Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP KEBIDANAN
TEORI KEBIDANAN MENURUT ELA JOY
LERHMAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan

Kelompok 4 :
1. Fepy Sisiliay (16.14.02.011)
2. Grenadia Dwi Putri Agustin P. (16.14.02.014)
3. Maria Dian Kurniawati (16.14.02.018)
4. Novita Budiarti (16.14.02.022)
5. Rizki Olivia Dela Meinalti (16.14.02.029)

AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG

JL. SOEKARNO HATTA NO. 15 BENDO PARE KEDIRI

TELEPON (0354) 393102

TAHUN 2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telah dilakukan banyak penelitian untuk mempelajari isi dan proses dari
pemeriksaan antenatal. Robin dkk, 1983 dan Robinson 1985 mempelajari
peran bidan dalam memberi informasi yang komperhensif dan memberikan
nasehat dalam pelayanan kebidanan, seperti wktu pemeriksaan perut dan
memberikan nasehat tentang laktasi dan asuhan kesehatan selama kehamilan.
Mereka mempelajari sejauh mana bidan mampu menunjukkan perannya
dalam semua aspek dari perannya memberi asuhan ibu bersalin.
Macintyre (1980) dalam observasinya menemukan perbedaan antara
rhetorik resmi antara nilai asuhan antenatal dan corak asuhan yang
impersonal yang dialami seorang ibu diklinik spesialis. Lehrman
mengidentifikasikan konsep yang menggaris bawahi asuhan antenatal yang
akan diberikan. Di dalam makalah ini akan membahas tentang dasar
pemikiran, fokus dan teori kebidanan menurut Ella Joy Lerhman.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar pemikiran, folus dan tujuan dari teori kebidanan
menurut Ella Joy Lerhman?
2. Bagaimana konsep kebidanan menurut Ella Joy Lerhman?
3. Bagaimana asuhan partisipatif menurut teori Ella Joy Lerhman?
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan secara umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah konsep kebidanan.
2. Tujuan khusus
- Untuk mengetahui teori kebidanan menurut Ella Joy Lerhman.
- Untuk mengetahui dasar pemikiran, fokus dan tujuan teori kebidanan
menurut Ella Joy Lerhman.
- Untuk mengetahui asuhan partisipatif menurut Ella Joy Lerhman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Kebidanan menurut Ella Joy Lerhman


Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek
kebidanan dalam memberikan asuhan para wanita hamil dan memberikan
pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan anara
pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan
konsep kebidanan dalam praktek.
Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukkan perbedaan
antara prosedur administrasi yang dibebankan dengan manfaat antenatal dan
jenis pelayanan yang dialami seorang wanita di klinik kebidanan karena
hubungan antara identifikasi faktor resiko dan keefektifitasan dari antenatal
care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi.
2.2 Konsep Kebidanan Menurut Ela Joy Lehrman

Berikut ini adalah 8 konsep Kebidanan menurut Ela Joy Lehrman, yaitu :

1. Asuhan yang berkesinambungan

Asuhan yang berkesinambungan adalah asuhan pelayanan kebidanan


yang terfokus pada ibu dan anak balita. Pelayanan kebidna juga mencakup
pra perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui, dan nifas serta asuhan
kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan wanita usia subur serta
memberikan pelayanan kepada keluarga berencana.

2. Keluarga sebagai pusat asuhan

Keluarga sebagai pusat asuhan adalah pelayanan yang diberikan oleh


bidan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan dlam rangka mencapai
keluarga kecil yang sehat, bahagia, dan sejahtera.
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

Pendidikan dan konseling adalah salah satu fungsi dan peran yang
dimiliki oleh bidan untuk memberikan bimbingan/penyuluhan yang baik
dan benar menurut AKI dan AKB sehingga derajat kesehatan bangsa kita
dapat meningkat menjadi lebih baik.

4. Asuhan tanpa intervensi

Tidak terjadi intervensi dalam asuhan kebidanan yaitu pada saat


asuhan yang normal, kita tidak perlu melakukan intervensi kepada
petugas/instusi pelayanan kesehatan. Intervensi kesehatan bersifat
komprehensif (berkesinambungan/menyeluruh) mencakup upaya promotif
(penyuluhan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan),
rehabilitative (pemulihan) ditujukan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.

5. Fleksibilitas dalam asuhan

Penerapnnya adalah seorang bidan dalam melakukan praktiknya tidak


boleh kaku saat melakukan tindakan atau pada saat memeberikan asuhan,
agar pasien merasa nyaman dengan tindakan yang bidan lakukan.

6. Keterlibatan dalam asuhan

Keterlibatan dalam asuhan sebagai bidan yaitu bidan memberikan


asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap
budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk
meningkatkan kehidupan yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.

7. Advokasi pada klien


Advokasi pada klien yaitu hubungan antara bidan dengan pasien yang
baik karena kepekaan. Kepedulian dan perhatian bidan terhadap pasien
yang memungkinkan bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua
informasi tindakan yang diperlukan pasien teratur.

8. Waktu

Dalam memberikan asuhan pelayanan kepada klien harus tepat waktu dan
teratur.

2.3 Asuhan Partisipatif Menurut Teori Ela Joy Lehrman

Pada asuhan partisipatif, bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian,


perencanaan, dan evaluasi. Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau
mengambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dari kedelapan konsep yang
dibuat oleh Lehrman, kemudian dilanjutkan oleh Marthem pada tahun 1991
pada pasien/klien pascapartum. Misalnya : pendidikan tentang laktasi,
persiapan persalinan, senam hamil , pemeriksaan fisik seperti palipasi klien
akan melakukan pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan denyut jantung.

Dari hasil penerapan tersebut, Marthen menambahkan tiga komponen lagi


pada kedelapan konsep yang dibuat oleh Lehrman, yaitu teknik terapeutik,
pemberdayaan, dan hubungan sesama. Tiga komponen tersebut yaitu :

1. Teknik Terapeutik

Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan


penyembuhan,\. Misalnya mendengarkan dengan aktif, mengkaji, klarifikasi,
humor, dan sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, dan pemberian
izin.

a. Mendengar aktif
Mendengar aktif yaitu kita harus mendengar suatu bimbingan atau
penyuluhan.

b. Mengkaji

Mengkaji yaitu mengkaji kebutuhan pada bayi baru lahir dan ibu
dalam nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga.

c. Klasifikasi

Klasifikasi yaitu mengklasifikasi rumusan masalah dalam


kebidanan tentang hal apa yang harus dilakukan oleh bidan kepada
klien/pasien dengan menjalin komunikasi yang baik.

d. Humor

Dalam memberikan palayanan kepada klien/pasien, seorang bidan


dapat menghibur pasiennya, misalnya dengancara memberikan senyuman
atau sapaan agar pelayanan bidan tidak terlalu tegang dan serius agar
terjalin komunikasi yang baik antara bidan dan pasien.

e. Sikap tidak menuduh

Dalam memberikan pelayanan, kita sebagai bidan harus dapat


mempertanggungjawabkan tindakan kita dengan tidak menuduh pasien.

f. Pengakuan

Dalam melakukan suatu tindakan penanganan pasien, seorang


bidan harus ada pengakuan dari pemerintah dan dari IBI, dalam melakukan
tugasnya. Jika di dalam tindakan menangani pasien ada kesalahan, maka
kita harus mengakuinya dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
g. Fasilitas

Dalam pelayanan kebidanan, kita harus menyiapkan segala fasilitas


yang memadai yanag akandigunakan untuk proses persalinan pada pasien
agar dalam pelayanan tersebut, pasien merasa aman, nyaman, dan puas.

h. Pemberian izin

Untuk melakukan suatu tindakan medis misalnya praktik mandiri di


rumah, perlu adanya izin dari pemerintah menurut undang-undang yaitu
berupa surat izin praktek kebidanan.

2. Pemberdayaan (Empowerment)

Suatu proses pemberian kekuasaan dan kekuatan melalui penampilan dan


pendekatan, bidan dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi,
mengesahkan, menilai, dan memberi dukungan.

3. Hubungan Sesama (Lateral Relationship)

Hubungan sesame dapat meliputi menjalin hubungan yang baik dengan


klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara klien dan bidan
tampak akrab. Misalnya sikap empati atau berbagi pengalaman.
2.4 Penerapan Pelayanan Anthenatal atau Pemberian Asuhan Kebidanan
pada Ibu Anak

1. Kehamilan

Masa kemahilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya


janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dhitung dari hari pertama haid terakhir.Kehamilan melibatkan
perubahan fisik maupun emosional ibu serta perubahan sosial dalam
keluarga.Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilakn kelahiran bayi sehat, cukup bulan, melalui jalan lahir
(normal), namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kelahiran normal. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa drinya
hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.

Tujuan asuhan antenatal :

Memperhatikan perkembangan kehamilan demi kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
dan bayi
Mengenali sejak dini ketidaknormalan atau komplikasi yang terjadi
pada kehamilan ibu
Mempersiapkan proses persalinan yang cukup bulan, normal dan
keselamatan ibu dan bayi
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan ibu dapat
memberikan ASI eklusif
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar bayi dapat tumbuh secara normal

Asuhan anthenatal yang diberikan bidan pada masa kehamilan ibu adalah :
1. Mengumpulkan data-data dari ibu :

-Biodata

-Riwayat kehamilan

-Riwayat kebidanan

-Riwayat kesehatan dahulu dan sekarang

-Riwayat sosial ekonomi

2. Melakukan pemeriksaan fisik, contohnya :

-Tekanan darah

-Denyut jantung ibu

-Gerakan janin

3. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan


kemungkinan dalam darurat, seperti :

Pempersiapkan pertolongan dan tempat kelahiran serta keuangan


untuk persiapan kelahiran
Mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi seperti tempat dan
transportasi ketempat rujukan, mempersiapkan donor darah,
finansial, dan memilih pembuat keputusan jika pihak pertama tidak
ada di tempat

4. Memberi konseling pada ibu tentang gizi, perubahan fisiologi,


menginformasikan pada ibu untuk mencari pertolongan segera pada saat
mendapati tanda-tanda bahaya, merencanakan dan mempersiapkan
kelahiran yang bersih dan aman dirumah, menjaga kebersihan diri

2. Persalinan
Persalian adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan yang normal adalah jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan tanpa disertai adanya penyulit.

Asuhan anthenatal yang diberikan bidan pada masa persalinan ibu adalah :

1. Membantu ibu dalam persalinan jika ibu terlihat gelisah


2. Memberi dukungan emosional pada ibu
3. Memberikan informasi atas kemajuan persalinannya
4. Memberiksn perhatian yang lebih kepada ibu
5. Menyarankan ibu untuk sering berjalan
6. Melibatkan suami atau ibunya untuk memberikan semangat kepada
sang ibu
7. Mengajarkan tekhnik bernafas
8. Memberi minum cukup kepada ibu agar kebutuhan energinya
tercukupi dan mencegah dehidrasi
9. Bidan haru melakukan pemantauan sesering mungkin hingga bayi
dilahirkan
DAFTAR PUSTAKA

Yulifah Rita, Surachmindari. 2013.Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika.

Mufdlilah,dkk. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:Medical Book.

Anda mungkin juga menyukai