem imun mempertahankan tubuh dari serangan asing dan dari sel-sel tubuh yang berubah menjadi
kanker.
9. Sistem saraf yang berperan sebagai salah satu sistem regulator utama tubuh. Mengontrol dan
mengoordinasikan aktivitas tubuh yang emberikan respon cepat.
10. Sistem endokrin yang berperan penting dalam mengontrol konsentrasi nutrien dan volume, serta
komposisi elektrolit, dan mengatur fungsi ginjal.

Sumber: Human Physiology From Cells to Systems 8th ed.


Kontribusi sel terhadap
homeostasis
1. Sel saraf dan endokrin mengeluarkan berbagai zat
perantara kimiawi yang penting dalam aktivitas regulatorik
yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis.
2. Sel otot yang memiliki kemampuan berkontraksi yang
berperan dalam banyak aktivitas homeostasis, termasuk
kontraksi otot jantung, kontraksi otot yang melekat ke
tulang, dan kontraksi otot di dinding lambung dan usus.
3. Sel darah putih membantu tubuh menahan infeksi dengan
memanfaatkan lisosom untuk menghancurkan partikel.

Sumber: Human Physiology From Cells to Systems 8th ed.


Jelaskan klasifikasi
komunikasi antar sel dan
mekanismenya, bagaimana
komunikasi tersebut
membantu dalam
mempertahankan
homeostasis.
Klasifikasi Komunikasi Antar Sel dan Mekanismenya
Cell Junction

Mekanisme :

Dua sel saling kontak langsung membentuk suatu


saluran untuk difusi molekul.

Contoh :

Mekanisme Plasmodesmata pada matriks sel


tumbuhan.
2. Paracrine & Autocrine
Signaling

Mekanisme :

Sel akan mensekresi molekul paracrine yang akan


berdifusi ke sel lain di dekatnya (Paracrine), dan
pada dirinya (Autocrine).

Contoh :

Sekresi histamin saat sel rusak (Paracrine) dan


sekresi sitokines saat inflamasi (Para &
Autocrine).
3. Synaptic Signaling

Mekanisme :

Adanya rangsang listrik memicu pelepasan


neutrotransmitter, yang aka berdifusi
melalui Synaps (celah antar neuron).

Contoh :

Komunikasi antar neuron dan sel otot.


4. Endocrine Signaling

Mekanisme :

Pelepasan hormon oleh kelenjar endokrin yang


akan berdifusi melalui pembuluh darah.

Contoh :

Sekresi insulin untuk mengurangi kadar gula


darah.
5. Neuroendokrine Signaling

Mekanisme :

Pelepasan neurohormon oleh sel saraf yang akan


berdifusi melalui pembuluh darah.

Contoh :

Sekresi oksitosin saat kontraksi persalinan.


Komunikasi Antar Sel Terjadi Menurut 3
Tahap Sutherland, yaitu :

1. Reception
● Proses pelekatan molekul signal (Ligand) pada reseptor, baik di dalam sel mau
pun pada membran sel
● Pelekatan bersifat spesifik sehingga hanya beberapa reseptor yang bereaksi
terhadap ligan
2. Transduction
● Proses penyampaian sinyal kepada sel target
● Jika jaraknya cukup jauh, perlu peranan second messanger
3. Response

● Sel target memberikan respon terhadap sinyal yang diberikan


● Tujuannya agar tubuh kembali dalam keadaan homeostatis
Jelaskan komponen-
komponen lengkung refleks,
baik refleks saraf, endokrin,
dan neuroendokrin, dan
berikan contohnya
Lengkung Refleks

Lengkung refleks adalah Jalan pintas atau jalan pendek yang dilewati oleh
suatu implus. Lengkung refleks dimulai dari reseptor penerima rangangan,
selanjutnya akan diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, kemudian di
terima oleh saraf penghubung secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu oleh
otak. Setelah itu akan dikirim ke saraf motorik untuk disampaikan ke efektor

Lillah P. Refleks [internet]. [cited 6 Oktober 2019]. Available from


http://repository.unair.ac.id/25565/12/12.%20Bab%202.pdf
Komponen-Komponen
● 1. Reseptor sensorik Lengkung Refleks
-Berfungsi untuk merespon rangsangan.
4. Jalur eferen
2. Jalur aferen
Jalur ini melewati akson neuron motorik sampai ke
Jalur ini merambat dari reseptor sensorik di sepanjang
efektor yang akan meransang implus eferen sehingga
akson melewati neuoron sensorik sampai ke otak atau menyebabkan bagian tubuh merespon.
medulla spinalis
- Berfungsi untuk tempat lintasnya implus dari - Berfungsi: mentransmisi implus dari jalur integrasi ke
efektor.
reseptor ke pusat pengintegrasian

3. Jalur pengintegrasian 5. Efektor


Jalur pengintegrasian yaitu sinaps tunggal antara
Bagian yang merespon implus saraf motorik seperti
neuron sensorik dan neuron motorik yang
otot rangka, otot jantung, atau kelenjar.
berlangsung di substansi abu-abu.
-Berfungsi untuk menyampaikan implus ke
interneuron lain serta neuron motorik
Sherwood L. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. USA:
Brooks/Cole, Cengage Learning; 2012
Komponen-Komponeng
Lengkung Refleks

Gambar: Komponen lengkung refleks


Sumber: Sherwood L. Fundamentals of Human Physiology. 4 th ed. USA:
Brooks/Cole, Cengage Learning; 2012
Lengkung Refleks
1. Penerimaan stimulus dilakukan oleh reseptor
Saraf
2. Reseptor mengirimkan sinyal dan neurotransmitter ke
sistem saraf pusat
3. Sistem saraf pusat menangkap sinyal dan mengirimkan
sinyal ke target
4. Selanjutnya sel target akan memberikan informasi dari
neurotransmitter
5. Setelah itu efektor akan merespon

● Contoh:
● refleks yang dipicu oleh suara keras dimulai ketika sel-sel
reseptor di dalam telinga melepaskan neurotransmiter yang
merangsang neuron sensorik

Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. USA: Pearson Education,


Inc;2012.
Lengkung Refleks
Endokrin
1. Penerimaan stimulus dilakukan oleh
reseptor dari kelenjar endokrin.
2. Selanjutnya system endokrin akan
mendeteksi
3. Kemudian system endokrin akan
mengirimkan sinyal keluar berupa
hormon yang disalurkan ke seluruh
sel tubuh
4. Sel dengan reseptor horon akan
merespon

Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. USA: Pearson Educ


Inc;2012.
Lengkung Refleks
Neuro-Endokrin
● Sistem endokrin banyak melibatkan refleks neuroendokrin yang
mencangkup komponen saraf serta hormonal. Tujuan dari refleks ini adalah
untuk menghasilkan peningkatan sekresi hormon secara tiba-tiba
● Contohnya : peningkatan sekresi kortisol “hormone sstres” oleh korteks
adrenal selama respons stress.

Sherwood L. Fundamentals of Human Physiology. 4th ed. USA:


Brooks/Cole, Cengage Learning; 2012
Jelaskan tiga macam
lengkung umpan balik,
dan bagaimana ketiga hal
tersebut berpengaruh
dalam mempertahankan
homeostasis.
Sistem Umpan Balik
Suatu sistem dimana status kondisi tubuh
dipantau dievaluasi diubah, kemudian begitu seterusnya.
 Kondisi terkontrol/terkendali yaitu setiap variabel yang
mengalami pemantuan, seperti:

○ Tekanan darah

○ Suhu tubuh

○ Kadar glukosa darah


 Stimulus yaitu setiap keadaan berupa gangguan yang
mengubah kondisi terkontrol.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Tiga Dasar Komponen
1. Reseptor Sistem Umpan Balik
Merupakan struktur tubuh yang dapat memonitor perubahan pada kondisi terkontrol
dan mengirimkan inputnya ke pusat kendali.
Ex: Ujung saraf tertentu pada kulit mampu mendeteksi penurunan drastis suhu.
2. Pusat Kendali
Pusat kendali tubuh dalam tubuh misalnya otak
mengatur kisaran nilai kondisi terkontrol yang harus dipelihara (set point)
mengevaluasi input yang telah dikirimkan reseptor
menghasilkan perintah output
Ex: Setelah menerima impuls saraf dari reseptor kulit, otak mengirimkan output
berupa impuls saraf ke efektor
3. Efektor
Merupakan struktur tubuh yang menerima output dari pusat kendali.
menghasilkan efek atau respon yang dapat merubah kondisi terkendali
Hampir setiap organ atau jaringan dapat menjadi efektor
Ex: Otot rangka sebagai efektor meningkatkan suhu tubuh dengan membuat tubuh
menggigil.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and
Physiology. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Lengkung Umpan Balik

1. Negative feedback system


Sistem umpan balik negatif membalikkan perubahan
menjadi kondisi yang terkendali dengan cara
mengurangi stimulus.
Melambat dan kemudian berhenti ketika kondisi
terkontrol sudah kembali normal.
Mengatur kondisi tubuh dalam jangka waktu yang
lama.

Ex: Pengaturan tekanan darah

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
 Umpan balik negatif pada pengaturan tekanan darah
Ketika detak jantung lebih cepat, maka tekanan darah meningkat
Sel saraf yang peka terhadap tekanan yang terletak di dinding pembuluh darah
tertentu yaitu baroreseptor (reseptor) mendeteksi tekanan yang lebih tinggi
Baroreseptor mengirim impuls saraf (input) ke otak (pusat kendali)
Otak mengartikan impul dan merespon dengan mengirim impuls saraf (output) ke
jantung dan pembuluh darah (efektor)
Kemudian denyut jantung menurun dan pembuluh darah melebar, menyebabkan
tekanan darah menurun

 Aktivitas efektor meniadakan stimulus, sehingga kondisi


terkontrol kembali normal.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
2. Positive feedback system
Sistem umpan balik positif memperkuat atau
meningkatkan stimulus yang terjadi pada kondisi
terkontrol.
Sistem umpan balik positif tidak sering terjadi
Diberhentikan oleh faktor luar
Pada beberapa kejadian jika tidak berhenti, dapat
mengancam nyawa

Ex: Pada saat kontraksi persalinan

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
 Umpan balik positif pada saat kontraksi persalinan
Pada saat kontraksi persalinan (stimulus), mendorong janin ke bagian
serviks atau mulut rahim bagian bawah
Sel-sel saraf peregangan sensitive (reseptor) memantau jumlah
peregangan serviks (kondisi terkendali)
Ketika peregangan meningkat, maka reseptor mengirimkan lebih banyak
impuls (input) ke otak (pusat kendali)
Otak akan mengirimkan hormone oksitosin (output) ke dalam darah
Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot dinding rahim (efektor)
berkontraksi lebih kuat dari sebelumnya
Kontraksi yang terus menerus akibat pelepasan hormone mendorong janin
semakin ke bawah uterus
Ketika janin telah lahir (faktor luar yang menyebabkan umpan balik positif
berhenti), maka peregangan serviks berhenti dan oksitosin tidak lagi
dilepaskan.

 Aktivitas efektor meningkatkan stimulus, dan hanya dapat


berhenti ketika ada faktor luar

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/minarma.siagian/material/homeosta
sismsho.pdf
3. Feedforward Control

○ Memungkinkan tubuh mengantisipasi perubahan yang akan datang

○ Bekerja untuk meminimalisir kerusakan sebelum kerusakan itu sendiri


terjadi.

○ Feedforward dapat mengurangi deviasi


dari setpoint tapi hal ini berjalan lambat.

Ex: Untuk meminimalisir adanya gangguan pada osmolaritas cairan tubuh, kebanyakan
hewan minum air pada waktu yang bersamaan dengan makan.

http://eprints.undip.ac.id/25894/1/ML2F002591.pdf
THANKS!
RESOURCES
● Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of
Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm
wiley dan Sons, Inc
● Rizzo, D.C. (2015). Fundamentals of Anatomy and
Physiology. Cengage Learning.
● Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to
Systems. Cengage Learning
● Pressbooks. (n.d.). ANATOMY AND PHYSIOLOGY:
Structural Organization of the Human Body. Diakses
dari
https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/1-2-
structural-organization-of-the-human-body-2/
Campbell, N. A. et al. (2017). Biology 11th ed. London: Pearson Education Inc.
Karp, G. et al. (2010). Cell and Molekuler Biology. United States of America: John Wiley
& Sons, Inc.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA: John Wiley
& Sons, Inc.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9 th ed. Boston: Cengage learning: 2016.
Travascio F. Compotition and function of the extracellular matrix in the human body.
Unknown place: ExLi4EvA; 2016 [cited 4 Sept 2019]. Available from:
https://www.pdfdrive.com/composition-and-function-of-the-extracellular-matrix-in-the-
human-body-e186395938.html
Wulandari E, Hendarmin LA. Biokimia kulit dan jaringan penunjang. Jakarta: Universitas
islam negeri jakarta; Unknown date [cited 4 Sept 2019]. Available from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/7/BAB%206%20Kulit
%
20%26%20Jaringan%20Penunjang.pdf
Chambell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biology. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 2000.
Lauralee Sherwood. (2012). Introductions to Human Physiology. 8th ed. West Virginia: Brooks/Cole
Cengage Learning
Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wassermen, Peter V. Minorsky, Robert B.
Jackson. (2010). Campbell Biology, 9th ed. United States of America: Benjamin Cummings.
Tortora, Gerard J. dan Bryan Derrickson. (2014). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition.
Hoboken: John Wiley & Sons.
saefudin. (n.d). Sel, jaringan, dan organ. Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-SAEFUDIN/Sel,_jaringa
n,_dan_organ.pdf

Sherwood. (2009). Human Physicology. Retrieved from


file:///C:/Users/aghny/Documents/SHERWOOD_Human_Physiology_From_Cells_to_Systems_9th%20(1
).pdf
Shewood,Lauralee.2007. Human Physiology: From Cells to Systems,7th edition. Boston:
Cengage Learning
Tortora,Gerard J and Bryan Derrickson. 2012.Principles of anatomy and Physiology,13th edition.
Hoboken: John Wiley & Sons

Anda mungkin juga menyukai