Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ringkasan 1

Nama : Rani Mutiara K. Marpaung, STT


Dari : Dosen Ibu Vitrilina

Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan


Dalam Pemberian Pelayanan Yang Profesional

1. Ikatan Bidan Indonesia


Bidan Adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa pra hamil, hamil, bersalin, nifas dan masa antara serta memfasilitasi dan
memimpin persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan
kepada bayi dan anak balita.

2. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan n di Indonesia dewasa ini msh diwarnai oleh rawannya
derajat kesehatan ibu & anak, terutama pada kelompok yg paling rentan yaitu ibu
hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi pada masa perinatal, yg ditandai dgn masih
tingginya AKI dan angka kematian perinatal (AKP). Salah satu upaya yg mempunyai
dampak relatif cepat terhadap penurunan AKI dan AKP adalah dgn penyediaan
pelayanan kebidanan berkualitas yg dekat dgn masyarakat & di dukung dgn
peningkatan jangkauan & kualitas pelayanan rujukan. Sebanyak 30 % bidan
memberikan pelayanan praktek perorangan (IBI 2002) dengan berbagai jenis
pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan kontrasepsi suntik 58%, kontrasepsi pil,
IUD dan implant 25%, dan pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-masing
93% dan 66%.
Bidan: peran besar dalam memberikan pelayanan kes ibu & anak di masyarakat.
Kegiatan pokok pely kesehatan dasar yg dilaksanakan oleh bidan dlm menurunkan
AKI dan AKB adlh pely antenatal care, pertolongan persalinan, deteksi dini faktor
resiko kehamilan & peningkatan pelayanan pada neonatal, Resiko kehamilan bersifat
dinamis. Salah satu upaya IBI ialah bekerja sama dgn BKKBN dan departemen
kesehatan serta dukungan & bantuan teknik dari USAID melalui program STARH
(sustaining Teching Assistance in reproductive program) tahun 2000-2005 dan HSP
(health services program).
Program dilaksanakan untuk mengembangkan program bidan delima untuk
meningkatkan kualitas pelayanan bidan praktek swasta & pemberian penghargaan
bagi mereka yg berprestasi dlm pelayanan keluarga berencana dlm pelayanan
reproduksi.
Bidan merupakan tenaga lini terdepan (front line) harus mampu dan terampil
dalam memberikan pelayanan kebidanan kpd ibu dan bayi baru lahir sesuai dgn
asuhan kebidanan yang ditetapkan. Untuk mendukung peningkatan keterampilan
bidan dalam memberikan pelayanan yang profesional, Departemen kesehatan telah
menyusun berbagai pedoman dan standar asuhan kebidanan sehingga dpt digunakan
Tugas Ringkasan 1
Nama : Rani Mutiara K. Marpaung, STT
Dari : Dosen Ibu Vitrilina

sebagai acuan. Seiring dengan itu pula pemerintah dan berbagai pihak di Indonesia
terus mengembangkan pendidikan kebidanan yg berhubungan dgn perkembangan
pelayanan kebidanan baik pendidikan formal maupun non formal.
Sejak tahun 2000 tlh dibentuk tim pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN)
yg dikoordinasi oleh Maternal Neonatal Health (MNH) yang sampai saat ini telah
melatih APN di beberapa propinsi/kabupaten di Indonesia guna menjawab
kebutuhan/tuntutan masyarakat akan pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Kemajuan dunia global yg pesat baik di bidang teknologi, informasi, pengetahuan &
teknologi kesehatan termasuk kesehatan reproduksi berdampak pada adanya
persaingan yang ketat dalam bidang kesehatan.
Tuntutan masyarakat saat ini adalah pelayanan yang berkualitas, aman, nyaman
dan terjangkau. Hal ini mendorong bidan untuk siap, tanggap serta mampu merespon
dan mengantisipasi kemajuan zaman & tuntutan masyarakat. Dalam praktek
kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang profesional sangat dibutuhkan. Upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan bidan
untuk berkomunikasi secara efektif & melakukan konseling yang baik kepada klien.
Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang berkuliatas dan sebagai
tenaga kesehatan yang professional, bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya
keluarga sebagai unit terkecilnya, yang berarti bidan memiliki posisi strategis utk
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik komprehensif
(berkesinambungan, terpadu, & paripurna), yang mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif & rehabilitatif dlm upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat.
Jadi seorang bidan dituntut untuk menjadi individu yg professional dan handal
memberikan pelayanan yang berkualitas karena konsep kerjanya berhubungan dengan
nyawa manusia, disamping harus professional dalam pelayanan, professional
berkomunikasi dan juga bidan yang sabar (telaten) agar pasien merasa aman dan
nyaman di saat melakukan pelayanan kehamilan, persalinan, masa nifas, keluarga
berencana dan lain sebagainya. Pelayanan kebidanan adalah integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregistrasi) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan yang
professional adalah pelayanan yang diberikan sesuai tugas dan tanggung jawab
praktik profesi bidan dalam memberikan pelayanan secara komprehensif untuk
meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga dan masyarakat yang memberikan
kepuasan pelanggan baik secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

3. Tujuan Pelayanan Kebidanan Yang Professional


1. Ibu & bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan
martabat manusia.
2. Saling menghormati penerima asuhan & pemberi asuhan.
Tugas Ringkasan 1
Nama : Rani Mutiara K. Marpaung, STT
Dari : Dosen Ibu Vitrilina

3. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan.


4. Adanya kekuatan diri dari wanita dlm menentukan dirinya sendiri.
5. Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan.
6. Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas.

4. Sasaran Pelayanan Kebidanan Professional


1. Layanan Primer Layanan kebidanan adlh layanan bidan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah
satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3. Layanan Rujukan adlh layanan yg dilakukan oleh bidan dlm rangka rujukan
ke sistem layanan yg lebih tinggi atau sebaliknya.

5. Peran Bidan Dalam Memberikan Pelayanan Yang Professional


1. Peran Bidan sebagai Pendidik Memberikan pendidikan dan penyuluhan
kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat.
2. Peran bidan sebagai Pelaksana
3. Peran bidan sebagai Pengelola
4. Peran bidan sebagai Peneliti

6. Issu Kesehatan Di Komunitas Tentang Pelayanan Kebidanan Yang


Professional
Di dalam kategori Evidence Based menurut WHO, pelayanan kebidanan dapat
dibagi menjadi :
1. Pelayanan atau asuhan yang terbukti bermanfaat:
- Memperbaiki letak Sungsang pada kehamilan 37 minggu
- Melakukan manajemen aktif kala III
- Memberikan support psikologi dan emosinal dalam persalinan
- Memberikan kebebasan dalam pemilihan posisi persalinan
- Memberikan MGSO4 lebih efektif dari pada antikonvulsi
- Memberikan dukungan yang konsisten untuk pemberian ASI dan
menggalakkan ASI On Demand
2. Pelayanan atau asuhan yang mungkin bermanfaat
- Melakukan USG (Ultrasonografi)
- Mengukur TFU (Tnggi Fundus Uteri)
- Memberikan kebebasan dalam pilihan siapa pendamping persalinan
- Memberikan kebebasan dalam memilih tempat persalinan
Tugas Ringkasan 1
Nama : Rani Mutiara K. Marpaung, STT
Dari : Dosen Ibu Vitrilina

- Memberikan informasi yang hendak diketahui ibu


- Mengusap dan menenangkan ibu yang kesakitan saat berkontraksi
- Memberikan Oksitosisin untuk merawat Pendarahan Post partum
- Menghangatkan bayi segera setelah lahir
- Memberikan profilaksis vitamin K untuk mencegah pendarahan pada
Bayi Baru Lahir
- Kontak dini ibu dan bayi
3. Pelayanan atau asuhan yang dipertimbangkan antara bermanfaat dan
merugikan
- USG pada kehamilan awal secara rutin
- Obat narkotika untuk mengurangi sakit persalinan
- Pemecahan ketuban awal pada partus spontan
- Sistem “risk scoring” secara formal
4. Pelayanan atau asuhan yang tidak diketahui efektif
- Mengurangi garam dalam makanan untuk mencegah terjadinya
preeklampsia
- Memberikan tambahan kalsium, magnesium dan zinc
- Istirahat ditempat tidur bagi ibu yang mengalami preeclampsia
- Seksio Cesarea efektif untuk Sungsang
- Pemecahan ketuban secara rutin untuk deteksi adanya mekoneum
5. Pelayanan atau asuhan yang tidak bermanfaat
- Harus melibatkan para dokter untuk semua asuhan kehamilan dan
persalinan.
- Tidak merujuk kepada spesialis kebidanan dalam asuhan ibu dengan
factor risk yang nyata.
- Odema sebagai indikasi preeclampsia
- Memberikan kalsium untuk kejang betis
- Menghalangi ibu makan dan minum saat partus
- Infus rutin saat persalinan
- Menggunakan masker sewaktu melakukan pemeriksaan dalam.
7. Alasan Mengapa Sebagian Besar Menggunakan Bidan?
Hasil penelitian gambaran kepuasan pasien di Yogyakarta tahun 2012 lalu :
- Bidan lebih tepat waktu, ada saat di butuhkan
- Bidan teliti, cermat dalam memberikan tindakan
- Bidan punya keinginan tulus untuk membantu & memberikan pelayanan
- Bidan berada dekat dengan rumah klien
- Bidan lebih memahami pasien untuk berkomunikasi (menggunakan bahasa
ibu).
Tugas Ringkasan 1
Nama : Rani Mutiara K. Marpaung, STT
Dari : Dosen Ibu Vitrilina

8. Apa Itu “Bidan Delima”?


Sistem/ mekanisme dari IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI) untuk
menstandarisasi kompetensi dan klinik guna peningkatan kualitas pelayanan
kebidanan bagi Bidan Praktek Mandiri (BPM) dengan penekanan pada monitoring &
evaluasi serta pelatihan.
9. Kunci Konsep Kebidanan Yang Mendefinisikan Peran Unik Dari Bidan :
- Kemitraan dgn perempuan utk mempromosikan perawatan diri , kesehatan ibu,
bayi & keluarga.
- Menghormati martabat manusia & perempuan sebagai orang-orang yang
mempunyai hak asasi manusia
- Advokasi bagi wanita agar suara mereka didengar .
- Kepekaan budaya termasuk bekerjasama dgn perempuan & penyedia layanan
kesehatan utk mengatasi praktek-praktek budaya yg membahayakan wanita &
bayi
- Fokus pada promosi kesehatan & pencegahan penyakit yg memandang
kehamilan sebagai kehidupan normal.

Anda mungkin juga menyukai