Anda di halaman 1dari 24

TRAUMA

ABDOMEN
dr. M. Yusuf Sp.B (K)BD
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Introduksi
• Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi
pada abdomen meliputi daerah peritoneal,
retroperitoneal, dan sebagian pelvis.
• Abdomen merupakan rongga terbesar yang ada
pada tubuh manusia  black box diagnostic
• Pada kondisi emergensi, sulit untuk menentukan
organ dalam rongga abdomen yang terkena
dengan pasti  live saving, not diagnostic
Daerah Abdomen
Klasifikasi organ dalam abdomen
Solid Hollow Major vascular

• Hepar • Gaster/lambung • Aorta


• Lien • Empedu • Vena cava
• Ginjal • Usushalusdankol inferior
• Pankreas on
• Ureterdanvesikau
rinaria

Perdarahan dan Keluarnya isi dari usus Perdarahan masif


shock dan iritasi/inflamasi dan shock
peritoneum
Tipe

Traumatumpul
Trauma
Tusuk
abdomen
Traumapenetrasi

Tembak
Trauma Penetrasi
• Mortalitas luka tembak > luka tusuk
• 90% trauma tembak menyebabkan kematian
• Organ yang seringkali terkena:

LukaTus • Hepar(40%)
• Usushalus
uk • Lien

LukaTem • Usushalus(30%)
• Kolon
bak • Hepar
Mekanisme trauma penetrasi

Gerakank
inetik

Low Medium High


velocity velocity velocity

Senjatami
Pisau Ice pick Shotgun Gun shot Rifles
liter

• Tergantung pada kecepatan, jenis alat, dan jarak


• Pada luka tembak, organ yang terkena biasanya multipel mengikuti arah
tembakan
Manifestasi Klinis
• Tampak perdarahan (dari luka yang ada)
• Nyeri pada luka tusuk/tembak
• Shock (terutama bila mengenai pembuluh darah
besar dalam abdomen)
• Eviserasi  rusaknya dinding abdomen sehingga
organ dalam abdomen keluar
Trauma Tumpul
• Lebih sulit didiagnosis  tanda-tanda shock tidak
langsung tampak
• Mekanisme trauma:

Motor Vehicle
Seat belt injury
Patofisiologi
Trauma tumpul abdomen
• Kompresi (fixed object) tekanan intraabdomen
meningkat secara tiba-tiba  ruptur atau burst
atau crushing effect dari organ dalam abdomen
• Akselerasi dan deselerasi (relatively fix/free object)
 shear/robekan
• Seat belt injury  trauma thorax dan abdomen
Manifestasi Klinis
• Perdarahan aktif tidak tampak, memar pada daerah
yang terkena trauma
o Cullen sign  Periumbilical ecchymosis
o Grey Turner sign  Flank ecchymosis
• Distensi abdomen (seperti tanda-tanda peritonitis)
• Bising usus melemah s/d menghilang
• Perkusi redup atau shifting dullness (+)
• Sesak (penekanan pada diafragma)
• Kehr sign  nyeri alih dari adanya darah/iritan lainnya
dalam abdomen  nyeri biasa dirasakan pada ujung
pundak saat pasien posisi berbaring
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Foto polos abdomen
• Fraktur dari tulang iga  fraktur iga bagian bawah
sering kali berhubungan dengan cedera hepar/lien
• Menentukan arah tusukan
• Ada tidaknya benda asing dalam rongga
abdomen (peluru, serpihan besi, dll)
• Free Air intraperitoneum  tanda adanya ruptur
organ berongga
CT-Scan abdomen
• Akurat dalam mendeteksi adanya ruptur pada
organ padat.
• Sebagai guide non-operative management pada
cedera organ padat
• Kekurangan: tidak sensitif untuk cedera pada usus
halus, mesentrik, pankreas, dan diafragma

Perdarahan hepar
FAST
(Focused abdominal sonography for trauma)
• Untuk diagnosa cairan bebas dalam peritoneum
• 4 area:
o Perihepatic & hepato-renal space (Morrison’s pouch)
o Perisplenic
o Pelvis (Pouch of Douglas/rectovesical pouch)
o Pericardium (subxiphoid)

• Sensitivitas 60-95% dalam mendeteksi cairan bebas


100-500 ml dalam abdomen
• Morrison’s pouch (hepato-renal space)

trauma.org

Rosen’s Emergency Medicine, 7th ed. 2009


• Perisplenic view

trauma.org Rosen’s Emergency Medicine, 7th ed. 2009


• Retrovesicle (Pouch of Douglas)

• Pericardium (subxiphoid)

Rosen’s Emergency Medicine, 7th ed. 2009


trauma.org
MANAJEMEN
TRAUMA ABDOMEN
Dilakukan pada Secondary Survey
Trauma Penetrasi

• DPL (+) bila ditemukan sel darah merah <10.000μ/L


• Bila hasil pemeriksaan DPL 1.000μ/L – 10.000μ/L maka diperlukan
laparascopy/thoracoscopy  curiga thoracabdominal injury
Trauma Tumpul
Kesimpulan
• Di dalam abdomen terdapat banyak organ yang
dapat cedera saat terkena trauma.
• Penatalaksanaan emergensi berfokus pada Life
saving, bukan diagnosis pasti.
• DPL dan FAST merupakan pemeriksaan penunjang
yang sering digunakan dalam menentukan apakah
pasien perlu dilakukan pembedahan segera atau
tidak.
Referensi
• Klingensmith, Mary E. Amos, Keith D. at all. The
Washington Manual of Surgery. 4th Ed. 2005. Lippincott
William & Wilkins. Philadelphia. Hal 445-452
• Brunicardi, F. Charles. Anderson, Dana H. at all.
Schwartz’s Principles Of Surgery. 10th Ed. 2015. Mac-
graw Hill Education. United State. Hal 179-181
• Marx: Rosen’s Emergency Medicine, 7th ed. 2009
• Whitehouse JS. Weigelt JA. Scand J Trauma
Resucitation Emergency Medicine. 2009

Anda mungkin juga menyukai