Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR KELUARGA DAN

PELAYANAN KEBIDANAN

c
Mata Kuliah : Kebidanan Keluarga I
Disusun Oleh : Kelompok III ( Kelas G2)

1. ADINDA ANGGRAENI 7. HENI SULASTRI


2. ADINDA BALQIS RACHMIYATI 8. INDAH NOVITA SARI
3. ALDA LISTIANI 9. INDAH PERMATA SARI
4. ANANDA 10. MAISELAMAH
5. ENI LESTARI 11. MALASARI
6. FIFI FEBRIANTI 12. WIDA ROSMALA

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “ Konsep Dasar Keluarga dan Asuhan Kebidanan” dapat
selesai dengan tepat waktu.

Tak lupa pula ucapan terima kasih kami kepada Dosen dan orang-orang
yang telah berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
sangat dibutuhkan agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.

1 April 2023

(Kelompok 3)

i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR KELUARGA


1. Pengertian Keluarga ................................................................................ 3
2. Tipe atau Bentuk Keluarga ...................................................................... 4
3. Peran Keluarga ....................................................................................... 6
4. Fungsi Keluarga ...................................................................................... 7
5. Tugas Perkembangan Keluarga .............................................................. 7
6. Struktur Keluarga .................................................................................... 8
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA
1. Pengertian ............................................................................................... 8
2. Peran Bidan dalam Memberikan Asuhan Pada Keluarga ........................ 9
3. Sistem Pelayanan Kebidanan.................................................................. 9
4. Tugas Bidan ............................................................................................ 9
5. Implementasi Asuhan kebidanan .............................................................10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ...............................................................................................11
C. SARAN .........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembentukan keluarga tiada lain bertujuan untuk mencapai kehidupan yang


bahagia dan sejahtera bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Untuk
menciptakan hal tersebut maka disinilah kebutuhan adanya bimbingan konseling
keluarga. Namun, sebelum pembahasan itu semua, harus diketahui dahulu
mengenai konsep dasar keluarga, dan bagaimana konsep keluarga di Indonesia
dan konsep keluarga di negara – negara lainnya. Maka melalui makalah ini kami
sajikan materi mengenai konsep keluarga di Indonesia dan konsep keluarga di
negara lainnya. (Friedman, M. 2018)

Sebuah keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga


merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan
puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi atau
aktualisasi diri) yang meliputi aspek fisik, mental, emosi dan sosial seluruh anggota
keluarga. Sebaliknya, keluarga disebut disharmonis apabila ada seorang atau
beberapa orang anggota keluarga yang kehidupannya diliputi konflik, ketegangan,
kekecewaan dan tidak pernah merasa puas dan bahagia terhadap keadaan serta
keberadaan dirinya. (Sudiharto. 2012)
Keadaan ini berhubungan dengan kegagalan atau ketidakmampuan dalam
penyesuaian diri terhadap orang lain atau terhadap lingkungan sosialnya
Ketegangan maupun konflik dengan pasangan atau antara suami dan istri
merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Tidak ada
rumah tangga yang berjalan tanpa konflik namun konflik dalam rumah tangga
bukanlah sesuatu yang menakutkan. Apabila konflik dapat diselesaikan secara
sehat maka masing-masing pasangan (suami-istri) akan mendapatkan pelajaran
yang berharga, menyadari dan mengerti perasaan, kepribadian, gaya hidup dan
pengendalian emosi pasangannya sehingga dapat mewujudkan kebahagiaan
keluarga. Penyelesaian konflik secara sehat terjadi bila masing-masing pihak baik
suami atau istri tidak mengedepankan kepentingan pribadi, mencari akar
permasalahan dan membuat solusi yang sama-sama menguntungkan melalui
komunikasi dan kebersamaan. (Friedman, M. 2018)

1
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa-apa saja masalah-masalah
yang sering kali memicu konflik dalam institusi keluarga, agar dapat disikapi lebih
dini sebelum masalah tadi berujung pada sebuah konflik yang dapat
menghancurkan keutuhan keluarga, sehingga asuhan kebidanan kepada keluarga
sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan dan memberikan informasi
lebih mengenai permasalahan kesehatan pada keluarga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian keluarga?


2. Apa saja masalah-masalah yang ada dalam keluarga, ?
3. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah-
masalah dalam keluarga?
4. Apa Pengertian Asuhan Kebidanan ?
5. Bagaimana Peran Bidan dalam Memberikan Asuhan Pada Keluarga ?
6. Bagaimana Sistem Pelayanan Kebidanan ? Apa Tugas Bidan ?
7. Apa Saja Implementasi Asuhan kebidanan ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian keluarga
2. Menjelaskan masalah-masalah yang ada dalam keluarga
3. Mengemukakan upaya penyelesaian masalah-masalah yang dapat timbul
dalam keluarga.
4. Menjelaskan Asuhan Kebidanan Keluarga

2
BAB II

PEMBAHASAN TEORI

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian Keluarga
Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku
sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat
yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh
karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit
pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan
mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya. Di
Indonesia, konsep keluarga masih dikenal dan diketahui sebagai konsep keluarga
yang tradisional. Pembahasan ini akan membahas konsep dasar tentang keluarga,
termasuk konsep keluarga di Indonesia.
Berikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli
(Sudiharto, 2007):
Bailon dan Maglaya mendefinisikan sebagai berikut : “Keluarga adalah dua
atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya”
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu
untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang
selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya. (Friedman 2008)
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

3
• Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi.
• Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
• Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masih – masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
• Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2. Tipe atau bentuk keluarga

Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung


pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum
pembagian Tipe Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Pengelompokan secara Tradisional

Secara Tradisional, Tipe Keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu :

• Nuclear Family (Keluarga Inti)

Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.

• Extended Family (Keluarga Besar)

Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, dan bibi

b. Pengelompokan secara Modern

Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa


individualism, maka tipe keluarga Modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya :

4
• Tradisional Nuclear

Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.

• Niddle Age/Aging Couple

Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di rmah atau
kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/menikah/meniti karier.

• Dyadic Nuclear

Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai
anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah.

• Single Parent

Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat
perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah
atau di luar rumah.

• Dual Carrier

Adalah : Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang karier dan tanpa
memiliki anak.

• Three Generation

Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu
rumah.

• Comunal

5
Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suamiistri atau
lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam
penyediaan fasilitas.

• Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation

Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama
tanpa ikatan perkawinan.

• Composite /Keluarga Berkomposisi

Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara


bersama-sama dalam satu rumah.

• Gay and Lesbian Family

Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

3. Peranan keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,


kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dan
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut

1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkunganya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak – anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

6
3. Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

4. Fungsi keluarga
a. Fungsi keluarga menurut friedmen (2011) sebagai berikut :
1. Fungsi afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam
berhubungan dengan orang lain.
2. Fungsi sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak
untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi.
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

5. Tugas perkembangan keluarga


Pada dasarnya ada delapan tugas pokok keluarga, tugas pokok tersebut ialah:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing – masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing – masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.

7
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.

6. Struktur keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam
Struktur Keluarga diantaranya adalah :

a. Patrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.

d. Patrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga


sedarah suami.
e. Keluarga Kawin Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri

B. Asuhan Kebidanan pada Keluarga


1. Pengertian

Menurut Kemenkes RI (2016), asuhan kebidanan merupakan kegiatan dalam


memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau
kebutuhan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.

Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan


implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan

8
dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan pendekatan asuhan kebidanan. (Meilani Niken dkk, 2009)

2. Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada keluarga

Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, pelayanan


kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.

3. Sistem Pelayanan Kebidanan


a) Pelayanan Mandiri
Layanan kebidanan primer yang dilakukan oleh seorang bidan yang
sepenuhnya menjadi tangungjawab bidan.
b) Kolaborasi
Layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebaai salah satu urutan dari sebuah
proses kegiatan pelayanan. misalnya: merawat ibu hamil dengan komplikasi
medik atau obstetrik .
c) Rujukan
yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari
dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh
bidan ketempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal
maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lain.

4. Tugas Bidan
Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan Pasal 46 ayat
1 dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan
pelayanan yang meliputi:
a) Pelayanan kesehatan ibu;
b) Kesehatan anak;
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
d) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

9
5. Implementasi Asuhan Kebidanan Keluarga
Ada beberapa implementasi yang dapat kita kemukakan dalam hal
tersebut :
b. Bidan kesehatan yang bersifat preventif, kuratif maupun edukatif, di rima
dan system pelayanan kesehatan diarahkan untuk membantu seluruh
keluarga dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat
c. Pencakupan pelayanan lebih luas karena banyak anggota keluarga yang
dapat dicakup, dan semua sumber yang ada dapat dikerahkan
d. Pelayan kesehatan, pencacatan dan pelaporan, kunjungan ke
puskesmas serta pendekatan secara epidemiologi ke semuanya
berdasarkan atas terpusat kepada keluarga.
e. Perlu ditekankan pada waktu-waktu rawan dalam kehidupan keluarga
dan pada keadaan-keadaan resiko tinggi.
Perlu ada kontinuitas dari pelayanan serta pengawasan secara teratur

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembahasan konsep keluarga yang dimiliki setiap negara pasti memiliki
perbedaan dengan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,
baik faktor kehidupan sosial yang berbeda-beda, ekonomi, pendidikan, budaya,
hingga faktor agama. Terdapat beberapa tipologi yang disinggung dalam makalah
ini dari mulai konsep keluarga yang sesuai dengan hukum Islam, konsep keluarga
sekuler/liberal, hingga konsep keluarga yang diadaptasi sesuai adat istiadat dan
juga dapat diklasifikasikan dengan adanya pengelompokan tradisional dan
modern.

Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan


pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan.
Komunitas adalah kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang
mempunyai norma dan nilai.

B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan kita harus memberikan penyuluhan terutama
kepada pasien dan keluarga, agar masyarakat diharapkaan lebih mampu secara
dini mengenali masalah-masalahkesehatan di lingkup keluarga yang terjadi baik
pada diri sendiri ataupun keluarga agar bila terjadi penyimpangan dapat dengan
segera diatasi

11
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Hawari. (2018). Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: PT.
Gramedia

Friedman, M. 2018. Teori dan Praktek Keperawatan Keluarga (Family Nursing:


Theory and Practice), edisi 3, alih bahasa Deborah R. L, Ina, Asy Yoakim. Jakarta:
EGC.

Meilani Niken dkk, 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya

Nursalam & Kurniawati. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Pasien HIV/AIDS. Jakarta: PT.
Gramedia

Sudiharto. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Perawatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai