A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 April 2011 jam 09.00 WIB diruang Cempaka RSUD Kota Salatiga. B. IDENTITAS 1. Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan : Tn.S : 73 tahun : Laki- Laki : Islam : SD
Status Pernikahan : Menikah Pekerjaan Alamat Tanggal masuk No. Cm Dx . Medis : Swasta : Bener, Tengaron, Semarang : 16 April 2011 , Jam: 13.45 WIB : 190640 : SNH
2. Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Alamat Hubungan 3. Keluhan utama : Tn. N : 35 tahun : Laki- laki : SD : Swasta : Bener, Tengaron, Semarang : Saudara : Hipertensi, anggota badan terasa berat sebelah kiri
Keluarga mengatakan pasien hipertensi 1 tahun, Leher terasa kemeng (+), kaki terasa berat dibuat berjalan, kedua tangat tersa berat, bicara pelo dibawa ke bidan terdekat lalu bidan menganjurkan untuk dibawa ke RS. b. Riwayat Dahulu Keluarga mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti ini, pasien mempunyai riwayat hipertensi tapi pasien tidak mempunyai riwayat menurun DM dll. Pasien tidak mempunyai penyakit menular seperti; TBC, Hepatitis, dll. c. Riwayat Keluarga Kelurga tidak mempunyai riwayat penyakit menurun DM, HT, Asma dan kelurga tidak mempunyai penyakit menular seperti; TBC, Hepatitis, dll. Genogram :
Saat sakit biasanya suami pasien membelikan obat diwarung jika tidak ada perubahan langsung dibawa tenaga kesehtan terdekat selanjutnya dibawa ke RS jika tidak ada perbaikan juga 2. Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit :klien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam sehari
dan tidak menggalami gangguan pola tidur Selama sakit :klien mengatakan tidur kurang lebih 6 jam sehari
dan kadang- kadang terbangun karena tangan kiri bila digerakkan terasa kesemutan dan kepalanya terasa pusing 3. Pola nutrisi dan metabolik Sebelum sakit :klien mengatakan makan 3 x sehari jenis makanan
nasi, lauk, sayur. Makan habis satu porsi, klien tidak mempunyai alergi makanan, minum 3- 4 gelas sehari. Selama sakit : klien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi
setengah dengan nasi, lauk dan sayur, minum 3-4 gelas sehari dan terpasang infus RL 20 tpm. Pasien tidak nafsu makan karena pasien susah menelan, tugor tidak elastis, kapilarry refil lebih dari 3 detik 4. Pola eliminasi Sebelum sakit dan selama sakit pasien dapat BAB dan BAK
denngan lancar dan normal. 5. Pola aktivitas dan latihan Tangan kiri tidak bisa digerakkan jadi klien mengalami kelemahan dalam beraktivitas dan hanya berbaring ditempat tidur. Keluarga mengatakan pasien kesulitan berbicara, pasien tampak pelo dan merot 6. Pola persepsi dan kognitif Pasien tidak mengalami gangguan penglihatan (konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik), perabaan, penciuman, dan pendengaran serta merasakan semua pengindraan normal.
7.
Pola persepsi dan peran Pasien dapat berhubungan baik dengan perawat, pasien kooperatif dalam melakukan intruksi yang diberikan oleh perawat.
8.
Gambaran dan konsep diri Pasien tampak gelisah dan kesemutan dan pusing kepala jika anggota gerak kiri digerakkan.
9.
Pola seksual Pasien berjenis kelamin perempuan dan sudah mengalami lansia
10.
Pola mekanisme Jika ada masalah dalam keluarga, pasien menyelesaikan masalah dengan cra musyawarah.
11.
Pola penyakit dan nilai Pasien beragama islam, klien percaya bahwa sakitnya yanng diderita adalah cobaan dari Allah SWT serta percaya bahwa penyakitnya akan sembuh.
D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum Sedang, lemah 2. Kesadaran Composmentis, GCS 15 ( E4M5V6) dengan apasia 3. Tanda-tanda vital TD N RR Suhu BB 4. Kepala Bentuk mesochepal, rambut hitam dan beruban, bergelombang, tidak mudah dicabut, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe. : 219 / 97 mmHg : 90 x / menit : 24 x / menit : 36 oC : 70 kg
5.
Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif, penglihatan baik
6.
Telinga Simetris antara telinga kanan dan telinga kiri, tidak ada serumen, pendengaran baik.
7.
8.
Leher Kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid
9.
Dada Paru - paru I : Bentuk simetris, gerakan dada simetris, tidak ada tarikan otot intercosta Pa Pe Au Jantung I Pa Pe Au : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba di SIC V 2 LMCS : Pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal : Bj S1-S2 murni, tidak ada gallop, bising maupun murmur Abdomen I Au Pa Pe : simetris,datar : Bising usus (+), 20 x/menit : tak ada nyeri tekan, distensi abdomen : Timpani : Stem fremitus kanan = kiri : Sonor seluruh lapang paru : Suara dasar vesikuler
10. Ekstremitas Ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat, anggota gerak kiri susah digerakkan terasa kesemutan, tangan kiri terpasang infus RL 20 tetes / menit 11. Genitalia Bersih E. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS 1. Short Portable Mental status Questionnaire (SMPMO) No. Pertanyaan Jawaban Benar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tanggal berapakah hari ini? Berapa usia anda? Kapan anda lahir? Berapa no telfon rumah anda? Siapa nama istri anda? Siapa nama presiden sekarang? 3+5 adalah? Hari apakah hari ini? Apakah nama tempat ini? Siapa nama presiden Salah 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 Skor
sebelumnya?
Penilaian : 0-2 kesalahan 3-4 kesalahan 5-7 keasalahan 8-10 kesalahan : Baik (tidak ada gangguan intelektual) : Gangguan intelektual ringan : Gangguan intelektual sedang : Gangguan intelektual berat
2. The Geriatric Depression scale No. 1. Pertanyaan Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda sekarang? 2. 3. Apa anda sering bosan? Apa anda takut sesuatu terjadi pada anda? 4. Apakah anda mempunyai semangat setiap waktu? 5. Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? 6. Apakah anda lebih merasa bahwa anda lebih banyak masalah dengan ingatan anda dari pada lainnya? 7. Apakah saat ini anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi? 8. Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik dari anda? Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Kunci Jawaban
Tidak
Ya
Ya
Ya
F. PENGKAJIAN INDEKS KATZ 1. Bathing (mandi) Tergantung sama orang lain, memerlukan bantuan mandi lebih dari Satu bagian tubuh atau tidak dapat mandi sendiri 2. Dressing (berpakaian) Tergantung sama orang lain, memerlukan bantuan untuk mengganti pakaian atau tidak dapat sendiri 3. Toiletting (kemampuan menjangkau kamar mandi) Pasien tidak pernah pergi ke kamar mandi melainkan aktivitas di toilet di lakukan ditempat tidur 4. Transfering (kemampuan berpindah tempat) Tergantung sama orang lain, memerlukan bantuan untuk berpindah tempat yang satu ke tempat lainnya atau tidak dapat sendiri 5. Continence (kemampuan mengontrol BAK /BAB) Dapat mengontrol BAK dan BAB 6. Feeding (makan) Tergantung sama orang lain, memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat sendiri. Indeks Katz : A (mandiri untuk aktivitas 5). G. DATA PENUNJANG Pemeriksaan kimia darah pada tanggal 19/04/2011 Jenis Pemeriksaan Lekosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC Trombosit Hasil 5,82 4,46 13,9 40,2 90,0 31,1 34,5 209 Satuan x103/uL x100/uL g/dL % FL pg g/dL x103/uL Normal 4,5- 10,0 Laki-laki :4,5-5,5 Perempuan :4-5 Laki-laki :14-1 Perempuan:12-16 Laki-laki :40-54 Perempuan :38-47 85-100 28-31 30-35 150-450
Pemeriksaan kimia klinik GDS Ureum Creatinin Natrium Kalium Chlorida Calsium SGOT SGPT
Pemeriksaan kimia klinik <144 10-50 Laki-laki < 1,4 Perempuan < 1,1 135-155 3,6-5,5 95-108 8,1-10,4 Laki-laki > 37 Perempuan > 31 Laki-laki > 42 Perempuan > 32
H. THERAPI Infus RL Inj. Manitol Inj. Paracetam Inj. Neuroldin Amlodipili DSA I. ANALISA DATA No. 1. S: Keluarga mengatakan pasien hipertensi, Leher terasa kemeng (+), kaki terasa berat dibuat berjalan, kedua tangat tersa berat, bicara pelo O: Pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, kesadaran Keterlibatan neuromoskuler; kelemahan Kerusakan mobilitas fisik Analisa Data Etiologi Problem 20 tpm 6 x 50 cc 2 x 3 gr 2x 1Amp 1x 5 mg (1) 2x 1 caps (2)
Composmentis, GCS 14 (E4M5V6), pasien hanya berbaring ditempat tidur, bicara pelo dan merot 2. S: Keluarga pasien mengatakan kalau pasien sulit untuk berbicara atau pelo O: Pasien tampak sulit saat berbicara Pasien tampak pelo dan perot Pasien tampak gelisah TD N RR : 219 / 97 mmHg : 90 x / menit : 24 x / menit Kerusakan komunikasi serebral; kehilangan tonus /kontrol Kerusakan komunikasi verbal
Suhu : 36 oC
3.
S: Keluarga pasien mengatakan kalau pasien sulit untuk berbicara atau pelo klien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi setengah O: Pasien tampak sulit saat berbicara Pasien tampak pelo dan perot Pasien tidak nafsu makan karena pasien susah menelan
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kerusakan mobilitas fisik b.d Keterlibatan neuromoskuler; kelemahan 2. Kerusakan komunikasi verbal b.d Kerusakan komunikasi serebral; kehilangan tonus /kontrol 3. Resiko kurang nutrisi b.d kelemahan otot fasial/ oral K. INTERVENSI KEPERAWATAN No. DX
1.
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan - Ubah posisi minimal setiap - Meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh tindakan 2jam (terlentang, miring). yang terkena atau keperawatan - Monitor lokasi dan kompensasi selama 2 X 24 jam ketidaknyamanan selama - Menganjurkan pasien untuk melakukan diharapkan latihan aktivitas yang mobilitas fisik - Anjurkan menggunakan memungkinkan dan dapat teratasi atau pakaian yang longgar tidak berlebihan berkurang dengan - Kaji kemampuan klien - Mempertahankan integritas kulit kriteria : terhadap pergerakkan. - pasien tampak - Ajarkan ROM aktif dan terapi latihan
2.
- Mampu tindakan pasien dalam mengalami mengekspresikan keinginan sesuai dengan kperawatan selama kesulitan berbicara tingkat kemampuan 2 X 24 jam - Mintalah obyek dan maksimal diharapkan mintalah menyebut obyek - Membuat dan menggunakan metode kerusakan tersebut komunikasi yang tepat
ketidakmampuan
sirkulasi
metode - Menggunakan sumber dengan tepat terjadi dengan komunikasi alternative : - Mampu kriteria : gerakkan tangan. mengekspresikan - Pasien bisa - Kolaborasi dengan ahli keinginan sesuai dengan tingkat kemampuan berbicara seperti wicara maksimal semula - Menggunakan metode komunikasi yang tepat.
tidak - Berikan
3.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam diharapkan terjadinya kurang tidak resiko nutrisi -
Monitor tipe dan jumlah aktivitas dilakukan Monitor selama makan Monitor pegmentasi kulit Monitor turgor kulit Monitor kadar protein, HB dan HT makanan -
yang
biasa -
lingkungan
dengan kriteria : - Tidak ada tandatanda mal nutrisi - Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan menelan - Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Monitor kesukaan
Mengetahui gerakan apa saja yang dilakukan Membuat situasi senyaman mungkn untuk menambah nafsu makan Mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh klien Sebagai parameter identifikasi dini kebutuhan nutrisi Menambah porsi makan Asupan gula dalam tubuh terpenuhi Agar mengetahui apa saja yang perlu dikomsumsi
L. IMPLEMENTASI Hari & tanggal Senin 18-04-2011 09. 45 1, 2 - Mengkaji kemampuan klien terhadap pergerakan & klien Ds: keluarga mengatakan tangan kanan dan kaki kiri klien tidak bisa digerakkan Do : klien tampak hanya DX Tindakan Respon Ttd
ketidakmampuan
berbaring di tempat tidur, lemah. 09. 50 1 - Menganjurkan menggunakn longar pakain klien yang Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: klien kooperatif 09. 55 1 - Ajarkan ROM aktif dan Ds: Pasien mengatakan bersedia Do : klien kooperatif 10. 00 1 - Mengubah posisi minimal setiap miring) 2 jam (telentang, Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: Posisi diubah setiap 2 jam 11.10 2 - Memberikan komunikasi metode Ds: alternatif Pasien mengatakan bersedia Do: Klien kooperatif klien mengatakan
teraphy latihan
pemenuhan perawatan diri mengerti dengan apa yang klien sudah di ajarkan Do:klien kooperatif
11. 55
1,2 - Kolaborasi
dengan
ahli
12. 30
13. 20
sebelum :
14. 35
- mengkaji kemamnpuan klien Ds: nama saya Tn. S terhadap pergerakan, dan Do: Klien menggerakkan
kesulitan berbicara
tangan kirinya, klien mau menjawab pertanyaan meski suaranya lirih, tampak susah berbicara
16. 10
objek
menyebut buku Do: klien kooperatif pertanyaan Ds: klien mau menjawab
terbuka dengan jawaban ya pertanyaan dan tidak selanjutnya Do: klien kooperatif dengan lebih dengan
mengembangkan pertanyaan kompleks respon klien 16. 45 1 - Ajarkan ROM yang sesuai
aktif
teraphy latihan
Do: ROM aktif & therapi latihan diajarkan 17. 10 1 - mengubah posisi munimal Ds: setiap miring) 2 jam (telentang, Pasien mengatakan bersedia Do: Posisi di ubah setiap 2 jam 18. 20 1,2 - kolaborasi pemberian obat Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: Obat masuk 18. 50 1 - memonitor klien 19. 20 2 kemandirian Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: klien masih di bantu - meminta klien mengikuti perintah sederhana seperti menunjuk muka dan mata Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: klien menunjuk muka dan mata - mengubah posisi munimal setiap miring) 20. 45 1 - Ajarkan ROM aktif dan teraphy latihan 2 jam (telentang,
20. 35
Ds: Pasien mengatakan bersedia Do: Posisi di ubah setiap 2 jam Ds:Pasien bersedia Do : klien kooperatif mengatakan
00.00 07. 00
1,2 2
Ds: Pasien mengatakan bersedia Do : Obat masuk Ds: klien mau menjawab
yang
sesuai
respon klien
Rabu, 19- 04-2011 1, 2 - Mengkaji kemampuan klien Ds : terhadap 09. 45 pergerakan & klien keluarga mengatakan
tangan kanan dan kaki kanan klien tidak bisa digerakkan Do :klien tampak hanya
ketidakmampuan
09. 50
09. 55
- Ajarkan
ROM
aktif
teraphy latihan
10. 00
- Mengubah posisi minimal Ds: setiap miring) 2 jam (telentang, Pasien mengatakan bersedia Do: Posisi diubah setiap 2 jam metode Ds: alternatif Pasien mengatakan bersedia Do: Klien kooperatif
11.10
- Memberikan komunikasi
(menggerakan tangan)
11.40
klien
mengatakan
pemenuhan perawatan diri mengerti dengan apa yang klien sudah di ajarkan Do: klien kooperative 11. 55 1,2 - Kolaborasi dengan ahli Ds:
fisiotherapi, dan pemberian Pasien mengatakan bersedia obat Do: Obat masuk
12. 30
- Mengubah posisi minimal Ds: setiap miring) 2 jam (telentang, Pasien mengatakan bersedia Do:posisi di ubah setiap 2 jam kemampuan Ds: pasien berbicara dengan terjadi nada rendah hindari Do: pasien kooperatif yang
13. 20
sebelum :
14. 35
- mengkaji kemampuan klien Ds: nama saya Tn. S terhadap pergerakan, dan Do: Klien menggerakkan
kesulitan berbicara
tangan kirinya, klien mau menjawab pertanyaan meski suaranya lirih, tampak susah
terbuka dengan jawaban ya pertanyaan dan tidak selanjutnya Do: klien kooperatif dengan lebih dengan
mengembangkan pertanyaan kompleks 16. 45 1 respon klien - Ajarkan ROM yang sesuai
aktif
dan
Ds:Pasien bersedia
mengatakan
Do: ROM aktif & therapi - mengubah posisi munimal latihan diajarkan
jam
(telentang, Ds: Pasien mengatakan bersedia Ds:Pasien bersedia Do: Posisi di ubah setiap 2 jam mengatakan
18. 50
- memonitor klien
19. 20
meminta klien mengikuti perintah sederhana seperti menunjuk muka dan mata
Ds:
Pasien
mengatakan
20. 35
- mengubah posisi munimal Ds: setiap miring) 2 jam (telentang, Pasien mengatakan bersedia Do: klien menunjuk muka dan mata
20. 45
- Ajarkan
ROM
aktif
mengatakan
teraphy latihan
Do: Posisi di ubah setiap 2 jam 00.00 1,2 - kolaborasi pemberian obat Ds:Pasien bersedia Do : Obat masuk 07. 00 2 - menggunakan pertanyaan Ds: klien mau menjawab mengatakan
terbuka dengan jawaban ya pertanyaan dan tidak selanjutnya Do: klien kooperatif dengan lebih dengan
08.00
- Memonitor tipe dan jumlah Ds: paien mengatakan aktivitas dilakukan yang biasa bersedia Do: pasien kooperatif lingkungan Ds: pasien mengatakan tenang nyaman Do: pasien tampak rileks
08.30
08.45
09.00
10.00
- Memonitor kadar protein, Ds: pasien mengatakan HB dan HT bersedia Do: HB: 13,9 HT: 40,2
10.15
10.30
- Memberikan
informasi Do: pasien kooperatif Ds: pasien mengatakan bersedia Do: pasien kooperatif
M. EVALUASI No. Diagnosa Keperawatan Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskuler:kelemahan Hari/ Respon Perkembangan Tanggal/ Jam selasa S: 19/04/2011 Pasien mengatakan tangan jam 18.45 dan kaki sedikit bisa digerakkan O: Pasien terlihat kurang tenang A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Anjurkan memakai pakaian longgar 2. Ajarkan pasif ROM 3. Monitor TTV Rabu S: 20/04/2011 Pasien mengatakan sedikit jam 19.30 bisa berbicara O: pasien tampak lemah A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Monitor TTV 2. Ajarkan bicara dengan alternative TTD
1.
2.
3.
S: Pasien mengatakan makan 3 x sehari porsi setengah O: Pasien tampak pelo A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervesi dengan mengomsumsi makan yang mengandung gula.
BAB IV PENUTUP
stroke, terjadi hipoksia serebrum yang menyebabkan cedera dan kematian sel-sel neuron. Vaskularisasi otak secara anatomis terbagi atasvaskularisasi ekstrakranial dan intrakranial. Arter i
ekstrakranial yaitu arteri karotisinterna, arteri vertebralis, dan arteri basilaris. Sedangkan arteri intrakranial yaitu arteriserebri anterior, arteri serebri media dan arteri serebri posterior. Masing-masing arterimemvaskularisasi kawasan-kawasan tertentu
diotak. Sehingga apabila terjadi oklusi ataustenosis pada arteri-arteri tersebut maka menimbulkan manifestasi klinis yang sesuai dengan kawasan otak yang divaskularisasi. Diagnosis stroke didasarkan pada anamnesa,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pengobatan stroke terbagi ataspengobatan umum dan pengobatan spesifik. Pengobatan spesifik adalah pengobatan terhadap stroke iskemik. Evaluasi penderita dilakukan untuk melihat kemajuan penderitastroke sehingga bisa diizinkan keluar dari rumah sakit B. Saran Untuk mencegah terjadinya stroke dianjurkan untuk masyarakat antara lain: Bila seseorang atau keluarga ada yang mengalami gejala-gejala atau tandatanda seperti tersebut diatas (kelainan yang timbul secara mendadak), maka harus secepat mungkin dibawa kedokter atau rumah sakit terdekat. Dalam usaha pencegahan terjadinya stroke dianjurkan agar masyarakat melakukan, cara-cara sebagai berikut : 1. Gaya hidup sehat a. Pola makan sehat
b. Stop rokok, alkohol & narkoba c. Olah raga teratur d. Menghindari kecemasan,kegemukan 2. Mengendalikan faktor risiko Mengendalikan faktor resiko dengan cara mengontrol penyakitpenyakit atau keadaan yang mendasari terjadinya stroke tersebut ke dokter secara teratur, sehingga terjadinya stroke dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
M a n s j o e r , A r i e f e t a l . 2 0 0 0 . Strok dalam Kapita Selekta Kedokteran M e d i a Aesculapius FKUI, Jakarta. Hal 17-202 . S i d h a r t a P , M a r d j o n o M . 2 0 0 4 . Mekanisme gangguan vascular susunan saraf dalam Neurologi klinis dasar Dian Rakyat. Surabaya. Hal 269-2933. Gubitz G, Sandercock P. Extracts from clinical evidence.Acute ischemic stroke. Guyton, A et al. 1997. Aliran darah serebral, aliran serebrospinal dan metabolisme otak dalam Fisiologi Kedokteran edisi 9 editor Setiawan I. EGC,Jakarta. Hal 175-1845 . Pines A, Bornstein NM, Shapira I. Men opause and sichaemic s t r o k e : b a s i c , clinical and epidemiological consederations. The role of hormone replacement.Human reproduction update 2002; 8 (2): 161-86. Aliah A, Kuswara F F, Limoa A, Wuysang G. 2005.Gambaran umum tentang gangguan peredaran darah otak dalam Kapita selekta neurology edisi keduaeditor Harsono. Gadjah Mada university press, Yogyakarta. Hal 81-1027 . Stroke patofisiologi dan penatalaksanaan . Lab/bagian IlmuPenyakit Saraf FK. UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.Hal 1-4810. Gubitz G, Sandercock P. Regular review: prevention of ischemic stroke.