Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK KEGIATAN
Sosialisasi

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan sosialisasi.
2. Tujuan Khusus.
a. Klien mampu mengetahui keuntungan bersosialisasi.
b. Klien mampu mengetahui kerugian tidak bersosialisasi.
c. Klien mampu memperaktekan sala satu cara bersosialisasi,
yaitu berkenalan dengan teman kelompok
d. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah melakukan
sosialisasi
C. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi
yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih
(Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi
kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok
untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan
interpersonal (Yosep, 2007).
Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi
aktivitas kelompok ini adalah dukungan (support), pendidikan,
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan
kemampuan hubungan interpersonal dan meningkatkan uji
realitas (Birckhend, 2006) sehingga terapi aktivitas kelompok ini
dapat dilakukan pada karakteristik gangguan seperti : gangguan

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


konsep diri, harga diri rendah, perubahan persepsi sensori
halusinasi, klien dengan perilaku kekerasan atau agresif dan
amuk serta menarik diri/isolasi sosial. Selain itu, dapat mengobati
klien dalam jumlah banyak, dapat mendiskusikan masalah-
masalah secara kelompok, menggali gaya berkomunikasi, belajar
bermacam cara dalam memecahkan masalah, dan belajar peran
di dalam kelompok. Namun, pada terapi ini juga terdapat
kekurangan yaitu : kehidupan pribadi klien tidak terlindungi, klien
kesulitan mengungkapkan masalahnya, terapis harus dalam
jumlah banyak.
Dengan sharingexperience pada klien dengan isolasi
sosial diharapkan klien mampu membuka dirinya untuk
berinteraksi dengan orang lain sehingga keterampilan hubungan
sosial dapat ditingkatkan untuk diterapkan sehari-hari.
Terapi aktivitas kelompok salah satunya dapat
menggunakan musik (nyanyian/lagu). Dengan terapi musik klien
dapat mengekspresikan perasaannya.
2. Sosialisasi
a. Pengertian
Sosialisasi adalah hubungan antara orang dengan
orang lain yang didalamnya saling membutuhkan perhatian dan
saling tolong-menolong.
b. Tujuan Dan Manfaat
1) Mempunyai banyak teman
2) Menambah Pengetahuan
3) Mudah mendapat bantuan orang lain
4) Dapat membagi pengalaman dengan orang lain
5) Dapat membagi perasaan dengan orang lain
6) Dapat mengetahui perasaan orang lain
a. Kerugian Tidak Bersosialisasi
1) Tidak mempunyai teman

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


2) Kurang pengetahuan
3) Susah mendapatkan bantuan dari orang lain
4) Dikucilkan dari orang lain
5) Tidak dapat berbagi perasaan dengan orang lain
b. Teknik Sosialisasi yang Baik
1) Memberikan ucapan salam
2) Bersosialisasi dengan orang lain secara bertahap dengan
cara : memperkenalkan diri (tatap muka, tersenyum dan
membalas senyum)
3) Ikut dalam kegiatan kelompok di lingkungan : senam pagi,
mengikuti, menonton TV bersama teman-teman serta
kegiatan lainya.
4) Mengikuti aturan/ etika di lingkungan (sopan santun)
5) Apabila meninggalkan teman bicara sebaiknya
mengucapkan salam perpisahan sesuai situasi
D. KRITERIA KLIEN
1. Klien dalam keadaan tenang
2. Klien tidak menderita cacat fisik
3. Klien bersedia mengikuti kegiatan TAK
E. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
1. Tempat
Ruang Perawatan Sawit RSKD Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Hari/tanggal
Kamis, 03 Oktober 2017
3. Waktu
09:00
Waktu yang diperlukan untuk TAK yaitu 35 menit
4. Pengorganisasian
a. Peserta TAK
Klien yang dirawat di ruangan Perawatan Sawit RSKD Provinsi
Sulawesi Selatan

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


b. Leader : Yusuf Adi Erlangga
1) Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan
mengendalikan jalannya TAK.
2) Membuka acara TAK
3) Memimpin perkenalan
4) Menjelaskan tujuan TAK
5) Menjelaskan proses kegiatan TAK
6) Menutup kegiatan TAK
c. Co. Leader : Busra Djempot
1) Membacakan tata tertib dan program antisipasi
2) Mengambil alih tugas leader apabila jalannya TAK pasif, dan
menyerahkannya kembali kepada leader apabila jalannya
TAK sudah normal kembali
3) Menuliskan apa yang diucapkan klien, dipapan tulis
d. Fasilitator : (Ayu, Avi, Isda, Aisyah, Lisna, Fadlia, Satri, Hilda,
Mutiah, Nurul Aqsa)
1) Mempertahankan kehadiran peserta
2) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
3) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok
baik dari luar maupun dari dalam kelompok
c. Observer : (Dian, Nurul, Yadin, Uvi, Mardiah, Darmiati, Wawan,
Ulfa, Iis)
1) Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai
akhir
2) Mengobservasi semua perilaku klien dan peran anggota
terapis
3) Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
4) Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan
datang
5) Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion
berikutnya

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


F. MEDIA DAN METODE
1. Media
a. Tape Recorder/Laptop
b. Papan Nama peserta
c. Bola Kecil
d. Kursi
e. Papan Tulis dan Spidol
2. Metode
a. Berkenalan
b. Diskusi dan Tanya Jawab
c. Sharing
G. SETING TEMPAT

Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Observer
: Leader
: Co Leader

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


H. TAHAP KEGIATAN.
1. Persiapan :
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi (5 menit) :
a. Salam terapeutik :
1) Salam dari terapis pada klien
2) Terapis danklien memperkenalkan nama
b. Evaluasi/validasi :
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan aktivitas apa yang telah dilakukan klien hari ini
3. Kontrak :
a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan TAK
b. Leader menjelaskan aturan main sebagai berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada Leader
2) Lama kegiatan 35 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4. Tahap kerja :
a. Leader menjelaskan pengertian sosialisasi serta keuntungan
dan kerugian bersosialisasi
b. Leader memperkenalkan dirinya begitu juga dengan co leader,
fasilitator dan observer
c. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
pembahasan mengenai sosialisasi baik itu pengertian
sosialisasi maupun keuntungan dan kerugian bersosialisasi
serta cara bersosialisasi dengan orang lain dan dilanjutkan
dengan permainan.
d. Leader menjelaskan bahwa akan diputar lagu dan memegang
bola dan di putar bergiliran, klien boleh bertepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu dihentikan bagi

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


klien yang mendapatkan bola maka akan dikenakan sangsi dan
sangsinya adalah cara memperkenalkan diri yang baik didepan
teman kelompok yang belum ia kenal.
e. Secara bergiliran klien diminta untuk melakukan hal yang sama
seperti sebelumnya sampai semua klien mendapat giliran
memperkenalkan diri.
f. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai
melakukan/menjawab pertanyaan yang diberikan, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
5. Tahap terminasi :
a. Evaluasi :
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut :
Terapi menganjurkan klien untuk dapat berinteraksi/
bersosialisasi dengan orang lain.
I. PERILAKU YANG DIHARAPKAN
1. Persiapan
a. Terapis atau perawat :
1) Mengidentifikasi masalah klien sebelum pelaksanaan
2) Menentukan tujuan
3) Menentukan waktu dan tempat
4) Mempersiapkan setting tempat, alat dan sebagainya
b. Klien :
1) Siap mengikuti TAK
2) Mengetahui dan mentaati tata tertib TAK
3) Hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2. Proses
a. Klien atau anggota kelompok :
1) Mampu mengikuti TAK sampai selesai
2) Mampu mengeluarkan pendapatnya dalam kelompok

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


3) Mampu memberikan tanggapan dalam diskusi dan berespon
terhadap stimulus yang diberikan oleh anggota kelompok
lain atau terapis
b. Perawat :
1) Perawat melaksanakan TAK sesuai perencanaan
2) Perawat dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi saat TAK
3) Perawat mampu memotivasi klien untuk berpartisipasi aktif
3. Hasil
a. Perawat dapat melaksanakan tugas dengan baik
b. Klien mampu memahami tujuan dari terapi dan mencapai tujuan
yang ditetapkan pada pertemuan
J. TATA TERTIB
1. Peserta TAK harus hadir paling lambat 5 menit sebelum acara
dimulai
2. Selama kegiatan berlangsung, semua anggota kelompok tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan
3. Selama kegiatan berlangsung, semua anggota kelompok tidak
menggangu anggota yang lain
4. Selama kegiatan berlangsung, semua anggota kelompok tidak
diperkenankan makan, minum dan merokok
5. Setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap
mengacungkan tangan, dan berbicara apabila dipersilahkan oleh
leader
6. Bagi peserta yang akan pergi ke toilet, dipersilahkan sebelum
acara dimulai
7. Peserta tidak diperbolehkan membicarakan hal-hal lain diluar topik
TAK
8. Peserta yang melanggar aturan diperingatkan dan tidak
diperkenankan mengikuti permainan selanjutnya

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


K. PROGRAM ANTISIPASI
Adapun beberapa langkah yang diambil untuk mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK
adalah sebagai berikut :
1. Apabila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang tidak mentaati
tata tertib yang telah ditentukan sebelumnya maka klien
diperingatkan atau jika tidak mau akan ditawarkan pada klien untuk
melanjutkan atau keluar dari rencana TAK.
2. Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar harus dibicarakan
dengan semua anggota kelompok untuk mencari solusinya, tapi
keputusan tetap pada masing-masing klien
3. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan tujuan, leader harus mengeksplorasi dalam
kelompok.
4. Bila ada anggota kolompok yang menghindari kelompok maka
leader berusaha memotivasi agar klien mengikuti TAK

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


LAPORAN HASIL EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUANG SAWIT
RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN

A. INPUT
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari
terapi aktivitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam konteks
keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memicu klien untuk
dapat bersosialisasi.

Terapi aktivitas kelompok ini diikuti oleh 10 peserta, yang telah


diseleksi yaitu, klien yang dalam keadaan tenang dengan masalah
keperawatan menarik diri. Klien yang mengikuti kegiatan terapi ini
adalah Tn A.U, Tn R, Tn J, Tn U, Tn A, Tn F, Tn S, Tn T, Tn K, Tn H.
Terapi dilaksanakan dalam satu hari selama 35 menit, yaitu pada hari
Kamis tanggal 02 November 2017. Kegiatan pertama yang dilakukan
berupa melatih peserta untuk memperkenalkan diri (nama, temat
tinggal dan hobi) di depan teman kelompok dan teman kelompok yang
lainya diminta untuk mengigat identitas temannya yang
memperkenalkan diri di depan. Kegiatan kedua yang dilakukan berupa
peserta dapat berkenalan dengan teman disampingnya. Persiapan
TAK telah dilakukan 1 hari sebelumnya, berupa penyusunan
preplanning kegiatan, menyiapkan media dan kontrak dengan klien.

B. PROSES
1. FASE ORIENTASI
Pasa fase ini, leader membuka acara terapi aktivitas
kelompok (TAK) dengan memberikan salam dan memperkenalkan
diri dan juga memperkenalkan co leader, fasilitator serta observer.
Kemudian leader menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok,
sosialisasi serta keuntungan, kerugian bersosialisasi dan kontrak
dengan klien (peserta).

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


Selanjutnya leader mempersilahkan co leader untuk membaca tata
tertib dan program antisipasi serta aturan permainan dalam TAK.
selanjutnya co leader membacakan aturan main tentang hal-hal
yang harus disepakati bersama selama kegiatan TAK berlangsung.
2. FASE KERJA
Pada bagaian fase kerja ini, tujuan penggunaan terapi ini
lebih mengkhususkan untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa
isolasi sosial (menarik diri). Peserta TAK terdiri dari 10 orang dan
dilaksankan kurang lebih 30 menit. Pada mulanya, seluruh peserta
duduk melingkar dengan seting tempat duduk yaitu (klien-fasilitator-
klien-fasilitator, dan seterusnya) dapat dilihat pada pembahasan
seting tempat. Kemudian leader memperkenalkan kelompok
mahasiswa disertai dengan tugasnya (sebagai co leader, fasilitator
atau observer), kemudian leader menjelaskan tujuan terapi aktivitas
kelompok, sosialisasi serta keuntungan, kerugian bersosialisasi dan
menyerahkan kepada co leader untuk memimpin permainan. Co
leader membacakan tata tertib dan program antisipasi serta aturan
dalam permaianan dalam kelompok. Semua anggota kelompok
tidak boleh meninggalkan tempat TAK selama kegiatan
berlangsung, semua anggota kelompok tidak diperkenankan
makan, minum, merokok serta berbicara diluar dari topik TAK.
Sebagai langkah awal, co leader menjelaskan cara permainan dan
memberi contoh. Musik diputar seiring bola digilirkan searah jarum
jam. Jika musik berhenti maka bola juga berhenti dan klien yang
mendapatkan bola dipersilahkan untuk maju ke depan dan
memperkenalkan nama, asal daerah, dan hobi. Dan dilanjutkan
sampai semua klien mendapatkan giliran. Agar lebih menarik,
fasilitator yang duduk di samping klien juga mendapatkan giliran
untuk memperkenalkan diri. Setelah semua klien memperkenalkan
diri, dilanjutkan dengan sesi kedua. Sebelum dimulai, co leader
kembali menjelaskan aturan main. Musik kembali diputar seiring

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


bola diputar searah jarum jam. Ketika musik dihentikan maka yang
mendapatkan bola harus menyebutkan nama teman di
sampingnya, dan seterusnya sampai semua klien mendapatkan
giliran.
3. FASE TERMINASI
Pada fase terminasi ini, leader mengeksplor perasaan klien
satu persatu setelah mengikuti kegiatan TAK tersebut. Rata-rata
mereka menyatakan senang dan puas dengan kegiatan TAK
tersebut. Namun ada beberapa klien yang kurang kooporatif. Dari
sepuluh pasien, ada tiga pasien atas nama Tn. AU, Tn. S, dan Tn.
T yang kurang memberi respon pada saat bermain dan ada satu
pasien yaitu atas nama Tn. S yang kurang mampu menceritakan
tentang pembahasan sosialisasi. Sementara 7 pasien lainnya
mampu mengikuti acara TAK, memberikan respon bahagia saat
TAK, dapat menceritakan tentang pembahasaan sosialisasi dan
dapat menceritakan perasaan setelah mengikuti TAK.. Setelah itu
mereka dievaluasi secara obyektif yaitu diminta untuk menyebutkan
kembali tujuan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan kemudian
leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari
kegiatan kelompok ini sekaligus menutup kegiatan dengan
kesimpulan bersama-sama.
a. Kendala/ kekurangan selama sesi kegiatan TAK berlangsung :
1) Adanya stimulus/ rangsang dari luar yang mempengaruhi
jalannya terapi seperti terdapatnya pasien yang sedang aktif
mengalami gangguan halusinasi disamping tempat terapi.
2) Tempat terapi yang terletak di liar ruangan sehingga banyak
pasien yang berdatangan sehingga membuat peserta ada
yang kurang konsentrasi saat melakukan terapi.
3) Jadwal kontrak terapi yang tidak sesuai dengan kontrak
yang telah disepakati sebelumnya, yaitu pada saat kontrak
direncanakan TAK dimulai pukul 09:00 tetapi ada beberapa

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


pertimbangan dan persiapan sehingga TAK baru dimulai
pukul 10:00 dan kegiatan berlangsung 30 menit.
C. HASIL
1. Perkembangan Klien selama TAK
Nama Klien (Inisial)
Aspek yang
No Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn.
dinilai
A.U R J U A F S T K H
1. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir TAK
2. Memberi respon
pada saat
bermain
(senyum, sedih
dan gembira)
3. Menceritakan
tentang
pembahasan
sosialisasi

4. Menceritakan
perasaan setelah
mengikuti
kegiatan TAK
Keterangan :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, berespons, menceritakan, dan menyampaikan perasaan
saat mengikuti kegiatan TAK.
Beri tanda jika klien mampu menceritakan dan tanda X jika klien
tidak mampu.

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


2. Sosialisasi (Memperkenalkan Diri)

Tabel Hasil Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok Memperkenalkan Diri


Pada klien dengan masalah isolasi sosial : menarik diri
Nama peserta TAK
Tn. Tn. Tn Tn. Tn. Tn. Tn Tn Tn. Tn.
No Aspek yang dinilai A.U R . U A F S T K H
J
1 Menyebutkan nama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
lengkap
2 Menyebutkan nama 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
penggilan
3 Menyebutkan alamat 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4 Menyebutkan hobi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Berkenalan dengan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
teman
Skore 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
Prosentase (%) 80 100 80 100 100 100 100 100 100 100
Keterangan :

Jika pasien menyebutkan, maka nilainya (1)


Jika pasien tidak menyebutkan, maka nilainya (0)
D. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Preplanning sudah disetujui pembimbing satu hari sebelumnya
2. Kontrak waktu dan tempat terjadi perubahan karena ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan dan ruangan yang terlalu
kecil.
3. Alat dan media sudah dipersiapkan 1 hari sebelumnya
4. Jenis TAK sudah direncanakan 1 hari sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1. Klien mendengarkan penjelasan kegiatan dengan antusias
2. Semua klien mengikuti kegatan TAK sampai kegiatan selesai
3. Media dapat dipergunakan sesuai fungsi
4. Leader, observer, fasilitator dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


c. Evaluasi Hasil
1. Semua peserta (100 %) mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
2. Terdapat 70 % peserta memberi respon pada saat kegiatan
TAK berlangsung dan 30 % peserta tidak memberi respon
3. Terdapat 90 % peserta bercerita tentang pembahasan
sosialisasi diakhir kegiatan dan 10 % peserta tidak
4. Semua peserta (100 %) menceritakan perasaannya setelah
mengikuti kegiatan TAK
5. Semua peserta (100 %) dapat menyebutkan nama lengkap
6. Terdapat 80 % klien dapat menyebutkan nama panggilan dan
20 % tidak
7. Terdapat 80 % peserta dapat menyebutkan alamat tempat
tinggalnya dan 20 % peserta tidak
8. Semua peserta (100 %) dapat menyebutkan Hobi
E. DOKUMENTASI
Foto-foto pada saat terapi aktivitas kelompok (TAK) :

(Gambar 1) (Gambar 2)

(Gambar 3) (Gambar 4)

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


(Gambar 5) (Gambar 6)

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017


DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B A dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok. Jakarta : EGC.
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung : PT Refika
Aditama
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan
Profesional Jiwa. Jakarta: EGC

Ners Universitas Muslim Indonesia Angkatan IV 2017

Anda mungkin juga menyukai