BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
III.1 Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Nama
Kedudukan
dalam
JK
Umur
Pendidika
(th)
Pekerjaan
Keterangan
20
Keluarga
1
Tn. Hartono
Kepala
30
SMA
Wiraswast
Ny. Ani
Keluarga
Istri
27
SMA
a
Ibu Rumah
3.
Ny. Rahmia
Ibu
50
SD
Tangga
Penjual
Jamu
4.
Shanum
Anak
PAUD
Teras
Ruang Keluarga
Kamar
mandi
Wc/
Kamar Tidur
Utama
Ruang makan
Kamar
Tidur
Dapur
21
5.
6.
garis merah
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit serupa
: disangkal
Riwayat Alergi
: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos mentis
RR
: 24x/menit
Nadi
: 100 x/menit
Suhu
: 35,6C
a. Kepala
b. Mata
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorok
Leher
Thoraks :
1) Cor
a) Inspeksi
b) Palpasi
: Normocephali
: Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Mata cekung +/+
: Normotia, serumen -/-, sekret -/: Sekret (-)
: Bibir kering (+), mukosa lembab (-), sianosis (-)
: Faring hiperemis (-)
: Pembesaran KGB (-)
: Iktus cordis tak tampak
: Iktus cordis teraba di ICS V, 2 cm medial Linea Mid
22
c) Perkusi
d) Auskultasi
2) Pulmo
a) Inspeksi
Clavikularis Sinistra
: Dalam batas normal
: BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-),
: Normochest, Gerak dinding dada simetris saat statis dan
dinamis
b) Palpasi
: Fremitus kanan = kiri
c) Perkusi
: Sonor di seluruh lapangan paru
d) Auskultasi
: Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
i. Abdomen
1) Inspeksi
: Datar
2) Palpasi
: Supel, hepar / lien tidak teraba membesar, nyeri tekan
abdomen (-), turgor < 2
3) Perkusi
: Timpani
4) Auskultasi : Bising usus (+) normal
Tabel. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Berat badan
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
RR
7.
8.
9.
Tn. Hartono
Compos Mentis
68kg
130/90 mmHg
78x/mnt
36,7oC
18x/mnt
Ny.Ani
Compos Mentis
56 kg
120/70 mmHg
72x/mnt
36,5oC
16x/mnt
Ny. Rahmia
Compos Mentis
71kg
110/80 mmHg
76x/mnt
36,6oC
14x/mnt
Lapixim 3 x 500 mg
Norages 175 mg kp
Liprolac 1 x 1
Orezync syr 1 x 1
Dehidralit 150 ml/BAB
23
Faktor pendukung :
- Pasien meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter, pasien banyak
beristirahat.
Faktor penghambat :
- Nafsu makan pasien yang masih kurang sehingga nutrisi baik sulit untuk masuk.
Indikator keberhasilan
:
- BAB yang tidak cair lagi saat di periksa di puskesmas
III.8. Identifikasi Fungsi-Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
BAB cair lebih dari 5 kali sehari dan sudah berlangsung selama 2 hari, konsistensi
cair, warna kekuningan berampas, lendir (-), darah (-). Pasien juga mengeluh muntah
sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas. Muntah sebanyak 1 kali, muntah berisi
makanan dan air. Nafsu makan kurang baik.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan nenek. Hubungan antara ayah dan
ibu pasien/nenek pasien terjalin baik dan komunikasi lancar. Dalam menghadapi
masalah eksternal dan internal dalam keluarga proses pengambilan keputusan berasal
dari ayah pasien sebagai pembuat keputusan akhir.
3. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama keluarga berasal dari penghasilan ayah dan usaha jamu
yang dikerjakan oleh nenek pasien. Ayah pasien bekerja sebagai karyawan di suatu
pabrik. Uang tersebut dipakai untuk biaya makan dan kebutuhan rumah tangga seperti
membayar listrik, air, dan membeli kebutuhan makan harian (kebutuhan primer)
4. Fungsi Pendidikan
Ayah dan ibu pasien adalah tamatan SMA. Nenek pasien tamatan SD.
5. Fungsi Religius
Pasien berasal dari keluarga muslim yang taat dan rutin menjalankan ibadahnya.
6. Fungsi Sosial Budaya
Tidak terdapat kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan kesehatan yang masih dipercaya oleh pasien.
III.9 Pola Konsumsi Makan Penderita
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai
berikut : nasi, lauk (ikan/tempe/tahu/telur), sayur (bayam, sayur asem, dan sayuran lainnya),
buah dan susu. Pasien jarang makan daging merah (2 minggu 3 minggu sekali)
Diet recall selama 3 hari sebelum dilakukan intervensi yaitu pada hari sabtu pasien
mengkonsumsi nasi, tumis sayur dan tempe goreng. Pada hari minggu mengkonsumsi nasi,
sayur bayam, jeroan ayam. Pada hari senin mengkonsumsi nasi, sayur bening, dan jeroan
24
ayam.
III.10 Identifikasi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Faktor Perilaku
Pasien sering jajan di sekitar rumah. Bila ada anggota keluarga yang sakit yang
pertama dilakukan adalah pergi ke puskesmas. Tersedia pendanaan kesehatan berupa
BPJS yang dimiliki. Keluarga pasien yang masih belum terlalu paham dengan cara
mencuci tangan dengan benar.
2. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup jauh. Adapun jarak antara
rumah pasien dengan Puskesmas Tempuran kira-kira > 8 km. kebersihan sanitasi rumah
yang masih kurang baik dan masih banyak nya hewan peliharaan yang masih sering
berkeliaran di sekitar rumah.
III.11 Identifikasi Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di pedusunan biasa yang padat, dengan bentuk bangunan tidak
bertingkat. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar
mandi, 1 ruang keluarga merangkap ruang tamu. Lantai terbuat dari keramik, dinding terbuat
dari tembok dan atap rumah terbuat dari genteng. Terdapat jendela hanya pada ruang tamu
dengan ukuran 2x1 sebanyak 2 buah. Perbandingan luas lantai dengan jendela di ruang tamu
> 25%. Penerangan dalam rumah kurang terang, karena tidak dapat membaca tanpa bantuan
lampu listrik pada siang hari. Kebersihan di dalam rumah baik, namun diluar rumah kurang
baik karena banyak hewan-hewan peliharaan yang berkeliaran, letak barang-barang rapih.
Listrik 400 watt. Fasilitas MCK dengan model leher angsa, saluran pembuangan kotoran
(septitank) berjarak sekiar 1,5 meter (yang berupa kolam ikan lele) dari sumber air.
Kebersihan dapur kurang, pembuangan air limbah disalurkan ke kolam ikan. Sumber air
bersih untuk keperluan sehari-hari dari PAM. Kondisi sumber air dilapisi tembok semen
sepanjang 1 meter namun tidak ditutup dengan baik (hanya ditutup papan kayu) sehingga
apabila air dari luar dapat rembes dan di sekitar sumber air kurang lebih 50 m terdapat
kandang ayam yang terbuka.Ibu pasien mnegaku membuang sampah di tempat sampah
terbuka yang letaknya di luar rumah rumah. Jalan di depan rumah lebarnya 2 meter dan
terbuat dari aspal.
25
POLSEK
3. Fungsi Ekonomi
Perekonomian keluarga cukup sehingga kebutuhan juga dapat terpenuhi
4. Fungsi Pendidikan
Ayah dan ibu pasien adalah tamatan SMA. Nenek pasien tamatan SD.
5. Fungsi Religius dan Fungsi Sosial Budaya
Dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan baik
6. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
Masalah
yang
berhubungan
dengan
keluarga
diselesaikan
dengan
musyawarah.
7. Faktor Perilaku
Pasien sering jajan di luar rumah. Keluarga pasien yang masih belum terlalu paham
dengan cara mencuci tangan dengan benar.
8. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan dekat dengan rumah.
26
Genetik
(-)
Derajat
kesehatan
An. S
Pasien HEG
Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan
kesehatan
terjangkau
Perilaku
Pasien sering jajan makanan sembarangan
Keluarga pasien yang masih belum terlalu
paham dengan cara mencuci tangan
dengan benar.
Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
- Diagnosis kerja
: Diare akut
- Diagnosis banding : GEA
(3)
Aspek Internal
- Genetik :
Tidak terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien.
- Pola makan :
Pola makan pasien yang belum memenuhi pola gizi seimbang.
- Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan jajan di sekitar rumah..
(4)
Aspek Eksternal
27
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya
dukungan dari keluarga (ayah, ibu, dan nenek) dalam mengupayakan kesehatan
pasien.
(5)
Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 3 dimana pasien masih mampu melakukan
perawatan diri, tetapi mampu melakukan kegiatan ringan.
(infeksi
terjadi
saat
anak
ataupun
saat
menyuapi
2.
mengolah makanan)
Anak
masih
sering
sembarangan
dan
bagaiamana
mencuci
dengan benar.
belum
28
3.
Kegiatan yang
Keluarga yang
Hasil kegiatan
dilakukan
23 Januari Edukasi mengenai
terlibat
Pasien, ayah dan
2016
ibu pasien.
memahami
penjelasan yang
rencana pengobatan
diberikan.
komplikasi dan
pencegahan.
23 Januari Edukasi mengenai
2016
ibu pasien.
memahami
bagaimana cara
mencuci tangan
dengan benar.
makanan seimbang
Komprehensive Pengelolaan Pasien dan Keluarga
Promotif
Edukasi dan penyuluhan mengenai diare kepada orang tua pasien, mulai dari definisi,
penyebab, faktor risiko, pencegahan, cara mengobati, dan komplikasinya. Selain tentang
diare dijelaskan juga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
Preventif
29
Pencegahan yang dilakukan terhadap pasien diberikan dalam bentuk mengedukasi pasien
agar rutin mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, sesudah dari toilet,
sebelum memasak, sesudah memasak.
Kuratif
Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke puskesmas merupakan upaya pasien
untuk mengobati diare pada anak dan pasien mengonsumsi obat-obatan dari puskesmas.
Rehabilitatif
III.17 Kesimpulan Pembinaan Keluarga
Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada hari Jumat tanggal 23 Januari 2015
pada pukul 10.00 WIB. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai
berikut
1. Tingkat pemahaman
baik
2. Hasil Pemeriksaan:
Keadaan Umum : Baik
Keluhan
: Tidak ada
TTV
: dalam batas normal
3. Faktor pendukung :
a. Ayah dan ibu pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan
b. Kesadaran ayah dan ibu pasien untuk hidup sehat, sehingga sangat kooperatif
untuk mengubah perilaku yang tidak baik bagi kesehatan
4. Faktor penyulit : biaya yang masih kurang untuk memperbaiki kondisi SPAL
5. Indikator keberhasilan
:
a. Pengetahuan meningkat mengenai penyakit
b. Kesadaran ayah dan ibu pasien untuk hidup sehat dengan menerapkan indikator
PHBS.
c. Kesadaran pasien untuk mengatur pola makan dengan gizi seimbang tanpa harus
mahal.