Anda di halaman 1dari 28

Bedah Pada Penyakit Kardiovaskular

Bedah Vaskular (CVS2 – K23)


dr. Muhammad Ali Syahputra, Sp.BTKV (K)
Acute Limb Ischemia
(Iskemia Tungkai Akut)
 Defenisi : suatu keadaan terjadinya penurunan
mendadak aliran darah (perfusi) ke tungkai yang
mengancam viabilitas tungkai tersebut
 Gejala dan keluhan timbul dalam beberapa jam
tanpa ada klaudikasio sebelumnya
 Dapat mengenai ekstremitas atas dan bawah,
lebih sering pada ekstremitas bawah
 Etiologi : emboli, trombosis, atau kombinasi dari
keduanya yang menyebabkan sumbatan pada
arteri
 Emboli yang terbentuk biasanya berupa trombus
(bekuan darah)  tromboemboli

 Sumber emboli biasanya berasal dari kelainan


jantung :
 Atrial Fibrillation
 Penyakit jantung rematik
 Miokard infark akut

 Trombosis bisa ditimbulkan pada gangguan


hemostasis dimana darah mudah terjadi
pembekuan seperti pada sindroma antibodi
antifosfolipid
 Gejala : 6 P
 Awal
1. Pain
 Lanjut
2. Pulselessness
3. Pallor
4. Perishing cold (poikilothermia)
5. Parasthesia
6. Paralysis
 Gejala – gejala lain :
 Tampak kebiruan di ujung jari
 Tidak teraba pulsasi pada arteri dorsalis pedis, tibialis
posterior, popliteal
Acute limb ischemia
 Diagnosa klinis :
 Gejala timbul secara mendadak
 Sumber emboli dapat diketahui
 Tidak dijumpai klaudikasio sebelumnya
 Dijumpai pulsasi yang normal pada tungkai yang
tidak terganggu
 Pemeriksaan penunjang :
 Arteriografi/angiografi
 USG Doppler
 Magnetic Resonance Angiographic (MRA)
Arteriografi

Sumbatan total pada arteri iliaka kanan


 Penanganan :
 Medikamentosa : heparin, tombolitik

 Pembedahan : Tromboembolektomi, penanganan


terbaik pada emboli adalah dengan melakukan
tromboembolektomi menggunakan balon kateter
(Fogarty catheter)
Fogarty Catheter
Tromboemboli yang diambil
Pembedahan pada Buerger’s Disease /
Thromboangiitis Obliterans (TAO)
 Pada pasien TAO, revaskularisasi arteri secara
bedah biasanya tidak bisa dilakukan karena
adanya penyempitan segmental di sepanjang
pembuluh darah yang terkena

 Pembedahan bypass dengan vena autolog


pada arteri distal juga masih kontroversial
karena mempunyai angka kegagalan yang
cukup tinggi
 Simpatektomi dapat dilakukan jika penanganan
secara medikamentosa tidak berhasil

 Dengan simpatektomi, efek vasokonstriksi akan


dihilangkan dan pembuluh darah yang masih
elastis akan melebar sehingga kaki atau tangan
dirasakan lebih hangat

 Simpatektomi juga dilakukan pada Raynaud’s


disease/phenomenon
 Penanganan bedah terakhir adalah dengan
melakukan AMPUTASI pada tungkai yang
mengalami ulkus tanpa penyembuhan, gangren
progresif, atau nyeri yang terus-menerus
walaupun telah dilakukan simpatektomi dan
penanganan medikamentosa secara maksimal
Trauma Vaskular Perifer

 Penyebab :
 Trauma tajam : luka bacok, luka tusuk, luka
tembak
 Trauma tumpul : benturan langsung, pada fraktur
pembuluh darah dapat terjepit atau tertarik
melampaui daya elastisitasnya
 Komplikasi dari prosedur invasif : arteriografi,
kateterisasi jantung
 Jenis kerusakan vaskular : ruptur vaskular
komplit, inkomplit, dan trauma vaskular
tertutup
1. Ruptur vaskular komplit
Diakibatkan oleh luka bacok, pada keadaan ini
pembuluh darah putus total sehingga kedua ujung
terpisah satu sama lain.
Manifestasi klinik yg timbul merupakan akibat
terhentinya aliran darah ke distal seperti hilangnya
pulsasi arteri bagian distal dan iskemi jaringan.
2. Ruptur vaskular inkomplit
Ruptur vaskular inkomplit banyak disebabkan oleh luka
tusuk, luka tembak. Patah tulang juga dapat
menyebabkan hal ini.

Manifestasi klinik berupa perdarahan yg sukar berhenti,


bisa juga tidak dijumpai perdarahan yang selanjutnya
akan terbentuk “false aneurysm” yaitu hematoma
dengan pembentukan jaringan fibrous disekitarnya.

Pulsasi bagian distal tidak menghilang.


3. Trauma vaskular tertutup
Trauma tumpul merupakan penyebab trauma vaskular
tertutup dimana pembuluh darah terjepit diantara dua
fragmen tulang atau teregang.
Akibat yang terjadi pada pembuluh darah berupa
trombosis intra luminal karena kerusakan lapisan intima
yang robek ini menjadi klep sehingga menutup aliran
darah.
Manifestasi klinik adalah pulsasi arteri bagian distal
berkurang sampai hilang tanpa disertai perdarahan
pada daerah trauma.
 Tanda dan gejala :
1.Hilangnya atau berkurangnya pulsasi arteri bagian distal
dari daerah trauma.
2.Kulit pucat, suhu pada perabaan lebih dingin
dibandingkan dengan sisi sehat.
3.Sensibilitas bagian distal berkurang.
4.Adanya riwayat perdarahan banyak pd daerah luka.
5.Adanya perdarahan rekuren dari luka.
6.Adanya hematoma yang berpulsasi.
7.Adanya thrill diatas hematoma pada pemeriksaan palpasi
 False Aneurysm
 Pemeriksaan penunjang
 Arteriografi
 Phlebografi
 USG Dppler

 Penanganan pada trauma vaskular dilakukan


sesuai ATLS (Advance Trauma Life Support)
 Penanganan selanjutnya
1. Penanganan darurat
 Penekanan langsung terhadap sumber perdarahan
 Elevasi, mengangkat bagian yang mengalami trauma lebih tinggi dari
pada posisi jantung. Hal ini dapat membantu mengurangi atau
menghentikan perdarahan vena
 Pemasangan tourniquet apabila ekstremitas bagian distal tidak bisa
diselamatkan
2. Penanganan definitif
 Lateral arteriorrhaphy or venorrhaphy
 Patch angioplasty
 Resection with end-to-end anastomosis
 Resection with interposition graft
 Bypass graft
 Extraanatomic bypass
 Ligation
 Jika pulsasi arteri distal tidak teraba dan dijumpai
tanda-tanda Acute Limb Ischemia  tindakan
pembedahan untuk revaskularisasi harus segera
dilakukan
Ruptur komplit

End to end anastomosis


Ruptur inkomplit

Lateral arteriorhraphy Patch angioplasty


Trombosis pada trauma tertutup

Bypass graft
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai