KELOID
Irene Florensia
2016.04.2.0089
Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 51 tahun
Status : menikah
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : TNI AL
Alamat : Jalan Tembok Gede I No.4
Tgl Pemeriksaan : 5 April 2017
Anamnesa
◊Keluhan Utama
Terdapat bekas luka yang tebal di sekitar
dada dan bahu sebelah kiri
◊Keluhan Tambahan
Gatal dan semakin membesar
◊ Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke Poli Kulit & Kelamin RSAL dengan
keluhan adanya bekas luka yang tebal di sekitar dada dan bahu
sebelah kiri yang berwarna merah kecoklatan yang terasa gatal
dan semakin membesar sifatnya hilang timbul. Rasa gatal muncul
terutama pada saat pasien berkeringat dan memakai pakain yang
ketat. Tidak nyeri, semakin lama semakin melebar dan tambah
besar. Pada awal mulanya muncul benjolan seperti jerawat lalu
pasien memencet dan menggaruk hingga luka. Lalu pada saat
lukanya menggering, bekas lukanya menjadi tebal. Sebelumnya
pasien tidak pernah memberi obat apapun pada lukanya, hanya
memberikan es batu untuk meringankan rasa gatal. Keluhannya
muncul sejak tahun 1998.
•
◊ Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat alergi makanan disangkal.
◊ Riwayat Psikososial
◊ Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (4-5-6)
Status gizi : Baik
Kepala/leher : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Extremitas : Dalam batas normal
◊ Status Dermatologis
Status Lokalis
Scapula sinistra
Regio Thorax
Efloresensi
.
Berdasarkan pemeriksaan fisik (status
dermatologis)
Status lokalis :
Regio Thorax
Scapula sinistra
Efloresensi :
• Sikatrik merah kecoklatan disekitar dada dan bahu sebelah kiri
yang timbul dengan permukaan licin dan mengkilat.
Diagnosa
Diagnosa Kerja
Keloid
Diagnosa Banding
Sikatrik hipertrofi
lesi menimbul akibat produksi kolagen yang berlebih pada luka yang menyembuh, warna merah,
menimbulkan nodular, kadang gatal, dan nyeri. Terlokalisir pada daerah yang luka dan tidak meluas
kekulit sekitarnya, dan dapat membaik secara spontan.
Dermatofibroma
Tumor kulit jinak yang terdiri dari sel fibroblast, gejala klinis : benjolan kecil berwarna merah
sampai kecoklatan paling sering ditungkai/kaki
Penatalaksanaan
Planning Diagnosa
Pemeriksaan histopatologi dengan biopsi kulit yang menunjukkan serat kolagen
yang tersusun seperti nodus, tersusun konsentris, serta tumbuh perlahan menjadi
kolagen yang tebal dan padat.
Planning Terapi
Medikamentosa
Kortikosteroid intralesi, misalnya triamsinolon asetonid 10 mg/ml, disuntikan kira –
kira 0,1 ml dalam setiap 1ml jaringan keloid.
Planning Monitoring
Keluhan gatal
Perluasan lesi
TINJAUAN PUSTAKA
(Keloid)
Keloid adalah pembentukan jaringan parut berlebihan
(pertumbuhan proliferatif) yang muncul diatas kulit yang
mengalami trauma atau diatas luka operasi dan tidak sesuai dengan
beratnya trauma, tidak dapat sembuh secara spontan serta dapat
berulang setelah dilakukan eksisi (Thompson,2001).
.
Frekuensi lokasi pada orang asia biasanya pada
cuping telinga, ekstremitas atas, leher, payudara,
bahu, sternum, pinggang, dan wajah
◊ Diagnosis
Diagnosis dari gambaran klinis biasanya mudah dengan adanya riwayat trauma atau radang
kulit sebelumnya.
Diagnosis keloid dibuat berdasarkan gambaran klinis :
• Konsistensi keloid yang bervariasi dari lunak, seperti karet sampai keras.
• Lesi awal biasanya kemerahan
• Lesi menjadi merah kecoklatan atau seperti warna daging
• Lesi biasanya tidak mengandung folikel rambut ataupun kelenjar adneksa lainnya.
b) Pengobatan Imiquimod
c) 5-Fluorourasil (5-FU)
d) Pembedahan
e) Cryoterapi
f) Radiologi