Anda di halaman 1dari 178

Jump to first page

Prof.Dr.dr.Muhammad Ilyas, Sp.Rad (K)


Bagian Radiologi FK-Unhas


RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL
Jump to first page
Pemeriksaan Rongen Tulang memberi informasi :
1. Lesi tulang & jaringan Lunak sekitarnya
2. Adanya fraktur/ancaman fraktur patologis
3. Asal/Sifat suatu lesi(jinak/ganas)
4. Sebagai guide untuk biopsi
5. Follow Up perjalanan penyakit

Pendahuluan
Jump to first page
Saat ini peralatan radiologi semakin canggih
misalnya :
X-ray
CT Scan
MRI
Skintigrafi
USG
Angiografi

Pemeriksaan radiologis X-Ray konvensional
masih memegang peranan utama

Jump to first page
Jump to first page
Tulang terdiri dari bahan-bahan
25% air
30% organik
45% anorganik ( densitas tulang radiopak ) :
Ca phosphat 85%
Ca carbonat 15%
Tulang mendapat suplai darah dari 3 sumber :
1. Arteri nutrisi(lekukan a.nutricia pd foto tulang
2. Arteri metafise & epifise(yg mensuplai langsung pd
metafise & epifise
3. Art. Periost berhubungan langsung dgn pembuluh darah
merupakan percabangan a.nutricia yg menyelusuri
sistim Havers & Volkman pd tulang2



Jump to first page
ANATOMI RADIOLOGI
BUKU MESCHAN I :
1. Articular cartilage
2. Subarticular of epiphyse
3. Epiphysis
4. Epiphyseal line
5. Metaphysis
6. Diaphysis


Jump to first page

3.
2.
1.
4.
5.
6.
Jump to first page
KELAINAN TULANG DAN SENDI
1. ANOMALI PERKEMBANGAN/KONGENITAL
2. INFEKSI
3. TRAUMA & FRAKTUR
4. PENYAKIT DEFISIENSI TULANG
5. PENYAKIT DISPLASIA TULANG
6. TUMOR TULANG
7. AVASCULAR NEKROSIS/ASEPTIK NEKROSIS
8. PENYAKIT DEGENERATIF SENDI/METABOLIK

Jump to first page
1.ANOMALI PERKEMBANGAN /KONGENITAL
1. Arthrogriposis Multiple Congenital kegagalan
pembentukan otot
2. Ekstremitas atas :
a. Absen tulang : hemipelia distal
Phacomelia proksimal


Jump to first page
b. Synostosis Radius & Ulna
c. Tangan :
Brachyphalangea ( pendek )
Brachydactili (metacarpal pendek)
Tubular bone panjang
Polydactyli
Jump to first page
3. Pelvis :
O Nargle & Robert pelvis :
a. Satu sayap sacrum absen
b. Robert = Nagle bilateral
O Iliac Horns Prossesus menonjol kearah
dorsal dr permukaan sayap ilium
Jump to first page
4. Ekstremitas bawah :
Diskolasi kongenital dr coxae(panggul)
Coxa vara kongenital: - femur bowing &
memendek bilateral
Patella bipartite & multipartite
Pseudoarthrosis congenital Tibia & Fibula
a. 1/3 tengah / bawah
b. Sering lesi pd fibula
Kaki & ankle :
- Pes equino varus
- Ball & sochet ankle foot


Jump to first page
5. Columna vertebralis :
- Coronal clefts vertebra spina bifida
- Hemivertebra
- Sacralisasi
- Lumbalisasi
- Scoliosis


Jump to first page
Jump to first page
2.INFEKSI OSTEOMYELITIS
a. Pyogenic / suppurative
* Stafilokokus * Pneumokokus
* Streptokokus * Salmonella
Penyebaran
- Hematogen dari focus infeksi
(tenggorokan & kulit)
- Kontaminasi luar (fraktur terbuka/operasi
tulang )
b. Spesifik/ non suppurative
- TBC, virus, dan jamur
- Perlangsungan lambat dibanding pyogenic



Jump to first page
b. Kronis :
Terapi tidak adekuat
Radiologis
Osteosclerosis (banyak)
Diameter tlg besar/bertambah
Kontur tulang tdk rata, cortex tebal
Bisa ada osteolitik
Kadang-kadang terlihat sekuester

Jump to first page
OSTEOMYELITIS
a. Akut :
- biasanya pada anak-anak
- metaphysis tulang (femur distal, tibia
proksimal, proksimal dan distal humerus
radius, ulna serta pada corpus vertebra)
Radiologi :
- Osteolitik
- Periosteal reaction
- Soft tissue swelling


Jump to first page
Acute osteomyelitis
Jump to first page
Jump to first page
Chronic Osteomyelitis
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
TBC TULANG BELAKANG SPONDILITIS TBC
Lesi pd corpus vertebra ada 3 tempat :
A. Tipe marginal
- dekat diskus intervertebra atas/bawah
- destruksi ostiolitik bgn depan corpus vertebra &
cepat merusak discus discus sempit
- dua atau lebih corp.vert berdekatan terlibat
- wedge/baji gibbus
- Spider leg app
- Kronis timbul kalsifikasi pd abses
- tidak tampak osteosclerotik
Jump to first page
B. Tipe Sentral
- Abses /cold abses ditemukan pd bagian
tengah corpus vertebra
- discus lambat terkena
- bila meluas ke tepi tulang proses sama
tipe marginal

C. Tipe anterior
- berlangsung dibawah periosteum
- meluas dibawah lig.Longitudinalis anterior
- kerusakan discus intervertebra lambat
Jump to first page
Gambaran Radiologik:
Spondylitis Tuberkulosis
- Foto Thorax untuk melihat adanya tuberkulosis paru
- Foto vertebra AP/Lat:
4Kelainan radiologik mungkin tidak terlihat dalam waktu
beberapa minggu setelah onset dari infeksi
4Destruksi osteolitik pada vertebra terutama bagian
anterior yang memberikan gambaran anterior wedging
(baji)
4Diskus intervertebralis umumnya intak namun bisa
menyempit bahkan dapat terjadi fusi pada kasus yang
lanjut
4Irregularitas pada endplate dan osteolisis
4Sklerosis yang difus dari vertebra
4Abses paravertebral yang biasanya luas

Jump to first page
- CT-Scan Vertebra:
4 NECT: Kalsifikasi pada abses
paravertebra yang kronik
4 CECT: Penyangatan epidural yang
difus/periferal dan jaringan lunak
paravertebral
4 Bone CT: destruksi tulang yang difus dan
sekuestrasi

Jump to first page
- MRI:
4 T1WI:Lesi hypointens pada sum-sum tulang
dan vertebra yang berdekatan, hypointens
pada tulang, extradural dan abses
paravertebral
4 T2WI: hyperintens pada sum-sum tulang
diskus dan jaringan lunak yang terinfeksi
- Nuclear Medicine
4 Bone Scan: Peningkatan up take
radionuklide pada vetrebra
4 Galium Scan: Peningkatan up take
radionuklide pada vertebra dan jaringan
lunak paravertebral

Jump to first page
Spondylitis Pyogenik:
- Foto Vertebra AP/Lat:
4 Gambaran mungkin belum terlihat dalam waktu
2-8 minggu setelah onset
4 Kolaps vertebra
4 Diskus intervertebralis umumnya terkena dengan
gambaran diskus yang menyempit bahkan
dapat menghilang pada kasus yang lanjut
4 Lesi osteolisis pada vertebra dan endplate yang
diikuti dengan peningkatan densitas tulang
4 Densitas jaringan lunak paravertebral
4 Jarang terjadi kalsifikasi pada jaringan lunak dan
deformitas pada vertebra

Jump to first page
- CT-Scan:
4 NECT: Gambaran iso-hipodens pada jaringan
lunak paravertebral
4 CECT: Penyangatan pada sum-sum tulang dan
jaingan lunak paravertebral
4 Bone CT: Lesi osteolitik/osteosklerotik pada
vertebral end plate, sequestrasi serta
deformitas pada vertebra yang jelas terlihat
pada potongan coronal dan sagittal
- MRI:
4 Diskus intervertebralis yang menyempit
4 Hipointens pada T1WI
4 Hiperintens pada T2WI

Jump to first page
- USG:
4 Real time: abses paravertebral yang
anechoik/hipoechoik
4 Color Doppler: hiperemia dan vaskularisasi
yang meningkat sekitar abses

- Nuclear Medicine:
4 Bone Scan: dengan technetiun 99
memperlihatkan up take radionuklida yang
progresif
4 Galium Scan: peningkatan up take Galium
Citrate

Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
TBC TULANG PANJANG
Rontgen :
- terutama metafise tulang panjang
- osteolitik lebih dominan
- kadang2 tepi osteosklerotik ringan
- periosteal reaction ringan tidak ada
- soft tissue swelling ringan
Primer dapat di tulang
Sekunder hematogen
Jump to first page
Tuberculosis of the knee
Jump to first page
Tuberculosis of right hip
Jump to first page
3. TRAUMA & FRAKTUR TULANG
a. Trauma dapat bersifat
Ringan : Hematoma kadang pd foto tulang tidak
terlihat
Berat ; subluksasi, dislokasi disertai fraktur
Eksternal : tabrakan, jatuh
Internal : kontraksi otot yg kuat & mendadak, mis :
epilepsi, tetanus & renjatan listrik
b. Fraktur
- adalah rusaknya kontinuitas tulang, kartilago atau
keduanya & disertai kerusakan jaringan.lunak
- fraktur dapat terbuka atau tertutup


Jump to first page
Evaluasi foto
1. Diagnostik segera setelah terjadi trauma
2. Post reposisi
3. 1-2 minggu apakah kedudukan berubah/tidak
4. 6-8 minggu callus forming
5. Setiap perubahan / pergantian traksi
6. Menjelang keluar RS
Jump to first page
Komplikasi Fraktur
1. Osteomyelitis
2. Non Union (neoarthrosis)
3. Bone artrophy
4. Bone formation in muscle myositis
ossificans
5. Deformitas berat
Jump to first page
Beberapa type fraktur

Fr.transversal
Fr. oblique/spiral/screw
Fr.kominutif lebih dari 2 fragmen
Fr.avulsi
Fr.green stick (pada anak-anak)
Fr.kompressi vertebra
Fr.impressi tengkorak
Fr. linier

Jump to first page
Fr.transversal
Fr.oblik Fr. kominutif
Jump to first page
Fr.Kompressi
Jump to first page
Fraktur radius bagian distal
a.Fraktur Colles
fr.radius bagian distal (sampai 1 mm
dibagian distal) dengan angulasi ke
posterior, dislokasi ke posterior dan deviasi
fragmen distal ke radial
b. Fraktur Smith
Fr.radius bagian distal dengan angulasi
atau dislokasi fragmen distal ke volar
Jump to first page
Fr.Colles
Jump to first page
Fraktur radius dan ulna
a. Fr.Monteggia
fr.ulna bagian proximal dengan dislokasi
kaput radii
b. Fr.Galeazzi
fr.radius bagian distal dengan dislokasi
ulna bagian distal
Jump to first page
Fr. Galeazzi
Fr. Monteggia
Jump to first page
Fr. Galeazzi

Jump to first page
Fr. Monteggia

Jump to first page
Fraktur Patologis
1. Fr.trauma berat
2. Fr.Spontan/patologis, mis:
- tumor tlg : ( primer, sekunder)
- infeksi: ( osteomielitis)
1. Fr.stress :
oleh trauma ringan & terus menerus
mis : fr.march metacarpal
fr.tibia Penari Ballet
fr. Fibula pelari jarak jauh
Jump to first page
Lain-lain
- Fr.bentuk T, V, atau Y
- Fr. Impacted
- Fr.longitudinal

Jump to first page
4.PENYAKIT DEFISIENSI TULANG
A. Rickets (Hipovitaminosis D)
1. Kelainan tulang akibat defisiensi vit D,kerusakan
ginjal, kerusakan absorbsi mineral (usus)
2. Rontgen
1. Pembesaran chondrocostal junction
(rachitis rosary)
2. Cupping metafise (tarikan otot-otot & ligamentum)
3. Bowing tulang2 panjang


Jump to first page
4. Kadang2 Greenstick fraktur
5. Kalsifikasi subperiosteal
6. Tepi ala ossis ilii (irreguler)
7. Dens metaphysial line yang normal
menghilang (irreguler+frayed)
8. Kepala: Fontanella + sutura ( masih terbuka)
9. Osteoporosis

Jump to first page
Rickets
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
B. Scurvy (hipovitaminosis C)

1. Akibat defisiensi Vit C terjadi kegagalan
pembentukan jaringan Intraseluler termasuk
tulang, kartilago & endotel
2. Pembentukan tulang terhambat, sedangkan
reabsorbsi tetap terjadi (osteoporosis)

Jump to first page
3. Rontgen :
1. Osteoporosis general
2. Ground Glass Appearance
3. Cortex tipis
4. Metafise lebar (cupping)
5. Pelkens sign marginal spur formation
6. Wimbergers sign marginal ring
calcification pada pusat2 osifikasi di epifise
7. Subperiosteal hematoma mengalami
kalsifikasi
subperiosteal bone


Jump to first page
Femur & tibia around
the knee in scurvy
Jump to first page
Scurvy
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
5.DISPLASIA TULANG
Yakni gangguan bentuk tulang atau modelling intrinsik
tulang
A.Fibrous displasia
Terdiri atas 2 bentuk yaitu monostatik (femur, tibia, iga,&
muka) dan Polistatik (beberapa tulang unilateral)
Rontgen :
1. Ground glass app
2. Cortex utuh & lebar
3. Endosteal cortex tipis & scalloping
Jump to first page
4. Diafise lebar & ekspansi
5. Kadang-kadang sklerotik menonjol
6. Kepala : tepi sklerotik, diploe lebar, tabula
eksterna menonjol (interna jarang kena), sklerotik
dibasis tengkorak & crista sphenoid serta facial
bone (penebalan&sklerotik tulang2 muka & dasar
tengkorak, terjadi obliterasi dari sinus maxilaris


Jump to first page
Fibrous dysplasia:
Ireguler circumscribed destruction of
bone with thick sclerotic margin
Jump to first page
Jump to first page
5.DISPLASIA TULANG
Yakni gangguan bentuk tulang atau modelling
Intrinsik tulang
OSTEOGENESIS IMPERFECTA
1. Pengertian
Osteogenesis imferfecta adalah ketidak-
sempurnaan jaringan ikat dan tulang sehingga
kortex tulang panjang menipis,fragile dan
mineralisasi tulang berkurang.Blue
sclera,gangguan kulit dan ketulian akibat
otosclerosis merupakan penyerta yang sering.


Jump to first page
2. Etiologi
Osteogenesis imperfecta adalah penyakit
herediter yang disebabkan oleh gangguan
aktifitas osteoblastic pada tulang dan
abnormalitas serat kolagen yang disebabkan oleh
maturasi incomplit.

3. Patofisiologi
Gangguan aktifitas osteoblastik dan
maturasi serat kolagen menyebabkan fragilitas
yang berlebihan dari tulang,hipermobilitas dari
sendi,kulit dan sclera tipis,gigi rapuh,dan ketulian
yang disebabkan oleh otosclerosis.

Jump to first page
Osteogenesis imferfecta ada 2 bentuk yaitu:
Kongenital ; kelainan didapat sejak dalam rahim
(in uterina),diagnosis dapat ditegakkan sejak
lahir yang ditandai dengan bayi lahir dengan
multiple fraktur .Mortalitas tinggi olehkarena
perdarahan intracranial atau infeksi saluran
pernapasanyang berulang pada 2 tahun
pertama kehidupan.
Tarda ; diketahui sejak masa kecil olehkarena
tendensi fraktur tulangyang luar
biasa.pergerakan sendi berlebihan dan sering
dislokasi,ketulian karena otosclerosis,gigi
discolorisasi,fragile sclera dan kulit tipis.

Jump to first page
4. Gambaran Radiologik
Foto polos:
a. Tengkorak,
Tulang cranium sebagian besar berupa membran
saat lahir,jika bertahan hidup ossifikasi berkembang
lambat sehingga sutura lebar dengan multiple
warmion bones(mosaik skull).pada anak yang lebih
besar tonjolan pa regio temporal merupakan tanda
yang khas.
b. Tulang panjang,
Kongenital lahir dengan multiple fraktur tulang
panjang,cortex tipis memberikan gambaran ground
glass appearance,humerus melebar,dan bowing
tulang extremits inferior.

Jump to first page
c. Vertebra,
Pertumbuhan normal tetapi osteoporotik dengan
cortex yang tipis.Sering fraktur
kompressi,permukaan discus tampak biconcav
.intervertebra space mungkin melebar,dan scoliosis.
d. Tulang pipih,
Pelvis dapat berubah bentukdan protrusio
acetabuli.fraktur costa juga sering
e. Lain-lain,
Gigi sering kecil,deformed dan pulp chambers and
root canals obliteated.dislokasi sendi besar
olehkarena ligamen yang longgar dan otot yang
hipertonik.

Jump to first page
USG
a.kongenital;pada kehamilan lebih dari 17 mg dapat terlihat ;
4 Mineralisasi tengkkorak sangat berkurang.( increased
trough-transmission of skull.
4 Abnormal compresibility of skull vault with tranducer.
4 Visulisasi skeletal berkurang.
4 Multiple fetal fractures+ deformitas tulang panjang.
4 Abnormal short limb.
4 Small thorax.
4 Bayi kecil untuk ukuran kehamilan.
4 Tarda : kelainan dapat ditandai dengan bowing
tulang panjang+ fraktur,bentuk humerus hampir
normal.

Jump to first page
B. Osteogenesis Imperfecta :
terdiri atas 2 bentuk yaitu congenital (sejak lahir)
dan tarda (gejala baru tampak waktu anak2)
Rontgen :
1. Tulang2 osteoporosis (ground glass appearance)
2. Multiple fracture
3. Bowing ekstremitas inferior
4. Vertebra bikonkaf
5. Deosifikasi tulang + diameter tlg lebar
6. Kepala : - tabula tipis + warmian bone
7. Protrusio acetabuli
Jump to first page
Jump to first page
ACHONDROPLASIA
1. Pengertian.
Achondroplasia adalah salah satu gangguan pertumbuhan
tulang yang menyebabkan dwarfisme atau perawakan
pendek.

2. Etiologi
Achondroplasia disebabkan oleh faktor dominan pada
autosom.Dimana terdapat defek pada gen yang mengkode
fibroblast growth factor reseptor type 3.gen tersebut
terdapat ada kromosom p 16.3.Kurang-lebih 80% kasus
disebabkan oleh mutasi yang baru,frekuensi meningkat
seiring dengan umur orang tua dengan kata lain makin tua
umur pasangan makin besar kemungkinan mendapatkan
anak yang menderita achondroplasia.

Jump to first page
3. Patofisiologi
Karakteristik dari achonroplasia aalah pemendekan
dari tulang-tulang extremitas yang sangat kontras
dengan tulang aksial yang panjangnya hampir
normal. Hal ini disebabkan karena adanya defekpada
gen yang mengkodekan fibroblast growth factor
reseptortype 3 .keadaan ini menyebabkan displasia
fisis(lempeng epifisis) sehingga pertumbuhan
cartilago menjadi minimal dan decreased enchondral
bone formation. Sedangkan ossification dan
maturasi epifisis, cartilago articular dan
membraneus boneformation tidak terganggu.

Jump to first page
4. Gambaran Radiologik
Foto polos :
a. Tulang Panjang
Tulang tulang panjang memendek dan
simetris(humerus dan femoris lebih pendek dari
tulang distalnya =rhizomelia).Tulang relatif melebar
dan promonen pada tempat insersi otot.
b. Tengkorak
Tulang tengkorak membesar dengan basis
memendek,sella biasa kecil.foramen magnum
karakteristik kecil dan funnel shaped.
sama panjang.

Jump to first page
c. Vertebra
Diameter AP corpus vertebra sering memendek
tetapi tingginya tidak berkurang signifikan.
d. Pelvis
Diameter pelvis berkurang.
e. Thorax
Costa memendek dengan bagian anteior
melebar. Sternum pendek dan melebar.
f. Tangan dan Kaki
Jari-jari memendek dan melebar tetapi tulang-
tulang tarsal dan carpal hampir normal. Trident hand
yaitu hampir semua jari
Jump to first page
USG
Kelainan pada achondroplasia dapat dideteksi pada
kehamilan 27 mg atau lebih berupa ;
a. Tulang panjang proksimal memendek.
b. Increased BPD,HC, HC/AC ratio.
c. Decreased FL/BPD ratio.

CT Scan/ MRI
Dapat terlihat stenosis canalis spinalis atau tapepring
caudal canalis spinalis pada region lumbar sehingga
interpedicular berkurang dari L1 L5.Pada region
thoracolumbal satu atau dua CV dapat telihat wedged or
bulled-nosed.Scalloping posterior corpus vertebra dapat
terlihat.

Jump to first page
C. Achondroplasia
Semua tulang panjang (ekstremitas) memendek
sedangkan Corpus Vertebra normal panjangnya.
Rontgen :
1. Tulang2 panjang pendek & simetris
(micromelia)
2. Proximal lebih pendek daripada distal
(rhizomelia) humerus lebih pendek dari
radius, femur lebih pendek dari tibia
3. Metafise lebar & cupping (distal tulang panjang)
Jump to first page
4. Tulang jari tangan pendek % lebar, mis jari 3 & 4
sama panjang (trident hand)
5. Tulang belakang : wedge/baji (vertebra lumbal),
tepi belakang Corpus Vertebrae membulat
(concaf) sehingga foramen Intervertebralis
lebar,diameter Antero-Posterior pedikel
memendek
6. Kepala membesar (branchycephaly)
7. Fibula head lebih panjang dari tibia (sama halnya
ulna terhadap radius)
8. Tulang pelvis bentuk champagne (acetabular
angle mendatar)

Jump to first page
Achondroplasia
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
6. TUMOR TULANG
Dapat benigna/maligna serta bisa primer/
Sekunder (metastase) :
Untuk membedakan maligna atau tidak :
1. Umur penderita
2. Lamanya gejala2 nyeri & pembengkakan serta
kecepatan pembesaran
3. Besar kecilnya tumor

Jump to first page
4. Jumlah lesi (mono/polistatik)
5. Lokalisasi dalam tulang
6. Densitas : osteolitik, osteosklerotik &
campuran
7. Struktur tumor : tepinya, destruksi: sentral/
tepi, bentuk reaksi periosteal, kontinuitas
cortex
8. Bentuk tulang keseluruhan : bengkok, ada
fraktur
Jump to first page
1. 0 - 5 thn : neuroblastoma
2. 5 - 20 thn : ewing tumor
3. 10 - 25 thn : osteosarcoma
4. 20 - 40 thn : giant cell tumor
5. 20 - 70 thn : lipoma
6. 30 - 45 thn : fibrosarkoma
7. 30 - 50 thn : periosteal sarcoma
8. 30 - 60 thn : chondrosarcoma
9. 30 - 70 thn : hemangioma
10. 40 - 80 thn : metastase, Multipel Mieloma
3 Hal penting lesi pada tulang
* infeksi/neoplasma
* benigna/maligna
*primer/sekunder

Jump to first page
Klasifikasi tumor tulang :
A. Dari jaringan Skeletal
1. Jaringan tulang:
a. Jinak: bone island, osteoma, osteoid
osteoma, osteoblastoma
b. Ganas ; Osteosarkoma, periosteal
sarcoma
Jump to first page
2. Kartilago :
a. Jinak :Khondroma,Khondroblastoma,
Khondromixoid Fibroma
b. Ganas ( Khondrosarcoma )
3. Jaringan Fibrosa :
a. Jinak : Fibrosa, Brown Tumor
b. Ganas : Fibrosarkoma
4. Giant Cell ( Giant Cell Tumor )
a. Jinak : GCT,ABC {Aneurysma Bone Cyste}
b. Ganas : Giant Cell Tumor Maligna


Jump to first page
6. TUMOR TULANG
Klasifikasi Tumor Tulang :
B. Dari Jaringan Lain Dalam Tulang :
1. Pembuluh Darah : Hemangioma,Glomus
Tumor,Hemagio Sarcoma
2. Saraf : Neurofibroma,Neuroblastoma,
Neurofibrosarcoma
3. Lemak : Lipoma,Liposarcoma
4. Natokord : Chordoma
5. Epitel : Dermoid, Adamantinoma
6. Limfoid/Hemopoetik ; Limfoma, Leukimia,
Plasmositoma,Multipel Mieloma
Jump to first page
C. Dari Sendi Sinovioma

D. Tidak Diketahui :
a. Jinak : Solitary Bone Cyst
b. Ganas : Ewing Tumor
Jump to first page
Tumor Jinak :

1. Bone Island ( Enostosis )
Ro : - Soliter/ Multiple
-Terletak di Medulla ( Selalu )
- Densitas Homogen
- Tepi dapat Irreguler Terjadi
Spikula ke cavum Meduller


Jump to first page
Sclerotic bone island in the distal
femur & proximal portion of tibia
Jump to first page
2. Osteoma :

Ro : - Dapat di Kepala, Sinus Paranasalis
- Ukuran 2.5 Cm
- Densitas Tinggi, Tegas,
Tepi Rata & Homogen
Jump to first page
3. Osteoid Osteoma
Pria : Wanita = 3 : 1
Dekade 2 / 3

Predileksi :
Diafise Tulang Panjang (50% Femur Bagian
Proksimal )
Tibia
Skull Jarang

Ro : - Area Radiolusen Oval/Bulat Tepi Sklerotik
- Densitas Tinggi
- Diameter 2.5 Cm

Jump to first page
Benign osteoblastoma (Giant osteoid osteoma)
Jump to first page
4. Osteochondroma
-Pertumbuhan keluar dari tulang berasal dari cortex
diafise tulang panjang
-menjauhi sendi
Ro :
- Tipe pedunculated (khas tonjolan tulang dari
cortex dengan gambaran dari trabekula lesi masuk
dalam medulla melalui defek dari cortex )
- Kalsifikasi dalam lesi
- Ukuran 8-10 cm arah menjauhi sendi
- Pada pelvis dan scapula gambaran irreguler
dengan densitas tinggi memberi gambaran Bunga Kol
Jump to first page
Giant Cell Tumor (Osteoclastoma)
Usia 20 40 thn
Amat jarang terjadi sebelum maturitas tulang
Kadang2 multifokal pada tangan.
Lesi soliter, predileksi di lutut, ujung distal radius, kadang-kadang
pada sacrum, pelvis & vertebra.
Ro :
Zone radiolusen, khas terletak tepat pada cortex dibawah
sendi
Letak eksentris pada ujung tulang panjang
Tidak ada kalsifikasi / occifikasi kecuali setelah terjadi
fraktur patologis
Gambaran khas : trabekulasi,berbentuk Soap Bubble
App40% kasus


Jump to first page
Tepi Osteolitik
Batas lesi tidak tegas, reaksi tulang negatif
Cortex menipis dan ekspansi
Lesi dapat ekspansi ke jaringan lunak, tanpa
kalsifikasi
Angiografi hypervascular, dengan banyak
pembuluh darah & shunting arteriovenosa
DD : Aneurysmal Bone cyst,
chondroblastoma,Fibrous Dysplasia



Jump to first page
Giant cell tumor of bone
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Aneurysmal Bone Cyst
Etiologi tidak diketahui
Kadang2 terjadi sesudah fraktur
Terjadi pd anak2 dengan predileksi pada
tulang panjang
Pada vertebra umur 10-20 thn,
terutama pada arcus neuralis, jarang pada
corpus, kebanyakan beberapa vertebra
kena.
Jump to first page
Ro :
Area reabsorbsi tulang yang khas dengan
ekspansi tulang
Ukuran lesi bervariasi 2-20 cm
Cortex menipis & ekspansi
Tepi endosteal berbatas tegas dengan cortex
Soap Bubble Appearance
Terdapat zona transisi antara lesi dengan medulla,
kadang2 dengan sedikit sklerosis. Sering mirip
dengan osteoclastoma. Kadang2 tepi scalloped
atau irreguler, tepi sklerotik
Angiografi mirip Osteoclastoma
DD : Osteoclastoma /Giant Cell Tumor
Jump to first page
Aneurysmal bone cyst
Jump to first page
Aneurysmal bone cyst involving
the distal metaphysis & epiphysis
of femur
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Tumor ganas
1. Osteosarcoma
menurut letak (sentral,perifer)
menurut lesi (osteolitik,osteosklerotik,
campuran)
Pria > wanita


Jump to first page
Ro :
Predileksi : distal femur, jarang tibia, sternum,
costa, kepala
Letak lesi : metafise / diafise
50% sklerotik, dapat osteolitik, campuran (tepi tidak
teratur)
Reaksi periosteal gambaran sunburst/Sun
Ray
Khas lain : destruksi cortex & invasi ke jaringan
lunak
Soft tissue swelling
Codman Triangle


Jump to first page
Osteosarcoma of lytic type involving the distal femur
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
2. Fibrosarcoma
5 % tumor skeletal
Low grade pain 1 thn
Sering di medulla
Metafise
80% sekitar lutut

Jump to first page
Ro :
Khas osteolitik
Di medulla (khas area radiolusen irreguler)
Ekspansi cortex
Soft tissue swelling (ok perluasan jaringan lunak)
Tidak ada/ jarang ada reaksi periosteal

Jump to first page
Periosteal fibrosarcoma of forearm involving the ulna
Jump to first page
3. Khondrosarcoma
Umur : 30 70 thn
Predileksi : Pelvis, costa, proximal femur
Ro :
4 destruksi korteks lokal, batas tidak tegas
4 batas jaringan sehat & lesi tidak dapat
dibedakan
4 sentral tumor kalsifikasi tidak teratur
4 erosi endosteal, scalloping
4 pop-corn appearance
4 Reaksi Periosteal Lamellar
Jump to first page
Chondrosarkoma
Jump to first page
4. Ewing Tumor
Asal dari medula
Umur 5 20 thn
Predileksi : tulang2 panjang
Ro :
4 Reaksi periosteal berlapis-lapis (Onion Skin
Appearance)
4 Segitiga Codman
4 Sklerotik kadang2 & sebagai garis longitudinal
4 Destruksi tulang
4 Soft tissue swelling

Jump to first page
Ewings tumor
Jump to first page
Jump to first page

5. Sinovioma
70% ekstremitas inferior lutut
Kurang 30 thn
Amat ganas cepat metastase ke KGB
Ro :
4 Massa jaringan lunak sekitar sendi
4Banyak kalsifikasi
4 destruksi tulang irreguler dekat sendi
4Penebalan sinovia & erosi perlekatan kapsula
Jump to first page
6. MM (Multiple Mieloma)

Tumor primer ganas sumsum tulang
Ro :
Osteoporosis cortex menipis
Osteolitik
Punch out lesion multiple, bulat, tegas, intak,
ukuran bervariasi
Tepi dlm kortex scalloping
Kadang2 lesi ekspansif & memberi gbr soap
bubble DD : metastasis

Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
7. Metastasis
Dapat osteolitik, osteoblastik
Batas tidak tegas
Tepi irreguler & kadang2 tepi sklerotik
Predisposisi metastase urutan terbanyak :
vertebra
iga & sternum
tengkorak & pelvis
tulang2 lain
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
7. NEKROSIS AVASKULER TULANG
( OSTEOCHONDRITIS, OSTEOCHONDROSIS, INFARK TULANG)
Adalah suatu kelainan tulang dimana satu segmen tulang
kehilangan suplai darahnya sehingga elemen sel
didalamnya mati osteonekrosis

Pada umumnya tidak ada proses infeksi
Ro :
Akut tak tampak kerusakan
Stadium sedang difuse osteoporosis, densitas
normal pada daerah avaskuler
Jump to first page
Stadium lanjut :
a. Sendi besar (pinggang & bahu terjadi
mikrofraktur korteks, diikuti kompressi
trabekula & kolaps,sehingga sendi
mendatar disertai densitas subarticular
tumbuh bersamaan trabekula tertekan
kedalam ruang yang lebih kecil
Jump to first page
a. Infark di metafise & subartikuler
bagian sentral lusen
b. Bone within Bone tampak sebagai
densitas linier didalam & sejajar cortex
c. Kelainan epifise Cone epiphyse
disebut fusi prematur

Jump to first page
LOKASI2 KELAINAN OSTEOCHONDRITIS
1. Corpus verteba Calve Disease
2. Vertebral epiphyse Scheuermann disease
3. Capitulum Humerus Panners Disease
4. Lunatum Kienboeck disease
5. Proxphlanges (jari) thiemmanns disease
6. Caput metacarpal dietrich disease
7. Caput femoris calve leg perthes
Jump to first page
1. Distal collum femoris coxa vara
2. Tibia/apophysis tibia osgood schlatter
3. Condylus medial tibia blounts disease
4. Colcaneus apophysis sever disease
5. Naviculare alban kochler
6. Caput metatarsal Freiberg Kochler

Jump to first page
Osteoporosis
Defenisi :
Suatu penyakit skeletal yang bersifat
sistemik,ditandai oleh berkurangnya massa
tulang dan memburuknya mikrostruktur
tulang dengan akibat jaringan tulang dengan
akibat peningkatan kerapuhan serta
kerentanan tulang terhadap fraktur
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Pencitraan pada osteoporosis

1. Radiologi konvensional
- foto vertebra terdiri dari 4 grading
- foto femur menggunakan indeks Singh
- Metakarpal
2. Fotodensitometri/Radiografi Densitometri
3. Single Photon Absorptiometry (SPA)
4. Quantitative Computed Tomography (QCT)
5. Pheripheral Quantitative Computed Tomography (POCT)
6. Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DXA)
7. Sonodensitometri
8. Neutron Activation Analisys
9. Sinar HAmbur Compton (Compton Scattering )
10. Sidik Radioisotop
11. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Jump to first page
8. PENYAKIT DEGENERATIF SENDI
A. SPONDYLOSIS / SPONDYLOARTHROSIS
Osteo Arthritis dari Spine
Rontgen :
- Spur formation / osteophyte
> Anterior
> Posterior
> Lateral
- Dapat terjadi bridging bamboo spine
- Marginal sclerosis dari corpus vertebra
- Spur dapat menjulang kedalam (foramen
Intervertebralis paling sering cervical
(C5,C6,C7) ggn neurologis
Jump to first page
Jump to first page
B. OSTEOARTHRITIS (OA)
- Osteoarthrosis degeneratif joint disease
- Predileksi mulai pada lutut
- Wanita > pria
Rontgen (jari2) paling sering distal interphalangeal
joint
O Selalu sendi menyempit
O Permukaan sendi irreguler
O Herbendens Nodes pada aspect dorsal dari basis
phalang distal spurformation
O Subchondral cyst like defect
Jump to first page
Ro (Lutut) :
O Spur aspek posterior patella
O Spur formation : condylus tibia proximal,femur
distal, eminentia intercondyloidea tibia
O Sendi menyempit aspek medial
(DD.Rheumatoid : menyeluruh sendi)

Jump to first page
Jump to first page
C. PSORIATIC ARTHRITIS
Destruksi Predominant mengenai distal
interphalangeal joint (seperti OA)
Terjadi ankylosing pada interphalangeal joint
DD.
Rheumatoid pada interphalangeal joint
Ruang sendi lebar permukaan jelas
Destruksi artritis pada interphalangeal joint dari ibu jari
kaki
Osteoporosis Ringan
Kaki lebih jelas menunjukkan psoriatic arthritis
Mineralisasi tulang tidak terganggu
Jump to first page
PSORIATIC ARTHRITIS
Jump to first page
D. ANKYLOSING SPONDYLITIS
Marie strumpells/von bechterews/rhematoid
spondylitis wanita = pria biasa pada orang muda
Rontgen :
O Sacro-iIiac Joint kabur (SI) melebar menyempit
sklerosing/ankylosing (bilateral)
O Mulai selalu di SI Joint
O Squaring anterior corpus vertebrae
O Osteoporosis umum
O Kalsifikasi ligamentum + paraspinal soft tissue
O Bamboospine
O Destruksi discus
O Syndesmophyte formation

Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
E. RHEUMATOID ARTHRITIS
- Wanita > pria
- Multiple & Symetris
- Paling sering terkena : proksimal interphalangeal
joint,metacarpophalangeal joint,wrist joint
(radiocarpal), tidak semua joint bisa terkena.
Rontgen :
O Periartikular soft tissue swelling bentuk
fusiform (spindle sharped)
Jump to first page
O Osteoporosis daerah periarticular
O Celah sendi menyempit destruksi rawan
sendi
O Marginal erotion juxta articular arthritis
mutilans
O Ankylosing tulang + subluxatio
O Ulnar deviation dari jari2 Akibat subluxatio
( flexi extensi swan neck Appearance )

Jump to first page
RHEUMATOID ARTHRITIS WITH SCLERODERMA
Jump to first page
F. GOUT
Pria > Wanita
Lebih 40 thn
Rontgen :
O Perubahan Rontgen baru terlihat pada
serangan berulang2
O Pada umumnya hanya mengenai satu joint
metacarphalangeal joint (tetapi sendi lain tangan
& kaki bisa kena)
O Deposit Na. urat tidak radioopak (tidak terlihat,
hanya terlihat periartikuler & joint swelling
Jump to first page
O Osteolitik juxta artikular kecil/besar batas
tegas
O Ada subartikuler cystic area tepi sklerotik
Over hanging edge,D0,3-3 cm atau disebut
PUNCHED OUT
O Bila ada deposit Ca pada tophi tophi terlihat
O Sendi sempit
O Osteoporosis kurang

Jump to first page
Jump to first page
Jump to first page
FOTO KEPALA
Informasi/kelainan2 dapat :
Fraktur
Infeksi
Tumor : - primer
- sekunder
Sinus paranasalis
Kongenital
Tanda2 peningkatan tekanan intra kranial :
- Sutura melebar
- Impressiones digitatae
- Destruksi sella

Jump to first page

Anda mungkin juga menyukai