PENATALAKSANAAN
KRISIS HIPERTENSI
dr. Djoko Wibisono, Sp PD
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
RSPAD GATOT SOEBROTO
20 September 2006
Krisis Hipertensi :
Katagori
Normal
Prehypertensi
on
Hypertension
stage 1
stage 2
Sistolik
Diastolik
< 120
< 80
120-139
80-90
140-159
> 160
90-99
> 100
Krisis Hipertensi
berdasarkan
pengelolaannya :
Hipertensi emergensi
Hipertensi urgensi
Hipertensi Emergensi :
Hipertensi Emergensi
Serebrovaskular :
Ensefalopati hipertensi
Perdarahan intraserebral
Perdarahan sub
arakhnoid
Trauma kepala berat
Ginjal :
Glomerulonefritis akut
Hipertensi renovaskular
Krisis ginjal krn
penyakit vaskular
kolagen
Hipertensi berat
setelah cangkok ginjal
Perdarahan pasca
operasi
vaskular
Jantung :
Deseksi aorta akut
Gagal jantung kiri akut
Infark jantung akut
atau mengancam
Setelah operasi pintas
koroner
Katekolamin berlebih :
Feokromositoma
Interaksi obat dgn MAO
inhibitor
Obat simpatomimetik
(kokain)
Eklampsia
Epistaksis hebat
Hipertensi Urgensi :
Hipertensi accelerated-malignant
Hipertensi rebound akibat
penghentian pemakaian obat
antihipertensi
Hipertensi perioperatif
Tromboemboli serebri
Luka bakar yang luas
Efek sistemik
(Renin-angiotensin,katekol,vasopresin
Tekanan natriouremi
(natriuresis)
Deposi platelet
Faktor miogenik & migrasi
Proliferasi miointima
Hipovolemia
Peninggian vasopresor
Tekanan Darah
& kerusakan vaskular
Iskemia jaringan
Hipertensi Ensefalopati :
Hipertensi Maligna
(Accelated- malignant
hypertension) :
Perdarahan Intraserebral :
Terjadi karena :
Pecahnya sistem vaskularisasi
intraserebral
Nekrosis pembuluh darah otak
Trombosis multipel
Spasme pembuluh darah
Sebagai akibat reaksi dari
meningkatnya
Diseksi Aorta :
Feokromositoma :
Merupakan
kepala hebat
Palpitasi
Tremor
Banyak berkeringat
Gelisah yg timbul mendadak
Emosi
Trauma
Eklampsia :
Satu
penyakit kehamilan
Lebih sering dijumpai pada primipara
muda
Patogenesis belum jelas
Hipotesis ke arah terjadinya
pelepasan renin dari uterus dan
meningkatnya sensitifitas thd
angiotensin
tungkai
Hipertensi berat
Kesadaran menurun
Kejang
Proteinuria
Tujuan
Penatalaksanaan :
Menurunkan tekanan darah secara
cepat dan seaman mungkin
Tekanan darah diastolik diturunkan tdk
lebih rendah dari 100 mmHg
Tekanan darah diturunkan sampai kirakira 160 / 100 mmHg
Tekanan darah arteri diturunkan sekitar
25% dibanding tekanan darah
sebelumnya
Obat-obatan yang
Dianjurkan
Hipertensi Emergensi :
Diltiazem
IV drip : 5-15 g/kgBB/menit
Nikardipin 3 15 mg/jam
Obat-obatan yang
Dianjurkan
Hipertensi Urgensi :
Klonidin : 0.1 0.2 mg, dpt diulang
tiap jam sampai dosis total 0.6 mg
Nifedipin : 10 mg per oral, dpt diulang
bila dlm 30 menit tekanan darah tidak
turun (tdk dianjurkan sublingual)
Kaptopril : 25-50 mg, efek tjd setelah
30 menit, diulang bila perlu (dpt
digunakan sublingual)
Dosis
Mulai Kerja
Efek samping
Indikasi khusus
Vasodilator
Na Nitroprusid
0,25-10 g/kg/mnt
IV (maks hanya 10 menit)
Segera
Mual,muntah,twitching
otot,berkeringat,intoksikasi tiosianat dan
sianid
Nikardipin hidroklorida
5-15 mg/jam IV
5-10 mnt
Fenoldopam mesilat
0,1-0,3 g/kg/menit, IV
< 5 mnt
Nitrogliserin
5-100 g/kg/menit, IV
2-5 mnt
Iskemia koroner
Enalaprilat
15-30 menit
Hidralazin
10-20 mg IV
10-20 menit
Takikardia,flushing,sakit kepala
eklampsia
Hidroklorida
10-50 mg IM
20-30 menit
Muntah,memperberat angina
Diazoksid
50-100 mg
IV bolus, dapat diulang,
Infus 15-30
mg/menit
2-4 mnt
Mual,flushing,takikardia, memperberat
angina
Sudah obsolet
Labetalol hidroklorida
20-80 mg
IV bolus setiap 10 menit
Infus 0,5-2,0 mg/menit
5-10 menit
Muntah,mual, bronkokonstriksi,blok
jantung,hipotensi ortostatik
Esmolol hidroklorida
250-500 g/kg/menit
selama 1 menit,
dilanjutkan 50-100
g/kg/menit selama 4
menit
5-15 mg IV
1-2 mnt
Hipotensi, mual
Diseksi aorta,
perioperatif
1-2 menit
Takikardia,flushing,sakit kepala
Kelebihan katekolamin
Penghambat adrenergik
Fentolamin
2.
3.