Anda di halaman 1dari 32

ILMU BIOMEDIK DASAR

Biologi Sel, Homeostasis,


dan Komunikasi Antarsel

Arief Purnama M.
Arif Ramadhan Tansir
Fachri Anugrah S.
Shafira Chairunnisa
Rumaisha Hasnah I.
Tentir
Hansel Tengara W.
Quality Control

FKUI 2015 SOLID


ORGANISASI, ORIENTASI, DAN PENAMPANG
TUBUH MANUSIA

ORGANISASI
Atom  Molekul  Sel  Jaringan  Organ  Sistem organ  Organisme (Sederhana ke
kompleks)

ORIENTASI
 Anterior – Posterior : Depan – Belakang
 Superior – Inferior : Atas – Bawah
 Lateral – Median : Tepi – Tengah
 Dextra – Sinistra : Kanan – Kiri
 Proximal – Distal : Menjauhi – Mendekati
 Superficial – Deep : Permukaan – Dalam
 Ipsilateral – Kontralateral: Sisi sama – Sisi bersebrangan Memindahkan udara dari
dan ke paru-paru

FKUI 2015 SOLID Page 2


PENAMPANG TUBUH

 Sagittal (medial) : memotong tubuh secara vertikal. Membagi tubuh menjadi bagian
kanan dan kiri secara simetris.
 Coronal (frontal) : memotong tubuh vertikal. Membagi menjadi bagian depan dan
belakang.
 Axial (lateral) : memotong tubuh secara horizontal. Membagi menjadi bagian atas
dan bawah.

ORIENTASI POSISI ANATOMIS


 Telapak kaki menjejak tanah dengan lurus dan sejajar
 Tubuh tegap, wajah menghadap depan
 Lengan berada di sisi kanan dan kiri tubuh dengan posisi telapak terbuka menghadap
depan.

FKUI 2015 SOLID Page 3


MAKROMOLEKUL PENYUSUN TUBUH

A. KARBOHIDRAT
Biomolekul terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Secara struktur merupakan
aldehid atau keton polihidroksi. Terbagi atas monosakarida dan polisakarida.
Berfungsi sebagai sumber energi utama dalam sel, gula pentosa dalam asam nukleat,
dan salah satu penyusun membran plasma.

 Monosakarida utama adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.


 Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua monosakarida.
o Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa
o Sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa
o Laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa
 Polisakarida terdiri dari banyak molekul glukosa yang berikatan dalam ikatan
glikosidik. Contoh polisakarida adalah:
o Glikogen (hewani)
o Amilum (nabati)
o Selulosa (nabati)
o Kitin (hewani)

B. PROTEIN
Biomolekul terdiri dari asam amino. Asam amino terbuat dari gugus fungsional asam
karboksilat dan amina. Protein memiliki ikatan peptida. Berperan sebagai pelaku
utama metabolisme sebagai enzim atau hormon atau sebagai salah satu penyusun
membran plasma. Protein memiliki empat tingkatan struktural yaitu:
 Struktur primer, menonjolkan urutan rantai asam amino dari suatu polipeptida.
 Struktur sekunder, rantai asam amino mengalami pelipatan membentuk struktur
yang disebut alfa-helix atau beta-sheet. Pelipatan ini dipengaruhi ikatan hidrogen.
 Struktur Tersier, pelipatan lanjutan yang dipengaruhi oleh gaya lain selain ikatan
hidrogen, contohnya adalah ikatan ionik dan interaksi hidrofobik. Struktur tersier
menunjukkan bentuk protein.
 Struktur Kuartener, terdapat pada protein-protein tertentu yang disusun oleh
lebih dari satu polipeptida, contohnya pada protein globin.

FKUI 2015 SOLID Page 4


Protein memiliki beragam fungsi di dalam tubuh manusia, secara umum ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.

FKUI 2015 SOLID Page 5


C. LIPID
Molekul hidrofobik yang bersifat nonpolar. Lemak meiputi trigliserida, fosfolipid, dan
steroid.
 Trigliserida adalah bentuk lemak pada umumnya, terdiri dari satu molekul gliserol
dan tiga molekul asam lemak.
 Fosfolipid terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan dua molekul
asam lemak dan satu molekul fosfat. Fosfolipid merupakan komponen penyusun
membran sel.
 Steroid adalah lemak yang molekulnya memiliki empat cincin. Salah satu yang
termasuk dalam steroid adalah kolesterol. Kolesterol juga berperan sebagai salah
satu penyusun membran sel dan berfungsi menjaga fluiditas membran agar tidak
membeku pada kondisi dingin. Selain itu, yang juga termasuk dalam golongan
steroid adalah hormon seks.

D. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah makromolekul polimer yang terdiri dari monomer nukleotida.
Nukleotida terdiri dari gula pentosa (deoksiribosa pada DNA dan ribosa pada RNA),
basa nitrogen (adenin, timin, guanin, dan sitosin pada DNA; adenin, urasil, guanin,
dan sitosin pada RNA), dan fosfat. Nukelosida adalah struktur yang terdiri dari gula
pentosa dan basa nitrogen (tanpa fosfat). Ikatan yang menyatukan nukelotida-
nukleotida pada asam DNA dan RNA disebut ikatan fosfodiester, sedangkan ikatan
antar basa nitrogen (adenin dengan timin atau urasil, guanin dengan sitosin)
dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Asam nukleat berperan sebagai materi genetik
dan hereditas, serta dalam pengaturan sintesis protein pada sel.
FKUI 2015 SOLID Page 6
STRUKTUR ORGANISASI SEL DAN FUNGSINYA

Struktur sel dibagi menjadi tiga membran plasma yang membungkus sel, nukleus, dan
sitoplasma yang mengandung berbagai organel yang memiliki fungsi khusus.

A. MEMBRAN PLASMA
Membran yang membungkus setiap sel. Membran sel memisahkan antara cairan intrasel
(ICF) dan cairan ekstrasel (ECF). Membran plasma dapat digambarkan dengan model
mosaic fluid. Membran plasma tersusun atas fosfolipid, protein, karbohidrat, dan
kolesterol.

1. Fosfolipid
Menyusun diri menjadi fosfolipid bilayer. Fosfolipid merupakan dua molekul asam
lemak (bersifat nonpolar) yang berikatan dengan gugus fosfat (bersifat muatan
negatif) sehingga bersifat ampifatik. Asam lemaknya (ekor) bersifat hidrofobik dan
molekul fosfat (kepala) bersifat hidrofilik. Fosfolipid disatukan menjadi fosfolipid
bilayer dan dapat bergerak secara bebas seperti minyak goreng. Makin banyak ikatan
rangkap pada fosfolipid maka membran juga semakin cair. Antara molekul fosfoilipid
yang satu dengan lainnya bisa berpindah tempat. Fungsi fosfolipid:
• Membentuk struktur dasar membran
• Mempertahankan konsentrasi zat di luar dan dalam sel
• Mengatur fluiditas membran

2. Kolesterol
Terselip di antara fosfolipid dan sifatnya mengurangi fluiditas membran pada suhu
sedang dengan cara mengurangi pergerakan fosfolipid sehingga membran lebih kaku.
Namun, kolesterol juga membantu membran plasma agar tidak mudah membeku
(solidifikasi) pada suhu dingin.

3. Protein
Protein membran terbenam di antara lapisan fosfolipid. Protein ada yang berupa
protein integral dan protein perifer. Protein integral (transmembran) menembus dua
lapis fosfolipid dan biasanya berupa protein heliks alfa sedangkan protein perifer
tidak menembus membran dan hanya menempel. Fungsi protein pada membran:
 Protein transpor seperti ion gated channel dan protein kotranspor
 Protein reseptor misalnya pada pengenalan hormon dan reseptor bersifat spesifik
• Protein enzim
• Protein perekat sel seperti kaderin dan integrin

FKUI 2015 SOLID Page 7


4. Karbohidrat
Menyusun diri dengan cara menempel dengan protein (glikoprotein) dan menempel
dengan fosfolipid (glikolipid). Ada juga yang menyusun diri menjadi suatu
lapisan glikokaliks. Fungsi utama karbohidrat pada membran sel adalah untuk
pengenalan atau penanda sel seperti pada membran eritrosit yang mengandung
polisakarida spesifik. Membran sel sangatlah penting untuk menjalankan proses
kehidupan pada sel karena memisahkan ICF dan ECF dan menghubungkan antara
keduanya sehingga proses kehidupan yang ada di dalam sel dapat berlangsung
dengan semestinya.

FKUI 2015 SOLID Page 8


B. NUKLEUS
Komponen tunggal yang paling besar. Strukturnya oval atau bulat dan biasanya berada
di dekat bagian tengah sel. Nukleus mempunyai diameter sekitar 5 mikrometer. Bagian
nukleus:

1. Membran
Terdiri dari membran ganda yang mempunyai kompleks pori untuk meregulasi masuk
dan keluarnya protein, RNA dan makromolekul.

2. Nukleoplasma
Di dalamnya mengandung kromatin yang berisi DNA yang membawa informasi
genetik. Fungsi DNA secara umumm adalah mengarahkan sintesis protein.

3. Nukleolus (anak inti)


Terdapat rRNA yang nantinya akan disatukan dengan protein lain membentuk
subunit ribosom. Fungsi utama nukleus adalah untuk mengatur seluruh aktivitas sel.

FKUI 2015 SOLID Page 9


C. SITOPLASMA
Merupakan interior sel yang tidak ditempati nukleus. Nukleus mengandung organel.
Tempat yang tidak ditempati oleh organel disebut sitosol yang berupa gel dan terjadi
reaksi-reaksi kimia di dalamnya. Organel yang ada pada sel dapat dibagi menjadi:

1. Ribosom
FKUI 2015 SOLID Page 10
Merupakan organel yang tersusun dari protein dan RNA ribosom yang terbagi
menjadi subunit kecil dan subunit besar. Ribosom berfungsi untuk melakukan
sintesis protein khususnya tahap translasi menerjemahkan mRNA yang keluar dari
nukleus. Ribosom terdapat di sitoplasma secara bebas dan ada yang menempel di
membran nukleus dan retikulum endoplasma kasar.

2. Retikulum Endoplasma
Merupakan salah satu sistem endomembran bersama membran nukleus, lisosom,
badan Golgi, dan vakuola.
Sistem endomembran: Sistem yang melakukan beberapa tugas yakni mentranspor
protein, lipid, dan makromolekul lainnya masuk ke organel sel atau keluar sel yang
dihubungkan melalui membran maupun vesikel yang membawa zat tersebut.
RE berupa jejaring membran dan kantung bermembran (sisterna) yang melindungi
bagian dalam (lumen) RE dengan sitoplasma. RE terbagi menjadi retikulum
endoplasma kasar (ada ribosom terikat) dan retikulum endoplasma halus (tanpa
ribosom terikat)
 RE Kasar. Berfungsi untuk melakukan sintesis protein membentuk
polipeptida yang nantinya akan ditranpor ke dalam lumen untuk dimodifikasi
menjadi protein kompleks misal penyusun membran plasma dan hormon lalu
disalurkan keluar melalui vesikel.
 RE Halus. Tempat sintesis lipid misal steroid, memetabolisme karbohidrat, dan
melakukan detoksifikasi racun dan obat. Pada sel otot, RE halus menyimpan ion
kalsium yang sangat penting pada proses kontraksi otot.

3. Badan Golgi
Berupa kantong pipih bermembran (sisterna) yang saling menumpuk menjadi suatu
kesatuan yang berfungsi menerima vesikel dari RE untuk melakukan modifikasi
produk lebih lanjut
Bagian yang dekat dengan RE (menerima vesikel) disebut sisi cis dan bagian yang
berlawanan (mengirim vesikel ke tempat lain) disebut sisi trans.
Badan Golgi berfungsi untuk:

FKUI 2015 SOLID Page 11


 Memodifikasi produk yang masuk contohnya protein menjadi lebih kompleks dan
mentranspornya dalam bentuk vesikel ke organel lainnya atau membran plasma
 Membentuk lisosom
 Menyintesis makromolekul seperti karbohidrat polisakarida

4. Lisosom
Merupakan organel yang dihasilkan dari modifikasi RE dan khususnya badan
Golgi. Di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik, dibuat di RE dan diproses lebih
lanjut di RE.
Fungsi lisosom: Melakukan percernaan intraseluler, memakan partikel atau
organisme asing melalui proses fagositosis, dan menguraikan organel nonfungsional
(autofagi).

5. Mitokondria
Merupakan organel yang berbentuk lonjong atau batang dan memilki ukuran
seperti bakteri. Mitokondria terdiri dari membran luar yang mulus dan membran
dalam yang berlipat-lipat dengan krista (struktur membran dalam yang terlipat
ke arah dalam), matriks yang berisi berbagai enzim, dan ruang antarmembran
mitokondria. Mitokondria memiliki DNA sendiri yang berbeda dengan DNA nukleus
dan juga terdapat ribosom. Mitokondria merupakan turunan bakteri yang
bersimbiosis dan bergabung dengan sel primitif dan kemudian menjadi organel yang
bersifat tetap. Mitokondria berfungsi sebagai tempat utama pembentukan ATP yaitu
melalui proses metabolisme intraseluler.

FKUI 2015 SOLID Page 12


6. Peroksisom
Merupakan organel bermembran tunggal yang mempunyai enzim dengan produk
sampingan H2O2 yang bersifat toksik jika terakumulasi di dalam sel sehingga organel
ini mempunyai enzim yang berfungsi menguraikan H2O2 menjadi air. Pada sel hati,
peroksisom mendetoksifikasi racun dan alkohol. Dengan bantuan oksigen,
peroksisom dapat memecah asam lemak dan mentransporkannya ke mitokondria
untuk dimetabolisme.

FKUI 2015 SOLID Page 13


7. Vault
Berbentuk seperti oktagonal berongga dan fungsinya belum dapat dipastikan namun
vault bisa menjadi mengangkut dan mentranspor molekul dari nukleus ke sitoplasma.

8. Sitoskeleton
Merupakan rangkas bagi sel dan berfungsi mempertahankan bentuk sel dan letak
organel-organel. Sitoskeleton memiliki komponen mikrotubulus, mikrofilamen, dan
fileman intermediet.
 Mikrotubulus. Berbentuk tabung panjang berongga dengan diameter sekitar
25 nm. Mikrotubulus tersusun oleh protein tubulin. Fungsinya untuk
mempertahankan bentuk sel, pergerakan kromosom saat pembelahan, dan
pergerakan sel (pada silia dan flagela).
 Mikrofilamen. Merupakan aktin-aktin yang teranyam (membentuk heliks) satu
sama lain dengan diameter 7 nm. Di sel otot, mikrofilamen tersusun atas aktin.
Fungsi mikrofilamen adalah untuk gerak kontraktil seperti kontraksi otot dan
gerak amuboid. Mikrofilamen juga ditemukan pada saat sitokinesis.
 Filamen intermediet. Berupa protein serat yang membentuk benang tebal dengan
diameter 8-12 nm. Penyusunnya adalah protein keratin dan familinya. Fungsi
filamen intermediet adalah untuk menahan stres mekanis dan mempertahankan
bentuk sel.

FKUI 2015 SOLID Page 14


9. Sentrosom
Membentuk dan mengatur pembentukan mikrotubulus.

FKUI 2015 SOLID Page 15


PEMBAGIAN JENIS DAN FUNGSI PROTEIN MEMBRAN

BERDASARKAN STRUKTUR
 Protein perifer, menempel pada kepala fosfat membran sel
 Protein integral, menembus membran sel
 Lipid-anchored proteins, memiliki struktur non-protein yang menjangkarkan protein
pada membran sel

BERDASARKAN FUNGSI
 Protein Transpor  Transportasi zat
o Channel >> berbentuk saluran
– Mechanically-gated : Terbuka ketika ada rangsangan mekanis
– Chemically-gated : Terbuka ketika ditempeli zat kimia tertentu
– Voltage-gated : Terbuka ketika ada perubahan potensial membran
– Open channels : selalu terbuka
o Carrier >> mengalami perubahan konformasi/bentuk saat melakukan fungsi
transport
– Uniport: Transpor satu molekul
– Symport: Transpor dua molekul ke arah yang sama
– Antiport: Transpor dua molekul ke arah yang berlawanan (satu molekul masuk,
satu keluar)
 Protein Reseptor  Menerima informasi
 Protein Struktural  Cell junctions dan sitoskeleton
 Protein Enzimatik  biasanya fungsinya berkaitan erat dengan protein reseptor

TRANSPORTASI ZAT PADA MEMBRAN SEL


Berdasarkan kebutuhan energinya, dibagi dua menjadi:

TRANSPOR AKTIF
– Melawan gradien konsentrasi (molekul ditranspor dari konsentrasi rendah ke tinggi)
– Memerlukan energi dalam bentuk ATP
– Menyediakan gradien konsentrasi bagi transport aktif sekunder.
– Contoh: ion natrium ditanspor melawan gradien konsentrasinya keluar sel (transport
aktif primer) untuk membantu transport glukosa ke dalam sel. Karena transport glukosa
membutuhkan ion natrium yang berasal dari transport aktif primer, maka transport
glukosa ke dalam sel termasuk dalam transport aktif sekunder.

FKUI 2015 SOLID Page 16


– Eksositosis, endositosis, dan fagositosis (bentuk transportasi zat yang menggunakan
vesikel) juga memerlukan ATP

TRANSPOR PASIF
– Tidak membutuhkan energi
– Menuruni gradien konsentrasi (transportasi zat dari konsentrasi tinggi ke rendah)
– Difusi sederhana, molekul langsung bergerak menembus membran
– Difusi terfasilitasi, pergerakan molekul dibantu oleh protein membrane

PERBEDAAN SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT


KARAKTERISTIK PROKARIOT EUKARIOT

Diameter sel Kecil, sekitar 1-10 µm Lebih besar, +/-10-100 µm

Organel bermembran Tidak punya Punya

Ribosom Punya, kecil Punya, besar

Dalam nukleus,
Letak DNA Sitoplasma
mitokondria, dan kloroplas

Sirkuler dan tidak diikat Linear dan diikat oleh


Bentuk kromosom
histon histon

Senyawa kompleks: Senyawa sederhana:


Dinding sel
peptidoglikan selulosa dan kitin

Plasmid atau DNA satelit Ada Tidak selalu ada

Cyanophyta, sel bakteri,


Semua kecuali cyanophyta
Contoh organisme dan archaebacteria
dan bakteri

Pembelahan sel Pembelahan biner Meiosis dan mitosis

FKUI 2015 SOLID Page 17


ADAPTASI INDIVIDU TERHADAP LINGKUNGANNYA

Manusia mempertahankan kondisi internal normalnya dengan homeostasis.

Manusia+ lingkungan

Berhasil adaptasi Gagal adaptasi

Jika melewati
Sehat batas tertentu,
sakit

Parameter Kesehatan

FKUI 2015 SOLID Page 18


HOMEOSTASIS DAN UMPAN BALIK

Homeostasis adalah usaha yang dilakukan makhluk hidup untuk menjaga kondisi tunak
(seimbang) pada tubuhnya. Misalnya, ketika suhu tubuh turun, manusia akan menggigil
untuk meningkatkan suhu tubuhnya dalam batasan tertentu. Sebaliknya, jika suhu tubuh
naik, manusia akan mengeluarkan keringat. Secara umum, proses homeostasis ditunjukkan
pada gambar di bawah ini:

Umpan balik terbagi menjadi dua, yaitu umpan balik negatif dan positif. Pada umpan balik
negatif, hasil akhir dalam jalur tersebut akan menghambat stimulus awal sehingga respons
akan dihentikan. Umpan balik negatif digunakan terutama dalam homeostasis. Sebaliknya,
pada umpan balik positif, hasil akhir pada jalur akan menambah stimulus awal sehingga
respons yang dihasilkan semakin kuat. Berikut adalah contoh umpan balik negatif (kiri) dan
positif (kanan).

FKUI 2015 SOLID Page 19


FKUI 2015 SOLID Page 20
JARINGAN DASAR PENYUSUN TUBUH MANUSIA

Struktur sel dibagi menjadi tiga membran plasma yang membungkus sel, nukleus, dan
sitoplasma yang mengandung berbagai organel yang memiliki fungsi khusus. Jaringan yang
menyusun tubuh manusia terdiri atas jaringan epitel, jaringan penyambung (ikat),
jaringan otot, dan jaringan saraf.

A. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel mempunyai dua bentuk: (1) Sebagai lembaran sel yang kontinu (epitel)
yang menyelubungi tubuh pada permukaan luar dan melapisi bagian dalam, dan (2)
Sebagai kelenjar yang berasal dari sel epitel yang berinvaginasi. (Sumber: Histologi Leslie
R. Gartner (Non-Parafase))

Jaringan epitel mempunyai sejumlah fungsi:


 Proteksi terhadap jaringan yang berada dibawahnya terhadap abrasi dan jejas;
 Transport transeluler molekul melewati lapisan epitel;
 Sekresi mukus, hormon, enzim dan lainnya dari berbagai kelenjar;
 Absorpsi materi dari lumen (seperti saluran intestinal atau tubulus ginjal tertentu);
 Kontrol dari pergerakan materi antarkompartemen tubuh melalui permeabilitas
selektif dari taut intraselular di antara sel-sel epitel;
 Deteksi sensasi melalui kuncup kecap, retina mata dan sel rambut khusus pada
telinga.

Jenis jaringan epitel:


1. Epitel Skuamosa Sederhana (Selapis)
2. Epitel Skuamosa Berlapis
3. Epitel Kuboid Sederhana (Selapis)
4. Epitel Kuboid Berlapis
5. Epitel Kolumnar Sederhana (Selapis)
6. Epitel Kolumnar Berlapis
7. Epitel Kolumnar Bersilia
8. Epitel Transisional
9. Epitel Kelenjar Sederhana
10.Epitel Kelenjar Campuran

B. JARINGAN PENYAMBUNG (IKAT)


Jaringan penyambung (yang lebih dikenal dengan jaringan ikat), sebagaimana namanya,
membentuk struktur yang berkelanjutan dengan jaringan epitel, otot dan saraf, juga
dengan komponen jaringan penyambung lainnya, untuk memlihara fungsi tubuh secara
menyeluruh. (Sumber: Histologi Leslie R. Gartner (Non-Parafase))

FKUI 2015 SOLID Page 21


Beberapa fungsi utama jaringan penyambung:
 Memberikan sokongan struktural;
 Sebagai media pertukaran;
 Membantu fungsi pertahanan dan perlindungan tubuh;
 Membentuk lokasi penyimpanan lemak.

Macam-Macam Jaringan Ikat


Martini, Timmons & Tallitsch, Human Anatomy. 7th edition. Benjamin Cummings.

C. JARINGAN OTOT
Jaringan otot menyusun hampir sebagian besar tubuh kita. Berikut ini adalah klasifikasi
jaringan otot:
1. Otot lurik (rangka)
2. Otot polos
3. Otot jantung

FKUI 2015 SOLID Page 22


D. JARINGAN SARAF
(Improvisasi diri sendiri. Jadi, maafkan jika ada kesalahan. Hehehe.) Sistem saraf
merupakan sistem yang bertanggung jawab atas koordinasi tubuh bersamaan dengan
sistem endokrin, baik itu untuk lokomosi maupun dalam regulasi fisiologis. Sistem
saraf tersusun atas suatu unit neuron (sel saraf) yang membentuk jejaring. Struktur
sistem saraf meliputi:
 Dendrit  menerima implus dari sel saraf lain. Kata dendrit berasal dari kata
Dendron yang berarti percabangan pohon;
 Badan Sel  tempat terdapatnya nukleus, bertanggung jawab atas aktivitas sel
maupun pengelolaan informasi;
 Akson  Menghantarkan impuls. Pada bagian bukit akson, potensial aksi pertama
kali dibangkitkan dan pada bagian akson terminal impuls diteruskan ke sel saraf lain.

Martini,
Timmons &
Tallitsch,
Human
Anatomy.
7th edition.
Benjamin
Cummings.
2012

FKUI 2015 SOLID Page 23


PERAN SEL DAN SISTEM TUBUH DALAM HOMEOSTASIS

 Sistem peredaran darah


Mengedarkan nutrisi, oksigen, karbon dioksida, & zat lainnya dari bagian tubuh satu ke
bagian lainnya agar kebutuhan sel akan zat tersebut tercukupi
 Sistem pencernaan
Mengedarkan sari-sari makanan, air, dan elektrolit ke seluruh tubuh agar kebutuhan
akan zat-zat tersebut tercukupi
 Sistem saraf
Mendeteksi perubahan pada lingkungan sekitar dan memberikan respons terhadap
perubahan tersebut
 Sistem endokrin
– Mengontrol konsentrasi nutrien dalam darah
– Mengatur fungsi ginjal untuk demi mempertahankan
– Volume, konsentrasi, dan komposisi elektrolit dalam cairan ekstraseluler
 Sistem respirasi
– Menyuplai sel-sel tubuh dengan oksigen
– Mengeluarkan karbon dioksida dari sel agar pH tubuh terjaga kesimbangannya
 Sistem urinaria
Mengeluarkan zat-zat yang berlebih yang bersifat toksik jika terakumulasi dalam tubuh,
seperti kelebihan air & garam

FKUI 2015 SOLID Page 24


 Sistem rangka
– Reservoir ion kalsium; konsentrasi ion dalam plasma perlu dijaga
– Sumsum tulang merah befungsi sebagai tempat produksi sel darah merah, yang
berfungsi untuk mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh
 Sistem otot
– Memungkinkan manusia untuk menjauhi bahaya agar kondisi internal tubuh tidak
terganggu
– Kontraksi otot merupakan mekanisme untuk menghasilkan panas jika tubuh
kedinginan
 Sistem integumen
– Membantu mempertahankan kadar air dalam tubuh
– Berperan dalam termoregulasi
 Sistem kekebalan tubuh
– Melindungi tubuh dari patogen
– Memperbaiki dan menggantikan sel yang terluka atau yang sudah tua/mati

HUBUNGAN ANTARSEL
 Sel-sel perlu dihubungkan untuk membentuk jaringan
 Kelangsungan hidup organisme bergantung pada bagaimana sel-sel
 tersebut berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan fungsinya
 Jenis penghubung antarsel menentukan sifat jaringan yang terbentuk
 Sel-sel tsb dihubungkan oleh:
 Cell Adhesion Molecules (CAM)
 Matriks ekstraseluler (ECM)
 Specialized cell junction (sambungan sel khusus)

1. CELL ADHESION MOLECULES (CAM)


o Terdapat pada membran luar pada sel
o Befungsi seperti “Velcro”
o Molekul ini menjuntai dari membran luar dan membentuk lingkaran atau kait yang
dapat menghubungkan 2 sel
o CAM juga dapat menghubungkan sel dengan serat jaringan ikat di antara 2 sel
tersebut

FKUI 2015 SOLID Page 25


CELL ADHESSION MOLECULE http://synapses.clm.utexas.edu/lab/harris/lecture10-

2. MATRIKS EKSTRASELULER (ECM)


o Pada jaringan epitel, hanya ada sedikit ECM, sementara pada jaringan ikat, ECM
ditemukan dalam jumlah banyak.
o Komposisi ECM mempengaruhi fungsi jaringan yang terbentuk
o Jika matriks memiliki kandungan kalsium yang tinggi, ECM dapat membentuk jaringan
tulang keras

FKUI 2015 SOLID Page 26


3. SPECIALIZED CELL JUNCTION
a. Desmosom
o Jembatan penghubung dua sel
o Filamen interselulernya yang
kuat menyebabkan kedua sel
yang terhubung susah ditarik
lepas
o Terdapat pada jaringan yang
sering ditarik dan diregangkan,
contohnya jaringan yang ada
pada kulit, jantung, dan uterus.

b. Tight Junctions
o Kedua sel menempel langsung
untuk memblokir jalur masuk
zat pada sel
o Sel menempel karena protein
okludin pada bagian luar
membran tiap sel bersatu
o Impermeabel
o Terdapat pada jaringan epitel

c. Gap Junctions
o Terdapat celah di antara 2 sel, kedua sel dihubungkan oleh protein konekson
yang berbentuk seperti tabung
o Diameter konekson yang kecil memungkinkan zat-zat untuk keluar masuk. Hal
ini berguna pada jaringan yang mengharuskan terjadinya pertukaran zat yang
intensif, misalnya absorpsi nutrisi
o Molekul sinyal ditransfer melalui konekson, memungkinkan komunikasi
antarsel

FKUI 2015 SOLID Page 27


o Aktivitas listrik sel juga ditransfer melalui konekson, memungkinkan organ
seperti jantung untuk mensinkronisasi kontraksi jaringannya

FKUI 2015 SOLID Page 28


KOMUNIKASI SEL
Struktur sel dibagi menjadi tiga membran plasma yang membungkus sel, nukleus, dan
sitoplasma yang mengandung berbagai organel yang memiliki fungsi khusus. Setiap sel
saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya, komunikasi sel
dibedakan menjadi:
 Komunikasi antar sel secara kimiawi
 Komunikasi antar sel secara listrik

A. KOMUNIKASI ANTARSEL SECARA KIMIAWI


Komunikasi antarsel secara kimiawi pada dasarnya terjadi karena komunikasi ini
menggunakan media berupa molekul isyarat yang mampu memicu respon pada sel
target. Berdasarkan jaraknya, komunikasi antarsel secara kimiawi dibedakan menjadi:

 Komunikasi lokal : Autokrin dan Parakrin


Parakrin Autokrin
Gambar
Ilustrasi

Definisi Komunikasi antarsel yang terjadi Komunikasi sel ketika sel penyekresi
dengan jarak yang cukup berdekatan merespon terhadap molekul isyarat
dengan sel sekresi yang yang disekresikan oleh dirinya sendiri.
menyekresikan molekul regulator
lokal yang menargetkan sel target di
sekitarnya
Contoh Faktor Pertumbuhan (Growth Factor)

 Komunikasi jarak jauh : Hormon

Hormon merupakan salah satu bentuk komunikasi sel secara kimiawi dengan jarak
yang jauh. Pada komunikasi jarak jauh secara kimiawi, terlibat komponen sel penyekresi,
molekul isyarat (persinyalan) dan sel target. Sel penyekresi merupakan sel yang bertugas

FKUI 2015 SOLID Page 29


untuk menyekresikan regulator (molekul kimia) yang dapat memicu respon pada sel target.
Molekul isyarat atau lebih dikenal dengan molekul persinyalan merupakan molekul kimiawi
yang hanya dapat direspon oleh sel target yang spesifik dengan respon yang spesifik pula.
Sel target merupakan sel yang merespon terhadap molekul persinyalan yang dikirimkan
oleh sel penyekresi.
Sel target dalam merespon molekul persinyalan yang dikirimkan oleh sel penyekresikan,
memanfaatkan suatu komponen yang disebut dengan reseptor untuk mengenali molekul
persinyalan tersebut. Reseptor pada sel bisa terdapat di dalam sel maupun tertanam di
membran sel. Reseptor pada permukaan membran sel berupa: reseptor kanal ion-
bergerbang ligan, reseptor tirosin kinase dan reseptor terkopel protein-G.

Reseptor pada Permukaan Membran Sel Reseptor pada


Campbell 9th edition Bagian Dalam Sel
Reseptor Kanal Ion Reseptor Tirosin Reseptor Terkopel Campbell 9th edition
Bergerbang Ligan Kinase Protein-G

B. KOMUNIKASI ANTAR SEL SECARA LISTRIK


Komunikasi antarsel secara listrik pada dasarnya terjadi karena perbedaan gradien
konsentrasi ion antarkompartemen. Berdasarkan jaraknya, komunikasi antar sel secara
listrik dibedakan menjadi:
 Komunikasi lokal : Perpindahan ion melalui gap junction
 Komunikasi jarak jauh : Potensial aksi

Mekanisme pembangkitan potensial aksi merupakan mekanisme penghantaran impuls


ataupun pembangkitan impuls oleh sel saraf. Potensial aksi ini timbul karena adanya
potensial membran. Potensial aksi pertama kali diangkitkan oleh sel saraf pada bagian yang
disebut dengan bukit akson (Axon Hillock).

FKUI 2015 SOLID Page 30


Berikut ini adalah penjelasan mengenai diagram potensial aksi.
Tabel Potensial Aksi
Grafik Potensial
Aksi

Fase Gambar Ilustrasi Keterangan


Istirahat Kanal ion bergerbang Na+
dan K+ tertutup.

Depolarisasi Stimulus memicu


pembukaan kanal Na+
sehingga ion Na+
memasuki sel. Apabila
mencapai ambang batas,
maka akan memicu
potensial aksi.
Kebangkitan Depolarisasi memicu
Potensial Aksi pembukaan kanal
natrium lebih banyak
lagi, sehingga bagian
dalam kompartemen sel
bermuatan lebih positif
dibandingkan dengan
bagian luar.

FKUI 2015 SOLID Page 31


Penurunan atau Setelah sesaat,
Kejatuhan kebanyakan kanal
Potensial Aksi natrium menjadi inaktif
sehingga menghalangi
natrium masuk ke dalam
sel. Namun, kanal kalium
terbuka sehingga
memungkinkan kalium
keluar menuju bagian
luar
Undershoot Kanal natrium tertutup,
(Hiperpolarisasi) Namun beberapa kanal
kalium masih terbuka.
Setelah itu sel akan
berada kondisi istirahat
sesaat setelah kanal
natrium menjadi tidak
aktif.

“Strength does not come from winning. Your struggles develop your strength,
when you go through hardships and decide not to surrender. That is strength.”
-Mahatma Gandhi -

FKUI 2015 SOLID Page 32

Anda mungkin juga menyukai