Anda di halaman 1dari 62

PATOLOGI

SISTEM SARAF
OLEH
Tim
Nervous System
Sistem Saraf

SSP Otak, Medula Spinalis, Medula


(sistem saraf pusat) Oblongata

Sistem Saraf

Saraf
SST Sistem saraf sadar
spinal
(sistem saraf tepi) /
Limbik Sistem saraf tak sadar Saraf
(Otonom/ SSO) Simpatik
Saraf Para
simpatik
Pengantar Umum
• Salah satu sistem komunikasi antar jaringan/organ
dalam dan luar tubuh
• Berita dihantarkan melalui aliran listrik  Impuls
• Penyebaran impuls akan disampaikan ke pusat saraf
untuk diterjemahkan sebagai informasi
• Perjalanan impuls atau serat saraf dari pusat/korteks
serebri ke perifer mengalami penyebrangan di batang
otak  sehingga bila ada kerusakan saraf di pusat
motorik sebelah kanan maka anggota gerak sebelah
kiri yang lumpuh.
SEL SARAF
sinaps
• Sinaps  Hubungan antara satu sel saraf
dengan sel saraf lain tempat terjadinya
perpindahan impuls
• Celah sinaps  Celah di antara sinaps,
presinaps dan sel postsinaps, berisi cairan
ekstrasel, besar celah 200 A
• Neurotransmiter  Zat yang terdapat dalam
vesikel yang banyak ditemui di terminal button
sel presinaps
Sifat Sinaps
1. Menghantarkan impuls ke satu arah neuron
presinaps sinaps-sinaps  neuron postsinaps
2. Penghantaran impuls melalui sinaps dapat
dihambat oleh penghambat metabolik
3. Impuls menghadapi hambatan karena melalui celah
sinaps
4. Tidak mampu meneruskan impuls 
neurotransmiter habis
5. Menimbulkan inhibisi/hambatan pada sinaps
Jenis Sinaps
1. Berdasarkan anatomi
• Aksodendrit
• Aksonsomatik

2. Berdasarkan penghantaran impuls


– Sinaps listrik
– Sinaps kimia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecepatan Hantar
1. Diameter sel saraf  Jika diameter besar 
kecepatan hantar meningkat
2. Beda konsentrasi ion natrium
3. Suhu  suhu meningkat kecepatan hantar
cepat
4. Sel saraf bermyelin
SSP terlindungi dari cedera karena;
1. SSP terbungkus oleh struktur tulang untuk
melindungi otak dan kolosum vetebralis 
yang mengelilingi korda spinal
2. Tiga membran yang melindungi dan
memberikan makanan ( menings
3. Terapung dalam suatu bantalan cairan ( cairan
serebrospinal/CSS)
4. Sawar otak yang sangat selektif membatasi
akses zat di dalam darah ke jaringan otak
Meninges
1. Duramater
– Selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari dua lapisan
yaitu ; sinis dura dan sinus vena
2. Araknoid mater
– Banyak pembuluh darah  reabsorpsi CSS ke dalam
pembuluh darah
3. Pia mater
– Lapisan yang paling rapuh, mengandung banyak
pembuluh darah
– Melekat pada permukaan otak dan korda spinal
– Membawa masukan pembuluh darah
Catatan : penyakit pada meninges ini biasanya karena
infeksi disebut  Meningitis
Pengaturan zat di Otak
• Otak secara cermat dilindungi dari perubahan
pembuluh darah
• otak sangat tergantung pada Oksigen dan glukosa
• Otak sangat peka, bila ada perubahan kadar O2 dan
CO2 dalam darah
• Kerusakan jaringan otak  karena masukan oksigen
dan glukosa yang kurang
Cairan serebro spinalis ( CSS )
• Dibentuk terutama oleh pleksus koroideus ( rongga
ventrikel ventrikel lateralis.V.I )
• Cairan ini mengalis ke lapisan otak dan korda spinal
dan proses reabsorpsi di sub araknoid
• Volume CSS  125 -150 ml  diganti lebih dari 3
kali dalam sehari dan tekanannya 10 mmHg
• Kelainan pada penumpukan cairan serebro ini
disebut  Hidrosefalus
SUSUNAN SARAF PUSAT

1. OTAK
2. MEDULLA SPINALIS
3. MEDULLA OBLONGATA
Anatomi Sistem Saraf
Otak
• Otak dibagi dalam
1. Otak besar ( Serebrum )
– Otak besar terbagi dalam lobus :
– Lobus Frontalis
– Lobus Parietalis
– Lobus Oksipitalis
– Lobus Temporalis

2. Otak Tengah (Mesensefalon)


3. Otak kecil ( Serebelum )
OTAK BESAR
Struktur Otak Besar
• Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak
lipatan, serta berminyak.
• Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal
• Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah
yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
• Bila otak besar pada laki-laki beratnya 1,6 kg dan
bagi perempuan berat otak besar 1,45 kg
Otak besar merupakan pusat
• Motorik
– Kegiatan motorik di mulai di otak  di korteks motorik.
Impuls diteruskan ke sel-sel saraf berikutnya sampai
mencapai sel otot

• Sesnsorik
– Setiap impuls sensorik dihantarkan melalui akson sel-sel
saraf  mencapai otak  ke korteks sensorik
OTAK TENGAH
Fungsi
• Pengaturan suhu tubuh,
• Mengontrol sistem visiul ( pendengaran dan gerakan
mata
• Mengontrol gerakan badan
• Memproduksi
• Neuron di substantia nigra menyebabkan terjadinya
penyakit Parkinson
OTAK KECIL
Letak dan Fungsi
• Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala
dan dekat leher.

• Fungsi utama otak kecil adalah ;


– sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar,
– keseimbangan, dan posisi tubuh.
Medulla Oblongata
Letak dan Fungsi
1. Medula oblongata (jembatan varol) adalah bagian dari batang otak yang berada diantara
pons dan saraf tulang belakang.
2. Menghubungkan otak dengan saraf tulang belakang
3. Mengatur emosi
4. Pengatur gerak refleks
5. Penimbul rasa haus
6. Menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah
7. Pengendali tidur
8. Bertanggung jawab terhadap beberapa fungsi sistem saraf otonom
9. Mempengaruhi pengeluaran hormon pada kelenjar hipofisis
10. Mengatur gerakan pada sekitar kerongkongan seperti menelan, batuk, bersin, bersendawa,
dan muntah.
11. Mendeteksi derajat keasaman darah
12. Membantu pernapasan
13. Pusat pengatur denyut jantung
14. Mengatur sirkulasi darah
15. Mengatur suhu tubuh
Medulla SPINALIS
Medula Spinalis
• Merupakan
– Pusat-pusat refleks
– Penerus impuls refleks sensorik ke otak sekaligus tempat
masuknya saraf sensorik
– Penerus impils motorik ke otak sekaligus tempat keluarnya
saraf motorik
– Pusat pola gerakan sederhana, seperti melangkah
Medula Spinalis
• Dari medula spinalis keluar sepasang saraf kiri
dan kanan vetebra :
– Saraf servikal, 8 pasang
– Saraf torakal, 12 pasang
– Saraf Lumbal, 5 pasang
– Saraf Sakral, 5 pasang
– Saraf Koksigeal, 1 pasang
Lanjutan Medula Spinalis
• Mengandung saraf sensorik dan motorik
• Saraf sensorik masuk ke medula spinalis melalui akar belakang
• Saraf motorik ke luar medula spinalis melalui akar depan
• Keduanya bersatu membentuk  saraf spinalis
• Saraf-saraf ini berkelompok  pleksus/Anyaman
• Saraf spinal daerah torakal tidak membentuk anyaman  langsung
menempel pada tulang kosta( N. interkostalis)--. Serat otonom terutama
s. Simpatis  menuju pembuluh darah
Saraf Somatik
• Merupakan saraf perifer
– Saraf sensorik  perifer ke pusat
– Saraf motorik  dari pusat ke perifer

• Berdasarkan tempat keluarnya


– Saraf Otak
– Saraf spinal
Saraf Otak
• Terdiri dari 12 pasang, yaitu :
1. Saraf Olfaktorius,  Sensorik  untuk penghidu ( N.I )
2. Saraf Optikus  Sensorik  untuk penglihatan ( N.II )
3. Saraf Okulamotorius  Motorik  untuk otot-otot bola
mata ( N.III )
4. Saraf Troklearis  Motorik  untuk otot-otot bola mata
( N. IV )
5. Saraf Trigeminus  Campuran ( sensorik dan
motorik )  ada 3 cabang  bagian
optalmikus, bagian maksilaris dan bagian
mandibularis ( N. V )
6. Saraf Abdusens  motorik  untuk otot-otot
bola mata ( N.VI )
7. Saraf Fasialis  sensorik  untuk daerah
muka ( N.VII )
8. Saraf Audiotorius  Sensorik  untuk
pendengaran dan keseimbangan ( N. VIII )
9. Saraf Glosofaringeus  motorik dan
sensorik  untuk sekitar lidah dan faring
( N. IX )
10. Saraf Vagus  Umumnya saraf Otonom untuk
paru, jantung, lambung, usus hakus dan sebagian
usus besar/ kolon
( N. X )
11. SarafAsesorius, motorik  untuk otot-otot sekitar
leher ( N. XI )
12. Saraf Hipoglosus  motorik  untuk
otot-otot lidah ( N.XII )
SISTEM SARAF TEPI
Saraf Otonom

• Sistem saraf yang tidak dipengaruhi oleh kemauan


• Terdapat pada alat-alat dalam tubuh, seperti : Jantung, paru
saluran pencernaan, dll
• Fungsinya sangat dipengaruhi saraf otonom
• Sistem otonom ini terdiri dari
1. Saraf Simpatis  terdapat di Medula spinalis bagian torakal dan
lumbal
2. Saraf Parasimpatis terdapat di medula oblongata dan medula
spinalis bagian sakral
Saraf Simpatis
• Bila terjadi peningkatan, memperlihatkan tanda-
tanda :
– Kesiagaan meningkat
– Denyut jantung meningkat
– Pernafasan meningkat
– Tonus otot-otot meningkat
– Gerakan saluran cerna menurun
– Metabolisme tubuh meningkat  peningkatan
penggunaan energi( katabolisme ) aktifitas individu
meningkat
Saraf Parasimpatis
• Bila terjadi peningkatan, memperlihatkan tanda-
tanda :
– Kesiagaan menurun
– Denyut jantung melambat
– Pernafasan tenang
– Tonus otot-otot menurun
– Gerakan saluran cerna meningkat
– Metabolisme tubuh menurun  terjadi penyimpanan
energi( anabolisme )  individu dalam kondisi istirahat
PENGARUH SARAF TULANG BELAKANG
TERHADAP ORGAN TUBUH
No Organ yg dipengaruhi Akibat yg ditimbulkan

1C ALIRAN Darah ke Otak, Kulit Kepala, tlang Insomnia, Darah Tinggi, Amnesia,
muka, otak, saraf simpatetis kronik, Pusing-Pusing, Lemah Saraf, Kelelahan,
empyema, hidung Migrain

3C Pipi, Pangkal Telinga, Giri, Tulang Muka Nyeri saraf, Radang Saraf, Jerawat,
Eksim

4C Hidung, Bibir, Mulut Flu, Sakit Telinga, Radang


Tenggorokan, Amandel

5C Pita Suara Pita suara, Bronchitis

6C Otot leher, Pundak, Amandel Nyeri leher dan Pundak, Nyeri Lengan
atas, Amandel, Sesak nafas, Batuk
Kronik

7C Kelenjar Gondok, Siku Tangan, Tulang Demam


Pundak
No Organ yg dipengaruhi Akibat yg ditimbulkan

1T Kerongkongan, Siku Pergelangan tangan, Asma, Batuk, Sesak Nafas, Tangan


jari Tenggorokan kesemutan

2T Jantng dan Arteri Jantung Asma, Batuk, Sesak Nafas, Tangan


kesemutan

3T Paru-Paru, Trakea, Kantong Paru-paru Sakit Mata, Radang Paru-paru, Radang


Trakea, Demam
4T Empedu Sakit Kuning, Herpes

5T Lever Peredaran darah Demam, masalah tekanan darah,


Gangguan peredaran darah, Radang Sendi

6T Lambung Gangguan Pencernaan

7T Pankreas, Usus Dua Belas Jari Radang Lambung

8T Limpa Daya penyembuhan alami berkurang


No Organ yg dipengaruhi Akibat yg ditimbulkan

9T Kelenjar Adrenalin, Ginjal Alergi, Penyakit Kulit

10T Ginjal Gangguan Ginjal, Lelah Kronis, Pengerasan


Arteri, Radang ginjal

11T Ginjal dan Ureter Jerawat, Eksim, Sakit Kulit

12T Deudenum, sistem Peredaran Limpa Rematik, Perut Kembung, Mandul

1L Kolon Sembelit, Radang Usus Besar, Diare

2L Apendik, Perut, Daerah Paha Keram Otot, sesak Nafas

3L Organ Reproduksi, Rahim, Kandung Sakit kandung kemih, Nyeri Haid, Keingat
Kemih, Lutut Kaki dingin waktu tidur, Depresi, Abortus, Encok
Kaki
4L Kelenjar Prostat, Pinggul, Daerah Encok pinggul, Sakit pingggang, BAK tidak
Lutut lancar, Nyeri punggung
Fungsi Susunan Saraf
• Koordinasi beberapa aktivitas Tubuh :
– Berbicara
– Gerakan otot
– Pendengaran
– Pengecapan
– Penglihatan
– Berpikir
– Sekresi hormon
– Respon terhadap bahaya
– Perasaan nyeri
– Sentuhan
– Ingatan
– dll
No Organ yg dipengaruhi Akibat yg ditimbulkan

5L Bagian kaki luar, Nyeri daerah kaki Gangguan peredaran darah di kaki ( dingin),
bawah atau Engkel Bengkak pergelangan kaki, Nyeri daerah kaki

T.ulang. Reproduksi Rahim, tulang pinggul,


Pinggul pantat

Penyakit kelenjar prostat, tulang membengkak,


penyakit rahim, hemoroid, radang anus, Nyeri
tulang ekor waktu duduk
Tulang Anus dan tulang ekor
Ekor
Limbik Sistem
• Bentuk cincin yang mengelilingi batang
otakSistem ini mencakup bagian dari ; nukleus
basalis, talamus, hipotalamus
• Merupakan pusat emosi,
• pola-pola perilaku seksual,
• motivasi dan belajar
Konsep Emosi
• Sangat subjektif dan suasana hati ( rasa
marah, takut dan bahagia )
• Respon fisik yang nyata berkaitan dengan
suasana hati
• Respon tersebut mencakup pola-pola spesifik,
seperti ; siap menyerang atau bertahan 
ekspresi emosi ( tertawa, menangis ,dll)
Pola-Pola Perilaku
• Sedikit dikontrol oleh limbik sistem
• Bentuk pola perilaku  menyerang, mencari
makanan, perkawinan )
• Pada sistem limbik terdapat  pusat penghargaan
dan hukuman  stimulus daerah ini memberikan
respon pada perasaan enak dan tidak enak
• Adanya keterlibatan dengan hipotalamus
– Respon internal  Peningkatan denyut jantung, frekuensi
nafas, tekanan darah, pengaliran darah ke oto-otot rangka
Motivasi
• Kemampuan mengarahkan perilaku ke tujuan spesifik
( kebutuhan fisik homeostasis )
• Contoh :
– Sensasi haus disertai dengan kekurangan cairan
memotivasi perilaku untuk memuaskan kebutuhan
homeostasis akan air
– Untuk menjadi juara mencapai suatu karir  melibatkan
pusat penghargaan dan hukuman )
– Catatan ; Kedua contoh ini melalui proses pengalaman dan
belajar
DAYA INGAT
Proses Belajar
• Akuisi pengetahuan akibat pengalaman

• Penghargaan dan hukuman  bagian integral dari


jenis belajar
• Melalui latihan
• Belajar sangat tergantung pada interaksi organisasi
dengan lingkungan ( salah satu yang membatasi efek
pengaruh lingkungan adalah pembatasan biologis 
kekhususan spesies dan peran genetik individu )
KELAINAN-KELAINAN SISTEM
SARAF
Penyebab Infeksi

1. Neuritis
peradangan pada saraf, melibatkan satu atau sekumpulan
saraf yang disebabkan kelebihan asam tubuh kronis, dimana
asam pada darah dan cairan tubuh lain berlebih. Semua
cairan tubuh seharusnya basa pada setiap reaksi. Bisa juga
karena kekurangan gizi, atau gangguan metabolisme seperti
kesalahan metabolisme kalsium, kekurangan beberapa
vitamin B seperti B12, B6, B1, asam pantotenik dan B2.
2. Meningitis
adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada
selaput/membran yang menyelubungi otak dan syaraf-
syaraf di tulang belakang.
Penyebab dari meningitis adalah ;
a, :virus, (virus herpes dan virus penyebab flu perut)
b. bakteri
c. ,jamur (disebabkan kriptokokus yaitu kuman yang
berada pada tanah dan kotoran burung yang sudah
kering).
d. ,iritasi kimia dan alergi obat atau tumor.
3. Encephalitis
adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam
mikroorganisme. Pada encephalitis terjadi peradangan
jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus
otak dan medula spinalis.
Penyebab :
a. Bakteri (Staphylococcus, E.coli, M. Tuberculosis )
b. Keracunan Arsenik
c. Reaksi Toksin (Thypoid, Campak, Cacar air)
d. Virus ( Tersering )
Perubahan Pembuluh Darah
• Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang
lain dari itu.
• Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke
hemorragik.

1. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang


menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
80% stroke adalah stroke Iskemik

2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya


pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi
pada penderita hipertensi
Kelainan Metabolisme
• Epilepsi
Kelainan pada neuron-neuron di otak
akibat kelainan metebolisme, infeksi,
toksin, atau kecelakaan sehingga penderita
tidak dapat merespon rangsang saat
kambuh.
Perubahan Cairan Otak
1. Hidrocephalus
pembengkakan kepala karena kelebihan
cairan yang terkumpul di otak akibat
peradangan serebrospinal.
2. Edema Cerebri
Terjadi karena akumulasi cairan di jaringan
otak sehingga volume otak meningkat yang
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial
Trauma
Susunan Saraf Pusat
• Transeksi
Gangguan pada sistem saraf
terutama medulla spinalis karena
jatuh atau tertembak sehingga
penderita akan kehilangan segala
rasa
Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu
Menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
( QS. Al Baqarah 2: 216 )

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai