Disusun Oleh :
Ghina Ninditasari
1410.221.028
Pembimbing :
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp.M
dr. YB. Hari Trilunggono, Sp.M
Jurnal Reading:
Diagnosis dan Managemen Keratitis Mikrobial
Disusun Oleh :
Ghina Ninditasari
1410.221.028
Dokter Pembimbing
Infeksi dari kornea dapat menjadi awal mula terjadinya kebutaan dan kekeruhan pada kornea jika
tidak teridentifikasi secara cepat dan diterapi dengan baik. Terminologi mengenai ‘keratitis
mikrobial’, ‘infeksi keratitis’, dan ‘keratitis supuratif’ digunakan untuk mendeskripsikan adanya
infeksi supuratif pada kornea. Pada pembahasan kali ini peneliti menggunakan terminologi keratitis
mikrobial. Infeksi ini ditandai dengan adanya infiltrat putih atau kuning pada stroma kornea, dengan
atau tanpa defek pada epitel kornea dan ditandai dengan adanya tanda-tanda inflamasi (Gambar 1).
Gejala umum yang sering dikeluhkan oleh pasien dengan keratitis mikrobial adalah sebagai
berikut:
- Mata merah
- Nyeri
- Penurunan visus
- Fotofobia
- Mata berair atau disertai discharge
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk meninjau kembali keratitis bakterial dan keratitis fungal,
dengan pendekatan pada identifikasi dan tatalaksana di level primer, sekunder, dan tersier.
DIAGNOSIS
Perjalanan Penyakit
Perjalanan penyakit adalah langkah yang penting dalam managemen infeksi kornea. Jika
pernah mengalami trauma pada mata, tanyakan kapan dan dimana trauma tersebut terjadi, apa yang
pertama kali dilakukan oleh pasien saat terkena trauma tersebut, terapi apa saja yang sudah digunakan
oleh pasien – baik itu pengobatan tradisional ataupun pengobatan medis. Riwayat penyakit
konjungtivitis sebelumnya juga perlu ditanyakan apakah infeksi yang sekarang adalah kelanjutan dari
konjungtivits sebelumnya atau tidak.