“KONSEP KELUARGA”
OLEH
TAHUN 2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktu nya. Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga mengenai “ Konsep Keluarga ”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi
ibadah dan mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Dalam teori sistem keluarga di pandang sebagai suatu sistem terbuka dengan
batas-batasnya. Sebuah sitem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang
diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan
bergantungan satu dengan yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka
waktu tertentu. Teori sistem merupakan suatu cara untuk menjelaskan sebuah unit
keluarga sebagai sebuah unit yang berkaitan dan berinteraksi dengan sistem yang
lain (Harmoko, 2012).
Maka dari itu penulis akan meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk
melengkapi teori teori dasar mengenai kosep dasar keluarga.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui tentang konsep keluarga
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :
a. Defenisi keluarga
b. Tipe keluarga
c. fungsi keluarga
d. Dimensi dan struktur keluarga
e. Tahap – tahap keluarga
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai konsep keluarga
2. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui konsep keluarga
3. Mengetahui bagaimana konsep keluarga
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain. (Harmoko, 2012).
1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi ;
3
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain ;
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial sebagai suami, isteri, anak, kakak, dan adik ;
4. Mempunyai tujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
1. Nuclear Family. Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu , dan anak
yang tinggal dalam satu rumah di tetapkan oleh saksi-saksi legal dalam
suatu ikatan perawinan, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Extended Family. Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya.
3. Reconstituted Nuclear. Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembetukan satu rumah
dengan anak-anaknya , baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar
rumah.
4. Middle Age/Aging Couple. Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/
keduanya-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karier.
5. Dyadic Nuclear. Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak, keduanya/ salah satu bekerja di rumah.
6. Single Parent. Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
7. Dual Carier. Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
4
8. Commuter Married. Suami istri/keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
9. Single Adult. Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk menikah.
10. Three Generation. Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11. Institutional. Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu
panti.
12. Comunal. Satu rumah terdiri dari dua/lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
13. Group Marriage. Satu perumhan terdiri atas orang tua dan keturunannya
di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah
dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
14. Unmarried Parent and Child. Ibu dan anak di mana perkawinan tidak di
kehendaki, anaknya di adopsi.
15. Cohibing Cauple. Dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan.
Di Indonesia di kenal dua tipe keluarga, yaitu tipe keluarga tradisional dan
tipe keluarga non tradisional.
5
2. Tipe Keluarga Non Tradisional
a. Commune Family : kebih satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
b. Orangtua (ayah ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homosexual : dua individu yang sejenis hidup bersama dalam
satu rumah tangga. (Harmoko, 2012)
6
3. Fungsi sosialisasi adalah membina sosialisasi pada anak, membentuk
normanorma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-
masing dan meneruskan nilai-nilai budaya (Harmoko, 2012). Fungsi
sosialisasi adalah fungsi yang mengembagkan proses interaksi dalam
keluarga yang dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi (Setiawati, 2008).
4. Fungsi ekonomi adalah mencari sumber-sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga saat ini dan menabung untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dimana yang akan datang (Harmoko, 2012) . Fungsi
ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga termasuk sandang, pangan dan papan
(Setiawati, 2008).
5. Fungsi pendidikan adalah menyekolahkan anak untuk memberikaan
pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya, mempersiapkan anak untuk
kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai
orang dewasa serta mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembanganya (Harmoko, 2012).
7
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :
1. Pola dan Proses Komunikasi,
2. Struktur Peran,
3. Struktur Kekuatan
4. Struktur Nilai dan Norma
1. Struktur Komunikasi
8
2. Struktur Peran
3. Struktur Kekuatan
9
dianggap tahap siklus kehidupan keluarga. Tugas perkembangan
keluarga pemula antara lain membina hubungan yang harmonis dan
kepuasan bersama dengan membangun perkawinan yang saling
memuaskan, membina hubungan dengan orang lain dengan
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis lain dengan
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan
kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
3. Tahap III, keluarga dengan anak usia pra sekolah (family with
preschool)
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak
pertama berusia 21/2 tahun dan berakhir ketika anak pertama berusia 5
tahun sekarang keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga 5 orang
dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak
perempuan- saudari, keluarga lebih majemuk dan berbeda. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan
anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang
baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya,
mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar
keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, melalui
10
mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama,
memenuhi kebutuhan ber main anak.
4. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (family with school
children)
Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 6 tahun dan mul;ai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dan masa
remaja. Biasanya keluarga mencapai jumlah anggota maksimum, dan
hubungan keluarga diakhir tahap ini. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap IV yaitu mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan
presiasi sekolah dan mengembangkan hubungan teman sebaya,
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik, anggota keluarga, membiasakan belajar
teratur, mempertahankan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
6. Tahap VI, keluarga dengan melepas anak atau anak dewasa (launching
center families)
Permulaan dan fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan “rumah
11
kosong”. Ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang
belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat dari SMA
atau perguruan tinggi.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VI yaitu memperluas
sirkulasi keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
dapat melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk
memperbaharui hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia
dan sakit-sakitan dari suami maupun istri, membantu anak mandiri,
mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara
orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga
setelah ditinggalkan anak.
12
terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan
perkawinan, mempertahankan terhadap kehilangan pasangan,
mempertahankan ikatan keluarga antar generasi, meneruskan untuk
memahami eksistensi mereka, saling member perhatian yang
menyenangkan antara pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi
waktu tua seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, memepertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
3.2 Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan
dalam keperawatan keluarga khususnya
14
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan
Praktek. Jakarta : EGC
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Setiawati & Dermawan. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga, edisi 2. Jakarta: Trans
Info Media
15