Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Artikel Penelitian
Volume 02 Nomor 01 Mei 2019 Halaman 252-257

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA

Family support relationship with the self-concept of the elderly

Cheristina1, Maryam Suaib2, Dewiyanti3


1,2,3
Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Kurnia Jaya Persada Palopo
Email : titincheristina@gmail.com

ABSTRAK
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Lansia merupakan
kelompok usia yang mengalami kemunduran atau perubahan kondisi fisik, psikososial, dan mental. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Desa Pongsamelung
Kabupaten Luwu Tahun 2018.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat cross sectional yang bertujuan
untuk mengungkapkan korelasi antara variabal bebas dan terikat. Populasinya adalah semua lansia yang ada di Desa
Pongsamelung Kabupaten Luwu sebanyak 138 orang. sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 orang.
Berdasarkan hasil analisa data di dapatkan responden yang mendapat dukungan keluarga baik sebanyak 35
orang (60,3%) dan dukungan keluarga kurang sebanyak 23 orang (39,7%). Responden yang memiliki konsep diri
positif sebanyak 40 orang (69%) dan memiliki konsep diri negatif sebanyak 18 orang (31%). Dan akhirnya bisa di
tarik kesimpulan bahwa Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Desa Pongsamelung
Kabupaten Luwu Tahun 2018, p = 0,011 < α = 0,05.
Kata Kunci; keluarga, lansia

ABSTRACT
Elderly is someone who has reached the age of 60 (sixty) years and above. Elderly is an age group that
experiences setbacks or changes in physical, psychosocial, and mental conditions. This study aims to determine the
relationship of family support to the self-concept of the elderly in Pongsamelung Village, Luwu Regency in 2018.
The design used in this study is a cross sectional approach which aims to reveal the correlation between
free and bound variables. The population is all elderly people in Pongsamelung Village, Luwu Regency, as many as
138 people. the sample in this study were 58 people.
Based on the results of data analysis in getting respondents who received good family support as many as
35 people (60.3%) and less family support as many as 23 people (39.7%). Respondents who had a positive self
concept were 40 people (69%) and had a negative self concept of 18 people (31%). And finally the conclusion can
be drawn that there is a relationship of family support with the self-concept of the elderly in Pongsamelung Village,
Luwu Regency in 2018, p = 0.011 <α = 0.05.
Keywords; family, elderly

PENDAHULUAN
Lanjut usia adalah seseorang yang telah kemunduran atau perubahan kondisi fisik,
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke psikososial, dan mental.
atas. Bertambahnya jumlah penduduk dan Saat ini, di seluruh dunia jumlah lansia
usia harapan hidup lansia menimbulkan diperkirakan ada 994 juta orang dengan usia
berbagai masalah karena lansia mengalami rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada
proses menua yang disertai dengan tahun 2025 akan mencapai 1,2 miliar,
sedangkan tahun 2014 sebanyak 832 juta,
tahun 2015 sebanyak 865 juta, tahun 2016
1 | Jurnal Fenomena Kesehatan, Volume 02 No 01 Mei 2019
sebanyak 906 juta, tahun 2017 sebanyak 943 masalah psikis dan berdampak pada konsep
juta. diri lansia.
Penduduk lansia di Indonesia tahun 2014 Berdasarkan latar belakang tersebut,
sebanyak 21,47 juta, tahun 2015 sebanyak peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
21,89 juta, tahun 2016 sebanyak 22,53 juta tentang Hubungan Dukungan Keluarga
dan tahun 2017 sebanyak 23,66 juta jiwa. dengan Konsep Diri Lansia di Desa
(Kemenkes RI, 2017). Jumlah lansia di Pongsamelung Kabupaten Luwu Tahun
Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014 2018.
sebanyak 654 ribu, tahun 2015 sebanyak
681 ribu, tahun 2016 sebanyak 703 ribu dan METODE PENELITIAN
tahun 2017 sebanyak 753 ribu. Jumlah Desain yang digunakan dalam penelitian
lansia di Kabupaten Luwu pada tahun 2014 ini adalah pendekatan yang bersifat cross
sebanyak 28,3 ribu, tahun 2015 sebanyak sectional yang bertujuan untuk
28,7 ribu, tahun 2016 sebanyak 29,3 ribu mengungkapkan korelasi antara variabal
dan tahun 2017 sebanyak 30,8 ribu (BPS bebas dan terikat, artinya variabel bebas dan
Sul-Sel, 2017). Jumlah lansia di wilayah terikat pada obyek penelitian diukur atau
kerja Puskesmas Lamasi tahun 2014 dikumpulkan secara simultan (dalam waktu
sebanyak 1.437 jiwa, tahun 2015 sebanyak yang bersamaan). Penelitian ini
1.486 jiwa, tahun 2016 sebanyak 1.504 jiwa dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
dan tahun 2017 sebanyak 1.647 jiwa. dukungan keluarga dengan konsep diri
Sedangkan jumlah lansia di Desa lansia di Desa Pongsamelung Kabupaten
Pongsamelung pada tahun 2014 sebanyak Luwu.
107 jiwa, tahun 2015 sebanyak 117 jiwa, Populasi dalam penelitian ini adalah
tahun 2016 sebanyak 125 jiwa dan tahun semua lansia yang ada di Desa
2017 sebanyak 138 jiwa. Pongsamelung Kabupaten Luwu sebanyak
Berdasarkan studi pendahuluan di Desa 138 orang. Adapun sampel dalam penelitian
Pongsamelung Kabupaten Luwu, dari 10 ini yaitu sebagian dari lansia yang ada di
orang lansia yang diwawancarai, sebanyak 6 Desa Pongsamelung Kabupaten Luwu
orang lansia menyatakan bahwa mereka sebanyak 58 orang, pengambian sample
masih ingin melakukan pekerjaan rumah menggunakan rumus Slovin.
sehari-hari, namun dilarang oleh keluarga, Untuk memperoleh informasi dari
hal seperti ini membuat lansia merasa responden peneliti menggunakan alat
tenaganya tidak diperlukan lagi, perannya pengumpul data berupa kuisioner yang
sudah berubah, dan merasa pesimis untuk disusun sendiri oleh peneliti, yang terdiri
mewujudkan suatu keinginan. Lansia juga dari 3 bagian yaitu: data demografi
menyatakan sudah berkurangnya perhatian responden, dukungan keluarga dan konsep
dari keluarga, keluarga tidak melibatkannya diri lansia. Pada bagian pertama terdiri dari
dalam mengambil keputusan jika ada data demografi lansia yang meliputi umur
masalah keluarga, sehingga lansia merasa dan jenis kelamin. Bagian kedua berupa
tidak dihargai. Keluarga tidak memberikan kuisioner dukungan keluarga yang
informasi dan kurang memperhatikan menggunakan Skala Likert dengan pilihan
perubahan fisik seperti penglihatan dan jawaban Tidak Pernah (Skor 1), Kadang-
pendengaran yang berkurang membuat Kadang (Skor 2), Sering (Skor 3) dan Selalu
lansia terganggu dan kurang bisa menerima (Skor 4), kemudian skor yang diperoleh
perubahan tersebut. Dukungan keluarga diklasifikasikan menjadi 2, yaitu dukungan
yang kurang ini bisa menimbulkan berbagai keluarga baik jika total skor > 50%, dan
dukungan keluarga kurang j Dalam

2 | Jurnal Fenomena Kesehatan, Volume 02 No 01 Mei 2019


melakukan analisis, khususnya terhadap data sebanyak 44 orang (75,9%) dan berumur 75-
penelitian akan menggunakan ilmu statistik 90 tahun sebanyak 14 orang (24,1%).
terapan yang disesuaikan dengan tujuan Tabel 2
yang hendak dianalisis. Pada penelitian ini, Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
data yang telah terkumpul dianalisis dengan Kelamin di Desa Pongsamelung Kabupaten
teknik analisis univariat dan bivariat.ika LuwuTahun 2018
total skor ≤ 50%. Sedangkan bagian ketiga Jenis Kelamin F %
berupa konsep diri yang menggunakan Skala Laki-laki 21 36,2
Guttman dengan pernyataan positif pilihan Perempuan 37 63,8
jawaban ya (skor 1) dan jawaban tidak (skor Total 58 100
Sumber: data primer 2018
0), sedangkan pernyataan negatif pilihan
jawaban ya (skor 0) dan tidak (skor 1) Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
kemudian diklasifikasikan menjadi 2 yaitu responden yang berjenis kelamin laki-laki
konsep diri positif dan negatif. sebanyak 21 orang (36,2%) dan berjenis
Sebelum melakukan pengumpulan data kelamin perempuan sebanyak 37 orang
terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada (63,8%).
Tabel 5.3
Kepala Desa Pongsamelung untuk
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
melakukan penelitian di desa tersebut. Keluarga di Desa Pongsamelung Kabupaten
Setelah mendapat izin, peneliti menyebarkan Luwu Tahun 2018
instrumen data kepada lansia yang dijadikan Dukungan Keluarga F %
sebagai responden. Dimana pada saat Baik 35 60,3
pengisian kuisioner, peneliti menjelaskan Kurang 23 39,7
petunjuk pengisian data yang kurang Total 58 100
Sumber: data primer 2018
dimengerti. Kuisioner yang telah diisi,
Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa
kemudian dikumpulkan dan dicek oleh
responden yang mendapat dukungan
peneliti untuk diolah dan dianalisis.
keluarga baik sebanyak 35 orang (60,3%)
dan dukungan keluarga kurang sebanyak 23
HASIL DAN PEMBAHASAN orang (39,7%).
Tabel 5.4
Jumlah responden yang memenuhi
Distribusi Responden Berdasarkan Konsep Diri
syarat sebagai sampel penelitian sebanyak
di Desa Pongsamelung Kabupaten Luwu
58 responden. Pemaparan karakteristik Tahun 2018
responden ini akan diuraikan dalam data Konsep Diri F %
umum meliputi umur dan jenis kelamin Positif 40 69
responden Negatif 18 31
Tabel 1 Total 58 100
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Sumber: data primer 2018
di Desa Pongsamelung Kabupaten Luwu Tahun Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa
2018 responden yang memiliki konsep diri positif
Umur F % sebanyak 40 orang (69%) dan memiliki
60-74 tahun 44 75,9
74-90 tahun 14 24,1 konsep diri negatif sebanyak 18 orang
Total 58 100 (31%).
Sumber: data primer 2018
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa
responden yang berumur 60-74 tahun

3 | Jurnal Fenomena Kesehatan, Volume 02 No 01 Mei 2019


Tabel 5.5
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Desa Pongsamelung Kabupaten Luwu
Tahun 2018
Dukungan Keluarga Konsep Diri Lansia
Positif % Negatif % Total % p
Baik 29 50 6 10, 35 60,3
Kurang 11 19 12 3 23 39,7 0,0
20, 11
7
Jumlah 40 69 18 31 58 100

Pada tabel diatas menunjukkan menjelaskan pentingnya untuk menjaga


bahwa responden yang mendapat dukungan kesehatan dimasa tua. Dukungan
keluarga baik sebanyak 35 orang (60,3%), instrumental/nyata seperti meluangkan
diantaranya terdapat 29 orang (50%) waktu bersama lansia, menyediakan
memiliki konsep diri positif dan 6 orang kebutuhan lansia sehari-hari, membantu
(10,3%) memiliki konsep diri negatif. lansia dalam aktivitas sehari-hari, menemani
Sedangkan responden yang mendapat lansia ke fasilitas kesehatan. Dukungan
dukungan keluarga kurang sebanyak 23 penilaian/penghargaan seperti keluarga
orang (39,7%), diantaranya terdapat 11 masih melibatkan lansia dalam pengambilan
orang (19%) memiliki konsep diri positif keputusan di keluarga, menghargai pendapat
dan 12 orang (20,7%) memiliki konsep diri dan perbuatan lansia, keluarga berbicara
negatif. lembut kepada lansia, serta masih
Dari hasil analisis statistik diperoleh mengikutsertakan lansia dalam acara
nilai p = 0,011 < α = 0,05, berarti H 0 ditolak keluarga.
dan Ha diterima sehingga ada hubungan Sesuai dengan pendapat Friedman
dukungan keluarga dengan konsep diri (2010) bahwa keluarga berfungsi sebagai
lansia. sistem pendukung bagi anggotanya dan
merupakan pelaku aktif dalam memodifikasi
Berdasarkan komponen dukungan
dan mengadaptasi komunitas hubungan
keluarga, sebagian besar lansia pada
personal untuk mencapai keadaan berubah.
penelitian ini mendapatkan dukungan
Dukungan dari keluarga akan menciptakan
emosional pada kategori baik begitu juga
dan mempertahankan budaya yang umum
dengan dukungan informasi, dukungan
dilakukan anggotanya, serta meningkatkan
instrumental/nyata dan dukungan
perkembangan fisik, mental, emosional dan
penghargaan/ penilaian pada kategori baik.
sosial.
Hal ini berarti keluarga lansia telah
Lansia yang memiliki konsep diri
memberikan dukungan yang baik kepada
positif menunjukkan penerimaan terhadap
lansia yaitu dukungan emosional baik
perubahan yang terjadi karena proses
tercermin dari pernyataan bahwa keluarga
penuaan. Lansia memandang perubahan
merawat lansia dengan penuh kasih sayang,
fisik tubuhnya secara positif, menetapkan
memberikan kenyamanan, perhatian, dan
ideal diri sesuai dengan kemampuan
semangat, mendengar keluhan lansia.
masing-masing, merasakan bahwa dirinya
Dukungan informasi seperti memberikan
masih berharga dan berguna, serta merasa
saran ketika lansia ada masalah,
sebagai inidividu yang unik.
memberikan infomasi tentang kegiatan
untuk meningkatkan kesehatan lansia,
Hasil penelitian ini sejalan dengan ini berhubungan dengan kualitas dan makna
penelitian Romadlani (2013) dengan judul hidup yang dijalani lansia di akhir hidupnya.
hubungan dukungan keluarga dan
kemandirian lansia dengan konsep diri
lansia menyatakan bahwa ada hubungan DAFTAR PUSTAKA
yang signifikan dengan interpretasi korelasi
positif anatara dukungan keluarga dengan Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan
konsep diri pada lansia. Hasil penelitian juga Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
mendukung pendapat Dalami dan koleganya Bratanegara. 2012. Gambaran Dukungan
(2009) bahwa keluarga merupakan dasar Keluarga Terhadap Pemanfaatan.
pembentukan konsep diri karena dapat Posbindu Lansia di Kelurahan
memberikan perasaan mampu atau tidak Karasak Kota Bandung. Jurnal
mampu, perasaan diterima atau ditolak, dan Keperawatan Vol. 1 No. 1.
dalam keluarga individu mempunyai Darmojo. 2009. Buku Ajar Geriatri (Ilmu
kesempatan untuk mengidentifikasi perilaku Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:
orang lain, dan mempunyai penghargaan FKUI.
yang pantas tentang tujuan, perilaku dan Dharma, Kusuma Kelana, 2011, Metodologi
nilai. Penelitian Keperawatan, Jakarta,
Trans Info Media.
SIMPULAN DAN SARAN Friedman. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Simpulan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek.
Berdasarkan hasil analisa data dan Jakarta: EGC.
pembahasan hasil penelitian Hubungan Ghufron & Risnawita. 2016. Teori-Teori
Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Lansia di Desa Pongsamelung Kabupaten Madia.
Luwu Tahun 2018, dapat ditarik kesimpulan Hidayat, Alimul AA. 2009. Metode
sebagai berikut: Penelitian Keperawatan dan Teknik
1. Responden yang mendapat dukungan Analisis Data. Jakarta: Salemba
keluarga baik sebanyak 35 orang Medika.
(60,3%) dan dukungan keluarga kurang Hurlock. 2009. Psikologi Perkembangan.
sebanyak 23 orang (39,7%). Jakarta: Erlangga.
2. Responden yang memiliki konsep diri Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi
positif sebanyak 40 orang (69%) dan Perkembangan. Jakarta: Kencana
memiliki konsep diri negatif sebanyak Prenada Media Group.
18 orang (31%). Keliat, B.A.. 2010. Proses Keperawatan
3. Terdapat hubungan dukungan keluarga Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
dengan konsep diri lansia di Desa Kemenkes RI. 2017. Analisis Lansia di
Pongsamelung Kabupaten Luwu Tahun Indonesia. Jakarta: Kementerian
2018, p = 0,011 < α = 0,05. Kesehatan Republik Indonesia.
Kozier, B. Erb. 2009. Buku Ajar
Saran Fundamental Keperawatan. Jakarta:
Diharapkan kepada keluarga yang EGC.
memberikan dukungan kurang pada lansia Kristyaningsih. 2011. Hubungan Antara
agar meningkatkan dukungannya, dan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
kepada keluarga yang sudah baik Depresi Pada Lansia.
memberikan dukungan agar www.dianhusada.ac.id/, Diakses 12
mempertahankan dukungan tersebut karena Agustus 2018.
Nugroho. 2010. Keperawatan Gerontik.
Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2010. Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta: EGC.
Rahayu. 2010. Hubungan Antara Dukungan
Keluarga Dengan Respon Sosial
Pada Lansia Di Desa Sukaraja Lor
Kecamatan Sukaraja.
http://eprints.undip.ac.id/, Diakses 12
Agustus 2018.
Romadlani. 2013. Hubungan Dukungan
Keluarga Dan Kemandirian Lansia
Dengan Konsep Diri Lansia di
Kelurahan Bambankerep Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang.
http://jurnal.unimus.ac.id/, Diakses 12
Agustus 2018.
Stuart & Laraia. 2011. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Suprajitno. 2012. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Jakarta: EGC.
Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut
Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan
Dasar Manusia & Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan
Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai