Anda di halaman 1dari 49

ASKEP GADAR

FRAKTUR DAN DISLOKASI

MUH. ZUKRI MALIK


TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan
gawat darurat pada pasien fraktur dan
dislokasi.
• Mahasiswa dapat memahami primary dan secondary
survey pada kasus fraktur dan dislokasi..
• Mahasiswa dapat memahami diagnosis keperawatan
kasus fraktur dan dislokasi.
• Mahasiswa dapat memahami intervensi keperawatan
kasus fraktur dan dislokasi
SISTEM SKELETAL/ RANGKA

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 3
FRAKTUR
• Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa ( Trauma)
ETIOLOGI
• Kekerasan langsung
• Kekerasan tidak langsung
• Kekerasan akibat tarikan otot
MANIFESTASI KLINIK
• Nyeri
• Bengkak ( edema)
• Echimosis ( memar )
• Deformitas
• Kripitasi
• Pergerakan abnormal
CLOSED FRAKTUR
OPEN FRAKTUR
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan foto rontgen
Syarat foto rontgen pada fraktur
✓ Patah tulang dipertengahan foto
✓ Persendian proksimal dan distal terlihat pada foto
✓ Dua foto dua arah bersilangan 900
✓ Sinar menembus tegak lurus
✓ Bila ada keraguan  anggota gerak yang sehat untuk
perbandingan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Lab darah : Darah Lengkap (Hb, leukosit, Hct,
Trombosit), BUN, Kreatinin Serum, Faal
hemostasis, Serum Elektrolit, BGA, Blood glucose .
• ECG
• Radiologic : Thorax Plain, MRI, bone window CT
Scan, etc
PENATALAKSANAAN
OPEN FRAKTUR
• Merupakan kasus emergensi karena dapat terjadi
kontaminasi oleh bakteri dan disertai perdarahan
• Golden period (6-8 jam)
▪ Proteksi diri, Respon ,ABCD
▪ Hentikan perdarahan ( bebat tekan / heacting situasi)
▪ Imobilsasi ( pasang bidai )
▪ Observasi TTV (bila px syok pasang infus )
▪ Analgesik+Antibiotik+ Antitetanus
SINGLE/MULTIFLE FRAKTUR
• Resusitasi dan stabilisasi dilakukan bila ditemukan tanda –
tanda life & limb threatening
• Pasien fraktur akibat kecelakaan sering disertai
kegawatdaruratan mengancam nyawa yang lebih
membutuhkan pertolongan daripada cedera patah tulangnya.
• Tata laksana fraktur dilakukan pada secondary survey setelah
ABCD stabil
• Identifikasi komplikasi atau penyulit patah tulang terutama
immediate dan early complication
PENYEMBUHAN TULANG
BONE HEALING

1 2
HEMATOM KALUS

4 3
KONSOLIDASI UNION
FASE HEMATOM
• Terjadinya perdarahan disekitar patahan tulang akibat
kerusakan vaskuler pada tulang dan periost sehingga
akan terbentuk hematom
• Hematom akan menjadi media pertumbuhan sel
jaringan fibrosis dengan kapiler didalamnya
PEMBENTUKAN KALUS
• Jaringan fibrosis dan jaringan yang menempelkan
fragmen patahann tulang disebut kalus
• Jaringan fibrosis jaringan kondroid jaringan osteoid
kalus tulang (pertautan klinis)
PENYATUAN TULANG (UNION)
• Jaringan ostoid mengalami proses penulangan atau
osteofikasi (penambahan kalsium) kalus tulang
• Kalus tulang terlihat pada foto rontgen sebagai bayangan
radioopaque
FASE KONSOLIDASI
• Fase konsolidasi
• Terjadi proses penggantian sel tulang yang mengatur
diri sesuai dengan garis tekanan dan tarikan pada tulang
tersebut
GANGGUAN PENYEMBUHAN TULANG

DELAYED UNION
A

B MAL UNION

C AN UNION
PENYEBAB GANGGUAN PENYEMBUHAN

• Imobilisasi yang kurang


• Infeksi
• Interposisi
• Gangguan perdarahan setempat
NURSING PROSES

1 2
SURVEY DIAGNOSIS

4 3
EVALUASI INTERVENSI
PRIMARY SURVEY

AIRWAY
A

B BREATHING

C CIRCULATION
AIRWAY
• Kaji patensi jalan napas.
• Kaji tanda terjadinya obstruksi.
• Sumbatan akibat kelemahan reflek batuk dan trauma pada
wajah
• Kaji tanda terjadinya fraktur cervical
BREATHING
• Kaji frekuensi napas
• Perhatikan gerakan thoraks
• Penggunaan otot bantu pernapasan
• Kaji tanda adanya fraktur tulang iga
CIRCULATION
• Kontrol perdarahan
• Kaji denyut jantung dan nadi
• Periksa tekanan darah
• Kulit dan membran mukosa pucat
DISABILITY
• Alert
• Vocalises
• Pain responds
• Unrespondsive pain
EXPOSE, EXAMINE, EVALUATION
• Melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian tubuh pasien
yang dicurigai adanya trauma.
• Lakukan pemeriksaan bagian belakang dengan tekhnik log
roll
• Tetap menjaga keselamatan pasien
SECONDARY SURVEY
• Riwayat trauma
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat alergi
• Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi
• Palfasi
• Perkusi
• Auskultasi
INSPEKSI
• Warna dan perfusi
• Luka
• Deformitas (angulasi, pemendekan)
• Perubahan warna atau memar
• Bandingkan dengan ekstremitas sebelahnya
PALFASI
• Pemeriksaan fungsi neurologis (sensorik) kehilangan rasa
nyeri dan raba menunjukkan adanya trauma spinal atau
saraf tepi
• Pemeriksaan daerah nyeri tekan (fraktur atau trauma
jaringan lunak) adanya nyeri, nyeri tekan dan deformitas
mendukung diagnosis fraktur
• Stabilitas sendi dinilai secara klinis gerakan abnormal
menunjukkan ruptur
STATUS SIRKULASI
• Pulsasi bagian distal tiap ekstremitas diperiksa dengan
palpasi dan diperiksa pengisian kapiler jari
• Pada penderita dengan hemodinamik stabil, perbedaan
pulsasi, dingin, pucat, paresthesi dan motorik abnormal
menunjukkan adanya trauma arteri
• Hematom yang membesar dan perdarahan yang memancar
menunjukkan trauma arteri
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala dan wajah
• Cervikal Spine
• Thorax
• Abdomen
• Extermitas
PEMERIKSAAN FISIK
• Fungsi neuromuskular
• Status sirkulasi
• Integritas ligamentum dan tulang
• Integritas kulit dan jaringa (luka)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan frakmentulang,
cedera jaringan lunak
• Gangguan integritas kulit b/d fraktur terbuka
• Resiko infeksi b/d ketidak adekuatan pertahanan
primer
INTERVENSI
KEPERAWATAN
NYERI AKUT
• Imobilisasi area yang mengalami fraktur
• Kalaborasi dalam pemberian analgesik
• Anjurkan klien untuk menggunakan teknik distraksi
dan relasasi
• Terapi koqnitif ,membayangkan nyeri sebagai sesuatu
yang dapat di kontrol
• Berikan informasi penyebab nyeri
GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
• Bebat tekan pada daerah yang cidera
• Lakukan imobilisasi sesuai prosedur
• Berikan posisi yang nyaman
• Observasi keadaan kulit .
RESIKO INFEKSI
• Lakukan perawatan luka sesuai protokol (SPO)
• Kalaborasi dalam pemberian antibiotik dan anti
tetanus
• Anjurkan klien menjaga kebersihan luka
OK
THANKS

Anda mungkin juga menyukai