Ratna Dewi Indi Astuti 130120120046 Pendahuluan Antibiotik pertama, penisilin, ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1927. Antibiotik bekerja dengan sempurna dalam mengatasi penyakit infeksi pendeklarasian bagian bedah US pada tahun 1969, “It’s time to close the book on infectious disease Tahun 1944, strain Staphylococcus tidak lagi peka terhadap penisilin Cara kerja antibiotik menghambat sintesis dinding sel menghambat sintesis protein merusak membran plasma menghambat sintesis asam nukleat menghambat sintesis metabolit esensial. Resistensi bakteri Resistensi bakteri terhadap antibiotik adalah kemampuan alamiah bakteri untuk mempertahankan diri terhadap efek antibiotik Peningkatan yang signifikan terhadap prevalensi resistensi terhadap antibiotik telah dilaporkan di US selama sepuluh tahun belakangan ini. Resistensi ciprofloxacin strain bakteri Staphylococcus berkembang 5% memjadi 80% dalam satu tahun Hal terkait resistensi bakteri : • Kemampuan bakteri untuk berevolusi • Kontribusi manusia - penggunaan antibiotik yang irrasional - meningkatnya penderita immunocompromised Konteks tidak tepat & irrasional Penggunaan antibiotik yang sering Penggunaan antibiotik yang berlebihan misalnya saat terserang infeksi virus. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama lama sehingga memberi kesempatan untuk tumbuhnya bakteri yang lebih resisten Konteks tidak tepat & irrasional peresepan antibiotik yang salah dengan dosis yang tidak tepat untuk infeksi tertentu. Peresepan antibiotik berspektrum luas Tersedianya antibiotik secara bebas di pasaran bahkan tanpa resep dokter. Penggunaan antibiotik yang sering dapat membuat bakteri resisten berkembang karena berkurangnya kompetisi Penyebaran Resistensi Mobilitas manusia yang sangat luas sehingga dapat membawa strain bakteri yang telah resisten ke daerah lain dan menyebarkannya Kepadatan penduduk di kota besar sehingga mudah sekali bakteri resisten menular dari satu orang ke orang lain. Materi resistensi pada plasmid dapat ditransfer atau disebarluaskan dengan proses konjugasi. Mekanisme Resistensi Inaktivasi antibiotik, yaitu dengan memiliki enzim khusus yang akan memodifikasi antibiotik, sehingga antibiotik tidak berbahaya lagi bagi bakteri. contoh : β-laktamase yang memecah antibiotik betalaktam, gen pengatur b laktamase biasanya tidak aktif dan hanya aktif bila bertemu dengan cincin molekul β-laktam. Aminoglycoside-inactivating enzymes yang bekerja menambahkan gugus acetyl, adenyl, dan phosphoryl untuk menginactivasi antibiotik Chloramphenicol acetyl transferase bekerja dengan menambahkan gugus acetyl untu menginactivasi chloramphenicol Streptogramin acetyl transferase ditemukan pada Staph, Enterococci Mekanisme Resistensi Mengurangi Permeabilitas membran, Mencegah antiobiotik masuk ke dalam sel. Bakteri mengubah struktur membran dengan menonaktifkan produksi protein membran porin dan kanal lainnya. Contoh : resistensi Pseudomonas aeruginosa terhadap penicillin dan resistensi bakteri lain terhadap streptomisin, tetrasiklin, dan obat sulfa Mutasi porin pada Neisseria gonorrhoeae menyebabkan resistensi terhadap penicillin and tetracycline; Mutasi porin pada Enterobacter aerogenes menyebabkan resistensi cephalosporin Mekanisme Resistensi Mengubah tempat antibiotik berikatan Dengan mengubah binding site antibiotik tidak bisa menempel tidak memiliki efek pada bakteri Contoh : Staphylococcus aureus mengubah PBP (penicillin binding protein) di membran plasma PBP baru memiliki struktur tiga dimensi yang berbeda PBP MRSA kurang sensitif terhadap penisilin. Mekanisme Resistensi Memompa antibiotik keluar (efflux pumping) mengembangkan protein pemompa khusus pada membrannya untuk memompa antibiotik keluar sel. Contoh : resistensi Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus terhadap tetrasiklin. Gen Tet yang mengkode untuk pompa antibiotik ini berada pada plasmid dan transposon. Pemompaan ini lakukan untuk menjaga konsentrasi antibiotik agar berada di bawah tingkat yang dapat menghancurkan sel bakteri, sehingga konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam sel bakteri tidak dapat menghancurkan sel. Mekanisme Resistensi Mengubah jalur metabolisme. Beberapa obat menghambat secara kompetitif jalur metabolik dan bakteri dapat mengatasi metode ini dengan menggunakan jalur alternatif mengganti atau tidak memakai lagi suatu bahan intermediate dalam reaksi metabolisme yang diganggu oleh antibiotik. Contoh : beberapa bakteri yang resisten terhadap sulfonamid tidak memakai lagi PABA (para amino benzoat acid) dalam jalur sintesis asam folatnya, karena PABA dapat dihambat oleh antibiotik. Bakteri ini menggunakan preformed-folic-acid sebagai gantinya. Mekanisme Resistensi Macam-macam Resistensi Mikroorganisme Resistensi mikroorganisme dapat dibedakan menjadi : resistensi primer (bawaan) resistensi sekunder (dapatan) resistensi episomal. Macam-macam Resistensi Mikroorganisme Resistensi primer (bawaan) merupakan resistensi yang menjadi sifat alami mikroorganisme. Hal ini misalnya dapat disebabkan oleh adanya enzim pengurai antibiotik pada mikroorganisme sehingga secara alami mikroorganisme dapat menguraikan antibiotik. Resistensi Sekunder (Dapatan) Mekanisme resistensi sekunder (dapatan) diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba dalam waktu yang cukup lama dengan frekunsi yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya mutasi pada mikroorganisme. Macam-macam Resistensi Mikroorganisme Resistensi Episomal Resistensi episomal disebabkan oleh faktor genetik di luar kromosom (episom= plasmid) pada plasmidnya yang dapat menular pada bakteri lain yang memilki kaitan spesies melalui kontak sel secara konjugasi maupun transduksi. Solusi Resistensi Bakteri Upaya mengatasi strain yang resisten terhadap antibiotik saat ini. Penemuan antibiotik baru memodifikasi obat yang ada pengembangan antibiotik dengan spektrum yang lebih luas. Namun, tidak ada jaminan bahwa pengembangan antibiotik baru dapat mencegah kemampuan bakteri patogen untuk menjadi resisten Strategi kontrol terhadap penggunaan antibiotik Terima kasih