Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Februari 2019 jam 22.00 WIB. Di Ruang Melati RSUD Sragen. Pasien Tn. R umur 37 tahun, jenis kelamin laki-laki, status kawin, pendidikan SMP, pekerjaan swasta, agama Islam, alamat sikumana, kupang. Diagnosa medis Diare, dirawat sejak tanggal 29 Januari 2019, No register 18xxxx, penanggung jawab Ny. M, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat sikumana, kupang, hubungan dengan pasien sebagai istri. Riwayat kesehatan pasien dengan keluhan utama mengatakan mual, muntah. Riwayat penyakit sekarang pada tanggal 26 Januari 2019, pasien BAB cair 4-5 kali perhari, warna kekuningan kemudian diperiksa ke dokter tetapi belum sembuh, dan pada tanggal 29 Januari 2019 oleh keluarga dibawa ke IGD RSUD Sragen dengan keluhan mual, muntah, badan lemas, diare 4-5 kali perhari, konsistensi cair, warna kekuningan kemudian pasien dianjurkan mondok dan dirawat di bangsal Melati dan pada saat dikaji pada tanggal 29 Januari 2009 pasien mengatakan mual, muntah, badan lemas, diare 4-5 kali perhari, konsistensi cair, warna kekuningan. Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan dahulu pernah sakit tifus pada bulan Desember 2018 dan rirawat di RSUD Sragen selama 4 hari. Riwayat penyakit keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang menderita 21 22 penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan penyakit menurun seperti Hipertensi, DM dll. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Composmentis, keadaan umum lemas, untuk tanda-tanda vital, nadi 80 kali per menit, TD 135/70 mmHg, suhu 37 derajad celcius, respirasi 22 kali per menit. Untuk pemeriksaan head to toe bentuk kepala mesochephal, rambut hitam pendek, tidak berketombe, tidak ada benjolan di kepala, mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sklera ikteris, dapat membedakan warna, dapat melihat dengan jelas dalam jarak + 6 m. Wajah, ekspresi wajah tampak pucat, mata menonjol dan kemerahan, hidung simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada secret, dapat membedakan aroma makanan, obat, mulut, mukosa bibir kering, telinga bentuk simetris, tidak ada serumen, bersih, bila ditanya dapat menjawab dengan jelas, leher tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri saat menelan. Dada, paru-paru inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri sama, palpasi : tidak ada nyeri tekan, perkusi : sonor, auskultasi:vesikuler. Jantung inpeksi : ictus codis tidak tampak, palpasi : ictus cordis tidak teraba, perkusi : pekak, auskultasi : reguler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar. Abdomen inspeksi : simetris kanan dan kiri, auskultasi : terdengar peristatik usus 26 x/menit, palpasi : suara tympani, perkusi : tidak ada nyeri tekan. Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter Anus : tidak ada benjolan. Ekstremitas atas kiri gerakan terbatas karena terpasang infus 0,7 % sodium chlorida 20 tpm. Kulit : warna kulit sawo matang, turgor jelek, kulit kering. 23 Pada pengkajian pola fungsi Henderson pola nafas sebelum sakit pasien dapat bernafas dengan spontan tanpa alat bantu, selama sakit pasien dapat bernafas dengan spontan. Pola makan sebelum sakit pasien makan habis 1 porsi 3 x sehari dengan makan nasi dengan lauk bervariasi, selama sakit pasien hanya habis 2-3 sendok dari porsi RS karena pasien bila makan merasa mual dan nafsu makan menurun. Pola minum sebelum sakit pasien minum habis + 8 gelas ( + 2000 cc ), selama sakit pasien minum air putih habis + 4 gelas ( + 1000 cc )/ hari. Pola eliminasi selama sakit pasien BAB 4-5 x/hari dengan konsistensi cair, bau khas feces, BAK 5-6 X perhari dengan bau urine seperti obat. Pola gerak sebelum sakit pasien dapat beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan, selama sakit pasien tidak dapat bergerak bebas karena kelemahan fisik, pola pemeliharaan postur tubuh sebelum sakit pasien dapat berjalan, lari, berolahraga, selama sakit pasien hanya berada di tempat tidur dengan berganti posisi duduk dan berbaring, pola berpakaian dan kebersihan tubuh sebelum sakit pasien 2x sehari, ganti baju 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2x seminggu dengan sendiri, selama sakit pasien disibin 2x sehari, ganti baju 1x sehari, gosok gigi 2x sehari dengan dibantu keluarga. Pola tidur dan istirahat sebelum sakit pasien tidur + 8-9 jam perhari, selama sakit pasien tidur nyenyak karena terganggu dengan lingkungan sekitar terlalu gaduh / ramai pada saat jam kunjung pasien, pola menghindari bahaya sebelum sakit pasien dapat menjaga diri sendiri tanpa bantuan, selama sakit pasien dijaga pasien keluarga dan mengikuti saran dokter dan tim medis, pola komunikasi sebelum sakit pasien dapat berkomunikasi dengan verbal dan non 24 verbal serta mampu menjawab pertanyaan sesuai yang ditanyakan, selama sakit pasien mampu berkomunikasi dilingkungan sekitar dan mampu menjawab pertanyaan sesuai yang ditanyakan. Pola beribadah sebelum sakit pasien menjalankan sholat 5 waktu secara rutin dengan berdiri, selama sakit pasien menjalankan sholat 5 waktu secara rutin di tempat tidur, pola bekerja sebelum sakit pasien dapat bekerja sesuai dengan tugasnya, selama sakit pasien tidak dapat menjalankan aktivitas kesehariannya, pola rekreasi sebelum sakit pasien mendapat hiburan dengan melihat TV, membaca koran, berbincang-bincang dengan tetangga sekitar, selama sakit pasien dapat informasi dari tim medis. Dari data penunjang di dapat pemeriksaan laboratorium tanggal 1 september 2008. Ureum 2,5 mg/dl ( nilai normal 10-50 mg/dl ), Creatinin 4,1 mg/dl ( nilai normal p : 0,7-1,2, w : 0,5-0,9 mg/dl ), Kalium 5,1 mmol/L ( nilai normal serum : 3,5-5,1 mmol/ L ). Untuk terapi diberikan infus 0,9 % sodium chlorida 20 tpm, piralen 2 ml/6L, Ulceranin 2 ml/8 j, Amoxan 1 gr/8 J, Lasix 2 ml/12 J, tonar 3x1 rendah kalium. Dari data fokus didapatkan adanya data subyektif yaitu pasien mengatakan mual, muntah. Pasien mengatakan makan hanya habis 2-3 sendok dari porsi RS. Pasien mengatakan tidur + 3-4 jam/hari, pasien mengatakan minum air putih habis + 4 gelas ( + 1000 cc )/ hari, pasien mengatakan diare 4-5 kali perhari, konsistensi cair, warna kekuningan para obyektifnya pasien wajah tampak pucat, mata tampak besar-besar, mata kemerahan, konjungtiva anemis, sklera ikterik, turgor jelek, kulit kering, BB sebelum sakit : 55 kg, 25 selama sakit : 53 kg, feces konsistensi cair, warna kekuningan, hasil laboratorium Ureum 2,5 mg/dl, Creatinin 4,1 mg/dl, Kalium 5,1 mmol/L, tekanan darah 130/80 mm Hg, Nadi 80 x/menit, suhu : 37 derajad Celcius, respirasi : 22 x/ menit. 2. Gangguan rasa nyaman Nama : Ny. O. N., tanggal lahir : 14 Oktober 1962, umur : 54 tahun, jenis kelamin : perempuan, diagnosa medis : cedera kepala ringan (CKR), no RM : 51.61.11, pendidikan terakhir : SMP, Alamat : Batupalt, tgl MRS : 16 Juli 2019, pekerjaan : ibu rumah tangga, agama : Kristen protestan, suku/bangsa : Sabu Keluhan utama Pusing dan nyeri kepala b. Riwayat kesehatan sebelum sakit Pasien mengatakan sebelumnya mengalami pusing kemudian jatuh di lantai. Pasien juga mengatakan kejadian ini merupakan yang pertama kali. c. Riwayat penyakit sekarang Keluhan saat dikaji : pasien mengatakan ada luka di kepala bagian belakang, dan terasa sakit, pusing, badan lemah, tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari: mandi, BAB dan BAK, dan makan. Pada pengkajian PQRTS didapatkan P: Benturan dilantai setelah jatuh dilantai, Q: nyeri seperti tertekan, R: Nyeri di bagian kepala, S : Skala nyeri 4, T: Hampir setiap saat. d. Riwayat penyakit sebelumnya Pasien mengatakan sebelumnya tidak mengalami sakit penyakit, tidak ada riwayat alergi, operasi, tidak pernah merokok, tidak minum alkohol, dan juga tidak minum kopi. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi dan riwayat alergi. 4. Pemeriksaan Fisik Pada saat dilakukan pengkajian fisik didapatkan hasil bahwa, keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis, tekanan darah 130/80 mmHg, pernapasan 20x/menit, nadi 76x/menit teraba kuat, suhu badan 360 c, pada bagian kepala ditemukan nyeri tekan di bagian luka jahitan, nyeri seperti tertikam dengan skala 4, pada mata tidak ada masalah. Telinga kanan mengalami gangguan pendengaran, Pada mulut dan tenggorokan didapatkan pasien mengalami gangguan bicara (bicara pelo). Pada sistim kardiovaskuler tidak mengalami masalah, pada sistem respirasi tidak mengalami masalah. Pada sistem pencernaan tidak mengalami masalah, pada sistem persyarafan pasien mengalami kelumpuan pada tangan dan kaki kiri. Pada sistem muskuluskeletal pasien mengalami penurunan kekuatan otot pada ekstremitas kanan dengan kekuatan otot 3. Pada sistem integumen tidak mengalami masalah. Pada sistem perkemihan tidak mengalami masalah. Pada sistem endokrin tidak mengalami masalah. Pada sistem reproduksi psien tidak mengalami masalah dan sudah menopause. Pola kegiatan seharihari yakni pasien makan 3 x sehari, napsu makan biik dan tidak ada masalah berhubungan dengan nutrisi. Eliminasi pasien normal, pasien BAK 3- 5 x sehari, BAB 1-2 x sehari dan tida ada masalah yang berhubungan dengan eliminasi. Istirahat tidur pasien baik, pasien tidur 7-8 jam dan tidak ada masalah yang berhubungan dengan eliminasi. Pola interaksi sosial yakni pasien mempunyai interaksi sosial baik dengan keluarga. Kegiatan keagamaan dan spiritual yakni pasien menjalankan ibadah yakni doa bersama di rumah. Keadaan psikologis pasien selama sakit yakni pasien berharap cepat sembuh dan kembali ke rumah. 5. Pemeriksaan Penunjang Hasil laboratorium (darah) pada tanggal 25 Mei 2015 sebagai berikut : a. HB 13,3 gr% (Nilai normal 12,0-16,0 gr%) b. Jumlah Lekosit 10.500 sel/mm (Nilai normalnya 4.500-10.000 sel/mm). c. Glukosa sewaktu 112 mg/dl (Nilai normalnya 70-130 mg/dl). d. Jumlah eritrosit 5,03 % (Nilai normalnya 4,0-10,0 %). 6. Terapi Obat-obat yang didapat antara lain : a. IVFD futrolit 20 tetes/menit. b. Ketorolax 2 x 30 mg c. Ceftriaxone 2 x 1 gr/iv d. tramadol 2 x 5 mg/iv e. Ranitidin 2x200 mg/iv. 3. Identitas Klien: Data pengkajian pada An J.K umur 6 tahun, jenis kelamin laki-laki, suku Timor, beragama kristen protestan, pekerjaan sebagai pelajar, pendidikan SD, alamat Manutapen. Tanggal masuk rumah sakit 03 Juni 2017 di ruang IGD dan di rawat di ruang IGD dengan nomor RM 464124 diagnosa CKS (Cedera Kepala Sedang). Identitas penanggung jawab: Yang bertanggung jawab kepada An. J. K adalah Ny. M. K umur 30 tahun, pendidikan terahir SMP, hubungan dengan pasien adalah orang tua kandung pasien. Pengkajian dilakukan di IGD, pada tanggal 03 Juni 2017 pukul 15.30 Wita di peroleh keluhan utama pasien rujukan dari RS Kota dengan post kecelakaan lalu lintas, pasien kecelakaan motor digoceng dan jatuh pingsan, muntah, dan ada luka pada bagian belakang telinga. Riwayat penyakit sekarang: pasien datang dengan tidak sadarkan diri, yang dirasakan pusing, sakit kepala, rasa mual, sesak, dan batuk sesekali. Riwayat penyakit dahulu: keluarga mengatakan hanya batuk dan pilek saja. Riwayat kesehatan lingkungan: keluarga mengatakan lingkungan rumah bersih, tidak berdebu, membersihkan rumah setiap hari, dan membuang sampah pada tempatnya. Pengkajian primer: Airway (jalan napas) ada sumbatan jalan napas berupa lendir, Breathing (pernapasan) sesak dengan menggunakan otot tambahan, frekensi napas 32x/ menit, irama tidak teratur, kedalaman dalam, refleks batuk ada tetapi sesekali, batuk non produktif, bunyi nafas ronchi, bentuk dada simetris, circulation/ sirkulasi perifer nadi 104x /menit, irama tidak teratur, denyut kuat. ektremitas hangat, warna kulit pucat, nyeri dada. tidak, capillary Refil < 3 detik, edema tidak, Fluid (cairan dan elektrolit) turgor kulit < 3 detik sedang, mukosa mulut kering, kebutuhan nutrisi oral dan parenteral pasien puasa. Disability tingkat kesadaran somnolen, pupil isokor, reaksi terhadap cahaya kanan maupun kiri negatif, GCS: E: 3, V: 4, M:5 = 12 (somnolen). Pengkajian sekunder: muskuloskeletal/neurosensori kemampuan pergerakan sendi bebas, kekuatan otot baik, integumen warana kulit pucat, akhral hangat, turgor cukup, vulnus: luka pada bagian belakang telinga. Perkemihan terpasang kateter BAK: ada, jumlah 100, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan sakit pinggang, tidak ada keluhan BAK. Pencernaan/eliminasi BAB belum BAB. Psikososial ketegangan meningkat tidak, dukungan keluaraga aktif, reaksi saat interaksi kontak mata. Spiritual sumber kekuatan/harapan saat sakit Tuhan Allah, ritual agama yang bermakna berdoa dan membaca alkitab, keyakinan bahwa penyakit dapat disembuhkan. Pemeriksaan penunjang: Tanggal 03 Juni 2017 Hemoglobin: 10,4 g/dl (normal: 10,8-15,0 g/dl), jumlah eritrosit: 3,7310^6/ul (normal: 3,80- 5,80), hematorit: 31,0% (normal: 33,0-45,05%), eusinofil: 0,0% (normal: 1,0-5,0%), neutrofil: 73,4% (normal: 25,0-60,0%), limfosit: 16,8% (normal: 25,0-50,0%), monosit: 9,6% (normal: 1,0-6,0%), Jumlah neutrofil: 8,7410^6/ul( normal:1,50-7,00), jumlah monosit: 1,1410^6/ul( normal:1,14), PDW: 8,4 fl (normal: 9,0-17,0) , MPV: 8,7 fl (normal: 9,0-13,0), kreatinin darah: 0,35 mg/dl (normal: 0,7- 1,3). Hasil CT Scan: Soft tissue hematoma regio temporal pariental kanan disertai fraktur commimted deprested temporal pariental kanan. Teraphy obat: Ketrolac 1x 500 mg/IV, Ranitidin 2x ½ mg/IV, Manitol 75cc/IV, IVFD NaCl 0,9/ 24 jam. 4. Askep gangguan perawatan diri dan kebersihan diri Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang pada tanggal 24 April 2017 melalui IGD karena klien gelisah, marah-marah tanpa sebab, emosi labil, mudah tersinggung, meninju- ninju dinding dan curiga. Klien mengatakan bertengkar dengan kakaknya. Faktor Predisposisi a. Gangguan Jiwa Dimasa Lalu Klien sakit semenjak tahun 2004 dan sekarang klien dirawat untuk yang ke 3 kalinya. Klien dirawat terakhir pada tahun 2006. Klien menggelandang ± 3 bulan ini dan kadang pulang kerumah kakaknya. b. Pengobatan Sebelumnya Klien sebelumnya sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang dan mendapatkan pegobatan sebelumnya pada tahun 2006. Namun sejak pulang dari pengobatn klien tidak pernah minum obat. Keluarga mengatakan ± 1 bulan yang lalu klien pernah dirawat di RS. Yossudarso selama 1 minggu karena diare. c. Trauma Aniaya Fisik Klien tidak pernah mendapatkan perlakuan aniaya fisik baik dari lingkungan maupun keluarga. Aniaya Seksual Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi dalam aniaya seksual. Penolakan Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan sosial baik dari keluarga ataupun lingkungan masyarakat sekitar. Kekerasan Dalam Keluarga Klien sebelumnya melakukan kekerasan kepasa keluarga yaitu bertengkar dengan kakaknya Tindakan Kriminal Klien tidak pernah menjadi pelaku korban atau saksi yang terkait denan tindakan kriminal. IV. Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda Vital : TD: 120/80 mmHg N: 84x/i S: 36,7°C P: 21x/i Ukuran : TB: 164 cm BB: 50 kg Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada mengalami keluhan fAspek Medik Diagnosa Medik : Skizofrenia Terapi Medik : 1. Risperidon : 2x1 mg 2. Lorazepam : 1x2 mg 3. Fe : 2x1 mg 4. As. Folat : 2x1 mgisik pada tubuhnya. Tampak klien menggaruk tangan dan kakinya. Gigi klien terlihat kotor.