1610211142 Mata : Penglihatan Mata adalah suatu bola berisi cairan yang terbungkus oleh tiga lapisan jaringan khusus. Jenis reseptor : Fotoreseptor (peka terhadap gelombang cahaya tampak) Fungsi utama mata adalah memfokuskan berkas cahaya dari lingkungan ke sel fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut), kemudian mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik untuk ditransmisikan ke SSP. Fotoreseptor terdiri dari 3 bagian 1. Segmen luar : terletak paling dekat dengan eksterior mata, menghadap ke koroid. Bagian ini mendeteksi rangsangan cahaya 2. Segmen dalam : terletak di bagian tengah fotoreseptor. Bagian ini mengandung perangkat metabolik sel 3. Terminal sinaps : terletak paling dekat dengan bagian interior mata, mengahadap ke sel bipolar. Bagian ini bervariasi dalam laju neurotransmiternya, bergantung pada luasnya pajanan cahaya terang atau gelap yang dideteksi oleh segmen luar Anatomi Histologi 1.LAPISAN LUAR = TUNIKA FIBROSA .: A. Sklera 5/6 posterior lapisan luar mata Struktur terdiri atas - Jaringan ikat padat yang kuat yang terdiri atas berkas kolagen tipe 1 pipih yang berselang-seling dalam berbagai arah namun tetap sejajar dengan permukaan organ. - substansi dasar & beberapa fibroblas relative avaskular, mendapat metabolit melalui difusi dari pembuluh berdekatan dan dari cairan kamera okuli anterior B. Kornea 1/6 bagian anterior mata. kornea tidak berwarna dan transparan Pada potongan melintang kornea telihat lima lapisan 1. Suatu epitel skuamosa eksternal berlapis 2. Suatu membrana limitans anterior ( membran Bowman, membran basal epitel berlapis) 3. Stroma 4. Suatu membrana limitans posterior (membran Descemet, membran basal endotel) 5. Endotel skuamosa internal selapis
Epitel permukaan berlapis tidak bertanduk yang
membentuk sekitar 10% ketebalan kornea. 2. LAPISAN TENGAH = LAPISAN VASKULAR = Traktus Uveal A. Koroid Lapisan yang sangat vaskular Jaringan ikat longgar bervaskular yg banyak mengandung serat kolagen dan elastin, fibroblas, melanosit, makrofag, limfosit, sel mast, dan sel plasma Area dalam koroid lebih banyak mengandung pembuluh darah kecil daripada lapisan luarnya B. Badan Siliar ( korpus siliaris) Merupakan suatu cincin tebal jaringan yg terdapat di dalam anterior sklera. Pada potongan melintang, struktur ini berbentuk segitiga dengan dasar panjangnya berhubungan dengan sklera, sisi lain berkontak dengan corpus vitreum, dan dengan bilik posterior. Memiliki stroma jaringan ikat longgar, kaya akan mikrovaskular, serat elastin dan melanosit yang mengelilingi banyak otot polos C. Iris Permukaan anteriornya tidak dilapisi sel epitel tetapi terdiri atas lapisan diskontinu fibroblas dan melanosit yang iregular, terkemas rapat dengan promesus yang saling mengunci. Permukaan posterior iris bersifat polos dengan epitel berlapis ganda yang berlanjut dengan epitel yang melapisi badan siliar dan prosesusnya Lensa Merupakan struktur bikonkaf yg transparan dan terletak di belakang iris, lensa digunakan untuk memfokuskan cahaya pada retina. Lensa memiliki 3 komponen utama : 1. Lensa dibungkus suatu simpai tebal dan homogen yg disebut kapsul lensa 2. Epitel lensa subkapsular terdiri atas selapis sel epitel kuboid basal. Sel epitel melekat pada kapsul lensa 3. Serat lensa tersusun memanjang dan tampak sebagai struktur tipis dan gepeng. 3. LAPISAN INTERNAL Retina Lapisan dalam : retina neural yang mengandung neuron dan fotoreseptor Lapisan luar : tidak fotosensitif , menyusun lapisan dalam korpus siliaris dan bagian posterior iris Struktur : terdiri dari lapisan berpigmen di sebelah luar dan lapisan jaringan saraf disebelah dalam Lapisan jaringan saraf mengandung sel batang dan sel kerucut Sel batang : sangat peka terhadap cahaya, yang berespon terhadap sebuah foton dan memungkinkan sensasi penglihatan bahkan dengan tingkat penahayaan yang rendah Sel kerucut : kurang sensitif terhadap gelap ketimbang sel batang dan dikhususkan untuk penglihatan warna pada cahaya terang Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan Telinga sebagai penerima rangsang getaran bunyi yang melibatkan telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam Telinga sebagai indera keseimbangan yang melibatkan aparatus vestibularis telinga dalam Sel reseptor telinga adalah mekanoreseptor yang terletak di telinga dalam, sel rambut di koklea dan aparatus vestibularis Telinga terdiri atas 3 bagian utama : Telinga luar : menerima gelombang suara Telinga tengah : tempat gelombang suara diteruskan dari udara ke cairan telinga dalam melalui serangkaian tulang kecil Telinga dalam : pergerakan cairan diubah menjadi impuls saraf spesifik yang berjalan melalui nervus acusticus ke SSP. Selain mengandung organ auditorik, telinga dalam juga mengandung organ vestibular yang memungkinkan tubuh memelihara keseimbangan Proses suara masuk sampai bisa didengar Pengecapan dan Penghiduan Reseptor untuk pengecapan dan penghiduan adalah kemoreseptor yang menghasilkan sinyal saraf jika berikatan dengan bahan kimia tertentu dalam lingkungan mereka. Sensasi pengecapan dan penghiduan berkaitan dengan asupan makanan yang memengaruhi aliran getah lambung serta nafsu makan. Kemoreseptor untuk sensasi kecap berada di dalam kuncup kecap. Sebuah kuncup kecap terdiri dari sekitar 50 sel reseptor kecap berbentuk gelendong panjang. Setiap kuncup kecap memiliki sebuah lubang kecil (pori kecap) yg dilewati oleh cairan di dalam mulut untuk berkontak dengan permukaan sel reseptor.
Sel reseptor kecap adalah sel epitel modifikasi
dengan banyak lipatan/mikrovili di permukaannya. Membran plasma mikrovilus mengandung tempat reseptor yang berikatan secara selektif dengan molekul zat kimia. Terdapat lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap, yaitu: Rasa asin, yang diperankan oleh reseptor EnaC dan distimulasi oleh NaCl. Reseptor ini dapat diinhibisi oleh amilorid. Ion Na +pada NaCl masuk melalui kanal Na+dan menyebabkan depolarisasi pada sel kecap, sehingga menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama. Rasa asam, yang diperankan oleh reseptor EnaC, kanal kation HCN (hyperpolarization-activated cyclic nucleotide-gated), dan beberapa reseptor lainnya. Reseptor tersebut sensitif terhadap ion H +sehingga adanya ion tersebut menyebabkan terbukanya reseptor dan terjadi influks H+. Influks ini menyebabkan depolarisasi dari sel kecap dan menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama. Rasa manis, yang diperankan oleh reseptor gustducin. Reseptor ini teraktivasi oleh beberapa molekul, seperti gula, glikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam amino, beberapa protein sederhana, asam sulfonat, asam halogenasi, garam inorganik, dan beryllium. Molekul tersebut berikatan dengan reseptor gustducin dan reseptor tersebut mengaktivasi protein G untuk menimbulkan depolarisasi. Depolarisasi tersebut akan melepaskan neurotransmiter dan menyebabkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama. Rasa pahit, yang juga diperankan oleh reseptor gustducin. Sama dengan rasa manis, rasa pahit ini juga dapat ditimbulkan oleh beberapa molekul, yaitu molekul organik rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alkaloid. Rasa pahit ini juga ditimbulkan oleh aktivasi dari protein G. Selain itu, rasa pahit juga dapat ditimbulkan oleh inhibisi fosfolipase yang menguraikan cGMP dan peningkatan pembentukan DAG dan fosfat inositol. Rasa umami, yang diperankan oleh reseptor mGluR4. Reseptor ini diaktivasi oleh molekul L-glutamat. Reseptor pada hidung Mukosa olfaktorius (penghiduan) suatu bercak mukosa di atap rongga hidung, mengandung tiga jenis sel : sel reseptor olfaktorius, sel penunjang, dan sel basal. Sel penunjang : mengeluarkan mukus, yang melapisi saluran hidung Sel basal : prekusor untuk sel reseptor olfaktirus baru, yang diganti sekitar 2 bulan Indera penghiduan bergantung pada sel reseptor olfaktorius yang mendeteksi bau atau aroma Sel ofaktorius adalah neuron aferen yg bagian reseptornya terletak di mukosa olfaktorius di hidung dan akson aferennya berjalan ke otak Akson sel-sel reseptor olfaktorius secara kolektif membentuk saraf olfaktorius Sumber 1. Fisiologi Sherwood edisi 8 2. Fisiologi Guyton & Hall edisi 11 EGC 2007 3. Histologi Dasar Junqueira edisi 12 4. Gambar : google, fisiologi Ganong ED 21