DI SUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga makalah yang
berjudul “Definisi Embrio Manusia dan Tingkat Perkembangan Secara Umum” ini
dapat kami selesaikan sebagaimana mestinya tanpa ada halangan dalam
pembuatannya makalah ini disusun utnuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Embriologi
Namun tak terlepas dari itu kami menadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan baik dari segi bahasanya maupun dari penulisan, maka dari
itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan Kritik dan Sarannya
kepada kami agar makalah ini dapat tersusun dengan sempurna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi embrio fetus dan embriologi?
2. Seperti apa tingkat perkembangannya secara umum?
3. Apa itu tingkat persiapan?
4. Bagaimana tingkat fertilisasi?
5. Seperti apa tingkat pembentukan lapisan benih?
6. Bagaimanakah tingkat pembentukan organ?
7. Apa itu tingkat pertumbuhan dan definisi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini sendiri yaitu untuk
mengetahui Definisi embrio manusai dan Tingkat Pertumbuhan secara
umum yang meliputi; tingkat persiapan, fertilisasi, pembelahan,
pembentukan lapisan benih, pembentukan organ, dan pertumbuhan
definisi. Dan tujuan lain dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pembaca dan penulis tentang Embriologi serta berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk semuanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Embrio Fetus dan Embriologi
1. Embrio Fetus
Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus[1]) adalah mamalia
yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam
bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda,
mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu
kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ
terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.
Janin (fetus) pada usia delapan minggu. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12
minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28
sampai 40 minggu.[2] Kehamilan terhitung dari hari pertama haid
terakhir.[3]
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut
jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat
tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin
2. Embriologi
Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan
(developmental of biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan progresif struktur dan fungsi tubuh
dalam hidup makhluk hidup. Sedangkan embriologi adalah studi
mengenai embrio dengan penekanan kepada pola-pola
perkembangan embrio. Untuk membedakan pemahaman anda
tentang embriologi dengan biologi perkembangan, di bagian berikut ini
akan dituliskan beberapa pemikiran dan pendapat ahli embriologi.
Sadler (2012:xii) mengilustrasikan embriologi dengan sebuah
contoh adanya perubahan sebuah sel menjadi seorang bayi saat
masih dalam kandungan ibu, yaitu suatu proses yang
menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan
kompleks. Sadler (2012:xii) menamakan kajian tentang fenomena ini
dengan embriologi. Pada proses ini termasuk juga kajian tentang
aspek-aspek molekuler, seluler, dan struktural yang saling
berkontribusi untuk membentuk organisme.
Spratt (1971) dalam Lufri dan Helendra (2009:1) mendefinisikan
perkembangan sebagai suatu aksi gen dalam: (1) pembentukan
organisme baru dari beberapa bagian organisme induk, (2)
pemeliharaan atau peningkatan ukuran dari organisme dewasa yang
terbentuk secara sempurna, dan (3) perbaikan terhadap kerusakan
akibat kecelakaan atau kehilangan bagian anggota tubuh dari suatu
orgsnisme. Sehingga bisa dituliskan perkembangan merupakan suatu
perubahan (transformasi) dari suatu keadaan, komposisi atau fungsi
dari bagian atau keseluruhan organisme atau bakal organisme yang
terjadi secara progresif dan relatif permanen pada kondisi alami.
Pendapat lain menyebutkan embriologi menjadi bagian dari ruang
lingkup biologi perkembangan. Karena Biologi perkembangan ruang
lingkupnya lebih luas, sampai kepada perkembangan pasca lahir
dengan penekanan kepada masalah, konsep dan prinsip
perkembangan. Beberapa ruang lingkup biologi perkembangan
adalah (1) Embriologi, yaitu mempelajari mengenai pembentukan
embrio; (2) Proses stadium pasca lahir; (3) Perkembangan tingkat sel,
baik perkembangan normal ataupun abnormal (neoplastik) seperti
tumor dan kanker; (4) Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa sel; (5)
Regenerasi; (6) Perbaikan sel, misalnya pada waktu luka dan (7)
Genetika perkembangan. Untuk melengkapi pemahaman anda, ada
beberapa istilah yang sering ditemukan saat mempelajari
embriologi.''Istilah-istilah ini telah dirangkum dari Sadler (2012:xii),
yaitu
- Embriogenesis adalah proses pembentukan dan pertumbuhan
secara progresif dari sebuah sel menuju periode organ primordial.
(Pada manusia terjadi saat minggu ke-8 perkembangan).
Terkadang disebut juga dengan organogenesis.
- Periode fetal adalah saat terjadinya diferensiasi yang
berkelanjutan dan ditandai dengan pertumbuhan dan
meningkatnya berat fetus.
- Teratologi adalah bagian embriologi yang mengkaji tentang cacat
lahir dan penyebabnya.
b. Trimester Ke Dua
Memasuki trimester ke dua kehamilan, jari jemari si Kecil
telah terbentuk dengan sempurna. Bagian-bagian kecil seperti
kelopak mata, alis, bulu mata, dan kuku juga telah terbentuk. Di
fase ini, perkembangan bayi dalam kandungan telah mencapi fase
menakjubkan di mana ia bisa mengisap jempolnya atau
meregangkan tubuhnya.
Memasuki bulan ke lima, rambut mulai tumbuh di kepala
janin. Kulitnya dilapisi selaput lemak bernama vernix
caseosa yang melindungi tubuhnya dari cairan ketuban. Di bulan
ini, Ibu mungkin mulai bisa merasakan gerakan janin dalam
kandungan.
Di akhir trimester ke dua, janin akan mencapai panjang
sekitar 12 cm dengan berat kurang lebih 900 gram. Ibu akan bisa
merasakan lebih banyak gerakan karena di fase ini janin mulai
bisa cegukan.
c. Trimester Ke Tiga
Di tahap terakhir perkembangan janin dalam kandungan,
lemak mulai tercipta pada tubuh si Kecil. Ini membuat beratnya
meningkat drastis hingga mencapai 1800 gram dengan panjang
sekitar 36 cm. Janin juga sudah bisa mendengar dan merespons
rangsangan dari rasa sakit atau cahaya.
Di bulan ke delapan, tumbuh kembang janin semakin
pesat. Di tahap ini, otak janin sedang dalam perkembangan
optimal, begitu juga dengan sistem internalnya. Ibu juga akan
semakin banyak merasakan tendangan dan gerakan di dalam
perut.
Memasuki bulan ke sembilan, perkembangan janin
semakin matang. Si Kecil sudah bisa mengerjapkan mata,
menggerakkan kepala, dan posisinya mulai berubah untuk
persiapan kelahiran. Di tahap ini, umumnya berat janin antara 3
hingga 3,2 kg dengan panjang 46 sampai 51 cm.
2. Tingkat Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses pembuahan sel telur (ovum) oleh
sperma. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis pria dan ovum
dihasilkan pada ovarium wanita. Pembuahan akan didahului oleh
ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang telah masak dari ovarium.
Proses Fertilisasi
- Peristiwa fertilisasi terjadi di dalam tuba falopi (oviduk) di tubuh
wanita. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan membentuk
zigot.
- Zigot selanjutnya menuju ke rahim dan akan mengalami
pembelahan berulang-ulang serta tumbuh untuk membangun
jaringan tubuh manusia.
- Di dalam rahim, zigot menanamkan dirinya pada dinding rahim
(endometrium) yang telah menebal dan banyak mengandung
pembuluh darah. Zigot berkembang menjadi embrio manusia yang
baru.
- Usia sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga
apabila tidak ada sperma yang membuahinya, maka sel telur akan
mati dan kehamilan tidak terjadi.
- Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan
berpindah ke rahim dan hancur.
- Lapisan dinding rahim yang menebal akan mulai mengalami proses
peluruhan bersama dengan hancurnya sel telur tersebut sehingga
terjadilah menstruasi.
- Di dalam sekali ejakulasi (keluarnya sperma dari kelamin pria),
terdapat berjuta-juta sperma yang saling berlomba untuk membuahi
ovum. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40 sampai 150 juta sel
sperma yang siap membuahi.
- Sel sperma akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang
tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan sperma dibantu juga oleh
pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
- Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar
spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju
saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
- Dari berjuta sperma yang dikeluarkan tersebut, normalnya hanya
ada satu sperma berhasil bertahan hidup selama kurang lebih satu
minggu hingga berhasil mencapai ovum.
- Setelah satu sperma tersebut berhasil membuahi ovum, maka akan
terbentuk selaput pelindung untuk menghalangi masuknya sperma
lain yang akan melakukan pembuahan.
3. Tingkat Pembelahan
Tidak lama setelah terbentuk zigot maka sel ini akan langsung
beranjak ke tahap pembelahan yang membentuk banyak sel.
Pembelahan yang berlangsung ialah pembelahan mitosis yang
berlangsung sangat cepat diawali dengan pembelahan dua sel, empat
sel, delapan sel, dan sterusnya hingga terbentuk morula ( tahap 32
sel ). Pembelahan mitosis yang berlangsung pada zigot tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis ) hanya pembelahan inti
saja. Sehingga ukuran zigot satu inti dengan morula degan 32 inti
ialah sama. Namun berbeda dengan kasus bayi kembar indentik yang
berasal dari satu zigot yang pembelahan mitosisnya mengalami
pembelahan sitplasmanya sehingga sel-sel hasil pembelahannya
akan terpisah.
B. SARAN
Menurut pendapat kami Kami, embriologi manusia dan tingkat
pertumbuhannya ini sangatlah penting, kami mengharapkan agar para
pembaca untuk hendaknya selalu menjaga keadaan fisik selalu sehat
agar tidak mempengaruhi kesehatannya.Namun dalam makalah ini kami
menyadari jika makalah yang kami buat masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, dan masih banyak kurangnya dalam
menjelaskan materi tentang kebutuhan dasar manusia, maka dari itu kami
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari para pembaca
Daftar Pustaka
Journal.repository.ut.ac.id/4404/1/BIOL4324-M1.pdf
journal.s.docworkspace.com/d/ADI-x_za3Ys4-sTzjpSnFA
Amongguru.proses-fertilisasi-dan-perkembangan-embrio-dalam-rahim-uterus.pdf
Dosenpendidikan.co.id/perkembangan-embrio/
Journal.digilib.uinsby.ac.id/2607/5/Bab%202.pdf
Id.wikipedia.org.embriologi
Journal.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA_