Anda di halaman 1dari 12

AKBAR MAHENDRA PUTERA

AMURULLAH
BUDI RAHMADI
DEWI KARIMAH
GUSTI ERVINA AMALIAH
MUHAMMAD SARMAN
RHEINA PRASETYANING ASHARI
RISDAYANTI
SOLEHATI ROSHANA
 Alergi obat merupakan salah satu masalah kesehatan
yang cukup serius. Alergi obat dapat didefinisikan
sebagai reaksi simpang obat yang melibatkan
mekanisme imunologis.
 Alergi obat adalah reaksi imun tubuh yang abnormal
terhadap jenis obat atau bahan tertentu yang
ditemukan dalam komposisi obat. Kondisi ini adalah
kondisi yang cukup umum, yang dialami oleh banyak
orang
•Antibiotik (contohnya Penisilin).
•Anti-radang (antiinflamasi) nonsteroid.
•Aspirin.
•Krim atau losion kortikosteroid.
•Anti-kejang (antikonvulsan).
•Obat-obatan penyakit autoimun.
•Obat-obatan herbal.
•Insulin.
•Vaksin.
•Obat-obatan hipertiroidisme.
•Obat-obatan kemoterapi.
•Obat-obatan infeksi HIV dan AIDS.
•Produk bee pollen.
•Bahan kontras yang digunakan pada tes pencitraan (radiocontrast media).
•Opiat untuk mengatasi rasa sakit.
•Obat bius (anestesia).
 Ruam pada kulit
 Gatal-gatal
 Demam
 Bengkak
 Sesak napas
 Napas berbunyi
 Hidung beringus
 Mata gatal dan berair
 Alergi obat merupakan reaksi yang tidak diinginkan dimana
antibody dan/atau sel T aktif secara langsung melawan obat atau
salah satu metabolit. Jumlah reaksi dengan gejala alergi sering
keliru dianggap sebagai alergi obat yang sebenarnya.7,9
Patomekanisme reaksi termasuk;9
1. Sel mast non spesifik atau pelepasan histamin basofil (seperti
opiat, media radiokontras, dan vankomisin),
2. Akumulasi bradikinin (angiotensin-converting enzyme
inhibitors),
3. Aktivasi komplemen (protamine),
4. Perubahan metabolisme arakidonat (aspirin dan
nonsteroidal anti- inflammatory drugs) dan,
5. Kerja farmakologis dari substansi tertentu yang
menyebabkan bronkospasme (β-bloker, sulfur dioksida).
 Reaksi cepat hipersensitivitas obat
 Reaksi lambat hipersensitivitas obat
 Peran virus dalam patogenesis reaksi hipersensitivitas
obat
Diagnosis alergi obat seringkali sulit dibuktikan
walaupun dugaannya sudah kuat.
Kesulitan terbesar adalah untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara manifestasi klinis dengan
pemberian obat tertentu, dan apakah gejala klinis
tersebut bukan merupakan bagian dari perjalanan
penyakitnya sendiri.
1.Anamnesis
2.Pemeriksaan Fisik
3.Pemeriksaan penunjang
 Kunci utama penatalaksana alergi obat
1. Menghentikan pemberian obat yang dicurigai
menimbulkan alergi
2. Mengatasi reaksi yang terjadi
3. Identifikasi dan mencegah reaksi silang obat
4. Menentukan jenis reaksi dan pengobatannya
5. Apabila memungkinkan tentukan obat alternatif yang
dapat diberikan
6. Apabila diperlukan pertimbangkan desensitisasi
Pencegahan alergi obat adalah dengan menghindari
penggunaan obat yang menyebabkan alergi. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
memberitahu dokter atau petugas kesehatan mengenai
riwayat alergi obat sebelum menjalani penanganan
medis apapun atau dengan menggunakan gelang atau
kalung penanda alergi jika memungkinkan.
 Antibiotik
 Obat demam dan anti peradangan
 Obat kemoterapi
 Obat human immunodeficiency virus(HIV).
 Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa alergi
adalah salah satu penyakit yang sering dijumpai di
masyarakat. Alergi merupakan suatu kondisi reaksi
hipersensitivitas yang terjadi ketika sistem imun bekerja
secara berlebihan terhadap bahan yang umumnya tidak
menimbulkan reaksi pada orang normal.
 Dan juga kita juga harus mengetahui bagaimana tanda dan
gejala dari alergi obat seperti gatal,bengkak,sesak nafas
dll.juga kita harus mengetahui dari mana pemicunya.
Alergi obat disebabkan sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang
membahayakan tubuh. Akibatnya, tubuh akan membuat
antibodi dan menyebabkan alergi obat.

Anda mungkin juga menyukai