Anda di halaman 1dari 18

PERAN & TANGGUNG JAWAB BIDAN,

EVIDENCE BASED, SERTA ISU-ISU


TERKINI ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN
Oleh :
Fepy Sisiliay (16.14.02.011)
PERAN DAN TANGGUNG
JAWAB BIDAN DALAM
ASUHAN KEHAMILAN
PERAN BIDAN
• Peran sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana pelayanan, bidan dapat bekerja mandiri
melakukan pelayanan kebidanan primer sesuai dengan wewenangnya
dan menentukan perlunya dilakukan rujukan. Perannya di dalam
pelayanan kolaboratif adalah sebagai mitra dalam pelayanan medis
terhadap ibu, bayi, dan anak-anak serta sebagai anggota tim kesehatan
dalam pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.

• Peran sebagai Pengelola


sebagai pengelola, bidan memimpin dan mengoordinasikan
pelayanan kebidanan sesuai dengan kewenangan di dalam tim, unit
pelayanan di rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin.
LANJUTAN...
• Peran sebagai Pendidik
Sesuai dengan tugasnya bidan melakukan penyuluhan kepada
individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam lingkup tanggung
jawabnya. Di samping itu, bidan diwajibkan pula membimbing siswa bidan,
dukun, dan kader desa di dalam pelayanan kebidanan.

• Peran sebagai Peneliti


Bidan dengan dasar keilmuan yang dimilikinya dapat melakukan
penelitian baik secara mandiri atau bersama atau sebagai anggota
kelompok peneliti, dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak dan
keluarga.
TANGGUNG JAWAB BIDAN
• Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan
Tugas dan wewenang bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan
kegiatan praktik bidan diatur di dalam peraturan dan keputusan menteri
kesehatan. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan
kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

• Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi


bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya
dengan jalan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, dan
pertemuan ilmiah lainnya.
LANJUTAN...
• Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan
Setiap bidan harus mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk
tulisan/catatan mengenai pasien yang dilayaninya. Catatan ini dapat
digunakan sebagai bahan laporan untuk dilaporkan pada atasannya.

• Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayanin


Tanggung jawab bidan tidak hanya pada kesehatan ibu dan anakn,
tetapi juga menyangkut pada kesehatan keluarga, oleh karena itu bidan
harus mengerahkan segala kemampuan pengetahuan, sikap, dan
perilakunya di dalam memberi pelayanan keluarga yang membutuhkan.
LANJUTAN..
• Tanggung jawab terhadap profesi
Bidan harus menjadi anggota organisasi bidan. Bidan memiliki hak
mengajukan suara dan pendapat tentang profesinya. Bidan harus ikut serta di
dalam kegiatan organisasi dan badan resmi kebidanan.

• Tanggung jawab terhadap masyarakat


Bidan adalah anggota masyarakat yang bertanggung jawab, oleh
karena itu bidan turut memiliki tanggung jawab di dalam permasalahan
kesehatan masyarakat.
EVIDENCE BASED
EVIDENCE BASED CARE
• Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan
kebidanan yang bertanggung jawab adalah dengan mengacu
pada hasil penelitian yang paling up to date.
• Hasil penelitian yang didapatkan beserta rekomendasi dari peneliti
dijadikan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan.
BEBERAPA HASIL PENELITIAN
MENGENAI IBU HAMIL
1. Penelitian mengenai ibu hamil dan KB yang dilakukan oleh Dra. Flourisa
Julian Sudrajad, M.Kes., dai Puslitbang-KR-BKKBN tahun 2003 di 10
Kabupaten di Provinsi Jateng dan Jatim ditemukan bahwa :
• Sebanyak 45% wanita tidak tahu mengenai jenis komplikasi dalam kehamilan.
• Sebanyak 83% wanita memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan,
cakupan ini lebih rendah dari target PWS-KIA, yaitu 90%.
• Cakupan K1 (Kunjungan atau kontak pertama antara wanita hamil TM I dengan
tenaga kesehatan) sebesar 56-90%, belum sesuai dengan cakupan K1 Propernas
tahun 2010 sebesar 95%.
• Cakupan K4 (kontak atau kunjungan wanita hamil yang keempat kalinya
dengan tenaga kesehatan, dilakukan TM III) sebesar 40-90%, target Propenas
tahun 2010, K4 sebesar 90%.
LANJUTAN..
• Lebih dari 50% responden tidak tahu mengenai komplikasi dalam masa persalinan
dan nifas.
• Hanya 26% cakupan bayi yang mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8%
lainnya tidak mendapat imunisasi sama sekali.
• Tingkat pengetahuan tentang KB sudah cukup tinggi, yaitu 90%.
• Sebanyak 18-70% wanita tidak mengetahui bagaimana cara menghindari
penyakit AIDS.
LANJUTAN..
2. Penelitian yang dilakukan oleh Jumirah, dkk, tahun 1998 menemukan bahwa ibu
hamil penderita anemia berat mempunyai risiko 4,2 kali lebih besar untuk
melahirkan bayi dengan Bayi Berta Lahir Rendah (BBLR).
3. Dari sataf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
mengemukakan hasil penelitian mengenai pengaruh pemeriksaan kehamilan
terhadap pemilihan penotong persalinan, yaitu sebagai berikut.
• Ibu hamil melakukan ANC minimal empat kali mempunyai peluang dua kali lebih besar
untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong.
• Ibu hamil mendapat konseling ibu hamil dengan ANC kurang dari empat kali lebih
besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu
hamil yang tidak mendapat konseling.
LANJUTAN..
4. S.M. Willer seorang peneliti dari Utrecht University, Belanda, menemukan bahwa
ibu hamil yang mengonsumsi apel selama kehamilannya dapat mengurangi risiko
asma pada bayinya.
5. Seorang peneliti Denmark mengatakan bahwa ada korelasi yang positif antara
meminum susu selama hamil dengan berat badan dan panjang badan bayi yang
dilahirkan.
6. Ezzra Susser peneliti dari Amerika menemukan bahwa penurunan mental pada
anak-anak kemungkinan disebabkan oleh penyakit flu yang diderita oleh sang ibu
saat kendungannya berjalan pada tiga bulan pertama masa kehamilan (TM I)
7. Rossi Anggraini tahun 2007 menemukan bahwa jarak kelahiran kurang dari 27
bulan meningkatkan risiko kematian perinatal sebesar 4,77 kali dibandingkan
dengan jarak kelahiran yang lebih dari 27 bulan.
LANJUTAN..
8. Dr. Cuno S.P.M. Uiterwaal, pemimpin penelitian dan profesor yang bekerja sama
dengan klinik epidemologi di University Medical Center, Utreect menemukan
bahwa orangtua perokok dapat membahayakan kesehatan anak mereka,
termasuk sistem kardiovaskular mereka yang dapat dideteksi sejak awal
kehamilannya.
9. WHO merekomendasikan untuk menghindari posisi tidur terlentang pada ibu
hamil, terutama pada kehamilan lanjut kerena akan mempengaruhi kelancaran
sirkulasi ibu ke janin. Pada posisi terlentang pembuluh darah aorta akan tertekan
oleh gaya berat janin. Selain itu ibu juga akan merasakan sakit pada bagian
punggung sampai pinggang.
ISU-ISU TERKINI
BEBERAPA ISU TERINI BERKAITAN
DENGAN KEHAMILAN
1. Women Center Care (WCC)
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam
pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holistik)
yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya. Faktor-faktor
yang memengaruhi kesehatan wanita di Indonesia antara lain :
• Status wanita dalam masyarakat masih rendah.
• Kesehatan reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, serta nifas
yang berisiko menyebabkan kematian.
• Ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat pendidikan
yang rendah.
• Kurang modal (ekonomi) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
• Sosial budaya, ekonomi, pelayanan kesehatan tidak terjangkau, pengetahuan yang
rendah.
LANJUTAN..
2. Pre-eklampsi dengan udema
• Isu mengenai pre-eklampsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas berkembang
sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar dapat memberikan
informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu hamil.
• Variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka akan bervariasi pula
tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu yang beredar.
• Bidan sebagai seorang yang dekat dengan masyarakat dan dipandang berkompeten
dalam hal ini harus dapat menyikapi dngan bijaksana setiap reaksi yang muncul di
masyarakat.
• Jika menemukan hal yang negatif, maka secepatnya melakukan suatu tindakan,
seperti melakukan oenyuluhan mengenai preeklampsi dan udema selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
• Hani, Umi., dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :
Salemba Medika.
• Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Edisi Revisi.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai