Ai Sumiati P3.73.20.2.19.112
Atoillah P3.73.20.2.19.113
Desmon Purba P3.73.20.2.19.114
Dewanti Yuli Ariyani P3.73.20.2.19.115
Kematian ibu
lebih tinggi pada 1. Tinggal di daerah pedesaan atau terpencil
populasi dengan 2. Tingkat pendidikan ibu yang rendah
karakteristik 3. Tingkat pendapatan yang rendah
berikut:
Dimanakah kematian Kenapa ibu hamil Bagaimana cara Mengapa bumil tidak
ibu terjadi ? meninggal? Menyelamatkan mendapatkan pelayanan
nyawa bumil? Yg mereka butuhkan
www.themegallery.com
Upaya – Upaya Dalam Peningkatan Kesehatan Ibu di Indonesia
7
Konsep Keperawatan Maternitas
Pengertian :
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan
adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru
lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga
sebagai sentra pelayanan. (Reede,2002).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita
usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar
kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas
sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai
berusia 40 hari beserta keluarganya
Falsafah Keperawatan Maternitas
Pelaksana / Caregiver ;
1.Meningkatkan kesehatan : mengidentifikasi dan memaksimalkan kemampuan
klien yang spesifik dan unik untuk mencapai hasil maksimal dan hidup yang
berkwalitas atau kematian yang tenang
2.Mencegah penyakit : Sasaran objeknya mengurangi resiko sakit, meningkatkan
kebiasaan gaya hidup sehat mempertahankan keadaan optimal.
3.Memulihkan kesehatan/rehabilitasi : fokusnya pada tingkat kesakitan individu
dari deteksi dini perawat, rehabilitasi dan bimbingan saat pemulihan.
4.Memfasilitasi koping : Perawat lebih aktif dalam mempersiapkan kematian dan
kehidupan yang nyaman sebisa mungkin
Peran dan Ruang Lingkup Keperawatan Maternitas
b. Pendidik / Educator
Bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan
pengajaran ilmu keperawatan dan tenaga kesehatan
lainnya, bagi klien yang dalam keadaan tidak tahu
menjadi tahu, tidak mau menjadi mau dan tidak mampu
menjadi mampu
c. Peneliti / Researcher :
• Meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki
• Melakukan penelitian secara ilmiah kompetensi :
Peran dan Ruang Lingkup Keperawatan Maternitas
d. Pembela / Advocator
Suatu proses menjaga, melindungi, hadir di samping
klien saat klien membutuhkan bantuan, bertujuan
untuk melindungi hak pasien dalam pelayanan
kesehatan melalui kemitraan partnership dan
memperlakukan pasien sama sebagai mana ia ingin
diperlakukan.
e.Konselor
Proses interpersonal untuk membantu klien
membuat keputusan yang akan meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh, yang diberikan secara
objektif dan lengkap secara sistematik
Trend/Kecenderungan Keperawatan Maternitas
Sosial :
Perubahan struktur keluarga
Bertambahnya wanita pekerja
Peran wanita dalam pelayanan dalam kesehatan masyarakat
Pola hidup dan peningkatan kesehatan
Faktor resiko sosial :
Sosiodemografi Usia ibu : usia lanjut, remaja/dini.
Sosio ekonomi ; Pendapatan dan pendidikan, etnis.
Behavioural ; Perokok, drug, abuse, alkohol.
Ketegangan : Perceraian, penyakit, kematian, kehilangan pekerjaan, kurangnya
bantuan sosial, emosi, sikap.
Teknologi ;
Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas
Pengertian
Etika Etos (Yunani), berhubungan dengan pertimbangan pembuatan
keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Merupakan model perilaku
dan standar yang di harapkan. Hal yang berhubungan dengan
pertimbangan perawat yang mengarah kepertanggungjawaban moral yang
mendasari asuhan keperawatan.
Penerapan etika dalam keperawatan maternitasterhadap
individu :
Wajib menghormati kepercayaan individu
Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu
Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
Terhadap praktik keperawatan :
Bertanggung jawab melaksanakan tugas
Wajib memelihara standar keperawatan
Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung
jawab
d. Masalah etik dalam keperawatan maternitas
Masalah etika ringan
Membicarakan rahasia klien
Membentak klien yang gelisah
Membantu klien partus tanpa tabir
Masalah etik komplek
Abortus :
Berdasarkan kejadian (buatan dan spontan)
Berdasarkan pelaksanaannya (buatan terapeutik dan ilegal)
Berdasrakan gambaran klinis (lengkap, tidak lengkap,
mengancam, tak terhalangi, habitualis, infeksi, missed abortion