SYOK ANAFILAKTIK
Di susun oleh :
Rima Dwi Cahyati (8881190045)
Putri Equin (8881190044)
Muhammad Ariq Ridhwan (8881190043)
Shevia Dwie Choirunnisa (881190040)
Fasya Husti Alifa (8881190042)
Salma Sa’diyah (8881190047)
Syok Anafilaktik
Rima Dwi Cahyati
8881190045
Putri Equin
8881190044
Definisi
• Anafilaksis berasal dari bahasa Yunani, dari ana
yang berarti jauh dan phylaxis yang berarti
perlindungan. Anafilaksis terjadi ketika tubuh
terpapar alergen berulang.
• Anafilaksis Reaksi hipersensitivitas oleh suatu
reaksi antigen antibodi yang berlangsung sangat
cepat.
• Melibatkan aktivasi sel mast dan basofil, serta
pelepasan mediator kimiawi
• Dapat menyebabkan bronkhokontriksi, edema
jaringan, dan kolaps kardiovaskular hingga
menyebabkan kematian.
Dasar Terjadinya
1. Aktivasi sel Th2,
- Allergen yang ditangkap oleh APC dan difagosit,
dipresentasikan ke sel Th2
- Sel Th2 menghasilkan beberapa sitokin yang salah
satunya IL-4 untuk memproduksi IgE
• 6) Letakkan pasien telentang, atau dalam posisi nyaman jika ada gangguan
pernapasan atau muntah, meninggikan ekstremitas atau tungkai bawah
• 7) Berikan oksigen tambahan aliran tinggi (6-8 L / menit) dengan masker wajah
atau saluran napas orofaring
• 8) Buat akses intravena menggunakan jarum atau kateter dengan kanula lubang
lebar (ukuran 14 atau 16 untuk dewasa). Jika diindikasikan, berikan 1-2 liter
saline 0,9% (isotonik) dengan cepat. (mis. 5-10 mL / kg dalam 5-10 menit
pertama dewasa; atau 10 mL / kg untuk anak-anak)
• 9) Jika diindikasikan kapan saja, bersiaplah untuk memulai
resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi dada terus
menerus
• 10) Pada interval yang sering dan teratur, pantau tekanan
darah, frekuensi detak jantung, status pernapasan dan
oksigenasi serta dapatkan ektrokardiogram (pemantauan
harus dilakukan terus-menerus)
Daftar rujukan
saluran napas dan hipotensi.(1) Pemberiannya pada pasien anafilaksis syok bersifat segera.
• Injeksi epinefrin dapat diulangi sekali atau dua kali dengan interval 5-15 menit pada pasien
• Pemberian dosis terapi epinefrin, seperti yang digunakan dalam anafilaksis, dapat
menyebabkan efek samping, termasuk kecemasan sementara, sakit kepala, pusing, tremor,