RADIOLOGI MUSKULOSKELETAL Jump to first page Pemeriksaan Rongen Tulang memberi informasi : 1. Lesi tulang & jaringan Lunak sekitarnya 2. Adanya fraktur/ancaman fraktur patologis 3. Asal/Sifat suatu lesi(jinak/ganas) 4. Sebagai guide untuk biopsi 5. Follow Up perjalanan penyakit
Pendahuluan Jump to first page Saat ini peralatan radiologi semakin canggih misalnya : X-ray CT Scan MRI Skintigrafi USG Angiografi
Pemeriksaan radiologis X-Ray konvensional masih memegang peranan utama
Jump to first page Jump to first page Tulang terdiri dari bahan-bahan 25% air 30% organik 45% anorganik ( densitas tulang radiopak ) : Ca phosphat 85% Ca carbonat 15% Tulang mendapat suplai darah dari 3 sumber : 1. Arteri nutrisi(lekukan a.nutricia pd foto tulang 2. Arteri metafise & epifise(yg mensuplai langsung pd metafise & epifise 3. Art. Periost berhubungan langsung dgn pembuluh darah merupakan percabangan a.nutricia yg menyelusuri sistim Havers & Volkman pd tulang2
Jump to first page ANATOMI RADIOLOGI BUKU MESCHAN I : 1. Articular cartilage 2. Subarticular of epiphyse 3. Epiphysis 4. Epiphyseal line 5. Metaphysis 6. Diaphysis
Jump to first page
3. 2. 1. 4. 5. 6. Jump to first page KELAINAN TULANG DAN SENDI 1. ANOMALI PERKEMBANGAN/KONGENITAL 2. INFEKSI 3. TRAUMA & FRAKTUR 4. PENYAKIT DEFISIENSI TULANG 5. PENYAKIT DISPLASIA TULANG 6. TUMOR TULANG 7. AVASCULAR NEKROSIS/ASEPTIK NEKROSIS 8. PENYAKIT DEGENERATIF SENDI/METABOLIK
Jump to first page 1.ANOMALI PERKEMBANGAN /KONGENITAL 1. Arthrogriposis Multiple Congenital kegagalan pembentukan otot 2. Ekstremitas atas : a. Absen tulang : hemipelia distal Phacomelia proksimal
Jump to first page b. Synostosis Radius & Ulna c. Tangan : Brachyphalangea ( pendek ) Brachydactili (metacarpal pendek) Tubular bone panjang Polydactyli Jump to first page 3. Pelvis : O Nargle & Robert pelvis : a. Satu sayap sacrum absen b. Robert = Nagle bilateral O Iliac Horns Prossesus menonjol kearah dorsal dr permukaan sayap ilium Jump to first page 4. Ekstremitas bawah : Diskolasi kongenital dr coxae(panggul) Coxa vara kongenital: - femur bowing & memendek bilateral Patella bipartite & multipartite Pseudoarthrosis congenital Tibia & Fibula a. 1/3 tengah / bawah b. Sering lesi pd fibula Kaki & ankle : - Pes equino varus - Ball & sochet ankle foot
Jump to first page Jump to first page 2.INFEKSI OSTEOMYELITIS a. Pyogenic / suppurative * Stafilokokus * Pneumokokus * Streptokokus * Salmonella Penyebaran - Hematogen dari focus infeksi (tenggorokan & kulit) - Kontaminasi luar (fraktur terbuka/operasi tulang ) b. Spesifik/ non suppurative - TBC, virus, dan jamur - Perlangsungan lambat dibanding pyogenic
Jump to first page b. Kronis : Terapi tidak adekuat Radiologis Osteosclerosis (banyak) Diameter tlg besar/bertambah Kontur tulang tdk rata, cortex tebal Bisa ada osteolitik Kadang-kadang terlihat sekuester
Jump to first page OSTEOMYELITIS a. Akut : - biasanya pada anak-anak - metaphysis tulang (femur distal, tibia proksimal, proksimal dan distal humerus radius, ulna serta pada corpus vertebra) Radiologi : - Osteolitik - Periosteal reaction - Soft tissue swelling
Jump to first page Acute osteomyelitis Jump to first page Jump to first page Chronic Osteomyelitis Jump to first page Jump to first page Jump to first page TBC TULANG BELAKANG SPONDILITIS TBC Lesi pd corpus vertebra ada 3 tempat : A. Tipe marginal - dekat diskus intervertebra atas/bawah - destruksi ostiolitik bgn depan corpus vertebra & cepat merusak discus discus sempit - dua atau lebih corp.vert berdekatan terlibat - wedge/baji gibbus - Spider leg app - Kronis timbul kalsifikasi pd abses - tidak tampak osteosclerotik Jump to first page B. Tipe Sentral - Abses /cold abses ditemukan pd bagian tengah corpus vertebra - discus lambat terkena - bila meluas ke tepi tulang proses sama tipe marginal
C. Tipe anterior - berlangsung dibawah periosteum - meluas dibawah lig.Longitudinalis anterior - kerusakan discus intervertebra lambat Jump to first page Gambaran Radiologik: Spondylitis Tuberkulosis - Foto Thorax untuk melihat adanya tuberkulosis paru - Foto vertebra AP/Lat: 4Kelainan radiologik mungkin tidak terlihat dalam waktu beberapa minggu setelah onset dari infeksi 4Destruksi osteolitik pada vertebra terutama bagian anterior yang memberikan gambaran anterior wedging (baji) 4Diskus intervertebralis umumnya intak namun bisa menyempit bahkan dapat terjadi fusi pada kasus yang lanjut 4Irregularitas pada endplate dan osteolisis 4Sklerosis yang difus dari vertebra 4Abses paravertebral yang biasanya luas
Jump to first page - CT-Scan Vertebra: 4 NECT: Kalsifikasi pada abses paravertebra yang kronik 4 CECT: Penyangatan epidural yang difus/periferal dan jaringan lunak paravertebral 4 Bone CT: destruksi tulang yang difus dan sekuestrasi
Jump to first page - MRI: 4 T1WI:Lesi hypointens pada sum-sum tulang dan vertebra yang berdekatan, hypointens pada tulang, extradural dan abses paravertebral 4 T2WI: hyperintens pada sum-sum tulang diskus dan jaringan lunak yang terinfeksi - Nuclear Medicine 4 Bone Scan: Peningkatan up take radionuklide pada vetrebra 4 Galium Scan: Peningkatan up take radionuklide pada vertebra dan jaringan lunak paravertebral
Jump to first page Spondylitis Pyogenik: - Foto Vertebra AP/Lat: 4 Gambaran mungkin belum terlihat dalam waktu 2-8 minggu setelah onset 4 Kolaps vertebra 4 Diskus intervertebralis umumnya terkena dengan gambaran diskus yang menyempit bahkan dapat menghilang pada kasus yang lanjut 4 Lesi osteolisis pada vertebra dan endplate yang diikuti dengan peningkatan densitas tulang 4 Densitas jaringan lunak paravertebral 4 Jarang terjadi kalsifikasi pada jaringan lunak dan deformitas pada vertebra
Jump to first page - CT-Scan: 4 NECT: Gambaran iso-hipodens pada jaringan lunak paravertebral 4 CECT: Penyangatan pada sum-sum tulang dan jaingan lunak paravertebral 4 Bone CT: Lesi osteolitik/osteosklerotik pada vertebral end plate, sequestrasi serta deformitas pada vertebra yang jelas terlihat pada potongan coronal dan sagittal - MRI: 4 Diskus intervertebralis yang menyempit 4 Hipointens pada T1WI 4 Hiperintens pada T2WI
Jump to first page - USG: 4 Real time: abses paravertebral yang anechoik/hipoechoik 4 Color Doppler: hiperemia dan vaskularisasi yang meningkat sekitar abses
- Nuclear Medicine: 4 Bone Scan: dengan technetiun 99 memperlihatkan up take radionuklida yang progresif 4 Galium Scan: peningkatan up take Galium Citrate
Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page TBC TULANG PANJANG Rontgen : - terutama metafise tulang panjang - osteolitik lebih dominan - kadang2 tepi osteosklerotik ringan - periosteal reaction ringan tidak ada - soft tissue swelling ringan Primer dapat di tulang Sekunder hematogen Jump to first page Tuberculosis of the knee Jump to first page Tuberculosis of right hip Jump to first page 3. TRAUMA & FRAKTUR TULANG a. Trauma dapat bersifat Ringan : Hematoma kadang pd foto tulang tidak terlihat Berat ; subluksasi, dislokasi disertai fraktur Eksternal : tabrakan, jatuh Internal : kontraksi otot yg kuat & mendadak, mis : epilepsi, tetanus & renjatan listrik b. Fraktur - adalah rusaknya kontinuitas tulang, kartilago atau keduanya & disertai kerusakan jaringan.lunak - fraktur dapat terbuka atau tertutup
Jump to first page Evaluasi foto 1. Diagnostik segera setelah terjadi trauma 2. Post reposisi 3. 1-2 minggu apakah kedudukan berubah/tidak 4. 6-8 minggu callus forming 5. Setiap perubahan / pergantian traksi 6. Menjelang keluar RS Jump to first page Komplikasi Fraktur 1. Osteomyelitis 2. Non Union (neoarthrosis) 3. Bone artrophy 4. Bone formation in muscle myositis ossificans 5. Deformitas berat Jump to first page Beberapa type fraktur
Fr.transversal Fr. oblique/spiral/screw Fr.kominutif lebih dari 2 fragmen Fr.avulsi Fr.green stick (pada anak-anak) Fr.kompressi vertebra Fr.impressi tengkorak Fr. linier
Jump to first page Fr.transversal Fr.oblik Fr. kominutif Jump to first page Fr.Kompressi Jump to first page Fraktur radius bagian distal a.Fraktur Colles fr.radius bagian distal (sampai 1 mm dibagian distal) dengan angulasi ke posterior, dislokasi ke posterior dan deviasi fragmen distal ke radial b. Fraktur Smith Fr.radius bagian distal dengan angulasi atau dislokasi fragmen distal ke volar Jump to first page Fr.Colles Jump to first page Fraktur radius dan ulna a. Fr.Monteggia fr.ulna bagian proximal dengan dislokasi kaput radii b. Fr.Galeazzi fr.radius bagian distal dengan dislokasi ulna bagian distal Jump to first page Fr. Galeazzi Fr. Monteggia Jump to first page Fr. Galeazzi
Jump to first page Fr. Monteggia
Jump to first page Fraktur Patologis 1. Fr.trauma berat 2. Fr.Spontan/patologis, mis: - tumor tlg : ( primer, sekunder) - infeksi: ( osteomielitis) 1. Fr.stress : oleh trauma ringan & terus menerus mis : fr.march metacarpal fr.tibia Penari Ballet fr. Fibula pelari jarak jauh Jump to first page Lain-lain - Fr.bentuk T, V, atau Y - Fr. Impacted - Fr.longitudinal
Jump to first page 4.PENYAKIT DEFISIENSI TULANG A. Rickets (Hipovitaminosis D) 1. Kelainan tulang akibat defisiensi vit D,kerusakan ginjal, kerusakan absorbsi mineral (usus) 2. Rontgen 1. Pembesaran chondrocostal junction (rachitis rosary) 2. Cupping metafise (tarikan otot-otot & ligamentum) 3. Bowing tulang2 panjang
Jump to first page 4. Kadang2 Greenstick fraktur 5. Kalsifikasi subperiosteal 6. Tepi ala ossis ilii (irreguler) 7. Dens metaphysial line yang normal menghilang (irreguler+frayed) 8. Kepala: Fontanella + sutura ( masih terbuka) 9. Osteoporosis
Jump to first page Rickets Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page B. Scurvy (hipovitaminosis C)
1. Akibat defisiensi Vit C terjadi kegagalan pembentukan jaringan Intraseluler termasuk tulang, kartilago & endotel 2. Pembentukan tulang terhambat, sedangkan reabsorbsi tetap terjadi (osteoporosis)
Jump to first page 3. Rontgen : 1. Osteoporosis general 2. Ground Glass Appearance 3. Cortex tipis 4. Metafise lebar (cupping) 5. Pelkens sign marginal spur formation 6. Wimbergers sign marginal ring calcification pada pusat2 osifikasi di epifise 7. Subperiosteal hematoma mengalami kalsifikasi subperiosteal bone
Jump to first page Femur & tibia around the knee in scurvy Jump to first page Scurvy Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page 5.DISPLASIA TULANG Yakni gangguan bentuk tulang atau modelling intrinsik tulang A.Fibrous displasia Terdiri atas 2 bentuk yaitu monostatik (femur, tibia, iga,& muka) dan Polistatik (beberapa tulang unilateral) Rontgen : 1. Ground glass app 2. Cortex utuh & lebar 3. Endosteal cortex tipis & scalloping Jump to first page 4. Diafise lebar & ekspansi 5. Kadang-kadang sklerotik menonjol 6. Kepala : tepi sklerotik, diploe lebar, tabula eksterna menonjol (interna jarang kena), sklerotik dibasis tengkorak & crista sphenoid serta facial bone (penebalan&sklerotik tulang2 muka & dasar tengkorak, terjadi obliterasi dari sinus maxilaris
Jump to first page Fibrous dysplasia: Ireguler circumscribed destruction of bone with thick sclerotic margin Jump to first page Jump to first page 5.DISPLASIA TULANG Yakni gangguan bentuk tulang atau modelling Intrinsik tulang OSTEOGENESIS IMPERFECTA 1. Pengertian Osteogenesis imferfecta adalah ketidak- sempurnaan jaringan ikat dan tulang sehingga kortex tulang panjang menipis,fragile dan mineralisasi tulang berkurang.Blue sclera,gangguan kulit dan ketulian akibat otosclerosis merupakan penyerta yang sering.
Jump to first page 2. Etiologi Osteogenesis imperfecta adalah penyakit herediter yang disebabkan oleh gangguan aktifitas osteoblastic pada tulang dan abnormalitas serat kolagen yang disebabkan oleh maturasi incomplit.
3. Patofisiologi Gangguan aktifitas osteoblastik dan maturasi serat kolagen menyebabkan fragilitas yang berlebihan dari tulang,hipermobilitas dari sendi,kulit dan sclera tipis,gigi rapuh,dan ketulian yang disebabkan oleh otosclerosis.
Jump to first page Osteogenesis imferfecta ada 2 bentuk yaitu: Kongenital ; kelainan didapat sejak dalam rahim (in uterina),diagnosis dapat ditegakkan sejak lahir yang ditandai dengan bayi lahir dengan multiple fraktur .Mortalitas tinggi olehkarena perdarahan intracranial atau infeksi saluran pernapasanyang berulang pada 2 tahun pertama kehidupan. Tarda ; diketahui sejak masa kecil olehkarena tendensi fraktur tulangyang luar biasa.pergerakan sendi berlebihan dan sering dislokasi,ketulian karena otosclerosis,gigi discolorisasi,fragile sclera dan kulit tipis.
Jump to first page 4. Gambaran Radiologik Foto polos: a. Tengkorak, Tulang cranium sebagian besar berupa membran saat lahir,jika bertahan hidup ossifikasi berkembang lambat sehingga sutura lebar dengan multiple warmion bones(mosaik skull).pada anak yang lebih besar tonjolan pa regio temporal merupakan tanda yang khas. b. Tulang panjang, Kongenital lahir dengan multiple fraktur tulang panjang,cortex tipis memberikan gambaran ground glass appearance,humerus melebar,dan bowing tulang extremits inferior.
Jump to first page c. Vertebra, Pertumbuhan normal tetapi osteoporotik dengan cortex yang tipis.Sering fraktur kompressi,permukaan discus tampak biconcav .intervertebra space mungkin melebar,dan scoliosis. d. Tulang pipih, Pelvis dapat berubah bentukdan protrusio acetabuli.fraktur costa juga sering e. Lain-lain, Gigi sering kecil,deformed dan pulp chambers and root canals obliteated.dislokasi sendi besar olehkarena ligamen yang longgar dan otot yang hipertonik.
Jump to first page USG a.kongenital;pada kehamilan lebih dari 17 mg dapat terlihat ; 4 Mineralisasi tengkkorak sangat berkurang.( increased trough-transmission of skull. 4 Abnormal compresibility of skull vault with tranducer. 4 Visulisasi skeletal berkurang. 4 Multiple fetal fractures+ deformitas tulang panjang. 4 Abnormal short limb. 4 Small thorax. 4 Bayi kecil untuk ukuran kehamilan. 4 Tarda : kelainan dapat ditandai dengan bowing tulang panjang+ fraktur,bentuk humerus hampir normal.
Jump to first page B. Osteogenesis Imperfecta : terdiri atas 2 bentuk yaitu congenital (sejak lahir) dan tarda (gejala baru tampak waktu anak2) Rontgen : 1. Tulang2 osteoporosis (ground glass appearance) 2. Multiple fracture 3. Bowing ekstremitas inferior 4. Vertebra bikonkaf 5. Deosifikasi tulang + diameter tlg lebar 6. Kepala : - tabula tipis + warmian bone 7. Protrusio acetabuli Jump to first page Jump to first page ACHONDROPLASIA 1. Pengertian. Achondroplasia adalah salah satu gangguan pertumbuhan tulang yang menyebabkan dwarfisme atau perawakan pendek.
2. Etiologi Achondroplasia disebabkan oleh faktor dominan pada autosom.Dimana terdapat defek pada gen yang mengkode fibroblast growth factor reseptor type 3.gen tersebut terdapat ada kromosom p 16.3.Kurang-lebih 80% kasus disebabkan oleh mutasi yang baru,frekuensi meningkat seiring dengan umur orang tua dengan kata lain makin tua umur pasangan makin besar kemungkinan mendapatkan anak yang menderita achondroplasia.
Jump to first page 3. Patofisiologi Karakteristik dari achonroplasia aalah pemendekan dari tulang-tulang extremitas yang sangat kontras dengan tulang aksial yang panjangnya hampir normal. Hal ini disebabkan karena adanya defekpada gen yang mengkodekan fibroblast growth factor reseptortype 3 .keadaan ini menyebabkan displasia fisis(lempeng epifisis) sehingga pertumbuhan cartilago menjadi minimal dan decreased enchondral bone formation. Sedangkan ossification dan maturasi epifisis, cartilago articular dan membraneus boneformation tidak terganggu.
Jump to first page 4. Gambaran Radiologik Foto polos : a. Tulang Panjang Tulang tulang panjang memendek dan simetris(humerus dan femoris lebih pendek dari tulang distalnya =rhizomelia).Tulang relatif melebar dan promonen pada tempat insersi otot. b. Tengkorak Tulang tengkorak membesar dengan basis memendek,sella biasa kecil.foramen magnum karakteristik kecil dan funnel shaped. sama panjang.
Jump to first page c. Vertebra Diameter AP corpus vertebra sering memendek tetapi tingginya tidak berkurang signifikan. d. Pelvis Diameter pelvis berkurang. e. Thorax Costa memendek dengan bagian anteior melebar. Sternum pendek dan melebar. f. Tangan dan Kaki Jari-jari memendek dan melebar tetapi tulang- tulang tarsal dan carpal hampir normal. Trident hand yaitu hampir semua jari Jump to first page USG Kelainan pada achondroplasia dapat dideteksi pada kehamilan 27 mg atau lebih berupa ; a. Tulang panjang proksimal memendek. b. Increased BPD,HC, HC/AC ratio. c. Decreased FL/BPD ratio.
CT Scan/ MRI Dapat terlihat stenosis canalis spinalis atau tapepring caudal canalis spinalis pada region lumbar sehingga interpedicular berkurang dari L1 L5.Pada region thoracolumbal satu atau dua CV dapat telihat wedged or bulled-nosed.Scalloping posterior corpus vertebra dapat terlihat.
Jump to first page C. Achondroplasia Semua tulang panjang (ekstremitas) memendek sedangkan Corpus Vertebra normal panjangnya. Rontgen : 1. Tulang2 panjang pendek & simetris (micromelia) 2. Proximal lebih pendek daripada distal (rhizomelia) humerus lebih pendek dari radius, femur lebih pendek dari tibia 3. Metafise lebar & cupping (distal tulang panjang) Jump to first page 4. Tulang jari tangan pendek % lebar, mis jari 3 & 4 sama panjang (trident hand) 5. Tulang belakang : wedge/baji (vertebra lumbal), tepi belakang Corpus Vertebrae membulat (concaf) sehingga foramen Intervertebralis lebar,diameter Antero-Posterior pedikel memendek 6. Kepala membesar (branchycephaly) 7. Fibula head lebih panjang dari tibia (sama halnya ulna terhadap radius) 8. Tulang pelvis bentuk champagne (acetabular angle mendatar)
Jump to first page Achondroplasia Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page 6. TUMOR TULANG Dapat benigna/maligna serta bisa primer/ Sekunder (metastase) : Untuk membedakan maligna atau tidak : 1. Umur penderita 2. Lamanya gejala2 nyeri & pembengkakan serta kecepatan pembesaran 3. Besar kecilnya tumor
Jump to first page 4. Jumlah lesi (mono/polistatik) 5. Lokalisasi dalam tulang 6. Densitas : osteolitik, osteosklerotik & campuran 7. Struktur tumor : tepinya, destruksi: sentral/ tepi, bentuk reaksi periosteal, kontinuitas cortex 8. Bentuk tulang keseluruhan : bengkok, ada fraktur Jump to first page 1. 0 - 5 thn : neuroblastoma 2. 5 - 20 thn : ewing tumor 3. 10 - 25 thn : osteosarcoma 4. 20 - 40 thn : giant cell tumor 5. 20 - 70 thn : lipoma 6. 30 - 45 thn : fibrosarkoma 7. 30 - 50 thn : periosteal sarcoma 8. 30 - 60 thn : chondrosarcoma 9. 30 - 70 thn : hemangioma 10. 40 - 80 thn : metastase, Multipel Mieloma 3 Hal penting lesi pada tulang * infeksi/neoplasma * benigna/maligna *primer/sekunder
Jump to first page Klasifikasi tumor tulang : A. Dari jaringan Skeletal 1. Jaringan tulang: a. Jinak: bone island, osteoma, osteoid osteoma, osteoblastoma b. Ganas ; Osteosarkoma, periosteal sarcoma Jump to first page 2. Kartilago : a. Jinak :Khondroma,Khondroblastoma, Khondromixoid Fibroma b. Ganas ( Khondrosarcoma ) 3. Jaringan Fibrosa : a. Jinak : Fibrosa, Brown Tumor b. Ganas : Fibrosarkoma 4. Giant Cell ( Giant Cell Tumor ) a. Jinak : GCT,ABC {Aneurysma Bone Cyste} b. Ganas : Giant Cell Tumor Maligna
Jump to first page 6. TUMOR TULANG Klasifikasi Tumor Tulang : B. Dari Jaringan Lain Dalam Tulang : 1. Pembuluh Darah : Hemangioma,Glomus Tumor,Hemagio Sarcoma 2. Saraf : Neurofibroma,Neuroblastoma, Neurofibrosarcoma 3. Lemak : Lipoma,Liposarcoma 4. Natokord : Chordoma 5. Epitel : Dermoid, Adamantinoma 6. Limfoid/Hemopoetik ; Limfoma, Leukimia, Plasmositoma,Multipel Mieloma Jump to first page C. Dari Sendi Sinovioma
D. Tidak Diketahui : a. Jinak : Solitary Bone Cyst b. Ganas : Ewing Tumor Jump to first page Tumor Jinak :
1. Bone Island ( Enostosis ) Ro : - Soliter/ Multiple -Terletak di Medulla ( Selalu ) - Densitas Homogen - Tepi dapat Irreguler Terjadi Spikula ke cavum Meduller
Jump to first page Sclerotic bone island in the distal femur & proximal portion of tibia Jump to first page 2. Osteoma :
Ro : - Dapat di Kepala, Sinus Paranasalis - Ukuran 2.5 Cm - Densitas Tinggi, Tegas, Tepi Rata & Homogen Jump to first page 3. Osteoid Osteoma Pria : Wanita = 3 : 1 Dekade 2 / 3
Predileksi : Diafise Tulang Panjang (50% Femur Bagian Proksimal ) Tibia Skull Jarang
Ro : - Area Radiolusen Oval/Bulat Tepi Sklerotik - Densitas Tinggi - Diameter 2.5 Cm
Jump to first page Benign osteoblastoma (Giant osteoid osteoma) Jump to first page 4. Osteochondroma -Pertumbuhan keluar dari tulang berasal dari cortex diafise tulang panjang -menjauhi sendi Ro : - Tipe pedunculated (khas tonjolan tulang dari cortex dengan gambaran dari trabekula lesi masuk dalam medulla melalui defek dari cortex ) - Kalsifikasi dalam lesi - Ukuran 8-10 cm arah menjauhi sendi - Pada pelvis dan scapula gambaran irreguler dengan densitas tinggi memberi gambaran Bunga Kol Jump to first page Giant Cell Tumor (Osteoclastoma) Usia 20 40 thn Amat jarang terjadi sebelum maturitas tulang Kadang2 multifokal pada tangan. Lesi soliter, predileksi di lutut, ujung distal radius, kadang-kadang pada sacrum, pelvis & vertebra. Ro : Zone radiolusen, khas terletak tepat pada cortex dibawah sendi Letak eksentris pada ujung tulang panjang Tidak ada kalsifikasi / occifikasi kecuali setelah terjadi fraktur patologis Gambaran khas : trabekulasi,berbentuk Soap Bubble App40% kasus
Jump to first page Tepi Osteolitik Batas lesi tidak tegas, reaksi tulang negatif Cortex menipis dan ekspansi Lesi dapat ekspansi ke jaringan lunak, tanpa kalsifikasi Angiografi hypervascular, dengan banyak pembuluh darah & shunting arteriovenosa DD : Aneurysmal Bone cyst, chondroblastoma,Fibrous Dysplasia
Jump to first page Giant cell tumor of bone Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Aneurysmal Bone Cyst Etiologi tidak diketahui Kadang2 terjadi sesudah fraktur Terjadi pd anak2 dengan predileksi pada tulang panjang Pada vertebra umur 10-20 thn, terutama pada arcus neuralis, jarang pada corpus, kebanyakan beberapa vertebra kena. Jump to first page Ro : Area reabsorbsi tulang yang khas dengan ekspansi tulang Ukuran lesi bervariasi 2-20 cm Cortex menipis & ekspansi Tepi endosteal berbatas tegas dengan cortex Soap Bubble Appearance Terdapat zona transisi antara lesi dengan medulla, kadang2 dengan sedikit sklerosis. Sering mirip dengan osteoclastoma. Kadang2 tepi scalloped atau irreguler, tepi sklerotik Angiografi mirip Osteoclastoma DD : Osteoclastoma /Giant Cell Tumor Jump to first page Aneurysmal bone cyst Jump to first page Aneurysmal bone cyst involving the distal metaphysis & epiphysis of femur Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Tumor ganas 1. Osteosarcoma menurut letak (sentral,perifer) menurut lesi (osteolitik,osteosklerotik, campuran) Pria > wanita
Jump to first page Ro : Predileksi : distal femur, jarang tibia, sternum, costa, kepala Letak lesi : metafise / diafise 50% sklerotik, dapat osteolitik, campuran (tepi tidak teratur) Reaksi periosteal gambaran sunburst/Sun Ray Khas lain : destruksi cortex & invasi ke jaringan lunak Soft tissue swelling Codman Triangle
Jump to first page Osteosarcoma of lytic type involving the distal femur Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page 2. Fibrosarcoma 5 % tumor skeletal Low grade pain 1 thn Sering di medulla Metafise 80% sekitar lutut
Jump to first page Ro : Khas osteolitik Di medulla (khas area radiolusen irreguler) Ekspansi cortex Soft tissue swelling (ok perluasan jaringan lunak) Tidak ada/ jarang ada reaksi periosteal
Jump to first page Periosteal fibrosarcoma of forearm involving the ulna Jump to first page 3. Khondrosarcoma Umur : 30 70 thn Predileksi : Pelvis, costa, proximal femur Ro : 4 destruksi korteks lokal, batas tidak tegas 4 batas jaringan sehat & lesi tidak dapat dibedakan 4 sentral tumor kalsifikasi tidak teratur 4 erosi endosteal, scalloping 4 pop-corn appearance 4 Reaksi Periosteal Lamellar Jump to first page Chondrosarkoma Jump to first page 4. Ewing Tumor Asal dari medula Umur 5 20 thn Predileksi : tulang2 panjang Ro : 4 Reaksi periosteal berlapis-lapis (Onion Skin Appearance) 4 Segitiga Codman 4 Sklerotik kadang2 & sebagai garis longitudinal 4 Destruksi tulang 4 Soft tissue swelling
Jump to first page Ewings tumor Jump to first page Jump to first page
5. Sinovioma 70% ekstremitas inferior lutut Kurang 30 thn Amat ganas cepat metastase ke KGB Ro : 4 Massa jaringan lunak sekitar sendi 4Banyak kalsifikasi 4 destruksi tulang irreguler dekat sendi 4Penebalan sinovia & erosi perlekatan kapsula Jump to first page 6. MM (Multiple Mieloma)
Tumor primer ganas sumsum tulang Ro : Osteoporosis cortex menipis Osteolitik Punch out lesion multiple, bulat, tegas, intak, ukuran bervariasi Tepi dlm kortex scalloping Kadang2 lesi ekspansif & memberi gbr soap bubble DD : metastasis
Jump to first page Jump to first page Jump to first page 7. Metastasis Dapat osteolitik, osteoblastik Batas tidak tegas Tepi irreguler & kadang2 tepi sklerotik Predisposisi metastase urutan terbanyak : vertebra iga & sternum tengkorak & pelvis tulang2 lain Jump to first page Jump to first page Jump to first page 7. NEKROSIS AVASKULER TULANG ( OSTEOCHONDRITIS, OSTEOCHONDROSIS, INFARK TULANG) Adalah suatu kelainan tulang dimana satu segmen tulang kehilangan suplai darahnya sehingga elemen sel didalamnya mati osteonekrosis
Pada umumnya tidak ada proses infeksi Ro : Akut tak tampak kerusakan Stadium sedang difuse osteoporosis, densitas normal pada daerah avaskuler Jump to first page Stadium lanjut : a. Sendi besar (pinggang & bahu terjadi mikrofraktur korteks, diikuti kompressi trabekula & kolaps,sehingga sendi mendatar disertai densitas subarticular tumbuh bersamaan trabekula tertekan kedalam ruang yang lebih kecil Jump to first page a. Infark di metafise & subartikuler bagian sentral lusen b. Bone within Bone tampak sebagai densitas linier didalam & sejajar cortex c. Kelainan epifise Cone epiphyse disebut fusi prematur
Jump to first page LOKASI2 KELAINAN OSTEOCHONDRITIS 1. Corpus verteba Calve Disease 2. Vertebral epiphyse Scheuermann disease 3. Capitulum Humerus Panners Disease 4. Lunatum Kienboeck disease 5. Proxphlanges (jari) thiemmanns disease 6. Caput metacarpal dietrich disease 7. Caput femoris calve leg perthes Jump to first page 1. Distal collum femoris coxa vara 2. Tibia/apophysis tibia osgood schlatter 3. Condylus medial tibia blounts disease 4. Colcaneus apophysis sever disease 5. Naviculare alban kochler 6. Caput metatarsal Freiberg Kochler
Jump to first page Osteoporosis Defenisi : Suatu penyakit skeletal yang bersifat sistemik,ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktur tulang dengan akibat jaringan tulang dengan akibat peningkatan kerapuhan serta kerentanan tulang terhadap fraktur Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page Pencitraan pada osteoporosis
Jump to first page 8. PENYAKIT DEGENERATIF SENDI A. SPONDYLOSIS / SPONDYLOARTHROSIS Osteo Arthritis dari Spine Rontgen : - Spur formation / osteophyte > Anterior > Posterior > Lateral - Dapat terjadi bridging bamboo spine - Marginal sclerosis dari corpus vertebra - Spur dapat menjulang kedalam (foramen Intervertebralis paling sering cervical (C5,C6,C7) ggn neurologis Jump to first page Jump to first page B. OSTEOARTHRITIS (OA) - Osteoarthrosis degeneratif joint disease - Predileksi mulai pada lutut - Wanita > pria Rontgen (jari2) paling sering distal interphalangeal joint O Selalu sendi menyempit O Permukaan sendi irreguler O Herbendens Nodes pada aspect dorsal dari basis phalang distal spurformation O Subchondral cyst like defect Jump to first page Ro (Lutut) : O Spur aspek posterior patella O Spur formation : condylus tibia proximal,femur distal, eminentia intercondyloidea tibia O Sendi menyempit aspek medial (DD.Rheumatoid : menyeluruh sendi)
Jump to first page Jump to first page C. PSORIATIC ARTHRITIS Destruksi Predominant mengenai distal interphalangeal joint (seperti OA) Terjadi ankylosing pada interphalangeal joint DD. Rheumatoid pada interphalangeal joint Ruang sendi lebar permukaan jelas Destruksi artritis pada interphalangeal joint dari ibu jari kaki Osteoporosis Ringan Kaki lebih jelas menunjukkan psoriatic arthritis Mineralisasi tulang tidak terganggu Jump to first page PSORIATIC ARTHRITIS Jump to first page D. ANKYLOSING SPONDYLITIS Marie strumpells/von bechterews/rhematoid spondylitis wanita = pria biasa pada orang muda Rontgen : O Sacro-iIiac Joint kabur (SI) melebar menyempit sklerosing/ankylosing (bilateral) O Mulai selalu di SI Joint O Squaring anterior corpus vertebrae O Osteoporosis umum O Kalsifikasi ligamentum + paraspinal soft tissue O Bamboospine O Destruksi discus O Syndesmophyte formation
Jump to first page Jump to first page Jump to first page Jump to first page E. RHEUMATOID ARTHRITIS - Wanita > pria - Multiple & Symetris - Paling sering terkena : proksimal interphalangeal joint,metacarpophalangeal joint,wrist joint (radiocarpal), tidak semua joint bisa terkena. Rontgen : O Periartikular soft tissue swelling bentuk fusiform (spindle sharped) Jump to first page O Osteoporosis daerah periarticular O Celah sendi menyempit destruksi rawan sendi O Marginal erotion juxta articular arthritis mutilans O Ankylosing tulang + subluxatio O Ulnar deviation dari jari2 Akibat subluxatio ( flexi extensi swan neck Appearance )
Jump to first page RHEUMATOID ARTHRITIS WITH SCLERODERMA Jump to first page F. GOUT Pria > Wanita Lebih 40 thn Rontgen : O Perubahan Rontgen baru terlihat pada serangan berulang2 O Pada umumnya hanya mengenai satu joint metacarphalangeal joint (tetapi sendi lain tangan & kaki bisa kena) O Deposit Na. urat tidak radioopak (tidak terlihat, hanya terlihat periartikuler & joint swelling Jump to first page O Osteolitik juxta artikular kecil/besar batas tegas O Ada subartikuler cystic area tepi sklerotik Over hanging edge,D0,3-3 cm atau disebut PUNCHED OUT O Bila ada deposit Ca pada tophi tophi terlihat O Sendi sempit O Osteoporosis kurang
Jump to first page Jump to first page Jump to first page FOTO KEPALA Informasi/kelainan2 dapat : Fraktur Infeksi Tumor : - primer - sekunder Sinus paranasalis Kongenital Tanda2 peningkatan tekanan intra kranial : - Sutura melebar - Impressiones digitatae - Destruksi sella