Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

DISUSUN OLEH:

MUHAMAD ANSHORY
DOSEN :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B
MATARAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan Makalah ini, kami mengalami berbagai kendala dan kesulitan, namun berkat
Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai
pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang berjudul
“Makalah Askep keluarga baru menikah” dapat selesai tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin
dicapai.

Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka kami mengucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Mataram, Desember 2020

Dosen pak rahmani


DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................
B. Tujuan...................................................................................
C. Manfaat.....................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Keluarga dan Keluarga Pemula(Baru Menikah)


B. Tujuan Dasar Keluarga
C. Struktur keluarga (ikatan darah).................................................
D. Tipe Keluarga
E. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan:
F. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan Tahap Perkembangan (Duval) (Sociologikal
Perspektive)
G. Keluarga sebagai system :
H. Karakteristik Keluarga Sebagai Sistem:
I. Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga Pemula..........................
J. Masalah keperawatan kesehatan keluarga.............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk  membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami
tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan
fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas
perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru
(keluarga baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga nya masing-masing.
Mempersiapkan keluarga yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi
sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri
dan pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri
dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga dan
kelompok social lainnya. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas
tentang “asuhan keperawatan keluarga pemula”.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru menikah).
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada
keluarga pemula (baru menikah).
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga pemula
(baru menikah).
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi kelompok  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
kelompok tentang asuhan keperawatan keluarga pemula(baru menikah)
2. Manfaat Bagi Pembaca Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca tentang asuhan keperawatan keluarga pemula(baru menikah)
BAB II
KONSEP TEORITIS

A. Konsep Keluarga dan Keluarga Pemula(Baru Menikah)


Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). Keluarga adalah
kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional,
dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri
dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya
dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah
atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri
mereka sebagai sebuah keluarga. Family Service America (1984) mendefinisikan
keluarga dalam suatu cara yang komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih
yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan keintiman”.
Hariyanto,2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan
oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan
diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan
pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-
masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing – masing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
Ciri-ciri struktur keluarga :
1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain
2. Ada keterbatasan,
3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
B. Tujuan Dasar Keluarga
Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki
pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu-individu yang dapat
menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai
buffer atau sebagai perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan
semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap
anggota keluarga serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di
masyarakat(supriadi, 1999) Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik
yang menyangkut kebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga
diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
sebagai anggota masyarakat (supriadi,1999).
Saat ini banyak kelompok-kelompok yang memiliki fungsi perantara, namun
keluarga tetap menjadi yang paling penting, karena keluargalah yang memperhatikan
secara total segi-segi kehidupan anggotanya. Prioritas tertinggi yang menjadi
perhatian keluarga adalah kesejahteraan anggotanya, kelompok lain seperti teman
kerja, teman sekolah,majelis dan LSM tidak menaruh perhatian secara keseluruhan
hidup individu, mereka sebatas satu segi seperti kerjasama, persahabatan,
keterlibatan dalam urusan sekolah atau pengajian atau produktivitas dan prestasi di
sekolah (supriadi,1999).
Keluarga telah lama dipandang sebagai konteks yang paling vital bagi
pertumbuhan dan perkembangan yyang sehat. Keluarga memiliki pengaruh penting
terhadap pembentukan identitas dan konsep diri individu-individu yang menjadi
anggotanya (Supriadi,2009).
C. Struktur keluarga (ikatan darah)
1. Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.
2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.
3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami.
5. keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.
Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar:
1. PRASEJATERA
Belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama, sandang,
papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih
indikator Keluarga Sejahtera tahap I.
2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I)
Telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat sosial
psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan. Indikator : ibadah sesuai
agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan, lantai bukan tanah,
kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan.
3. KELUARGA SEJAHTERA II
Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama,
makan 2 kali sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan (idem),
daging/ telur minimal 1 kali seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas lantai
8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir, Anggota yang berumur 15 tahun keatas
punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat baca tulis, Umur 7-15 tahun
bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga masih pus saat ini berkontrasepsi.
4. KELUARGA SEJAHTERA III
Indikator: Belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama, pakaian
berbeda tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota
melaksanakan ibadah, daging/telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru
dalam satu tahun terakhir, luas lantai 8 m2 perorang, anggota keluarga sehat
dalam 3 bulan terakhir.
5. KELUARGA SEJAHTERA TAHAP III PLUS,
Dapat memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial, pengembangan, kontribusi
pada masyarakat, indikator Keluarga Sejahtera III + (ditambah), memberikan
sumbangan.
D. Tipe Keluarga
Dalam Sosiologi keluarga berbagai bentuk keluarga digolongkan sebagai tipe
keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative dan non normative.
Sussman (1974),Macklin(1988) menjelaskan tipe-tipe keluarga sebagai berikut:
1. Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari keluarga yang
melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua campuran
atau orangtua tiri.
b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak
yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau
karier keduanya.
c. Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari
perceraian.
d. Bujangan dewasa sendirian.
e. Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan.
f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami-istri sudah tua dan anak-
anaknya sudah berpisah.
2. Keluarga Non Tradisional
a. Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan anak.
b. Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada hokum
tertentu.
c. Pasangan kumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.
d. Keluarga Gay/lesbian, orang-orang berjenis kelamin sama hidup bersama
sebagai pasangan yang menikah.
e. Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan
monogamy dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas, sumber
yang sama.

D. Fungsi keluarga :
1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,
membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap,
dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
E. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan:
Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004):
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua atau keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah
kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
F. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan Tahap Perkembangan (Duval)
(Sociologikal Perspektive)
1. Keluarga baru menikah/pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.
d. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi
orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.
2. Keluarga Dengan anak baru lahir
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Adaptasi keluarga baru
c. Interaksi keluarga
d. Hubungan Seksual
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika
anak berusia lima tahun.
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga internal dan luar.
d. Pembagian tanggung jawab.
e. Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak 
4. Keluarga dengan anak usia sekolah Dimulai ketika anak pertama telah berusia
enam tahun dan mulai masuk  sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun,
awal dari masa remaja
a. Membantu sosialisasi anak dg lingk luar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13
tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih
singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak
masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.
a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
b. Mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga
c. Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan.
d. Persiapan perubahan Sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa Ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong,” ketika anak
ter akhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak  panjang,
tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di
9 rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak   
– anak  untuk kehidupan dewasa yang mandiri.
a. perluas jaringan Keluarga dari keluarga inti ke extended
b. pertahankan keintiman pasangan
c. membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
d. penataan kembali peran orangtua

7. Keluarga usia pertengahan Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saa t pensiun atau kematian salah satu pasangan.
a. pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan
b. hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
c. meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga
salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.
a. Pertahankan suasana saling menyenangkan.
b. Adapatasi perubahan: kehilangan pasangan keluarga.
c. Pertahankan keakraban pasangann.
d. Melakukan life review masa lalu
G. Keluarga sebagai system :
Keluarga merupakan sistem sosial yang terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran
sosial yang berbeda dengan ciri saling berhubungan dan tergantung antar individu.
Alasan keuarga sebagai sistem :
1. Keluarga punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
2. Saling berhubungan dan ketergantungan
3. Unit terkecil dari masyarakat Sebabagai suprasistem
Komponen sistem keluarga
1. Input: anggota keluarga, struktur, fungsi, aturan, lingkungan, budaya, agama
2. Proses: proses pelaksanaan fungsi keluarga
3. Out put: hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesehatan.
4. Feedback: pengontrol perilaku keluarga
H. Karakteristik Keluarga Sebagai Sistem:
1. Sistem terbuka, sistem yang punya kesempatan dan mau menerima /
memperhatikan lingk. Sekitar
2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi
perhatian pada lingk. Sekitar

Tugas perkembangan keluarga baru menikah/pemula:

Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga via


perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing;

a. Mempersiapkan keluarga yang baru


b. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari
c. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya.
d. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masing-masing
menghadapi perpisahan dengan keluargakeluarga sendiri. orangtuanya,
mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social
pasangan.
Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah:

1. Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan


bersama yang baru, Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran
berubah. Fungsi baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan
kepribadian yang mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap hal yang kecil
yang bersifat rutinitas Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi
apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan
dan minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis. Pasangan menghadapi
tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan
orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah
untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan
yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat dalam
Keluarga berencana
I. Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga Pemula
Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional,
kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum
maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi.
Dan biasanya  juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua
pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru,
dengan peran dan fungsi yang berbeda.
J. Masalah keperawatan kesehatan keluarga
1. Komunikasi keluarga disfungsional
2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua,
konflik peran orangtua.
3. Perubahan penampilan peran.
4. Gangguan citra tubuh.
5. Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial
peningkatan koping keluarga.
6. Risiko terhadap tindak kekerasan.
7. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
8. Gangguan tumbuh kembang.
9. Risiko penularan penyakit,
10.
BAB III

Askep Keluarga Pemula (Baru Menikah)

A. Pengkajian Keluarga
1. Pengkajian
a) Identitas KK
Nama : Katiman Panji Arma
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : belum bekerja
Alamat : Jl.Raya Selong Belanak Lombok tengah

b) Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umu Hub. pendidikan pekerjaan Status


. r Kesehatan
1 Katima L 26 Suami SMA Belum Sehat
n Panji bekerja
Arma
2 Dewi P 25 Istri S1 Belum Sehat
Wulan Pendidikan bekerja
Sari

c) Genogram

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Garis Keturunan

= Garis pernikahan

d) Tipe Keluarga
Tipe keluarga baru menikah
e) Suku dan Bangsa
Keluarga Tn. K berasal dari Lombok tengah sedangkan keluarga Ny.D
berasal dari Lombok tengah juga. Ny.D Mengatakan mempunyai kebiasaan
memasak makanan yang bersantan dan gorengan.
f) Agama
Keluarga memeluk agama islam dan sering terlibat dalam kegiatan
keagamaan dilingkungan sekitarnya,terutama Ny.D.
g) Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn.K mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan untuk
sementara kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua. Tn.K
mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan, supaya tidak terus
bergantung dengan orang tua nya.
h) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Pada waktu libur,biasanya mereka berkumpul dirumah sambil menonton
televisi dan terkadang pergi liburan.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dalam tahap Keluarga pemula
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.D Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua)
c) Riwayat Keluarga Saat inti Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan
yang sama Tn.K mengatakan keluarganya terbentuk dari pertemuan
kemudian berpacaran dan akhirnya menikah pada 10-11-2020. Tn.K juga
mengatakan setelah mereka menikah mereka masih tinggal bersama orang
tua. Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik. Tn.K mengatakan dia
cemas karena belum mempunyai pekerjaan yang tetap dan Tn.K memiliki
riwayat merokok 1 bungkus sehari.
d) Riwayat keluarga Sebelumnya.
Ny.D mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor,dan pernah
mengalami penyakit malaria,dan Tn.K juga mengatakan dulu pernah
mengalami sakit malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria
lagi.

3. Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Tn.K menurut
Tn.K rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang,
kondisi rumah masih terlihat berantakan karena sebulan yang lalu pasca
pernikahan. Kondisi ventilasi dirumah baik dan cukup karena setiap kamar
ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan
pertukaran udara sangat cukup.
b) Karakteristik Tetangga dan komunitas RW
Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat,
Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 2 meter,
Ny.J mengatakan tetangganya cukup ramah,baik,dan sangat kompak
denagn berbagai kegiatan, mereka terkadang menghabiskan waktu untuk
mengobrol diteras salah satu rumah. Jarak masjid sekitar 10 meter dari
rumah Ny.J.
c) Mobilitas Geografis
Keluarga Keluarga Tn.K Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal
di rumah orang tua, dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah
rumah.
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.K Mengatakan berinteraksi sangat baik.Ny.J sering mengikuti
pengajian majelis talim di desa nya.begitu juga dengan Tn.K, mengikuti
kegiatan yang ada disana,seperti mengikuti pengajian.
4. Struktur Keluarga
a) Sistem Pendukung Keluarga
Tn.K Mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu Tn.K
dan Ny.D apabila ada diantara mereka yang sakit,maka orang tua dari Tn.K
akan membantu pekerjaan rumah karena mereka berada dalam satu rumah.
b) Pola Komunikasi Keluarga
Kluarga Tn.K mempunyai pola komunikasi yang cukup baik,terbuka,Bila
timbul masalah kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan
memberikan umpan balik yang tepat, dan tidak ada pola komunikasi
fungsional yang ditemukan keluarga.
c) Struktur Kekuatan Keluarga. Tn.K Merupakan pemegang kendali rumah
tangga,tetapi apabila berkaitan dengan hal pengambilan keputusan Tn.K
bertanggung jawab untuk mengendalikan masalah dengan mengambil
keputusan secara kompromi dengan Ny.D.
d) Strukur Peran Tn.K sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah
satu-satunya karena ia masih tinggal bersama orang tuanya. Tn.K
merupakan pemimpin keluarga, sedangkan Ny.J sebagai istri/ibu rumah
tangga. Peran Tn. D di dalam keluarga dilakukan dengan sebaikbaiknya.
Menurut Tn.K ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.K pun tidak 
pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.D untuk
memberikan masukan.
e) Nilai atau Norma
Keluarga Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka
berdua tinggal dilingkungan orang-orang lembak. Tn.K dan Ny.D
merupakan pekerja keras. Namun menurut Ny.D mereka sendiri tidak tahu
yang seperti apa nilai lembak sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-
hari seperti biasa. Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila
menurut agama tidak baik maka mereka tidak akan melakukan hal itu.
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif  Tn.K dan Ny.D selalu berusahha saling memperlihatkan
kasih sayang baik anatar mereka berdua, maupun orang tua dari ny.D
mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala
hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi masalah. Mereka tidak sungkan
mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan perasaan mereka.
b) Fungsi Sosialisasi
Ny.D mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling
menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang
mereka terima, termasuk peran suami istri. Dengan lingkungan sekitar,
keluarga Tn.K mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
Interaksi dan hubungan dalam keluarga berjalan baik dan harmonis.
Keluarga meyakini akan norma keluarga sesuai dengan norma agama dan
adat istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan harmonis dan
sejahtera. Dalam hal mengatur kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada
istri(Ny.D) namun apabila nanti ada masalah yang sulit dan mendesak,
mereka akan membicarakan bersama. Kelaurga mengatakan, bila nanti
mempunyai anak, mereka akan mencoba menerapkan kedisiplinan kepada
semua anak mereka.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
Bagi keluarga Tn.K sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan
seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti
demam, batuk filek, hipertensi, dan lain-lain. Sampai saat ini, kedua
pasangan suami istri belum mengalami sakit/membutuhkan pelayanan
perawatan.
d) Fungsi Reproduksi Keluarga Tn.K saat ini belum memiliki anak, karena
baru 1 bulan menikah. Kedua pasangan suami istri ini berharap nantinya
diberi dua orang anak, tetapi mereka  juga mengatakan terserah kepada
Yang Kuasa mau member mereka anak berapa, mereka akan bahagia.
e) Fungsi Ekonomi.
Saat ini keluarga Tn.K belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang
tua. Sehingga mereka memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.D.
6. Stress dan Koping Keluarga
a) Stressor jangka panjang dan jangka pendek 
Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum
mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan
masa depan jika terus-terusan bergantung kepada mertua/orangtua.
Mengingat akan kebutuhan kedepanya akan semakin banyak seperti
membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan kebutuhan
lainya, jadi keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan sekarang ini.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
1. Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar saling membantu
dalam menyelesaikan masalah keluarga atau kebutuhan-kebutuhan keluarga
saat ini.
2. Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang mudah di
jangkau oleh keluarga.
3. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.
c) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu.
Keluarga mengatakan mereka nanti akan menggunakan sistem dukungan
sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka pada saat
membutuhkan pertolongan dikemudian hari.
d) Strategi adaptasi disfungsional
e) Keluarga terutama Ny.D secara telah melakukan adaptasi disfungsional
yaitu pada saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering
lupa makan, dan membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi
penurunan BB drastic pada Ny.D.
7. Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada keluarga, secara umum kondisi
kesehatan secara fisik, Ny.D mengalami penurunan BB drastic dan Tn.K ada
masalah cemas terhadap masa depan dan ada riwayat merokok.

No Prosedur Hasil pemeriksaan


I Pemeriksaan Umum
1. Pemeriksaan Umum Umum Saat ini Tn.K yang berperan sebagai kepala
keluarga, terlihat sehat, cara perpakaian rapi, kebersihan
baik, postur badan sedang,BB;48 kg TB:165 cm,
TD:120/80 mmHg,RR:18x/detik, ND:70x/detik. Sedangkan
Ny.D yang berperan sebagai seorang istri tampak kurus,
berpakaian rapi, kebersihan baik,BB=36 kg, TB=158 cm.
TD:110/70mmHg, ND;60x/detik, RR:16x/detik.

2. Status mental dan Mental kedua suami istri baik, Status emosi Tn.K dan Ny.D
cara bicara mampu berorientasi dengan baik tanpa hambatan. Berbicara
nyambung dengan apa yang dibicarakan.

II Pemeriksaan
kulit,kuku,dan rambut
1. Pemeriksaan kulit Baik pada Tn.K maupun Ny.D, Kulit terlihat bersih,
kulit warna kulit merata dan berwarna putih, turgor kulit baik,
tidak terdapat lesi, dn sensivitas baik.
2. Pemeriksaan Pemeriksaan rambut pada Tn.K dan Ny.D yaitu: Rambut
rambut dan kulit dan kulit kepala terlihat bersih, warna rambut hitam, tipis,
kepala tekstur halus, tidak terdapat lesi di kepala
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Kepala pada Tn.D dan Ny.D yaitu: Kuku
kepala bersih, rata dan tidak terdapat kelainan
III Pemeriksaan
kepala dan leher
1. Pemeriksaan Pemeriksaan pada Tn.K dan Ny.D, Kepala terlihat simetris,
kepala bentuk oval, tidak ada lesi. Tidak ada 31 kelainan pada
arteri temporalis.
2. Pemeriksaan Pemeriksaan pada Tn.K dan Ny.D, Wajah terlihat simetris,
muka warna kulit putih. Distribusi merata sesuai dengan warna
kulit. Kekuatan otot temporan normal, swnsasi wajah
normal
3. Pemeriksaan Pemeriksaan pada Tn.K dan NyD, Bentuk simetris, tidak
telinga ada lesi, tidak ada nyeri tekan
4. Pemeriksaan Pada Tn.K dan Ny.D Warna konjungtiva normal.
mata

5. Pemeriksaan Pada Tn.K dan Ny.D pemeriksaan hidung Normal, tidak


hidung dan ada lesi maupun cairan.
sinus
6. Pemeriksaan Pada Tn.K dan Ny.D Warna bibir terlihat normal tidak 
mulut dan terdapat caries pada bagian didepan gigi
tenggorokan
7. Pemeriksaan Pada Tn.K dan Ny.D, Normal, tidak ada gangguan fungsi
leher maupun kelainan anatomis
IV Pemeriksaan
Dada
1. Syistem Pada Tn.K dan Ny.D, RR=Normal (napas 24x/i, tidak 
pernapasan menggunakan otot bantu, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan)
2. Syistem kardiovaskular Pada Tn.K dan Ny.D, BJ=Normal, BJ 1 dan
kardiovaskular BJ 2 terdengar, tidak ada BJ tambahan
V Pemeriksaan Pemeriksaan pada Tn.K dan Ny.D,Bising usus terdengar
Abdomen normal pada kuadrant atas kanan, turgor baik
VI Pemeriksaan Pada Tn.K dan Ny.D, Tidak ada gangguan fungsi maupun
Ekstremitas kelainan anatomis

8. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan kesehatan, agar tidak
memandang warna, jenis kelamin, status social, ekonomi dalam melayani
pasien/orang-orang yang butuh pengobatan. Serta berharap Keluarga
mendapatkan pekerjaan secepatnya.

9. Analisa Data pada keluarga Tn.K

No Data Interpretasi data Masalah


1 Ds : Ketidakmampuan Penurunan berat badan setelah
mengenal pernikahan sehingga terjadi
- Menurut Ny.D masalah mudah lelah pada keluarga
pekerjaan Tn.K khususnya Ny.D
persiapan
pernikahan terlalu
banyak  sehingga
sering lupa makan
- Ny.D mengatakan
sekarang ini mudah
lelah
- Ny.D mengatakan
terjadi penurunan
BB sebanyak 4 kg
dari 40 kg menjadi
36 kg dalam 1
bulan (selama
persiapan
pernikahan)
Do :
- BB = 36 kg
- TB = 157 cm
- Ny.D tampak kurus
- Badan tidak idealis
2 Ds : Ketidakmampuan Cemas terhadap masa depan
mengambil karena belum memiliki
- Tn.K mengatakan keputusan untuk  pekerjaan pada keluarga Tn.K
belum memiliki melakukan khusus nya pada Tn.K
pekerjaan tindakan yang
- Tn. K mengatakan tepat
susah mendapatkan
pekerjaan dan saat
ini terus mencari
lowongan
pekerjaan
- Tn. K mengatakan
ada persaan
khwatir terhadap
masa depan
keluarga.
Do :
- Tn. K ada di rumah
pada saat
pengkajian pada
jam 2, seharusnya
jam kerja
- Tn. K tampak
kecewa karena
belum memiliki
pekerjaan
3 Ds : Ketidak mapuan Resiko tinggi terjadinya
- Tn.Dedi mengenal penyakit akibat merokok  pada
mengatakan masalah keluarga K khususnya Tn.K
merokok 1 kesehatan
bungkus sehari
- Tn.K tidak bisa
meninggalkan
kebiasaan merokok
- Tn.K mengatakan
tersa seperti ada
yang kurang kalau
tidak  merokok 
Do :
- Tn.K merokok saat
dikaji

10. Perumusan Diagnosa keperawatan Keluarga


1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi
Penurunan berat badan setelah pernikahan menyebabkan mudah lelah, BB
jauh dari rentang ideal pada kelaurga Tn.K khususnya Ny.D B.d
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.
2) Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada
keluarga Tn.K khususnya pada Tn.K B.d ketidakmampuan mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3) Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.K khususnya
Tn.K B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

Intervensi dan Implementasi Keperawatan

Rencana Keperawatan pada keluarga Tn.K Khusunya Ny.D Dengan


Penurunan Berat badan drastic, serta Tn.K dengan Cemas dan Resiko
terjadinya penyakit akibat merokok.

No Dx. Kep
.
Jangka Jangka pendek kriteria Standar Rencana
panjang intervensi
1. Perubahan Setelah Setelah Respon  Masalah  Diskusikan
nutrisi dilakukan dilakukan Verbal Penurunan BB bersama
kurang dari intervensi intervensi adalah Jika keluarga
kebutuhan keperawata keperawatan terjadi penurunan BB
tubuh n selama selama 1x30 Penurunan BB drastic.
sehingga 1x30 menit menit, dalam waktu  Ajak keluarga
terjadi selama 6 keluarga Cepat/singkat. untuk
Penurunan hari , BB mampu:  Penyeba menceritakan
berat badan ny.kembali a. Mengenal Penurunan BB penyebab-
setelah naik/kondis masalah. drastic adalah penyebab lain
pernikahan i Ideal. Menjelaska kurangnya terjadinya
menyebabkan n kembali asupan penurunan Bb
mudah lelah, tetntang makanan, pola drastic.
BB  jauh dari penurunan tidur yang tidak  Menjelaskan
rentang ideal BB drastis. baik (kurang pada keluarga
pada b. Menjelaska tidur/begadang) tanda dan
kelaurga n kembali penyakit- gejala akibat
Tn.K penyebab penyakit penurunan BB
khususnya penurunan tertentu. drastic.
Ny.D B.d BB drastic  Tanda dan  Jelaskan pada
ketidakmamp c. Menyebutk gejala keluarga
uan an kembali penurunan BB dampak dari
mengenal tanda dan drastic adalah penurunan BB
masalah gejala Badan terlihat drastic jika
kesehatan. penurunan Kurus, mudah berkelanjutan
BB drastic lelah.  Berikan
d. Menjelaska  Dampak  kesempatan
n kembali penurunan BB keluarga
dampak  drastic adalah bertanya.
yang dapat kurus(BB tidak  Bantu
terjadi bila ideal), daya keluarga
BB tidak tahan tubuh untuk
ideal. lemah, dan mengulangi
lain-lain. apa yang telah
didiskusikan
atau
dijelaskan
 Beri pujian
atas perilaku
yang benar.
Mengambil Respon Keluarga  Jelaskan pada
keputusan verbal mengatakan keluarga
untuk  keputusannya mengenai
mengatasi dalam mengatasi tindakan yang
penurunan BB penurunan BB harus
drastic drastic pada Ny.j dilakukan saat
Ny.D sakit
akibat
penurunan BB
drastic ini.
 Bombing dan
motivasi
keluarga
untuk 
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah
penurunan BB
drastic
 Beri pujian
atas keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah gizi
kurang pada
Ny.D
2 Cemas Setelah Setelah Respon  Cemas adalah  Diskusikan
terhadap dilakukan dilakukan verbal mekanisme bersama
masa depan intervensi intervensi yang digunakan keluarga
karena belum keperawata keperawatan tubuh untuk tentang
memiliki n selama selama 1x30 mengatasi pengertian
pekerjaan 1x30 menit menit, stress. cemas.
pada selama 6 keluarga  kecemasan jadi  Jelaskan
keluarga minggu, mampu: berlebihan dan kepada
Tn.K keluarga 1. mengenal tak terkendali, keluarga
khususnya mampu masalah kemungkinan dampak akibat
pada Tn.K menghialng a. Menjela bias cemas yang
B.d kan rasa skan menandakan berkelanjutan
ketidakmamp cemas/berk kembali penyakit yang  Jelaskan pada
uab urang. pengerti disebut Anxiety keluarga
mengambil an Disorder mengenai
keputusan cemas sebagai tuags
untuk  b. menjela dampaknya. perkembangan
melakukan skan keluarga pada
tindakan dampak tahap ini.
yang tepat karna  Jelaskan pada
cemas keluarga
masalah-
masalah yang
terjadi pada
tahap
perkembangan
keluarga saat
ini.
 Beri
kesempatan
pada keluarga
untuk  bertan
 Bantu
keluarga untuk
mengulangi
apa yang telah
didiskusikan
atau
dijelaskan.
 Beri pujian
untuk perilaku
yang benar.
2. Mengambil Respon keluarga  Jelaskan pada
keputusan verbal menyatakan untuk keluarga
untuk  terus memotivasi mengenai
mencegah keluarga, dan tindakan yang
terjadinya saling menghargai. harus
gangguan dilakukan saat
cemas Tn.Dedi
yang lebih terlihat
parah, kecewa.
misalnya  Bombing dan
dengan motivasi
memanfaat keluarga
kkan untuk menga
peluang- mbil
peluang keputusan
kerja dalam
menangani
masalah.

 Beri pujian
atas keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah
cemas pada
Tn.K
3 Resiko tinggi Setelah Setelah Verbal  Ketergantung Diskusikan
terjadinya dilakukan dilakukan an rokok bersama keluarga
penyakit intervensi kunjungan adalah tentang
akibat keperawata 1x30 menit, menyebabkan pengertian
merokok n 1x30 keluarga ketergantunga ketergangungan.
pada Tn.K menit mampu: n baik fisik   Jelaskan pada
khususnya selama 6 1. mengenal maupun keluarga
Tn.K B.d hari, bahaya mental. tentang
ketidakmamp diharapakan atau  3 dari 4 penyebab
uan keluarga penyakit penyebab seseorang
mengenal mampu lanjut merokok merokok:
masalah mencegah akibat yaitu: karena
kesehatan resiko merokok. 1. Keluarga: pengaruh
terjadinya a. Pengertian adanya figure keluarga,
penyakit ketergantu merokok  teman, atau
akibat ngan dirumah. karena
merokok  rokok  2. Kepribadian: kepribadianny
pada Tn.K b. Penyebab perokok  a.
ketergantu biasanya  Beri
ngan rokok dapat kesempatan
membuat keluarga
orang lebih untuk
percaya diri, bertanya
rokok bias tentang hal
dijadikan yang tidak
teman bagi dimengerti.
orang yang  Bimbing
introped. keluarga
3. Kelompok/te untuk
m an: takut mengulangi
tidak  diterima apa yang telah
oleh didiskusikan
kelompok, atau
sering dijelaskan.
mendapat  Beri pujian
tekanan dari atas
teman dan kemampuan
besarnya keluarga
pengaruh menyebutkan
teman yang kembali apa
merokok  yang telah
4. Kesempatan: dijelaskan
mudahnya atau
mendapatkan didiskusikan.
rokok dan
dengan harga
yang lebih
murah.
 3 akibat
merokok 
terkait dengan
gangguan:fisik,
psikologis, dan
social.
Setelah verbal Keluarga Jelaskan kepada
dilakukan mengatakan keluarga tentang
kunjungan keputusanya untuk  akibat lanjut dari
rumah 3x45 membantu Tn.K merokok.
menit, berhenti atau
keluarga dapat mengurangi rokok.  Bimbing
mengambil keluarga
keputusan untuk
untuk  menyebutkan
mencegah Tn kembali
Dedi akibat
mengurangi merokok.
rokok.  Bimbing dan
motivasi
keluarga
untuk 
mengambil
keputusan
dalam
mengatasi
ketergantunga
n rokok.
 Beri pujian
atas keputusan
yang diambil
keluarga
untuk
mencegah
ketergantunga
n rokok pada
Tn.Dedi
Setelah Verbal  Keluarga dapat  jelaskan pada
dilakukan redeme menjelaskan keluarga
5x45 menit nt rasi tentang cara tentang cara
kunjungan mencegah atau mengurangi
rumah, mengurangi atau berhenti
keluarga dapat rokok pada merokok pada
membantu Tn.dedi yaitu Tn.K
Tn.K untuk tetap meliputi: Cara
mengurangi memberikan memberikan
atau berhenti dukungan dan pada Tn.K,
merokok. perhatian pada komunikasi
Tn.dedi, efektif.
tentukan  Demonstrasik
apakah akan an kepada
berhenti total keluarga
atau berhenti tentang:
sedikit demi c. Cara
sedikit. berkomunika
 Keluarga dapat si yang
menyebutkan efektif 
cara membantu d. Cara
Tn.K memeberika
mengurangi n dukungan
atau berhenti e. Beri
merokok. kesempatan
 Keluarga dapat keluarga
mendemonstras untuk 
ik  an kembali mendemonst
dengan benar rasikan
tentang: kembali cara
a. Cara membantu
berkomunikas mengurangi
i yang efektip atau berhenti
b. Cara merokok.
memberikan f. Beri
dukungan kesempatan
keluarga
untuk 
menanyakan
hal-hal yang
tidak jelas
atau
dimengerti.
g. Beri pujian
keluarga atas
keberhasilan
tindakan
yang
dilakukan
keluarga.

Setelah Verbal, Keluarga dapat Diskusikan


dilakukan psikom menyebutkan cara dengan keluarga
kunjungan otor, memodifikasi: tentang
3x35 menit, kunjun  Lingkungan modifikasi
keluarga gan fisik  rumah lingkungan yang
mampu yang yaitu: dapat membantu
memodifikasi tidak di a. menghindari Tn.Kmengurangi
lingkungan duga. atau berhenti
untuk  teman-teman merokok untuk
membantu perokok, mencegah
mengurangi menghindari penyakit akibat
atau berhenti tempat- merokok.
merokok  pada tempat
Tn.K untuk  mengijinkan  Motivasi
mencegah orang bebas keluarga
terjadinya merokok. untuk dapat
penyakit akibat b. Lingkungan menata
merokok. psikologis lingkungan
yaitu; buat rumah baik
lingkungan fisik maupun
yang psikologis
nyaman. yang dapat
c. Keluarga membantu
dapat Tn.Kmengura
memodifikas ngi atau
i lingkungan berhenti
agar Tn.K merokok
berhenti untuk 
merokok mencegah
atau penyakit.
mengurangi  Beri pujian
atas penataan
lingkungan
yang telah
dilakukan
oleh keluarga.

EVALUASI

Dx keperawatan Tgl dan Implementasi Evaluasi


Waktu
Perubahan Selasa Diskusikan bersama keluarga Subjektif:
nutrisi kurang 01 penurunan BB drastic.  Ny.D Mengatakan ia
dari kebutuhan desembe  Ajak keluarga untuk  sekarang mengerti
tubuh sehingga r 2020, menceritakan mengenai masalah
terjadi Pukul penyebabpenyebab lain penurunan BB drastis
Penurunan berat 10.00 terjadinya penurunan BB yang mempunyai
badan setelah wib drastic. Dampak.
pernikahan  Menjelaskan pada  Ny.D mengatakan
menyebabkan keluarga tanda dan gejala lebih memperhatikan
mudah lelah, BB akibat penurunan BB asupan makanan
jauh dari rentang drastic. kalori dan proteinya.
ideal pada  Jelaskan pada keluarga Objektif:
kelaurga Tn.K dampak  dari penurunan  Ny.d dapat
khususnya Ny.D BB drastic jika menjelakan kembali
B.d berkelanjutan. masalah penurunan
ketidakmampuan  Berikan kesempatan BB drastis
mengenal keluarga bertanya.  Ny.D sebelumnya
masalah  Bantu keluarga untuk  mengangkap bukan
kesehatan mengulangi apa yang masalah dengan
telah didiskusikan atau penurunan BB
dijelaskan drastic dan BB tidak
 Beri pujian atas perilaku ideal saat pertama
yang benar kali dijelaskan,
 Jelaskan pada keluarga namun setelah
mengenai tindakan yang terlibat diskusi, Ny.D
harus dilakukan saat banyak sekali
Ny.D sakit akibat melontar pertanyaan.
penurunan BB drastic Analisa:
ini.  Keluarga sudah
 Bombing dan motivasi mengetahui masalah
keluarga untuk mengenai penurunan
mengambil keputusan BB drastic dan telah
dalam menangani mengambil
masalah penurunan BB keputusan yang
drastic tepat yaitu Ny.D
 Beri pujian atas banyak  makan
keputusan yang diambil kalori,vitamin,
untuk mengatasi masalah makan
gizi kurang pada Ny.D teratur,istirahat
teratur.
Planning:
 Lakukan
pemantauan BB
sampai BB ideal
Cemas terhadap Selasa, Diskusikan bersama keluarga Subejektif:
masa depan 01 tentang pengertian cemas.  Tn.k mengatakan ia
karena belum desembe  Jelaskan kepada keluarga sekarang mengerti
memiliki r 2020, dampak akibat cemas tentang pengertian
pekerjaan pada Pukul yang berkelanjutan. cemas.
keluarga Tn.K 10:15  Jelaskan pada keluarga  Tn.K mengatakan ia
khususnya pada wib mengenai tuags telah memahami
Tn.K B.d perkembangan keluarga dampak dari cemas
ketidakmampuab pada tahap ini. jika berkelanjutan.
mengambil  Jelaskan pada keluarga  Tn.K mengatakan
keputusan untuk  masalah-masalah yang telah mengerti tugas
melakukan terjadi pada tahap keluarga di tahap
tindakan yang perkembangan keluarga perkembangan
tepat saat ini. keluarga saat
 Beri kesempatan pada ini/pemula.
keluarga untuk bertanya. Objektif:
 Bantu keluarga untuk   Tn.K menjelaskan
mengulangi apa yang kembali definisi
telah didiskusikan atau cemas, dampak
dijelaskan. cemas jika
 Beri pujian untuk berkelanjutan,serta
perilaku yang benar tugas keluarga
 Jelaskan pada keluarga ditahap
mengenai tindakan yang perkembangan saat
harus dilakukan saat ini.
Tn.K terlihat kecewa.  Tn.K sebelumnya
 Bombing dan motivasi menganggap cemas
keluarga untuk itu bukan masalah,
mengambil keputusan namun setelah
dalam menangani telibat diskusi,
masalah. Tn.Dedi banyak
 Beri pujian atas sekali melontarkan
keputusan yang diambil pertanyaan.
untuk mengatasi masalah Analisa:
cemas pada Tn.K  Keluarga sudah
mengetahui
mengenai cemas,
dampak dan tugas
keluarga pada tahap
perkembangan saat
ini.
Planning:
 Lakukan
pemantauan
terhadap Ekspresi
atau ucapan kalimat-
kalimat yang keluar
dari Tn.K, apakah
masih ada kata
menyerah,mengeluh
, atau rasa
ketakutan.

Resiko tinggi Selasa,  Diskusikan bersama Subjektif:


terjadinya Pukul keluarga tentang  Tn.K mengatakan ia
penyakit akibat 10:30 pengertian sekarang mengerti
merokok pada WIB ketergangungan. mengenai
Tn.K khususnya  Jelaskan pada keluarga ketergantungan
Tn.K B.d tentang penyebab merokok.
ketidakmampuan seseorang merokok:  Tn.K mengataka ia
mengenal karena pengaruh sekarang mengerti
masalah keluarga, teman, atau tentang dampak jika
kesehatan karena kepribadiannya. tidak berhenti atau
 Beri kesempatan engurangi merokok.
keluarga untuk  bertanya  Tn.K sekarang telah
tentang hal yang memperhatikan
tidak dimengerti. kesehatannya.
 Bimbing keluarga untuk   Tn.K mengatakan
mengulangi apa yang akan mengurangi
telah didiskusikan atau merokok  sedikit
dijelaskan. demi sedikit sampai
 Beri pujian atas berhenti.
kemampuan keluarga Objektif:
menyebutkan kembali  Tn.K menjelaskan
apa yang telah dijelaskan kembali tentang
atau didiskusikan. ketergantungan
 Jelaskan kepada keluarga merokok.
tentang akibat lanjut dari  Tn.K menjelaskan
merokok. kembali tentang
 Bimbing keluarga untuk  dampak/akibat dari
menyebutkan kembali merokok.
akibat merokok.  Tn.K yang awalnya
 Bimbing dan motivasi belum antusias saat
keluarga untuk dijelaskan mengenai
mengambil keputusan dampak-dampak
dalam mengatasi dari merokok,
ketergantungan rokok. namun setelah
 Beri pujian atas terlibat dalam
keputusan yang diambil diskusi, Tn.K
keluarga untuk  banyak melontarkan
mencegah pertanyaanpertanyaa
ketergantungan rokok n.
pada Tn.K. Analisa:
 jelaskan pada keluarga  Keluarga sudah
tentang cara mengurangi mengetahui
atau berhenti merokok akibat/dampak dari
pada Tn Dedi meliputi: merokok, dan telah
Cara memberikan pada mengambil
Tn.Dedi, komunikasi keputusan yang
efektif. tepat untuk
 Demonstrasikan kepada mengurangi atau
keluarga tentang: berhenti merokok.
- Cara berkomunikasi Planning:
yang efektif   Lakukan
- Cara memeberikan pemantauan
dukungan. terhadap Tn.K
- Beri kesempatan dalam mengurangi
keluarga untuk  atau berhenti
mendemonstrasikan merokok.
kembali cara
membantu
mengurangi atau
berhenti merokok.
- Beri kesempatan
keluarga untuk 
menanyakan hal-hal
yang tidak   jelas
atau dimengerti.
- Beri pujian
keluarga atas
keberhasilan
tindakan yang
dilakukan keluarga.
 Diskusikan dengan
keluarga tentang
modifikasi lingkungan
yang dapat membantu
Tn.K mengurangi atau
berhenti merokok untuk
mencegah penyakit
akibat merokok.
 Motivasi keluarga untuk
dapat menata
lingkungan rumah baik 
fisik maupun psikologis
yang dapat membantu
Tn.K mengurangi atau
berhenti merokok untuk
mencegah penyakit.
 Memberi pujian atas
penataan lingkungan
yang telah dilakukan
oleh keluarga

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi,
punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. Ciri-ciri keluarga,
antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan
batin, tanggung jawab masing – masing, ada pengambil keputusan, kerjasama
diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah. Tugas
perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun perkawinan,
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan dengan
keluarga lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota
baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak 

B. Saran

Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan


pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias menjalin
hubungan keluarga yang harmonis ke depanya nanti.

DAPTAR PUSTAKA

Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga(aplikasi dalam praktik).EGC:Jakarta. Elizabeth,


Anderson.2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.EGC:Jakarta. Friedman,
Marylinn M.1978.Keperawatan Keluarga Teori dan praktik.EGC:Jakarta.
Supriadi.2009.Keperawatan Keluarga.-:Bandung.

Anda mungkin juga menyukai