Anda di halaman 1dari 19

PENGALAMAN

PRAKTIK KLINIK DAN


PERAN BIDAN DALAM
PNC

Oleh:
Erni Johan
Imelda Ganeza
Vivin Puspasari
Risa Putri Irma
KASUS
pengalaman praktik klinik PNC

Bidan melakukan kunjungan nifas;KF1 pada ibu


umur 21thn P1A0 untuk memeriksakan keadaan
ibu dan bayi. Dari hasil pemeriksaan, keadaan
fisik ibu dan bayi dalam keadaan normal dan
tidak didapatkan tanda bahaya.
Ibu tinggal bersama suami dan orang tuanya. Ibu
mengatakan bahwa ia masih khawatir, dan takut
untuk merawat bayinya. Sehingga perawatan ibu
dan bayi dilakukan dan bergantung pada suami
dan orang tua. Sejak pulang dari BPM, ia enggan
untuk beranjak dari tempat tidurnya.
PERAN BIDAN

 Selain memantau/ skrining yg komprehensif kesehatan fisik ibu


dan bayi dalam keadaan nornal, bidan perlu menjadi
pendengar, sehingga mencegah morbiditas psikologis

 Sebagai promotor yang memfasilitasi hubungan yang baik


antara ibu dan bayi serta keluarga.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, mobilisasi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian
imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.

 Segera mungkin membimbing klien keluar dan


turun dari tempat tidur, mobilisasi pada ibu
berdampak positif bagi, ibu merasa lebih sehat
dan kuat, Faal usus dan kandung kemih lebih
baik, Ibu juga dapat merawat anaknya
KENDALA YANG
 Usia maternal
DIHADAPI
ibu usia muda terkadang merasa bahwa merawat bayi baru lahir melelahkan
secara fisik dan mudah bingung karena tdk ada pengalaman.
 Jaringan sosial
Primipara sedikit sulit beradaptasi terhadap peran dan memerlukan dukungan
yang lebih besar. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan, dimana orng
tua dapat memberi bantuan
 Kebiasaan ibu

karena adanya perubahan peran ibu, maka kebiasaan ibu yang


dulu sebelum memiliki anak masih sering dilakukan, seperti
sangat bergantung kepada orang tua atau ‘manja’.
 Sosial budaya

Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan ibu meninggalkan


rumah, misal pergi posyandu karena mengangap hal tabu bagi
ibu yang baru melahirkan dan bayi baru lahir sangat rentan
terhadap penyakit dan masalah hal Mistis lainnya.
KEILMUAN YANG
PERLU DIKUATKAN
 Asuhan kebidanan
komprehensif continuity
of care
 Proses Manajemen
Kebidanan
 Penerapan psikologi
dalam praktik kebidanan
 Pendekatan antropologi,
sosial biobudaya dalam
praktik kebidanan
Peran dan
Peran dantanggung jawabdiBidan
Fungsi Bidan Komunitas

a. Peran Sebagai Pelaksana


 Tugas mandiri
 Tugas kolaborasi
 Tugas ketergantungan
b. Peran sebagai pengelola
c. Peran sebagai pendidik
d. Peran sebagai Peneliti
Peran Bidan Sebagai Pengelola

a. Bidan mengelola asuhan dan pelayanan


kebidanan disetiap tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas
b. Berpartisipasi dalam tim untuk
melaksanakan program kesehatan
dengan sektor lain di wilayah kerjanya
melalui peningkatan kemampuan dukun
bayi , kader kesehatan , dan tenaga
kesehatan lain yang berada diwilayah
kerjanya
Peran Bidan Sebagai Pendidik
 Bidan memberi pendidikan dan konseling
dalam asuhan dan pelayanan kebidanan
disetiap tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas , mentorship , dan
preseptoris terhadap calon kesehatan
yang baru
 Melatih dan membimbing kader termasuk
siswa bidan dan perawat serta membina
dukun diwilayah tempat kerjanya .
Peran Sebagai Peneliti

Peran melakukan investigasi/penelitian


terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun secara kelompok.
Tanggung Jawab Bidan di Komunitas
Melaksanakan kegitan puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah sesuai kewenangan
bidan.

menggerakkan dan membina masyarakat desa berperilaku hidup sehat.

Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date. Terus mengembangkan pengetahuan,


ketrampilan dan kemhiran agar bertambah luas serta mencangkuo semua aspek dari peran
seorang bidan.
Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan, pribadinya da tidak berupaya melampaui
wewenang dalam praktek kliniknya

Menerima tanggungjawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan itu

Berkomunitas dengan pekerja kesehatan profesional lainnya (bidan,dokter, dan perawat) dengan
bias hormat dan martabat

Membina dan menjaga kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung
untuk memastikan sistem penyuluhan yang optimal.

Berkerjasama dengan masyarakat untuk meningkatkan mutu asuhan kesehatan


Tugas bidan menurut permenpan no 39 th
2019
 melakukan pengkajian pada ibu nifas;
 melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam
sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);
 melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-
28 pasca persalinan (KF 2);
 melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-
42 pasca persalinan (KF 3);
 melakukan asuhan kebidanan pada gangguan
psikologis ringan dengan pendampingan;
 melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
pada persalinan normal;
Con’t
 melakukan penanganan awal kegawatdaruratan infeksi tali pusat serta
menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering;
 melakukan asuhan masa nifas dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta
secara kolaborasi;
 melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada kasus kegawatdaruratan nifas;
 melakukan asuhan kebidanan pada kasus kebidanan dengan gangguan
psikiatri sedang secara kolaborasi;
 melakukan tindakan penanganan awal dan stabilisasi pra rujukan terhadap
kasus dengan penyulit/ komplikasi/penyakit secara kolaborasi;
 melakukan persiapan tindakan kasus onkologi obstetri ginekologi dengan
penyulit secara kolaborasi;
 melakukan asuhan kebidanan post operation obstetri ginekologi dengan secara
kolaborasi melakukan konseling ASI pada ibu dengan penyulit;melakukan
pemberian pelayanan lain berdasarkan penugasan seperti observasi transfusi
darah, observasi intake dan output cairan /balance cairan), memasang
oksigenasi, memasang infus, pemberian obat melalui oral injeksi, pemasangan
Nasogastrik tube (NGT), pemberian nutrisi melalui sonde lambung;
Peran dan tanggung jawab Perawat

Menurut Konsorsium  ilmu kesehatan (1989) :


1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan.
2. Sebagai advokat klien menginterpretasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan
Con’t
3. Sebagai educator
 meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit,
tindakan yang diberikan (perubahan
perilaku)
4. Sebagai koordinator
 mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan (dapat
terarah)
Con’t
5. Sebagai kolaborator
 bekerja, tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapi, ahli gizi (upaya
identifikasi pely. Keperawatan)
6. Sebagai konsultan
 tempat konsultasi (perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis
& terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan
Con’t
7. Sebagai pembaharu
 perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis & terarah sesuai
dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan
 Pemberian informasi, pendidikan dapat
SARAN dilakukan dengan penjelasan gambar dan video
sehingga lebih mudaah dimengeti oleh ibu dan
keluarga dibandingak hanya verbal saja
 Saran praktis dapat diberikan sesuai dari
pengalaman yang dimiliki bidan, sehingga ibu
dapat lebih percaya pada penjelasan yang
diberikan.
 Selalu evaluasi hasil tindakan, di mana hasil
evaluasi ini digunakan untuk menentukan
tingkat keberhasilan tindakan kebidanan yang
telah dilakukan dan sebagai bahan tindak lanjut.
 Pemberian asuhan yang berikan harus secara
menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas, akan
tetapi pemberian asuhan melibatkan seluruh
keluarga dan anggota masyarakat di sekitar ibu
nifas.
 Bidan harus sabar dan telaten menghadapi ibu
dan bayi, pengamatan pada psikologi ibu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai