Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DEFINISI EMBRIO MANUSIA


DAN
TINGKAT PERKEMBANGAN SECARA UMUM

MATA KULIAH : EMBRIOLOGI


DOSEN PENGAMPU : HESTRI NORHAPIFAH, SST.,M.Keb

DI SUSUN OLEH :

- Afni Lestari 1904001 - Mila Apriliana S 19040


- Andi Elisa 1904002 - Putri Ariyani WN 1904043
- Arinda Monika 1904007 - Putri Ayu 1904044
- Ema Nur A 1904016 - Shinta Marethia PP 1904055
- Gusti May F 1904022 - Tantri 1904063
- Inayah Mauridha 1904025 - Tasya Aulia R 1904065
- Malini 19040

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2019/202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga makalah yang
berjudul “Definisi Embrio Manusia dan Tingkat Perkembangan Secara Umum” ini
dapat kami selesaikan sebagaimana mestinya tanpa ada halangan dalam
pembuatannya makalah ini disusun utnuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Embriologi

Selama proses penyusunan makalah kami banyak mendapat tuntutan


dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkan
kami menyampaikan ucapan terima kasi kepada orang tua, Ibu Hestri
Norhapifah, SST, M. Keb selaku dosen pengampu dan teman – teman
seangkatan kebidanan.

Namun tak terlepas dari itu kami menadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan baik dari segi bahasanya maupun dari penulisan, maka dari
itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan Kritik dan Sarannya
kepada kami agar makalah ini dapat tersusun dengan sempurna.

Samarinda, 9 September 2020


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Embrio merupakan suatu tingkat perkembangan atau kehidupan
awal individu, yang dimulai sejak terjadinya pembuahan sampai sebelum
dicapainya suatu bentuk, struktur maupun fungsi yang sudah tetap,
seperti pada orang tuanya.
Embriologi berarti cabang biologi yang mempelajari pertumbuhan
dan perkembangan tingkat awal individu, dalam lingkaran
perkembangannya, yang dimulai dari sel telur tunggal yang telah dibuahi,
ke arah susunan yang jauh lebih kompleks dan ke arah kehidupan bebas
seperti induknya.
Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan
(developmental of biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan progresif struktur dan fungsi tubuh dalam
hidup makhluk hidup. Sedangkan embriologi adalah studi mengenai
embrio dengan penekanan kepada pola-pola perkembangan embrio.
Untuk membedakan pemahaman anda tentang embriologi dengan biologi
perkembangan, di bagian berikut ini akan dituliskan beberapa pemikiran
dan pendapat ahli embriologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi embrio fetus dan embriologi?
2. Seperti apa tingkat perkembangannya secara umum?
3. Apa itu tingkat persiapan?
4. Bagaimana tingkat fertilisasi?
5. Seperti apa tingkat pembentukan lapisan benih?
6. Bagaimanakah tingkat pembentukan organ?
7. Apa itu tingkat pertumbuhan dan definisi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini sendiri yaitu untuk
mengetahui Definisi embrio manusai dan Tingkat Pertumbuhan secara
umum yang meliputi; tingkat persiapan, fertilisasi, pembelahan,
pembentukan lapisan benih, pembentukan organ, dan pertumbuhan
definisi. Dan tujuan lain dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pembaca dan penulis tentang Embriologi serta berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk semuanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Embrio Fetus dan Embriologi
1. Embrio Fetus
Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus[1]) adalah mamalia
yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam
bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda,
mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu
kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ
terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.
Janin (fetus) pada usia delapan minggu. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12
minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28
sampai 40 minggu.[2] Kehamilan terhitung dari hari pertama haid
terakhir.[3]
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut
jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat
tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin

2. Embriologi
Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan
(developmental of biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan progresif struktur dan fungsi tubuh
dalam hidup makhluk hidup. Sedangkan embriologi adalah studi
mengenai embrio dengan penekanan kepada pola-pola
perkembangan embrio. Untuk membedakan pemahaman anda
tentang embriologi dengan biologi perkembangan, di bagian berikut ini
akan dituliskan beberapa pemikiran dan pendapat ahli embriologi.
Sadler (2012:xii) mengilustrasikan embriologi dengan sebuah
contoh adanya perubahan sebuah sel menjadi seorang bayi saat
masih dalam kandungan ibu, yaitu suatu proses yang
menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan
kompleks. Sadler (2012:xii) menamakan kajian tentang fenomena ini
dengan embriologi. Pada proses ini termasuk juga kajian tentang
aspek-aspek molekuler, seluler, dan struktural yang saling
berkontribusi untuk membentuk organisme.
Spratt (1971) dalam Lufri dan Helendra (2009:1) mendefinisikan
perkembangan sebagai suatu aksi gen dalam: (1) pembentukan
organisme baru dari beberapa bagian organisme induk, (2)
pemeliharaan atau peningkatan ukuran dari organisme dewasa yang
terbentuk secara sempurna, dan (3) perbaikan terhadap kerusakan
akibat kecelakaan atau kehilangan bagian anggota tubuh dari suatu
orgsnisme. Sehingga bisa dituliskan perkembangan merupakan suatu
perubahan (transformasi) dari suatu keadaan, komposisi atau fungsi
dari bagian atau keseluruhan organisme atau bakal organisme yang
terjadi secara progresif dan relatif permanen pada kondisi alami.
Pendapat lain menyebutkan embriologi menjadi bagian dari ruang
lingkup biologi perkembangan. Karena Biologi perkembangan ruang
lingkupnya lebih luas, sampai kepada perkembangan pasca lahir
dengan penekanan kepada masalah, konsep dan prinsip
perkembangan. Beberapa ruang lingkup biologi perkembangan
adalah (1) Embriologi, yaitu mempelajari mengenai pembentukan
embrio; (2) Proses stadium pasca lahir; (3) Perkembangan tingkat sel,
baik perkembangan normal ataupun abnormal (neoplastik) seperti
tumor dan kanker; (4) Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa sel; (5)
Regenerasi; (6) Perbaikan sel, misalnya pada waktu luka dan (7)
Genetika perkembangan. Untuk melengkapi pemahaman anda, ada
beberapa istilah yang sering ditemukan saat mempelajari
embriologi.''Istilah-istilah ini telah dirangkum dari Sadler (2012:xii),
yaitu
- Embriogenesis adalah proses pembentukan dan pertumbuhan
secara progresif dari sebuah sel menuju periode organ primordial.
(Pada manusia terjadi saat minggu ke-8 perkembangan).
Terkadang disebut juga dengan organogenesis.
- Periode fetal adalah saat terjadinya diferensiasi yang
berkelanjutan dan ditandai dengan pertumbuhan dan
meningkatnya berat fetus.
- Teratologi adalah bagian embriologi yang mengkaji tentang cacat
lahir dan penyebabnya.

B. Tingkat Perkembangan secara Umum


Ilustrasi tentang fenomena perubahan sebuah sel menjadi
seorang bayi saat masih dalam kandungan ibu, merupakan suatu proses
yang menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan
kompleks. Adanya fenomena besar dan kompleks ini akan melibatkan
proses yang kompleks pada tingkat seluler, misalnya regulasi dan
transduksi signal secara molekuler. Adanya regulasi dan transduksi signal
secara molekuler merupakan cara yang paling mutakhir untuk memahami
perkembangan organisme. Sadler (2012:3-9) menjelaskan beberapa
bagian tersebut seperti adanya transkripsi gen, regulasi ekspresi gen,
induksi formasi organ dan cell signaling. Spratt (1971) dalam Lufri dan
Helendra (2009:6-15) menjelaskan lima proses dasar pada tingkat sel,
yaitu:

- Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa sel (ukuran dan jumlah sel).


- .Diferensiasi, yaitu proses yang menghasilkan sel-sel yang sudah
terspesialisasi (sudah melakukan biosintesis spesifik).
- Interaksi seluler, yaitu saling pengaruhmempengaruhi antara satu sel
atau kelompok sel dengan sel atau kelompok sel yang lain.
- Pergerakan, yaitu perubahan posisi sel atau jaringan (gerakan mor-
fogenetik).
- Metabolisme, merupakan proses penghasil (sumber) dan penggunaan
energi, dan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan dan
perkembangan.
1. Tingkat Persiapan
a. Trimester Pertama
Di bulan pertama kehamilan, terjadi pembentukan kantung
ketuban sebagai tempat tumbuhnya embrio. Selain itu, plasenta
juga terbentuk di bulan pertama kehamilan yang berfungsi sebagai
penyalur nutrisi dari ibu ke bayinya. Sementara itu, janin masih
berbentuk sebesar kacang dengan lingkaran hitam besar di
bagian wajah yang nantinya akan menjadi sepasang mata.
Memasuki bulan kedua, tumbuh kembang janin dalam
kandungan sudah mulai terlihat terutama pada bagian wajah. Dua
lipatan kecil di sisi wajah yang nantinya akan menjadi telinga mulai
terbentuk. Selain itu, mulai ada tonjolan kecil di tubuh janin yang
akan tumbuh menjadi kaki dan tangan. Organ dalam berupa
saluran pencernaan serta sistem sensor mulai berkembang, dan
di fase ini janin mulai bisa berpindah meski Ibu masih belum dapat
merasakannya.
Di akhir trimester pertama, yaitu saat bulan ke tiga
kehamilan, perkembangan janin dalam kandungan sudah
terbentuk dengan lebih sempurna dan memiliki wajah beserta
organ gerak. Di trimester pertama, janin biasanya mencapai
panjang 7,6 hingga 10 cm dengan berat sekitar 1 ons.

b. Trimester Ke Dua
Memasuki trimester ke dua kehamilan, jari jemari si Kecil
telah terbentuk dengan sempurna. Bagian-bagian kecil seperti
kelopak mata, alis, bulu mata, dan kuku juga telah terbentuk. Di
fase ini, perkembangan bayi dalam kandungan telah mencapi fase
menakjubkan di mana ia bisa mengisap jempolnya atau
meregangkan tubuhnya.
Memasuki bulan ke lima, rambut mulai tumbuh di kepala
janin. Kulitnya dilapisi selaput lemak bernama vernix
caseosa yang melindungi tubuhnya dari cairan ketuban. Di bulan
ini, Ibu mungkin mulai bisa merasakan gerakan janin dalam
kandungan.
Di akhir trimester ke dua, janin akan mencapai panjang
sekitar 12 cm dengan berat kurang lebih 900 gram. Ibu akan bisa
merasakan lebih banyak gerakan karena di fase ini janin mulai
bisa cegukan.

c. Trimester Ke Tiga
Di tahap terakhir perkembangan janin dalam kandungan,
lemak mulai tercipta pada tubuh si Kecil. Ini membuat beratnya
meningkat drastis hingga mencapai 1800 gram dengan panjang
sekitar 36 cm. Janin juga sudah bisa mendengar dan merespons
rangsangan dari rasa sakit atau cahaya.
Di bulan ke delapan, tumbuh kembang janin semakin
pesat. Di tahap ini, otak janin sedang dalam perkembangan
optimal, begitu juga dengan sistem internalnya. Ibu juga akan
semakin banyak merasakan tendangan dan gerakan di dalam
perut.
Memasuki bulan ke sembilan, perkembangan janin
semakin matang. Si Kecil sudah bisa mengerjapkan mata,
menggerakkan kepala, dan posisinya mulai berubah untuk
persiapan kelahiran. Di tahap ini, umumnya berat janin antara 3
hingga 3,2 kg dengan panjang 46 sampai 51 cm.

2. Tingkat Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses pembuahan sel telur (ovum) oleh
sperma. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis pria dan ovum
dihasilkan pada ovarium wanita. Pembuahan akan didahului oleh
ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang telah masak dari ovarium.
Proses Fertilisasi
- Peristiwa fertilisasi  terjadi di dalam tuba falopi (oviduk) di tubuh
wanita. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan membentuk
zigot.
- Zigot selanjutnya menuju ke rahim dan akan mengalami
pembelahan berulang-ulang serta tumbuh untuk membangun
jaringan tubuh manusia.
- Di dalam rahim, zigot menanamkan dirinya pada dinding rahim
(endometrium) yang telah menebal dan banyak mengandung
pembuluh darah. Zigot berkembang menjadi embrio manusia yang
baru.
- Usia sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga
apabila tidak ada sperma yang membuahinya, maka sel telur akan
mati dan kehamilan tidak terjadi.
- Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan
berpindah ke rahim dan hancur.
- Lapisan dinding rahim yang menebal akan mulai mengalami proses
peluruhan bersama dengan hancurnya sel telur tersebut sehingga
terjadilah menstruasi.
- Di dalam sekali ejakulasi (keluarnya sperma dari kelamin pria),
terdapat berjuta-juta sperma yang saling berlomba untuk membuahi
ovum. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40 sampai 150 juta sel
sperma yang siap membuahi.
- Sel sperma akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang
tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan sperma  dibantu juga oleh
pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
- Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar
spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju
saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
- Dari berjuta sperma yang dikeluarkan tersebut, normalnya hanya
ada satu sperma berhasil bertahan hidup selama kurang lebih satu
minggu hingga berhasil mencapai ovum.
- Setelah satu sperma tersebut berhasil membuahi ovum, maka akan
terbentuk selaput pelindung untuk menghalangi masuknya sperma
lain yang akan melakukan pembuahan.

3. Tingkat Pembelahan
Tidak lama setelah terbentuk zigot maka sel ini akan langsung
beranjak ke tahap pembelahan yang membentuk banyak sel.
Pembelahan yang berlangsung ialah pembelahan mitosis yang
berlangsung sangat cepat diawali dengan pembelahan dua sel, empat
sel, delapan sel, dan sterusnya hingga terbentuk morula ( tahap 32
sel ). Pembelahan mitosis yang berlangsung pada zigot tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis ) hanya pembelahan inti
saja. Sehingga ukuran zigot satu inti dengan morula degan 32 inti
ialah sama. Namun berbeda dengan kasus bayi kembar indentik yang
berasal dari satu zigot yang pembelahan mitosisnya mengalami
pembelahan sitplasmanya sehingga sel-sel hasil pembelahannya
akan terpisah.

4. Tingkat Pembentukan Lapisan Benih


a. Diferensiasi
Sel-sel baru yang dibentuk pada proses pertumbuhan awal
embrio, tidak akan sama terus bentuknya dan juga tidak selalu
tidak teratur selamanya. Segera setelah rangkaian pembelahan
yang cepat terjadi, yang disebut dengan pembelahan cleavage
atau pembelahan segmentasi, sel-sel hasil pembelahan tadi mulai
menyusun dirinya menjadi tiga lapisan sel, yang disebut lapisan
germinal primer. Tiap lapisan sel diberi nama yang didasarkan
atas posisi relatifnya pada embrio, lapisan yang paling luar disebut
ektoderma dan lapisan yang paling dalam disebut entoderma atau
endoderma dan lapisan sel yang berada di antara ekto dan
entoderma, disebut mesoderma. Selanjutnya sel-sel di dalam tiap
lapisan segera tersusun kembali dalam kelompok-kelompok baru
untuk membentuk berbagai primordia masa sel, sebagai calon
pembentuk organ-organ yang akan terbentuk. Beberapa cara
kelompok-kelompok sel dipisahkan dari lapisan germinal
induknya. tiga macam cara pemisahan kelompok sel dari lapisan
germinalis induknya, yaitu: invaginasi, evaginasi dan migrasi
1) Invaginasi
Merupakan suatu proses pemisahan kelompok sel dari sel
induknya dengan cara melekuk ke dalam lapisan sel semula
yang kemudian diakhiri dengan pemisahan lekukan sel tadi
dari lapisan asalnya. Pada daerah di mana akan terjadi
kelompok sel baru, pertama-tama ditandai adanya penebalan
yang disebabkan adanya pembelahan atau proliferasi sel di
daerah tadi. Pembelahan sel pada daerah penebalan tersebut
terus berlangsung, dan menyebabkan sel-sel pada daerah
penebalan menjadi terdorong ke arah dalam dari lapisan
permukaan, sehingga terbentuk suatu lekukan. Lekukan
menjadi semakin dalam dan menjadi berbentuk bulat. Pada
tahap berikutnya sel-sel tepi lekukan pada permukaan lapisan
induk akan saling bertemu dan berfusi, dan diakhiri dengan
terpisahnya lekukan dari lapisan sel semula, dan mereka
membentuk kelompok sel yang baru. Salah satu contoh
invaginasi adalah terbentuknya tabung syaraf (neural tube)
dari lapisan ektoderma superfisial.
2) Evaginasi
Merupakan suatu proses pemisahan kelompok sel dari sel
induknya dengan cara menjadi melekuk ke luar lapisan sel
semula. Rangkaian peristiwa yang terjadi dalam evaginasi
pada prinsipnya sama dengan invaginasi, hanya saja kalau
invaginasi pelekukan sel induk ke arah dalam, evaginasi
pelekukan ke arah luar lapisan semula. Evaginasi kebanyakan
terjadi pada lapisan sel sebelah dalam. Salah satu contoh
proses evaginasi adalah terbentuknya vesikula optika dari
dinding ventro lateral diensephalon.
3) Migrasi
Suatu proses pemisahan atau pembentukan kelompok sel
baru dengan cara berpindahnya atau bermigrasinya sel dari
lapisan induk ke berbagai bagian tubuh yang lain, pada tempat
di mana nanti pada daerah tersebut akan terbentuk jaringan
atau organ yang diderivatkan darinya. Migrasi dimulai dengan
terjadinya proliferasi (pembelahan sel lokal dan cepat) sel
pada lapisan induknya. Sel-sel hasil proliferasi tadi
melepaskan diri dari lapisan induknya, berubah menjadi sel-sel
yang mampu berpindah tempat atau bermigrasi, kemudian
pada daerah yang lain mereka berkumpul atau beragregasi
untuk membentuk kelompok sel yang baru di sana.

Sel-sel yang dapat bermigrasi pada umumnya adalah sel-sel


dari lapisan mesoderma, yang pada saatnya menjadi sel yang
bebas dan bermigrasi dan disebut dengan mesenkhim. Salah
satu contoh proses migrasi, adalah terbentuknya vertebrae
dari sel-sel mesenkhim yang dibebaskan dari lapisan
mesoderma dorsalis. Pengelompokan kembali sel-sel yang
sama jenisnya terjadi sesudah ditetapkanya gambaran luar
embrio seperti orang tuanya. Migrasi dan pengelompokan sel
yang awal ini akan menetapkan bentuk umum embrio dan
meletakkan dasar sistem-sistem organnya. Proses ini disebut
morfogenesis.Fase selanjutnya setelah morfogenesis terjadi,
sel-sel yang telah dikelompokan dan membentuk primordia
atau calon organ atau jaringan khusus, dimulailah diferensiasi
yang akan menghasilkan gambaran yang khusus dan
membentuk hasil yang khusus pula. Sel-sel yang akan
menjadi elemen-elemen otot membentuk fibril-fibril kontraktil.
Sel-sel lain yang akan menjadi penghasil enzim membentuk
granula-granula prosekresi di dalam protoplasmanya.
Sedangkan sel-sel yang ditugaskan untuk membentuk
kerangka tubuh, mulai mengendapkan garam-garam kalsium
sebagai matrik tulang muda. Fase diferensiasi dimana
jaringanjaringan yang menyusun tubuh membentuk sifat-sifat
khususnya, disebut histogenesis. Apabila morfogenesis, yang
bersumber dari morfik (bentuk) sebagai proses-proses dalam
perkembangan embrio yang khusus mengelompok-
kelompokan sel-sel dalam bentuk jaringanjaringan atau organ
dalam usaha menyusun bentuk atau gambaran embrio baik
bentuk dalam maupun bentuk luar sehingga embrio menjadi
mirip dengan orang tuanya, maka disebut fase histogenesis.
Histogenesis sebagai proses penyempurnaan dari bentuk-
bentuk yang sudah diperoleh pada saat peristiwa
morfogenesis berlangsung, sehingga jaringan atau organ yang
terbentuk tadi memperoleh bentuk dan susunan
karakteristiknya sesuai dengan fungsinya nanti.

5. Tingkat Pembentukan Organ


Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum)
dengan sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini
menghasilkan noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot
lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi janin. Pada
manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester
kedua, dan trimester ketiga.
a. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama Trimester
pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal
organ penting janin terbentuk di trimester ini.
- Bulan Pertama Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan
awal janin. Kurang lebih satu jam setelah proses peleburan sel
telur dan sel sperma, semua aspek pendukung kehidupan,
berupa materi genetic yang disebut gen, saling dipertukarkan.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon
bayi dalam rahim. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah
nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Minggu ke-2 pembuahan
terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah dibuahi, sel
telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel
telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah
membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu
blastocyst terpaut pada endometrium. Minggu ke-3 sampai usia
kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan
akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.6 Pada
minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin.
Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio.
Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke
embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan
organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan
lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas
berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai
berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ
indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran
embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung Tahap ini merupakan
fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk
mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini
setelah masa blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan
zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung
lima setengah minggu.
- Bulan Kedua Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran
antara 5-7 mm. Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga
dan alat pencernaan makin sempurna Pada minggu ke-6,
persentase perkembangan embrio sudah lebih besar dibanding
dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung
seperti udang. Pada minggu ini kepala dan leher sudah mulai
muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah
ada Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio
seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai
ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di
minggu sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu
ini sudah jelas Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio
mencapai kisaran 2731 mm. Secara keseluruhan embrio makin
menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15 gram.
Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna
- Bulan ke tiga Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini,
si embrio ganti nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang
adalah 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan
yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk.
Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ
genital sudah mulai terlihat jelas Minggu ke-10, Panjang janin
4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang atas dan bawah sudah
terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Minggu
ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai
berfungsi. Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut,
kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh Di minggu ke-12,
struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan
berkembang kian sempurna.

b. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua


Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ
tubuh.
- Bulan Keempat Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak
kepala sampai bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat
kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi
rambut-rambut halus yang disebut lanugo. 18 Pada minggu ke-
16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-
kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih
amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan
- Bulan Kelima Pada bulan kelima, berat dan panjang janin
semakin semakin meningkat. Pada minggu ke-18 taksiran
panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram.
Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang
kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan. Pada
bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di
usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di
sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering
meraba-raba kantonq amnion (ketuban) dengan kedua
tanganmungilnya.
c. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin
sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar
- Bulan Ketujuh Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250
gram dengan panjang ratarata 37 cm. Kelahiran bayi prematur
mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya.
- Bulan Kedelapan Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari
2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35,
secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450
gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya
sudah matang fungsi paru-parunya
- Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram
dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang
47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir
karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk
bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir
dengan posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya
dengan posisi sungsang. Pada minggu ke38, berat bayi sekitar
3100 gram dengan panjang 48 cm. Di usia kehamilan 38
minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan
panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40, panjang bayi
mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram dan
siap dilahirkan
Gambar 2.1

6. Tingkat Pertumbuhan dan Definisi


Ilustrasi tentang fenomena perubahan sebuah sel menjadi seorang
bayi saat masih dalam kandungan ibu, merupakan suatu proses yang
menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan
kompleks. Adanya fenomena besar dan kompleks ini akan melibatkan
proses yang kompleks pada tingkat seluler, misalnya regulasi dan
transduksi signal secara molekuler. Adanya regulasi dan transduksi
signal secara molekuler merupakan cara yang paling mutakhir untuk
memahami perkembangan organisme. Sadler (2012:3-9) menjelaskan
beberapa bagian tersebut seperti adanya transkripsi gen, regulasi
ekspresi gen, induksi formasi organ dan cell signaling. Spratt (1971)
dalam Lufri dan Helendra (2009:6-15) menjelaskan lima proses dasar
pada tingkat sel, yaitu:
a. Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa sel (ukuran dan jumlah
sel).
b. Diferensiasi, yaitu proses yang menghasilkan sel-sel yang sudah
terspesialisasi (sudah melakukan biosintesis spesifik).
c. Interaksi seluler, yaitu saling pengaruh mempengaruhi antara satu
sel atau kelompok sel dengan sel atau kelompok sel yang lain.
d. Pergerakan, yaitu perubahan posisi sel atau jaringan (gerakan
mor-fogenetik).
e. Metabolisme, merupakan proses penghasil (sumber) dan
penggunaan energi, dan merupakan kebutuhan dasar bagi
kehidupan dan perkem-bangan.

Tahap perkembangan manusia menjelaskan tahapan perkembangan


manusia menjadi lima tahap, yaitu:
a. Tahap gametogenesis, terjadinya pembentukan gamet laki-laki
dan perempuan atau konversi germ cell sperma dan sel telur.
b. Tahap perkembangan minggu ke-1, terjadinya proses ovulasi
sampai implantasi
c. Tahap perkembangan minggu ke-2, terjadinya pembentukan
bilaminar germdisc (embrio dua lapis)
d. Tahap perkembangan minggu ke-3 sampai 8, disebut juga dengan
periode embrionik, terjadinya pembentukan sistem tubuh.
e. Tahap perkembangan bulan ke-3 sampai kelahiran, adalah masa
fetus dan berperannya plasenta dalam perkembangan manusia.

Dudek (2011) menguraikan perkembangan manusia diawali dari


tahap prefertilisasi, periode mingguan, periode embrionik dan
organogenesis. Uraian lengkapnya sebagai berikut.
a. Prafertilisasi, meliputi perkembangan organ reproduksi seksual,
perkembangan organ reproduksi seksual, perkembangan
kromosom, meiosis, organogenesis, spermatogenesis.
b. Perkembangan minggu 1 (hari ke 1-7), meliputi fertilisasi,
pembelahan, blastocyst dan implantasi.
c. Perkembangan minggu ke-2 (hari ke 8-14), meliputi pembentukan
embrioblast lanjutan, trophoblast lanjutan dan mesoderm
ekstraembrio.
d. Periode embrionik, meliputi pembentukan embrioblast lanjutan,
vasculo genesis dan plasentasi.
e. Periode bulan 3 sampai lahir, disebut juga organogenesis sampai
parturisi,mterjadi perkembangan organ dan sistem tubuh dan
proses kelahiran.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kesimpulan dari teori yang sudah di bahas diatas dapat
disumpulkan bahwa embrio adalah massa sel sejak implantasi sampai
minggu ke-8 kehamilan dan massa perkembangan janin dimulai sejak
minggu ke-8 kehamilan hingga akhir. Massa perkembangan janin
berbeda-beda sesuai dengan usia kehamilannya. perkembangan janin
dimulai sejak minggu ke-8 kehamilan hingga akhir. Massa perkembangan
janin berbeda-beda sesuai dengan usia kehamilannya.

B. SARAN
Menurut pendapat kami Kami, embriologi manusia dan tingkat
pertumbuhannya ini sangatlah penting, kami mengharapkan agar para
pembaca untuk hendaknya selalu menjaga keadaan fisik selalu sehat
agar tidak mempengaruhi kesehatannya.Namun dalam makalah ini kami
menyadari jika makalah yang kami buat masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, dan masih banyak kurangnya dalam
menjelaskan materi tentang kebutuhan dasar manusia, maka dari itu kami
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari para pembaca
Daftar Pustaka

Journal.repository.ut.ac.id/4404/1/BIOL4324-M1.pdf

journal.s.docworkspace.com/d/ADI-x_za3Ys4-sTzjpSnFA

Amongguru.proses-fertilisasi-dan-perkembangan-embrio-dalam-rahim-uterus.pdf

Dosenpendidikan.co.id/perkembangan-embrio/

Journal.digilib.uinsby.ac.id/2607/5/Bab%202.pdf

Jurnal Sainstek Vol. VI No. 1: 96-101

Id.wikipedia.org.embriologi

Patten, B.M. Foundations of Embryology. New Delhi: McGrawHillbook Co., Inc.

Seria;, Eddyman.06. Biologi Reproduksi. 9jakarta B Erlangga

Journal.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA_

Anda mungkin juga menyukai