Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

ABSES INGUINAL

Pembimbing :
dr. Amukti Wahana, Sp. B

Disusun Oleh :
Nurlia Rizky Andri Septiwulan, S. Ked

LABORATORIUM ILMU BEDAH


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
IDENTITAS UMUM

Nama : Tn. F Suku : Jawa

Umur : 19 tahun Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal MRS : 12 Nov 2019

Alamat : Jl. Mangga RT 04 RW 01, Kel. No register : 481222

Kemulan, Kec. Turen, Kab. Malang, Jawa Timur

Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan di selangkangan


kanan
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Tn. F datang ke poli bedah Kanjuruhan dengan keluhan adanya
benjolan pada pangkal paha dalam bagian kanan. Benjolan muncul
sejak 2 minggu yang lalu, awalnya kecil kemudian semakin besar
hingga sebesar bola pingpong. Benjolan keras dengan permukaan
rata, immobile, berwarna kemerahan, teraba hangat, nyeri tekan dan
akan semakin parah ketika beraktivitas berat dan akan mereda jika
berbaring. Nyeri menjalar hingga perut bagian bawah. Benjolan
mengeluarkan nanah, awalnya berwarna kuning kental kemudian
semakin lama menjadi encer. Semenjak muncul benjolan, demam
muncul hanya setiap malam hari. Muntah satu kali. Sebelumnya
pernah operasi hernia.
ANAMNESIS
1.Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Riwayat Kebiasaan
Dahulu : Keluarga
• Hernia • TBC tulang • Riwayat merokok :
• Demam berdarah • Penyakit serupa (-) ringan, seminggu
• -Riwayat penyakit • Hipertensi (-) sekali
serupa (+) • Asma (-) • Minum kopi :-
• Riwayat penyakit • Penyakit jantung (-) • Jamu : (-)
jantung (+) • Penyakit paru (-) • Olahraga :
• Riwayat penyakit ginjal Jarang
• DM (-)
(-) • Pola makan teratur
• Alergi obat/makanan
• Riwayat kencing manis (-)
(DM) (-)
• Riwayat penyakit paru
(-)
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat pengobatan
(obat sakit jantung)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
• Tampak sakit ringan, Compos Mentis (GCS: E4M5V6), status gizi kesan cukup.

Tanda Vital
• Tensi : 116/90 mmHg
• Nadi : 71 x / menit, reguler
• Pernafasan : 20 x /menit
• Suhu : 36,6 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Kulit
• Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-),
spider nevi (-), berkeringat (-).

Kepala
• Bentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut,
keriput (-), atrofi m. temporalis (-), makula (-), papula (-),
nodula (-), kelainan mimik wajah / bells palsy (-), oedem (-),
pucat (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Mulut Mata Hidung

• Bibir pucat • Conjunctiva • Nafas


(-), bibir anemis (-/- cuping
cianosis (-), ), sklera hidung (-),
gusi ikterik (-/-). sekret (-),
berdarah (- epistaksis (-
). ).
PEMERIKSAAN FISIK

Telinga Leher Tenggorokan

• Nyeri tekan • JVP tidak • Tonsil


mastoid (-), meningkat, membesar (-),
sekret (-), trakea ditengah, pharing
pendengaran pembesaran hiperemis (-).
berkurang (-). kelenjar tiroid (-
), pembesaran
kelenjar limfe (-
), lesi pada kulit
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider nevi (-),
pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).

Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat
Perkusi :
batas kiri atas : ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
batas kanan atas : ICS II Linea Para Sternalis Dextra
batas kiri bawah : ICS V bergeser ke arah anterior axilar line
batas kanan bawah : ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
(batas jantung kesan membesar)
Auskultasi: Bunyi jantung I–II intensitas normal, regular, bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo :
Statis (depan dan belakang)
Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri sama.
Palpasi : Stem fremitus raba kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor pada bagian kiri dan kanan/
Auskultasi : suara tambahan (Ronchi (-/-), Wheezing (-/-)

Dinamis (depan dan belakang)


Inspeksi : Pergerakan dada kanan dan kiri sama.
Palpasi : Stem fremitus raba kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor pada paru-paru kanan dan kiri.
Auskultasi : Suara tambahan (rokhi -/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak mencembung, tidak ada pembesar hepar dan lien
Palpasi : Nyeri tekan (-) Right Upper Quadran dan Right Lower Quadran, Asites (-)
Perkusi : Timpani, Shifting dullnes (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
Palmar eritema (-), Akral dingin, Odem (+)

Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan

- -

- -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah Lengkap, Kimia Darah & Imunoserologi
(12 November 2019)
Neutrofil : 75.2 % (Meningkat)
Pemeriksaan Hasil
Limfosit : 11.8 %
Hb : 15.2 g/dl
Monosit : 9.5 % (Meningkat)
Hematokrit : 45.2 %
PT : 10.4 detik
MCV : 90.3
INR : 0.96 (Menurun)
MCH : 30.4
PTT : 32 detik (Meningkat)
MCHC : 33.7
GDS : 96 mg/dL
Eritrosit : 5.00 juta/cmm
SGOT : 26 U/L (Menurun)
Leukosit : 14.400 sel/cmm
(Meningkat) SGPT : 53 U/L (Meningkat)
Trombosit : 422.000 sel/cmm Ureum : 25 mg/dl
Eosinofil: 2.4 % Creatinin : 0.75 mg/dl
Basofil : 1.1 % (Sedikit
Meningkat)
Resume
Tn. F datang ke poli bedah Kanjuruhan dengan keluhan adanya benjolan pada
pangkal paha dalam bagian kanan. Benjolan muncul sejak 2 minggu yang lalu, awalnya
kecil kemudian semakin besar hingga sebesar bola pingpong. Benjolan keras dengan
permukaan rata, immobile, berwarna kemerahan, teraba hangat, nyeri tekan dan akan
semakin parah ketika beraktivitas berat dan akan mereda jika berbaring. Nyeri menjalar
hingga perut bagian bawah. Benjolan mengeluarkan nanah, awalnya berwarna kuning
kental kemudian semakin lama menjadi encer. Semenjak muncul benjolan, demam muncul
hanya setiap malam hari. Muntah satu kali. Sebelumnya pernah operasi hernia.
Dari pemeriksaan fisik, KU: Tampak sakit ringan, GCS: E4 M5 V6 Compos Mentis,
didapatkan TD: 116/90 mmHg, Nadi: 71x/menit, Suhu: 36,60 C RR: 20x/menit. Ditemukan
luka bekas operasi abses inguinal pada daerah pangkal dalam paha bagian kanan dengan
masih sedikit rasa nyeri (pemeriksaan dilakukan setelah opeasi). Pada pemeriksaan
penunjang (sebelum operas) iberupa laboratorium darah langkap ditemukan peningkatan
leukosit, basofil, neutrofil, monosit, PTT dan SGPT. Kemudian ditemukan penurunan INR
dan SGOT.
DIAGNOSIS

• Abses inguinal

PLANNING

• Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Antibiotik antistafilokokus: flucloxacillin 250 mg 4x1 atau dicloxacillin 100 mg 2x1
• Analgesik: ketorolac injeksi 30 mg 3x1
• Non-medikamentosa
• Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakitnya
• Tirah baring
• Pembatasan aktivitas
• Kontrol cairan: RL 35 tetes/menit dan D5% (3:2)
• Eksisi dan drainase abses
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai