FEMUR TERTUTUP
PADA DEWASA RESPONSI
Extra-capsular
Fraktur Intertrochanteric
Fraktur Subtrochanteric
Fraktur Subcapital Fraktur Transcervical Fraktur Basilar
INTRACAPSULAR
Fraktur Intertrochanteric
Fraktur Subtrochanteric
EXTRCAPSULAR
KLASIFIKASI
2. Menurut Garden
Stadium I : Fraktur incomplete atau fraktur impaksi valgus tanpa
displaced tulang
Stadium II : Fraktur complete tanpa displaced tulang
Stadium III : Fraktur complete dengan displaced sebagian dari
fragmen-fragmen tulang yang mengalami fraktur
Stadium IV : Fraktur complete dengan displaced total atau seluruh
fragmen-fragmen tulang yang mengalami fraktur
KLASIFIKASI
3. Menurut Pauwell
Tipe I : Garis fraktur membentuk sudut <30 0dari sumbu horizontal.
Tipe II : Garis fraktur membentuk sudut 30o 50o dari sumbu horizontal.
Tipe III : Garis fraktur membentuk sudut >70o dari sumbu horizontal.
KLASIFIKASI
4. Menurut Hence
Fraktur non-displaced
Fraktur tanpa disertai adanya pergeseran fragmen-fragmen tulang.
Fraktur displaced
Fraktur dengan disertai adanya pergeseran fragmen-fragmen tulang, baik
sebagian ataupun seluruhnya.
5. Menurut Linton
Stage I : fraktur incomplete
Stage II : fraktur complete, undisplaced
Stage III : fraktur complete dengan displaced parsial
Stage IV : fraktur complete dengan displaced total
PATOLOGI
Pasokan intramedula selalu terganggu oleh fraktur, pembuluh
retinakular juga dapat terobek kalau terdapat banyak pergeseran.
Pada manula, pasokan yang tersisa dalam ligamentum
teres sangat kecil tingginya insidensi nekrosis
avaskular pada fraktur collum femur yang
disertai pergeseran.
ETIOLOGI
Latihan yang salah
Stress fracture.
Densitas tulang yang rendah, komposisi tubuh yang
abnormal, defisiensi makanan, abnormalitas biomekanik,
dan menstruasi yang tak teratur
MEKANISME FRAKTUR
Trauma Langsung
Penderita terjatuh dengan posisi miring trokanter mayor
langsung terbentur dengan benda keras fraktur collum femur.
FEEL
MOVE
PEMERIKSAAN FISIK
LOOK
FEEL
1. Temperatur setempat yang meningkat
2. Nyeri tekan; nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya disebabkan
oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang
3. Krepitasi; dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan
secara hati-hati
4. Pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma berupa palpasi
arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai
dengan anggota gerak yang terkena Refilling (pengisian) arteri pada
kuku, warna kulit pada bagian distal daerah trauma, temperatur kulit.
5. Pengukuran panjang tungkai untuk mengetahui adanya perbedaan
panjang tungkai
MOVE
PEMERIKSAAN FISIK
LOOK
FEEL
MOVE
Pergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan
secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah
yang mengalami trauma
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta gradasi