Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS, FALSAFAH, PERAN, FUNGSI SERTA

TREND DAN ISSUE KEPERAWATN MATERNITAS

RESUME

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu

Ade Tika Herawati, S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh

Mutia Maudina

191FK01078

2C

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
A. PENGERTIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini
bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta
membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu
didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan
menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat
membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga
yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam
keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi
positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan
sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi
oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang
dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan
meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan
dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan
sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai
umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-
kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah
kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat;
merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien,
keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki
klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan
keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas
kesehatan dan masyarakat.

B. FALSAFAH KEPERAWATAN MATERNITAS


- Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
1. Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
2. Menghargai klien dan keluargai
3. Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
- Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
1. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
2. Wanita pasca persalinan beserta bayinya
- Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
- Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah,
partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
- Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
- Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama
dan kepercayaan
- Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi
hak klien
- Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus
- Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
masyarakat.
- Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
menigkatkan mutu pelayanan maternitas.
C. TUJUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
1. Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam mempersiapkan diri
untuk kehamilan.
2. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai pengalaman
yang positif dan menyenangkan.
3. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua.
4. Memahami social budaya klien.
5. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien.

D. PERAN KEPERAWATAN MATERNITAS


Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan
kesehatan.
2. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan
pendidikan kepada klien.
3. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling
4. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
5. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.
6. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah
tersebut.
7. Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old (1988), Bobak &
Jensen (1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activis
6. Peneliti

E. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS


 Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru,
diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah
radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34
juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh
sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen
Binkesmas, 2004).
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor-
factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi.
Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat
ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab
kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum.
Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya masih
banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio
plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997).
Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari
seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks
adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas
kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang
dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan
maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan
jumlah fertilitas. Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh
timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor
seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok
remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari
kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang
mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik
generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat
berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker
serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai
penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
 Penemuan Teknologi Terbaru
1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga
yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di
badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari
jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya
ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar
sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses
pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas
seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini
bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan
4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di
cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya.
Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat
terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan
ketepatan diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan
dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon
yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas
ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan,
mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur
keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan
mempercantik rambut dan kulit.
1. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan
pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan
beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa
membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah
akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan
semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan
menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan
terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan.
Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih
mahal.
F. STANDAR ETIK DAN ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN
MATERNITAS
1. Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya
suatu perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal
yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang mengarah ke
pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Terhadap Individu
- Wajib menghormati kepercayaan individu.
- Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
- Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
- Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
- Wajib memelihara standar keperawatan.
- Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi
- Membantu perkembangan profesi.
- Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
- Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
- Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan
negara.

3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas


A. Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah
 Membantu klien partus tanpa tabir
B. Masalah Etik Kompleks
 Abortus
 Amniosintesis
C. Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif
dengan cara / pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada klien :
- Menyusi yang peduli
- Menyusui berbagi
- Menyusui Tertawa
- Menyusui Cryng
- Menyusui adalah menyentuh
- Menyusui membantu
- Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
- Keperawatan adalah diri belieping
- Keperawatan adalah percaya
- Keperawatan adalah belajar
- Keperawatan adalah menghormati
- Keperawatan mendengarkan
- Keperawatan lakukan
- Keperawatan adalah perasaan
- Keperawatan adalah menerima
D. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
- Memberikan pelayanan tenaga terlatih
- Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
- Meningkatkan penerimaan gerakan KB
- Memberikan pendidikan dukun beranak
- Meningkatkan system

Anda mungkin juga menyukai