Anda di halaman 1dari 18

SPIRITUAL DALAM

KEPERAWATAN
OLEH
SUNARDI
I. Definisi
Keyakinan dalam hubungannya dengan Tuhan
yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta.
II. Dimensi Spiritual
- Dimensi eksistensial >< Dimensi Agama
- Dimensi Horisontal >< Dimensi Vertikal
III. Karakteristik Spiritual
- Self reliance - Suportif
- Harmoni - Religius
Menurut Burkhardt spiritualitas meliputi
aspek-aspek :
1)      berhubungan dengan sesuatu yang
tidak diketahui atau ketidakpastian
dalam kehidupan,
2)      menemukan arti dan tujuan hidup,
3)      menyadari kemampuan untuk
menggunakan sumber dan kekuatan
dalam diri sendiri,
4)      mempunyai perasaan keterikatan
dengan diri sendiri dan dengan Yang
Maha Tinggi.
IV. Keterkaitan spiritual dengan
sehat
1. sakit kebiasaan hidup sehari-hari
Menuntun
2. Sumber dukungan
3. Sumber kekuatan dan penyembuhan
4. Sumber konflik

V. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan


spiritual pasien.
1. Tahap perkembangan
2. Keluarga
3. Latar belakang etnik dan budaya
4. Pengalaman hidup
5. Krisis dan perubahan
6. Isolasi sosial
7. Pertentangan nilai dalam agama
8. Pertentangan nilai dalam diri perawat

VI. Manifestasi perubahan fungsi spiritual


- Verbalisasi distres
- Perubahan perilaku
CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN
SPIRITUAL PERAWAT
Beribadah dalam suatu komunitas.
Meditasi.
Pembenaran yang positif.
Menulis pengalaman spiritual.
Mencari dukungan spiritual.
VII. Perawat sebagai role model
Mempunyai keyakinan pegangan spiritual
Bertolak pada kekuatan spiritual dalam
kehidupan sehari-hari
Meluangkan waktu untuk meningkatkan
spiritualitas
Menunjukan perasaan damai, caring dlam
interaksi dengan orang lain
Menghargai spiritualitas orang lain
Menunjukan kepekaan terhadap kebut
spiriyual pasien
Menyusun strategi askep yg sesuai pada
pasien yang mengalami distres spiritual
LATIHAN
Anda merawat pasien beragama kristen,
kemudian anda melihat pasien yang sudah sakit
lama sedang berdoa, sambil menangis, apa yang
harus Anda lakukan sebagai perawat yang
beragama islam?

Anda mendengar ibu  pasien berkata “Kenapa


anak saya sakit ya Allah, apa dosa saya”?,
jelaskan bagaimana Anda memenuhi kebutuhan
spiritual pasien.

Bagaimana Anda mengenal aspek spiritual anda


sendiri sebagai seorang perawat.
PERAWATAN PALIATIF

Perawatan Palliative adalah perhatian sepenuhnya


terhadap pasien, keluarga dan teman-temannya ketika
penyakit pasien tidak dapat disembuhkan dan
kemungkinan hidup kecil.

Perawatan yang dilakukan untuk membantu meringankan


dari penderitaan fisik sampai psikologis pada pasien yang
tidak dapat disembuhkan atau dalam tahap terminal

Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial, spiritual


dan kultural dengan pendekatan tim yang melibatkan
konseling dan kenyamanan serta berpusat pada pasien dan
keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan dari Perawatan
Palliative
Untuk memberikan dukungan dan perhatian
yang membuat hidup pasien menyenangkan
selama masa sakit, sehingga mereka bisa
menikmati betul sisa hidup mereka.
Meyakini bahwa setiap orang mempunyai hak
diobati, meninggal secara bermartabat,
mengurangi rasa nyeri dan pemenuhan
kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual
Prinsip-prinsip penting yang
harus diperhatikan
Gejala yang ditimbulkan
Dukungan moril
Kerjasama dari lingkungan
Saran-saran yang harus
dipertimbangkan
Memberikan harapan untuk mencapai
tujuan yang realistis
PROSES KEPERAWATAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN
1. Pengkajian
- Data subyektif
- data obyektif
2. Diagnosa Keperawatan
- Gx. Penyesuaian terhadap penyakit b/d
ketidakmampuan merekonsilasi penyakin
dangan keyakinan spiritual.
- Koping individu tidak efektif b/d Kehilangan
agama sebagai dukungan utama
- Takut b/d belum siap menghadapi kematian
dan hidup sth mati
- Berduka disfungsional (putus asa) b/d
keyakinan agama yang tidak mempunyai arti
- Ketidakberdayaan b/d keyakinan bahwa tidak
ada yang peduli termasuk Tuhan
- Gangguan harga diri b/d kegagalan hidup
sesuai dengan ajaran agama
- Disfungsi seksual b/d konflik niali
- Gangguan pola tidur b/d distres spiritual
- Resti tindak kekerasan terhadap diri sendiri
b/d perasaan bahwa hidup tidak berarti.

3. Perencanaan
( Contoh pasien dengan distres spiritual)
a. Identifikasi keyakinan spiritual yang
memenuhi kebutuhan untuk memperoleh
arti, tujuan, mencintai, ketrikatan dan
pengampunan
b. Motivasi menggunakan keyakian, harapan,
dan rasa nyaman ketika menghadapi
tantangan hidup.
c. Berikan panduan untuk mengembangkan
spiritial dengan komunikasi dengan diri
sendiri, dengan dunia luar dan dengan Tuhan
d. Suruh pasien mengekspresi kepuasan dan
keharmnisan antara keyakinan spiritual
dengan kehidupan sehari-hari
4. Implementasi
a. Memeriksa keyakian spiritual pribadi
perawat
b. Jangan mengasumsikan klien tidak
mempunyai kebut.spiritual
c. Mengetahui pesan nonverbal kebut. Spiritual
pasien
d. Mendengar secara aktif untuk berempati
terhadap masalah pasien
e. Menerapkan komunikasi terapeutik terhadap
respon pasien.
f. Memahami masalah pasien tanpa
menghukun walaupun tidak berarti
menyetujui
g. Membantu memfasilitasi kebut. Pasien agar
dapat memenuhi kewajiban agama
h. Memberikan pelayanan spiritual yang
tersedia di RS

5. Evaluasi
- Pasien mampu beristirahat dengan tenang
- Menyatakan menerima kepusan spiritual
- Mengekspresi rasa damai berhubungan
dengan Tuhan
- Menunjukan hubungan yang hangat dan
terbuka dengan pemuka agama
- Menunjukan sikap positif tanpa rasa marah,
bersalah dan cemas.

Anda mungkin juga menyukai