MAKALAH
Dosen Pembina
Dr. drg. Marry St. Mariam, M.Kes.
disusun oleh:
Wafa Sahilah 160110130107
Brigita Nadia Wirawan 160110130108
Wiana Ariztriani 160110130109
Bunga Hasna Adilah 160110130110
Magdalena Napitupulu 160110130111
Yosia Christi Vesara Manurung 160110130112
Edwin Christian 160110130113
Nurayni Tri Hapsari 160110130114
Nadya Runi Rahima 160110130115
Mulia Ayu Hanifa 160110130116
Benazir Amriza Dini 160110130117
Ester Vioni 160110130118
Dhea Ferrani Permatasari 160110130119
Puji syukur para penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan berkatNya lah para penulis dapat menyelesaikan makalah
Selain sebagai tugas mata kuliah DSP 2, makalah ini juga bertujuan untuk
cranio facial pada manusia mulai dari masa fertilisasi sampai postnatal.
yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Dr. Nina Djustiana, drg. M.Kes.,
dan kepada Dr. drg. Marry St. Mariam, M.Kes. selaku dosen pembimbing. Kepada
para orang tua tercinta yang tetap selalu memberi dukungan moril dan materil,
Tim penulis berharap makalah yang telah dibuat ini bermanfaat untuk
semua pembacanya, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka
panjang.
Makalah ini telah disusun dengan usaha yang maksimal. Namun, jika
masih ada kekurangan atau kesalahan, para penulis bersedia menerima kritik dan
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
sudut bibir kesamping sehingga bayi terlihat memiliki bibir yang lebar. Selama 9
bulan masa kehamilan, sang ibu menyatakan bahwa tidak ada hal mencurigakan
mengonsumsi cukup gizi, tidak ada riwayat pengonsumsian obat-obat tertentu, dan
Bayi ini memiliki perlebaran sudut mulut di area masseter. Celah dapat
terlihat dari luar, yaitu di kulit, sampai ke dalam buccal mucosa. Garis pembatas
terlihat jelas menunjukan batas antara bibir dan celah. Hasil pemeriksaan lanjut
mandibularis pada minggu ke-7. Maka dari itu, pada makalah ini akan dibahas
I.II Tujuan
lidah.
I.III Perumusan Masalah
PEMBAHASAN
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan
1. Definisi Pertumbuhan
Ciri-ciri pertumbuhan:
2. Definisi Perkembangan
Ciri-ciri perkembangan:
• Differentiation
tissue.
structures and functions that they will have in the adult. They form
neurons, blood cells, skin cells, muscle cells, etc., etc. These are
organized into tissues, the tissues into organs, the organs into
systems.
khusus yang akan dimiliki saat dewasa. Sel-sel tersebut membentuk syaraf, sel
darah, sel kulit, sel otot, dan lain-lain yang kemudian menyusun jaringan, jaringan
Kromosom
– Kromosom diwarisi dari kedua orang tua (23 dari ayah dan 23 dari
ibu).
– Terjadi saat 2 atau lebih fragmen lepas dari 2 atau lebih kromosom
terjadi kelainan).
unbalanced translocation
• Unbalanced translocation
– Keguguran (miscarriage)
– Kelainan fisik/mental
– De novo (latin; new arrangement)
• Maturation
manusia itu adalah terungkapnya fisik, emosional, dan intelektual kapasitas penuh
yang memungkinkan seseorang untuk berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi
SIKLUS OVARIUM
hipofisis anterior dan GnRH inilah yang mensekresikan gonadotropin. FSH dan
Pada awal siklus, 15-20 folikel stadium primer dirangsang untuk tumbuh
oleh FSH. Hanya satu dari folikel-folikel ini yang mencapai tingkat kematangan
sempurna dan hanya satu oosit yang dikeluarkan. Folikel yang lain mengalami
mengelilingi oosit. Sel granulosa dan sel teka bekerja sama untuk menghasilkan
ini mendorong keluar oosit yang bersama-sama dengan sel kumulus ooforus lepas
bebas (ovulasi) dan mengapung keluar dari ovarium. Setelah ovulasi, sel granulosa
yang tetap berada di dinding folikel yang pecah, bersama dengan sel teka interna.
Di bawah pengaruh LH, sel-sel ini membentuk pigmen kekuningan dan berubah
menjadi sel luteum yang membentuk korpus luteum dan mengeluarkan hormon
progesteron.
TRANSPOR OOSIT
Segera sebelum ovulasi, fimbrae tuba uterina menyapu permukaan ovarium dan
mulai berkontraksi. Akibatnya, oosit yang dikelilingi oleh beberapa sel granulosa
terbawa ke dalam tuba. Setelah itu oosit didorong oleh silia dengan kecepatan
transportasi diatur oleh status endokrin selama dan setelah ovulasi. Oosit yang
KORPUS ALBICANS
Jika oosit dibuahi, degenerasi korpus luteum akan dihambat oleh human
FERTILISASI
wanita karena harus menjalani kapasitasi dan reaksi akrosom untuk memperoleh
kemampuan ini.
yang pada manusia berlangsung sekitar 7 jam. Hanya sperma yang telah
dipicu oleh protein-protein. Reaksi akrosom ini memuncak pada pelepasan enzim-
Dari 200 sampai 300 juta spermatozoa yang diletakkan di saluran genitalia
wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu dari jumlah
ini yang membuahi sel telur. Sperma yang telah menjalani kapasitasi dapat bebas
Pada fase inilah terjadi reaksi akrosom. Reaksi akrosom diperantarai oleh
oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah saat kepala sperma berkontak dengan
satu spermatozoa yang dapat menembus oosit yang lainnya terbenam di zona
pelusida.
Fase 3:
integrin oosit dan ligannya. Setelah melekat, membran plasma sperma dan sel telur
spermatozoa masuk ke oosit, sel telur berespon dengan cara (1) reaksi korteks dan
zona: membran oosit menjadi tidak dapat ditembus oleh spermatozoa lain, (2)
melanjutkan pembelahan meiotik kedua, dan (3) mengaktifan metabolik sel telur.
pronukleus pria. Pronukleus wanita dan pria berkontak erat dan kehilangan
mitotik sehingga jumlah selnya bertambah. Sel ini semakin kecil pada pembelahan
yang disebut blastomer. Sekitar setelah 3 hari setelah pembuahan, sel-sel kembali
membelah untuk membentuk morula. Sel di bagian dalam morula membentuk
massa sel dalam dan akan membentuk plasenta, sedangkan sel di bagian luar
PEMBENTUKAN BLASTOKISTA
menembus zona pelusida ke dalam ruang antarsel masa sel dalam. Ruang antarsel
menjadi konfluen dan akhirnya terbentuk sebuah rongga (blastokel). Pada waktu
ini selnya disebut blastokista. Sel-sel di massa sel dalam yang sekarang disebut
embrioblas terletak di satu kutub, dan sel di massa sel luar menggepeng dan
embrioblas mulai menembus diantara sel-sel epitel mukosa uterus. Pada akhir
Fase proliferatif mulai pada akhir fase haid, berada di bawah pengaruh
Fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Jika tidak terjadi pembuahan,
plasenta.
Saat fase haid dimulai, darah keluar dari arteri-arteri superfisial. Kepingan-
BILAMINAR
Hari ke – 8
daerah atas embrioblas, trofoblas telah berdiferensiasi menjadi dua lapisan: (a)
Lapisan dalam berupa sel mononukleus, sitotrofoblas; (b) Zona luar berinti
banyak tanpa batas sel yang jelas, sinsitiotrofoblas. Sel-sel di massa sel dalam
atau embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan: (a) Lapisan sel kuboid
kecil di samping rongga blastokista yang dikenal sebagai lapisan hipoblas; (b)
Lapisan sel silindris tinggi di samping rongga amnion, lapisan epiblas. Secara
juga suatu rongga kecil di dalam epiblas. Rongga ini membesar menjadi rongga
sangat vascular.
Hari ke-9
stadium lakunar. Di kutub abembrional, sel-sel gepeng yang mungkin berasal dari
Hari ke – 11 dan 12
semakin menembus ke dalam stroma dan mengikis lapisan endotel kapiler ibu.
Lakuna sinsitium bersambung dengan sinusoid dan darah ibu masuk ke sistem
sirkulasi uteroplasenta. Suatu kumpulan sel baru berasal dari sel yolk sac muncul
DISC
ektoderm pada daerah caudal dari germ disc menjadi yang menghasilkan primitive
streak. Selama migrasi intraerbryonic mesoderm ke lateral dan depan, pada ujung
depan dari primitive streak terlihat penebalan yang jelas yang dikenal sebagai
hensen’s node.
Daerah yang kecil, letaknya central ada ujung copholic dari primitive
streak yang dikelilingi daerah yang sedikit meninggi ditional sebagai primitive pit.
Pada embrio umur 17 hari dapat dibedakan adanya struktur pada garis
tengah, mulai dari nodus hensen saepat prochirdal plot yang dikenal sebagai
menghilang.
invaginasi dan migrasi sel-sel pemukiman ke arah lateral dan depan diteruskan
primary steam villi yang terdiri dari pusat : sitotrofoblast yang ditutupi oleh
lapisan sinsitrotofoblast. Pada akhir Minggu ke III, pusat mesoderm tadi mulai
Conecting stalk ini disebut juga sebagai body stalk, kemudian tumbuh menjadi
masa yang dikenal sebagai masa embrionik atau masa organogenesis. Menjelang
cakram datar, yang lebih luas di daerah kepala daripada daerah kaudal. Pada akhir
minggu ketiga, tepi-tepi lateral lempeng saraf menjadi lebih terangkat naik
alur, yaitu alur saraf. Perlahan-lahan, kedua lipat saraf saling mendekat di garis
tengah tempat mereka menyatu. Penyatuan ini mulai di daerah bakal leher (somit
keempat) dan berjalan menuju ke arah kepala dan kaudal. Akibatnya, terbentuklah
tuba neuralis. Menjelang penutupan tuba neuralis, di daerah kepala mudigah mulai
nampak dua penebalan ektoderm, lempeng telinga, dan lempeng lensa mata. Pada
bangunan yang perlu untuk pendengaran dan keseimbangan. Kira-kira pada saat
yang sama muncul lempeng lensa mata. Lempeng ini juga menjalani invaginasi
dan selama minggu kelima membentuk lensa mata. Secara umum dapat dikatakan
memelihara hubungan dengan dunia luar (a)sistem saraf pusat; (b) sistem saraf
tepi, (c) epitel sensorik telinga, hidung dan mata; serta (d) epidermis, termasuk
darah dan pembuluh darah. Sel-sel ini dikenal sebagai angioblas. Jaringan dan
dan tulang
Sel darah dan sel getah bening serta dinding jantung, pembuluh
Korteks adrenal
Limpa
jaringan longgar pda kanan kiri garis tengah. Namun pada hari ke-17, sebagian sel
amnion,
Pada awal minggu keempat, sel sklerotom membentuk dinding ventral dan medial
Awal minggu ketiga, sel mesoderm yang terletak di viseral kantung kuning
telur berdiferensiasi menjadi sel-sel darah dan pembuluh darah (angioblas). Sel
yang terletak di tengah membentuk sel darah primitif. Yang di tepi membentuk
tergantung pada peplitan mudigah dengan arah sefalokaudal dan lateral. Peplitan
pusat yang cepat. Sedangkan peplitan yang lateral timbul karena pembentukan
usus primitif dan bagian-bagian allantois yang terdapat intraembrional dan duktus
Pada bulan kedua, bentuk luar mudigah berubah banyak dengan sangat
besarnya kepala dan pembentukan anggota badan, muka, telinga, hidung, dan
mata.
adalah lengkung-lengkung faring. Pada bulan kedua, bentuk luar mudigah berubah
telinga, hidung dan mata. Tunas anggota belakang terbentuk kemudian memipih
lalu memisahkan 5 daerah yang agak menebal yang dikenal denagn jari-jari.
yang terdiri dari krista neuralis dan dibentuk oleh pasangan pertama arkus faring.
Pada usia 24 hari sudah mulai terlihat prominensia frontalis yang dibentuk oleh
mandibularis di sebelah kaudal. Pada hari ke-28 muncul penebalan lokal ektoderm
arah medial, menekan prominensia nasalis ke arah garis tengah. Selanjutnya celah
membentuk pipi dan maksila. Selain itu, kedua prominensia nasalis mediana
menyatu membentuk segmen intermaksila yang terdiri dari komponen bibir yang
membentuk filtrum bibir atas, komponen rahang atas yang membawa empat gigi
Setelah lahir, ukuran cranium jauh lebih kecil dari ukuran cranium orang dewasa.
Ada perbedaan dalam bentuk, terutama proporsi wajah dan cranium dalam
seperdelapan. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan tubuh jauh lebih
Pada saat umur 7 tahun, cranium sudah mencapai 90% total volume. Pada saat ini
Pertumbuhan Wajah
- Pertumbuhan wajah ditandai dengan erupsi gigi primer pada umur 1-3
- Pertumbuhan wajah terjadi saat lahir dan menurut hingga mencapai saat
pra-pubertas.
pubertas.
ortodonti.
osifikasi
Area pertumbuhan tulang kartilago pada wajah ada di daerah
2. Pertumbuhan sutura
membesar.
lapisan korteks.
II. V Pertumbuhan dan perkembangan bibir
Ada tiga elemen yang membentuk palatum sekunder, yaitu dua lempeng
palatum rahang atas lateral dan palatum primer dari tonjolan frontonasal, yang
mulanya terpisah jauh, karena orientasi vertical dari lereng lateral pada setiap sisi
lidah. Selama minggu ke-8, terjadi perubahan letak lereng lateral, dari vertical ke
ini, termasuk perubahan biomekanis pada konsistensi fisik matrik jaringan ikat
dari lereng; variasi vaskulatur dan aliran darah ke struktur, kenaikan yang
mendadak pada turgor jaringan; pertumbuhan mitotic yang cepat; ‘gaya lereng
tulang rawan Meckel, akan mendorong lidah lebih ke depan, bersamaan dengan
Penggabungan juga terjadi antara permukaan dorsal dari lereng palatal dan tepi
bawah garis tengah septum nasal. Garis sambung mulanya terbentuk di depan
pada daerah palatum keras, dan nantinya menyatu dengan daerah palatum lunak.
jelas diketahui. Kombinasi sel degenerasi epithelial dan lapisan permukaan dari
saling berkontak. Hanya epithelium medial dari lereng palatal (berbeda dengan
kematian sel. Kematian sel yang terprogram dari epitel yang saling bergabung,
sangat diperlukan untuk pengelompokan mesensimal dari lereng-lereng tersebut.
mulut yang datar serta tidak melengkung. Lereng palatal lateral yang saling
ditandai dengan papilla insisivus yang terletak di atas kanalis insisivus. Garis
penggabungan lereng palatal lateral ditandai oleh suture midpalatal pada orang
dewasa, dan pada permukaan oleh raphe garis tengah palatum keras. Garis
penggabungan ini menjadi kabur pada palatum lunak melalui invasi mesensim
ekstrateritorial.
tulang ke mesenkim yang berasal dari penggabungan lereng palatal lateral dan
dari trabekula yang muncul pada palatum primer sebagai pusat premaksila,
semuanya berasal dari pusat osifikasi tunggal primer dari maksila. Di belakang,
lapisan atas bundel serat terbentuk pada garis tengah. Pada bayi, suture midpalatal
pada potongan korona memiliki bentuk ’Y’ dan mengikat vomer dengan lereng
palatal. Pada anak-anak, pertemuan antara ketiga tulang berbentuk ’T’ dengan
potongan interpalatal yang berjalan seperti kura-kura. Pada remaja, suture menjadi
tulang. Tulang palatina, elemen dari palatum tetap terpisah dari elemen maksila
setelah itu lebarnya akan bertambah lebih cepat. Pertumbuhan pada suture
midpalatal akan terhenti pada usia 1-2 tahun dan penutupan suture midpalatal
umur 7 tahun, pada saat tersebut, palatum sudah mencapai lebar bagian depan
Lidah muncul di mudigah pada sekitar empat minggu dalam bentuk dua
tiga yaitu pertama,kedua, dan ketiga. Penebalan pertama berasal dari arkus
pertama, kedua dibentuk oleh mesoderm arkus kedua; ketiga; dan sebagian
lateral tumbuh menutupi tuberkulum impar dan menyatu yang membentuk dua
pertiga anterior (korpus lidah). Korpus linguale ini berasal dari arkus pertama
sehingga dipersarafi oleh nervus mandibularis. Bagian posterior lidah berasal dari
arkus faring kedua, ketiga, dan sebagian dari keempat. Persarafan sensorik ke
bagian lidah ini dilakukan oleh nervus glosofaringeus. Otot lidah dibentuk oleh
bebas dari dasar mulut. Dalam keadaan normal, terjadi degenerasi sel yang
dasar mulut.
II. VIII Mekanisme dan penanganan makrostomia
yang dapat terjadi pada tahap periode mudigah (3-8 minggu). Hal ini dapat
penyatuan tonjolan maxila dan mandibula yang menyebabkan kedua sisi ujung
1. Faktor Penyebab
1) Genetik
Kedua orang tua yang normal memiliki anak pertama yang cacat, maka
Jika salah satu orang tuanya ada yang cacat,maka anak pertama cacat
berbicara dan pelafalan kata-kata, kesulitan mengunyah, dan juga keluarnya saliva
PENUTUP
III. I Kesimpulan
operasi plastik dan mengembalikan bentuk wajah dan fungsi mulut ke asalnya.
DAFTAR PUSTAKA