Molecules of life ;
Protein, karbohidrat, lemak,
dan asam nukleat
Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to Systems.
Cengage Learning
2. The cellular level: cells are the
basic units of life
● Sel adalah unit fundamental terdiri dari
struktur dan fungsi yang ada di makhluk
hidup, yang merupakan unit terkecil yang
bertanggung jawab melakukan aktivitas
kehidupan, seperti nukleus yang
mengendalikan semua aktivitas sel.
(Tortora, 2013)
(Tortora, 2013)
Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
5. The body system level: a body
system is a collection of related
organs
Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
Sistem tubuh manusia terbagi
menjadi 11 macam
Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition. New
jersey: Johm wiley dan Sons, Inc
Bagaimana hubungan antar sel pada
jaringan dalam suatu organ dan
pengaruhnya terhadap fungsi jaringan
tersebut?
● Sel adalah kumpulan substansi kompleks yang menjadi “tuan rumah”
dari reaksi biokima dalam keberlangsungan hidup. Sel dalam
menjalankan fungsinya tidak dapat berdiri sendiri. Antarsel dalam
tubuh harus bekerja sama dengan membentuk kelompok yang
dinamakan jaringan.
● Jaringan adalah sekumpulan sel yang yang bekerja sama menjalankan
fungsi tertentu. Struktur dan penyusun dari jaringan di pengaruhi
banyak faktor seperti matriks ekstraselular yang mengelilingi sel
jaringan dan ikatan antarsel penyusun jaringan.
Cell Junctions
Cell juntions terdiri dari:
Cell junctions
adalah kontak
atau pertautan 4. Gap
1. 2. Tight 3.
Junctions
antar membran Plasmodesma Desmosom
junctions
sel pada jaringan. ta (pada sel es
tumbuhan)
Sumber: Campbell, 2017
Tight Junctions
● Tight Junctions terdiri dari untaian protein
transmembran yang menyatukan permukaan
membran plasma untuk menutup celah antara
sel-sel yang berdekatan.
● Tight Junctions banyak ditemukan di sel-sel
jaringan epitel yang melapisi perut, usus, dan
kandung kemih.
● Tight Junctions menghambat lalu lintas zat
antar sel dan mencegah kebocoran komponen
penyusun organ ke dalam darah atau jaringan di
sekitarnya.
ECM merupakan pelekat antar sel dalam suatu jaringan dan terbentuk
dari protein berserat yang terdapat pada suatu zat yaitu cairan interstitial
yang terdiri dari karbohidrat kompleks. 1
ECM dapat diklasifikasikan menjadi dua lapisan, yaitu matriks interstitial
dan membran basal. Matriks interstitial terdapat pada ruang antar sel,
sedangkan membran basal merupakan tempat beristirahatnya sel yang
berbentuk struktur statis. 2
Matriks interstitial diisi oleh protein berserat dan fibroblas yang
bertanggung jawab untuk memproduksi kolagen, fibronektin,
proteoglikan (PG) dan glikosidase, serta matriks metalloproteinase
(MMPs) , sedangkan membran basal terdiri dari lamina basal dan lamina
reticular fibrilar. 2
Matriks ekstraseluler terdiri atas protein struktural, protein
khusus, dan proteoglikan.3
Protein struktural
a. Kolagen
Kolagen diproduksi oleh fibroblas. Kolagen membentuk
lembaran atau serat yang fleksibel tetapi tidak elastis.
Kolagen dapat menahan tekanan ataupun regangan pada
tulang, tendon, dan tulang rawan. Kolagen terdapat dibanyak
tempat, yaitu di kulit, gigi, tulang, pembuluh darah tendon,
tulang rawan dan jaringan ikat. Kolagen memiliki
kompposisi yaitu asam amino glisin sebesar 30%, prolin
(10%), hidroksi proli (10%), hidroksilisin (1%) dan asam
amino lainnya seperti tirosin, triptofan, sistin. 3 Sumber: Karmana O. 2006
● Protein struktural
b. Elastin
Elastin merupakan serat elastis yang kenyal yang dapat
diregangkan dan dapat kembali ke bentuk semula ketika regangan
tersebut dihilangkan. Elastin merupakan serat protein yang paling
banyak terdapat pada jaringan tubuh. Contohnya di paru-paru,
jaringan tersebut meregang kemudian mengendur ketika udara
mergerak masuk dan keluar. 1 Elastin terdapat di jaringan kuning
ligamentum, aorta, kulit, paru-paru. Elastin bersifat skleroprotein,
tidak dapat larut dan dicerna, serta tidak membentuk gelatin. Elastin
memiliki komposisi 90% asam amino leusin, glisin, isoleusin, valin
prolin, dan 10% asam amino lainnya. 3
c. Fibrilin
Fibrilin merupakan glikoprotein penutup serat elastin. Fibrilin juga
merupakan komponen utama dari 12 nm mikrofibrin. Fibrilin telah
dikloning dan sebagian gennya telah dikarakterisasi. Fibrilin ini
sekarang lebih dikenal sebagai fibrilin I. 2
Sumber: 123RF.com
● Protein Khusus
a. Fibronektin
Fibronektin berfungsi untuk menahan sel pada posisinya dan meningkatkan adhesi sel. Pada
beberapa jenis jaringan kanker, ditemukan pengurangan protein ini. Hal ini memungkinkan sel
kanker tidak dapat menempel dengan baik. Sebaliknya, sel kanker tersebut akan cenderung lepas
dan bermetastasis atau menyebar di tempat lain di dalam tubuh. 1 Fibronektin terikat pada protein
reseptor yang disebut integrin.4
b. Laminin
Laminin meningkatkan proliferasi, migrasi, dan penyelarasan myoblast sebelum fusi dalam
proses miogenesis. Laminin dapat mempromosikan adhesi myoblast, proliferasi, dan
pembentukan myotube dengan mengatur aktivitas myostatin. Disamping itu, laminin juga
mengatur aktivitas faktor pertumbuhan.2
Proteoglikan
Proteoglikan berfungsi membentuk
glikosaminoglikan yaitu rantai panjang
disakarida berulang yang teikat secara non
kovalen.2 Proteoglikan mengandung hingga
95% karbohidrat.4
Kuntoadi, Gama B. 2019. Buku Ajar Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa APIKES – Semester 1. Pantera Publishing
Jelaskan orientasi,
penampang tubuh dan
berbagai istilah yang terkait
dengannnya
Orientasi Tubuh Manusia :
● Frontal : Membagi tubuh antara bagian
depan dan bagian belakang.
● Median / Sagittal : Membagi tubuh antara
bagian kanan dengan bagian kiri.
● Transverse : Membagi tubuh antara bagian
atas dengan bagian bawah.
Penampang Tubuh Manusia :
Nama Maksud Contoh
Anterior / Ventral Bagian depan tubuh atau Tulang dada anterior terhadap tulang punggung.
menuju ke bagian tubuh Tulang punggung -> Tulang dada.
depan
Posterior / Dorsal Bagian belakang atau menuju Jantung posterior terhadap tulang rusuk. Tulang
ke bagian tubuh belakang rusuk -> Jantung
Superior Bagian tubuh atas atau Kepala superior terhadap abdomen. Abdomen ->
menuju ujung kepala Kepala
Inferior Bagian tubuh bawah atau Mulut inferior terhadap hidung. Hidung -> Mulut.
menuju bagian tubuh bawah
Medial Menuju bagian / garis tengah Jantung medial terhadap lengan. Lengan -> Jantung.
tubuh
https://www.slideshare.net/anyelirnielya/a20-ppt-individu-topik-1anyelir-niely
a-mutiara-putri
Nama Maksud Contoh
Lateral Menuju keluar dari garis Lengan lateral terhadap tulang dada. Tulang dada
tengah tubuh -> Lengan
Distal Menjauhi pangkal tubuh Pergelangan tangan distal terhadap siku. Siku ->
Pergelangan tangan.
Superfisial / Eksternal Menuju ke permukaan tubuh Kulit superfisial terhadap tulang. Tulang -> Kulit.
Deep / Internal Menjauh dari permukaan Ginjal deep terhadap otot. Otot -> Ginjal.
tubuh
Sebutkan sistem -sistem
tubuh yang ada pada
manusia dan fungsinya
secara singkat
Sistem - sistem pada tubuh manusia
Sistem
Sistem Sistem
Pencerna
Sirkulasi Respirasi
an
Sistem
Sistem Sistem
Otot &
Eksresi Saraf
Rangka
Sistem
Sistem
Reproduk Sistem
Endokrin Imun
si
Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)
● Jantung
Jantung merupakan salah satu organ penting di tubuh manusia yang berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh.
● Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah komponen sistem peredaran darah yang berbentuk
tabung otot elastis atau pipa, berfungsi membawa darah dari jantung ke bagian
tubuh lain, ataupun sebaliknya. Terdiri dari :
2. Faring(tenggorokan)
3. Laring(kotak suara)
4. Trakea(batang tenggorokan)
5. Bronkus(cabang trakea)
6. Paru-paru
7. Bronkiolus(percabangan bronkus)
Setiap organ pada sistem pernapasan terlibat aktif dalam pertukaran gas O2
dan CO2 terutama paru-paru
● Metabolisme
1) Rongga Mulut
2) Kerongkongan(esofagus)
3) Lambung
4) Pankreas
5) Hati
6) Usus Halus
7) Usus Besar
8) Anus
Fungsi Sistem
Pencernaan
● Mendapatkan nutrisi dan energi untuk kebutuhan tubuh.
● Memproses makanan yang dimasukkan melalui mulut.
● Menghancurkan makanan sehingga bisa dicerna oleh tubuh.
● Memecah makanan secara mekanik dan kimiawi.
● Mencegah racun dan bakteri dalam makanan masuk dalam tubuh.
● Menyerap nutrisi dan sari-sari dalam makanan.
● Membuang sisa-sisa makanan yang menjadi kotoran.
Sistem Eksresi
● Kulit
● Ginjal
● Paru – Paru
● Hati
Sumber:
https://www.gurupendidikan.co.id/tips-ampuh-menj
aga-organ-ekskresi-agar-tetap-sehat
/
Fungsi Sistem Eksresi
Sumber:
https://blog.ruangguru.com/tulang-penyusun-rangka-tubuh
-manusia
Organ yang Terlibat dalam Sistem
Muskuloskeletal
1. Osteon(tulang keras)
2. Kartilago( tulang rawan)
3. Ligamen
4. Tendon
5. Fascia(jaringan pembungkus tebal)
6. Bursae(bagian dari j. Ikat yg letaknya pd kantong kecil)
7. Jaringan ikat/penyambung
8. Otot
Fungsi sistem
Muskuloskeletal
1. Otak besar
2. Otak kecil
3. Batang otak
● Sumsum tulang belakang
● Saraf Somatis
● Saraf Otonom, terdiri dari:
1. Saraf simpatik
2. Saraf parasimpatik
● Organ indera khusus; kulit, mata, telinga, lidah, hidung
Fungsi Sistem Saraf
Sumber :https://slideplayer.info/slide/12072358/
Organ-organ Penyusun Sistem Imunitas
● Node limfa
● Timus
● Sumsum tulang
● Amandel
● Adenoid
● Apendiks
● Limfosit
● Jaringan limfoid terkait usus
● Jaringan limfoid terkait kulit
Fungsi Sistem Imun
Mekanisme :
Contoh :
Mekanisme :
Contoh :
Mekanisme :
Contoh :
Mekanisme :
Contoh :
Mekanisme :
Contoh :
1. Reception
● Proses pelekatan molekul signal (Ligand) pada reseptor, baik di dalam sel mau
pun pada membran sel
● Pelekatan bersifat spesifik sehingga hanya beberapa reseptor yang bereaksi
terhadap ligan
2. Transduction
● Proses penyampaian sinyal kepada sel target
● Jika jaraknya cukup jauh, perlu peranan second messanger
3. Response
Lengkung refleks adalah Jalan pintas atau jalan pendek yang dilewati oleh
suatu implus. Lengkung refleks dimulai dari reseptor penerima rangangan,
selanjutnya akan diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, kemudian di
terima oleh saraf penghubung secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu oleh
otak. Setelah itu akan dikirim ke saraf motorik untuk disampaikan ke efektor
● Contoh:
● refleks yang dipicu oleh suara keras dimulai ketika sel-sel
reseptor di dalam telinga melepaskan neurotransmiter yang
merangsang neuron sensorik
○ Tekanan darah
○ Suhu tubuh
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Tiga Dasar Komponen
1. Reseptor Sistem Umpan Balik
Merupakan struktur tubuh yang dapat memonitor perubahan pada kondisi terkontrol
dan mengirimkan inputnya ke pusat kendali.
Ex: Ujung saraf tertentu pada kulit mampu mendeteksi penurunan drastis suhu.
2. Pusat Kendali
Pusat kendali tubuh dalam tubuh misalnya otak
mengatur kisaran nilai kondisi terkontrol yang harus dipelihara (set point)
mengevaluasi input yang telah dikirimkan reseptor
menghasilkan perintah output
Ex: Setelah menerima impuls saraf dari reseptor kulit, otak mengirimkan output
berupa impuls saraf ke efektor
3. Efektor
Merupakan struktur tubuh yang menerima output dari pusat kendali.
menghasilkan efek atau respon yang dapat merubah kondisi terkendali
Hampir setiap organ atau jaringan dapat menjadi efektor
Ex: Otot rangka sebagai efektor meningkatkan suhu tubuh dengan membuat tubuh
menggigil.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and
Physiology. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Lengkung Umpan Balik
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Umpan balik negatif pada pengaturan tekanan darah
Ketika detak jantung lebih cepat, maka tekanan darah meningkat
Sel saraf yang peka terhadap tekanan yang terletak di dinding pembuluh darah
tertentu yaitu baroreseptor (reseptor) mendeteksi tekanan yang lebih tinggi
Baroreseptor mengirim impuls saraf (input) ke otak (pusat kendali)
Otak mengartikan impul dan merespon dengan mengirim impuls saraf (output) ke
jantung dan pembuluh darah (efektor)
Kemudian denyut jantung menurun dan pembuluh darah melebar, menyebabkan
tekanan darah menurun
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
2. Positive feedback system
Sistem umpan balik positif memperkuat atau
meningkatkan stimulus yang terjadi pada kondisi
terkontrol.
Sistem umpan balik positif tidak sering terjadi
Diberhentikan oleh faktor luar
Pada beberapa kejadian jika tidak berhenti, dapat
mengancam nyawa
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
Umpan balik positif pada saat kontraksi persalinan
Pada saat kontraksi persalinan (stimulus), mendorong janin ke bagian
serviks atau mulut rahim bagian bawah
Sel-sel saraf peregangan sensitive (reseptor) memantau jumlah
peregangan serviks (kondisi terkendali)
Ketika peregangan meningkat, maka reseptor mengirimkan lebih banyak
impuls (input) ke otak (pusat kendali)
Otak akan mengirimkan hormone oksitosin (output) ke dalam darah
Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot dinding rahim (efektor)
berkontraksi lebih kuat dari sebelumnya
Kontraksi yang terus menerus akibat pelepasan hormone mendorong janin
semakin ke bawah uterus
Ketika janin telah lahir (faktor luar yang menyebabkan umpan balik positif
berhenti), maka peregangan serviks berhenti dan oksitosin tidak lagi
dilepaskan.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley & Sons, Inc.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/minarma.siagian/material/homeosta
sismsho.pdf
3. Feedforward Control
Ex: Untuk meminimalisir adanya gangguan pada osmolaritas cairan tubuh, kebanyakan
hewan minum air pada waktu yang bersamaan dengan makan.
http://eprints.undip.ac.id/25894/1/ML2F002591.pdf
THANKS!
RESOURCES
● Tortora, G. J., Derrickson, B. H. (2013). Principles of
Anatomy and Physiology, 14th Edition. New jersey: Johm
wiley dan Sons, Inc
● Rizzo, D.C. (2015). Fundamentals of Anatomy and
Physiology. Cengage Learning.
● Sherwood, L. (2015). Human Physiology: From Cells to
Systems. Cengage Learning
● Pressbooks. (n.d.). ANATOMY AND PHYSIOLOGY:
Structural Organization of the Human Body. Diakses
dari
https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/1-2-
structural-organization-of-the-human-body-2/
Campbell, N. A. et al. (2017). Biology 11th ed. London: Pearson Education Inc.
Karp, G. et al. (2010). Cell and Molekuler Biology. United States of America: John Wiley
& Sons, Inc.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. USA: John Wiley
& Sons, Inc.
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9 th ed. Boston: Cengage learning: 2016.
Travascio F. Compotition and function of the extracellular matrix in the human body.
Unknown place: ExLi4EvA; 2016 [cited 4 Sept 2019]. Available from:
https://www.pdfdrive.com/composition-and-function-of-the-extracellular-matrix-in-the-
human-body-e186395938.html
Wulandari E, Hendarmin LA. Biokimia kulit dan jaringan penunjang. Jakarta: Universitas
islam negeri jakarta; Unknown date [cited 4 Sept 2019]. Available from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/7/BAB%206%20Kulit
%
20%26%20Jaringan%20Penunjang.pdf
Chambell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biology. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 2000.
Lauralee Sherwood. (2012). Introductions to Human Physiology. 8th ed. West Virginia: Brooks/Cole
Cengage Learning
Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wassermen, Peter V. Minorsky, Robert B.
Jackson. (2010). Campbell Biology, 9th ed. United States of America: Benjamin Cummings.
Tortora, Gerard J. dan Bryan Derrickson. (2014). Principles of Anatomy and Physiology, 14th Edition.
Hoboken: John Wiley & Sons.
saefudin. (n.d). Sel, jaringan, dan organ. Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-SAEFUDIN/Sel,_jaringa
n,_dan_organ.pdf