Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Teoritis
Merle H. Mishel lahir di Boston, Massachusetts. Mishel lulus dari University of Boston
dengan gelar B.A tahun 1961 dan memperoleh gelar M.S. pada area keperawatan jiwa dari
Universitas California tahun 1966. Mishel menyelesaikan gelar M.A dan Ph.D. pada area
psikologi sosial dari Claremont Graduate School di Claremont, California, tahun 1976 dan
1980.
Teori Ketidakpastian dalam Penyakit mulanya dirancang dari model proses informasi
yang telah ada sebelumnya dan penelitian tentang kepribadian dari psikologi yang
mengkategorikan ketidakpastian sebagai kondisi kognitif sebagai hasil dari tidak cukupnya
isyarat dengan bentuk skema kognitif atau situasi atau kejadian internal yang dipersepsikan.
Mishel menambahkan kerangka kerja penilaian-stres-adaptasi-koping dalam teori asli dengan
hasil studi Lazarus dan Folkman. Aspek unik dalam kerangka kerja ini adalah adanya
tambahan mengenai konsep ketidakpastian dalam konteks suatu penyakit sebagai stresornya
yang merupakan hal penting bagi keperawatan.
Adanya studi ulang konsep teori yang telah dikerjakan, Mishel menyusun bahwa
pendekatan barat terhadap ilmu pengetahuan dan didukung oleh cara pandang mekanis
dengan penekanan pada kontrol yang dan yang dapat diprediksi. Mishel menggunakan teori
kritis sosial ketika menyusun bias yang diturunkan dari teori aslinya, yang berfokus pada
orientasi kepastian dan adaptasi. Mishel memasukan berbagai teori dan system yang lebih
akurat sehingga daoat merepresentasikan tentang bagaimana penyakit kronis menimbulkan
ketidakseimbangan dan bagaimana orang mengalami ketidakpastian secara terus-menerus
untuk menemukan makna baru dari penyakit yang dialaminya (Alligood, 2014).
Teori ini terdiri dari tiga tema utama: (1) anteseden ketidakpastian, (2) penilaian
ketidakpastian, dan (3) mengatasi ketidakpastian. Meskipun konsep tersebut dikutip dalam
literatur, tidak ada eksplorasi substantif tentang bagaimana ketidakpastian berkembang atau
diselesaikan. Teori ini adalah pengalaman pribadi pada Ayah Mishel yang sakit yang
mengkatalisasi konsep itu untuknya. Dia sekarat karena kanker usus besar, dan tubuhnya
bengkak dan kurus. Dia tidak mengerti apa yang terjadi padanya jadi dia fokus pada apa pun
yang bisa dia kendalikan untuk memberikan beberapa tingkat kemungkinan. Upaya yang dia
habiskan untuk mencapai beberapa pemahaman membawa pentingnya ketidakpastian kepada
Mishel. Meskipun Mishel telah mengeksplorasi konsep ketidakpastian, Mishel baru memasuki
studi doktor di bidang psikologi yang fokus dengan sungguh-sungguh pada konsep tersebut.
(Smith, 2014).

B. Konsep Utama

Gambar 1.1 Model Ketidakpastian dalam Penyakit yang dipersepsikan


1. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah ketidakmampuan untuk mengartikan sebuah makna yang berkaitan
dengan situasi sakit, terjadi ketika pengambil keputusan tidak mampu melaksanakan
tugasnya dalam memaknai secara objektif, atau ketidakmampuan untuk memprediksi
secara akurat hasil yang diharapkan.
2. Skema Kognitif
Merupakan interpretasi subjektif seseorang tentang penyakit, pengobatan, dan pemberian
asuhan.
3. Kerangka Stimulus
Adalah bentuk, komposisi, dan struktur stimulus mengenai persepsi seseorang, yang
dibentuk secara struktur membentuk suatu skema kognitif.
a. Pola Gejala
Tingkat gejala yang ditunjukkan secara konsisten yang dimaknai sebagai pola atau
konfigurasi.
b. Familiaritas Kejadian
Derajat situasi kebiasaan atau pengulangan, atau terdiri dari berbagai isyarat atau tanda
yang dapat dipahami.
c. Kesesuaian Kejadian
Diartikan sebagai konsistensi antara ekspektasi dan pengalaman terkait kondisi sakit.
4. Kapasitas Kognitif
Kemampuan individu dalam memproses suatu informasi dan merefleksikannya baik
kemampuan bawaan dan kendala situasional.
5. Inferensi
Merupakan sebagai evaluasi mengenai ketidakpastian, disebut dengan pengalaman.
6. Ilusi
Dijabarkan sebagai kepercayaan yang dibentuk akibat ketidakpastian.
7. Adaptasi
Merefleksikan sikap biopsikososial di dalam diri individual seseorang dalam rentang
sikapnya secara umum.
8. Pandangan Baru tentang Kehidupan
Diartikan sebagai perumusan perasaan baru, yang dihasilkan dari integrase ketidakpastian
secara terus menerus dalam struktur sebagai individu, yaitu ketidakpastian diterima sebagai
ritme alami dari kehidupan.
9. Pemikiran Probabilitas
Dimaknai sebagai keyakinan terhadap kondisi yang terjadi yakni ekspektasi kepastian dan
suatu prediksi atau peluang diabaikan (Alligood, 2014).

C. Penggunaan Bukti Empiris


Teori Ketidakpastian dalam Penyakit dikembangkan dari penelitian Mishel pada pasien
yang menjalani rawat inap, baik menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk
mengeneralisasikan konsep ketidapastian dalam konteks sakit. Beberapa studi menunjukkan
bahwa indikator objektif atau subjektif dari tingkat keparahan suatu gejala penyakit secara
positif berhubungan dengan ketidakpastian. Sepanjang trajektori penyakit, serangan gejala
yang tidak dapat diprediksi, durasi, dan intensitas menunjukkan hubungan denga
ketidakpastian. Sifat ambigu dari gejala penyakit dan konsekuensi kesulitan dalam
menentukan signifikansi sensasi fisik yang dimaknai sebagai sumber ketidakpastian.
Dukungan sosial yang ditunjukkan secara langsung memiliki pengaruh ketidakpastian
dengan mengurangi kompleksitas dan secara tidak langsung memengaruhi pembentukan pola
gejala yang dapat diprediksi. Persepsi stigma berhubungan dengan beberapa kondisi, seperti
infeksi HIV dapat menimbulkan ketidakpastian ketika keluarga pun tidak yakin mengenai
respons yang tepat terkait diagnosis yang ada. Ketidakpastian tinggi disebabkan oleh interaksi
dengan pemberi pelayanan asuhan ketika pasien dan anggota keluarga mendapatkan
ketidakjelasan informasi, mendapatkan penjelasan yang sederhana dan tidak sesuai dengan
pengalaman mereka, atau tidak mendapatkan pelayanan asuhan dari pemberi asuhan yang
tidak ahli atau tidak cukup tanggap untuk membantuk mereka mengelola faktor intrisik dari
penyakit.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa pengaruh negative ketidakpastian pada hasil
psikologis, memiliki karakteristik sebagai kecemasan, depresi, hilangnya harapan, distress
psikologis, kualitas hidup, kepuasan dalam hubungan keluarga, kepuasan dengan pelayanan
dan perawatan kesehatan, dan pengasuh rawat keluarga dalam membantu aktivitas harian
pasien (Alligood, 2014).

D. Asumsi Utama
a. Manusia
Dua asumsi pertama dalam teori yang mencerminkan bagaimana ketidakpastian dikonsepkan
dalam model psikologi manusia sebagai proses informasi, adalah sebagai berikut:
1) Ketidakpastian merupakan kondisi kognitif, menunjukkan tidak adekuatnya skema
kognitif yang ada untuk mendukung interpretasi dari kejadian-kejadian yang berhubungan
dengan penyakit.
2) Ketidakpastian merupakan pengalaman yang netral, tidak diinginkan dan tidak dihindari
sampai dinilai sebagai pengalaman demikian.
Dua asumsi lainnya mencerminkan akar teori ketidakpastian dalam model tradisional stress
dan koping yang mengajukan hubungan linier stress koping adaptasi sebagaimana
berikut:
3) Adaptasi mencerminkan keberlanjutan perilaku biopsikososial seorang individu pada
normalnya dan merupakan hasil yang diharapkan dari usaha koping untuk mengurangi
ketidakpastian yang dinilai sebagai bahaya atau mempertahankan ketidakpastian yang
dinilai sebagai kesempatan.
4) Kejadian penyakit, ketidakpastian, penilaian, koping, dan adaptasi memiliki hubungan
yang linier dan satu arah, bergerak dari situasi-situasi yang mempromosikan
ketidakpastian menuju adaptasi (Alligood, 2014)

Mishel menantang asumsi ke 3 dan 4 dalam rekonseptualisasi teorinya.


Rekonseptualisasi merupakan dampak dari adanya temuan yang kontradiktif ketika teori
tersebut diterapkan pada orang-orang dengan penyakit kronis. Formulasi awal dari teori
menyatakan bahwa ketidakpastian secara umum dinilai sebagai kesempatan hanya pada
kondisi yang menunjukkan arah menurun yang diketahui, dengan kata lain, ketidakpastian
dinilai sebagai kesempatan ketika dibandingan kepastian yang negatif.
Pada saat inilah Mishel melihat pada teori chaos untuk menjelaskan bagaimana
ketidakpastian yang berkepanjangan dapat berfungsi sebagai katalis untuk mengubah
perspektif seseorang tentang kehidupan dan penyakit. Teori chaos berkontribusi untuk dua
dari asumsi-asumsi teoritis yang menggantian bagian hasil dari stress, koping, adaptasi
yang linier, sebagai berikut:
 Orang/manusia, sebagai sistem biopsikososial, secara umum bekerja (berfungsi)
dalam kondisi jauh-dari-titik-ekuilibrium.
 Fluktuasi besar-besaran pada sebuah sistem jauh-dari-titik-ekuilibrium meningkatkan
kemampuan sistem menerima perubahan.
 Fluktuasi menyebabkan pemolaan ulang, yang diulang pada setiap tingkatan dalam
sistem tersebut.

Dalam teori Mishel yang telah direkonseptualisasi, baik latar belakang dari
ketidakpastian maupun proses penilaian kognitif dari ketidakpastian sebagai bahaya
maupun proses penilaian kognitif dari ketidakpastian sebagai bahaya ataupun sebagai
kesempatan, tidak berubah. Akan tetapi, ketidakpastian dengan semakin bertambahnya
waktu, dihubungkan dengan sebuah penyakit serius, berfungsi sebagai sebuah katalis
untuk fluktasi dalam sistem dengan mengancam model kognitif kehidupan yang sudah
ada yang sebelumnya dapat diprediksi dan dapat dikendalikan. Karena ketidakpastian
terserap dalam hamper seluruh aspek kehidupan seseorang, efeknya menjadi
terkonsentrasi dan akhirnya mengancam stabilitas sistem tersebut. Ketidakpastian dapat
melahirkan tingkat susunan dan perspektif kehidupan baru yang memasukkan
pertumbuhan dan perubahan yang dihasilkan pengalaman merasakan tidak pasti, terutama
pada penyakit kronis atau penyakit yang mengancam jiwa (Alligood, 2014).
Teori yang direkonseptualisasikan merepresentasikan proses perpindahan dari
ketidakpastian yang dinilai sebagai bahaya ke ketidakpastian yang dinilai sebagai peluang
dan sumber untuk pandangan baru tentang kehidupan. teori yang direkonseptualisasikan
dibangun di atas teori asli di bagian penilaian. Teori yang direkonseptualisasikan
menggambarkan ketidakpastian yang bertahan lama yang awalnya dipandang sebagai
bahaya karena invasi ke wilayah kehidupan yang lebih luas yang mengakibatkan
ketidakstabilan. Garis bergerigi di dalam anak panah mewakili invasi ketidakpastian dan
ketidakstabilan yang tumbuh. Bagian garis melingkar yang berpola mewakili pola ulang
dan reorganisasi yang menghasilkan pandangan ketidakpastian yang diperbaiki. Panah
bawah menunjukkan bahwa ini adalah proses yang berkembang seiring waktu (Smith,
2014).

Gambar 1.2. Ketidakpastian dalam Penyakit Kronis setelah Rekonseptualisasi


b. Keperawatan
Perawat termasuk dalam teori ketidakpastian penyakit sebagai bagian dari variabel
anteseden penyedia struktur. Literatur klinis mendukung penyampaian informasi sebagai
metode utama untuk membantu pasien mengelola ketidakpastian. Perawat memberikan
informasi yang membantu pasien mengembangkan makna dari pengalaman sakitnya
dengan memberikan struktur pada kerangka stimuli. Saat mempertimbangkan
rekonseptualisasi teori ini, perawat membantu pasien mengelola ketidakpastian penyakit
kronis dengan membantu penilaian ulang pasien terhadap ketidakpastian dari stres
menjadi penuh harapan selain memberikan informasi yang relevan.
Memahami sumber ketidakpastian pasien dapat membantu perawat merencanakan
pemberian informasi yang efektif dan dapat sangat membantu perawat untuk membantu
pasien mengelola atau mengurangi ketidakpastian mereka. Dalam salah satu artikel yang
membahas komponen lingkungan dari kerangka stimuli, dibahas bagaimana koping
keluarga dapat ditingkatkan dengan perawat pada perawatan di rumah yang menormalkan
perawatan kesehatan ke dalam rutinitas keluarga yang merawat anak yang sakit parah di
rumah (Smith, 2014)
Mengenali ketidakpastian dan kemudian memberikan isyarat kontekstual untuk
mengurangi ambiguitas dan meningkatkan pemahaman adalah salah satu pendekatan yang
dapat digunakan perawat saat berkomunikasi dengan pasien untuk mengurangi
ketidakpastian. Isyarat kontekstual memberikan penjelasan tentang apa yang akan dilihat,
didengar, dan dirasakan pasien selama prosedur dan tes, serta tanda dan gejala apa yang
akan mereka alami di berbagai titik dalam lintasan penyakit mereka. Memberikan
informasi dan penjelasan tentang perawatan dan pengobatan telah diusulkan menjadi
pendekatan yang paling penting dan sering untuk mengurangi ketidakpastian pasien.
Perawat juga memberikan isyarat dan informasi kontekstual yang bermanfaat bagi
keluarga dan pasien saat dipindahkan dari unit perawatan intensif ke lantai rumah sakit
umum. Keluarga pasien yang menerima informasi yang jelas lebih mampu membuat
keputusan untuk pasien, melaporkan lebih sedikit kecemasan, dan lebih mampu
memberikan dukungan emosional dan fisik pasien. Metode efektif lainnya untuk
mengurangi ketidakpastian pasien dapat mencakup komunikasi yang mendorong dengan
pasien yang telah berhasil mengelola ketidakpastian mereka. (Smith, 2014).
Referensi:

Aligood, M. R. (2014). Nursing Theorists: and Their Work  (8th Ed). Missouri: Elsevier.

Smith, Mary Jane. (2014). Middle Range Theory for Nursing 3rd Ed. New York: Springer
Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai